Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2019/2020

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI

Mata Kuliah : Pendaftaran Tanah Waktu : 60 menit


Hari/Tanggal : Selasa, 7 April 2020 Sifat Ujian : Daring/Online
Dosen Penguji : Fauzi Janu A., S.T., M.Eng. Jam : 14.30 s.d. 15.30

Soal Ujian :
1. Jelaskan sistem pengukuran dalam pendaftaran tanah yang diatur dalam Peraturan Menteri
Negara Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997
mengenai Pengukuran dan pemetaan Titik Dasar Teknik (TDT) dan Pengukuran dan
pemetaan bidang tanah. (Point : 30)
2. Peta dasar pendaftaran adalah peta yang memuat titik-titik dasar teknik dan unsur-unsur
geografis, seperti sungai, jalan, bangunan dan batas fisik bidang-bidang tanah. Sebutkan cara
pembuatan peta dasar pendaftaran dan jelaskan persyaratan pengukuran dan pemetaan untuk
pembuatan peta dasar pendaftaran tanah tersebut. (Point : 10)
3. Pelaksanaan pendaftaran tanah di setiap negara memiliki ciri khas masing-masing, pilihlah
contoh pelaksanaan pendaftaran tanah di salah satu negara kemudian identifikasi dan uraikan
perbedaan dengan pelaksanaan pendaftaran tanah di Indonesia. (Point : 20)
4. Sebutkan dan jelaskan salah satu contoh permasalahan/hambatan dan solusi dalam
pelaksanaan pendaftaran tanah yang dilaksanakan secara;
a). Sistematik (Point : 20)
b). Sporadik (Point : 20)

Halaman 1 dari 5

Verifikasi oleh Validasi oleh


Nama: Nama:
Tanggal: Tanggal:
Tanda Tangan: Tanda Tangan:
Jawaban :
1. Sistem pengukuran titik dasar teknik
(1) Titik dasar teknik diklasifikasikan menurut tingkat kerapatannya yaitu titik dasar
teknik orde 0, titik dasar teknik orde 1, titik dasar teknik orde 2, titik dasar teknik orde 3,
titik dasar teknik orde 4 dan titik dasar teknik perapatan.
(2) Pengukuran titik dasar teknik orde 2 dilaksanakan dengan kerapatan ± 10 kilometer.
(3) Pengukuran titik dasar teknik orde 3 dilaksanakan dengan kerapatan ± 1 - 2 kilometer.
(4) Titik dasar teknik orde 4 merupakan titik dasar teknik dengan kerapatan hingga 150
meter
(5.) Sistem koordinat nasional menggunakan sistem koordinat proyeksi Transverse
Mercator Nasional dengan lebar zone 3° (tiga derajat) atau disebut TM-3°. TM-3°dipakai
karena memiliki faktor skala yang mendekati 1, sangat diperlukan untuk pengukuran
bidang tanah
Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah
(1) Menggunakan orde 4
(2) Apabila pengukuran menggunakan CORS maka diikatkan ke CORS BPN
(3) Apabila tidak ada tidak ada orde 4 di area bidang tanah yang diukur maka
menggunakan titik titik local
(4) Pengukuran dan Pemetaan bidang tanah menggunakan TM-3°dipakai karena memiliki
faktor skala yang mendekati 1.
2. Pembuatan Peta Dasar Pendaftaran
Pengukuran dan pemetaan untuk pembuatan peta dasar pendaftaran disbuat dengan cara;
1. Terrestrial,
2. Fotogrametrik,
3. Metode lain ( ekstratrrestrial/ GNSS)
Pembuatan Peta Dasar Pendaftaran
Peta dasar pendaftaran dapat dibuat dengan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
 Memenuhi persyaratan skala
Area pemukiman ( skala 1:1000 atau lebih besar)
Area pertanian (skala 1:2500 atau lebih besar)
Area perkebunan luas (skala 1:10.000 atau lebih besar)
 Bentuk
Halaman 2 dari 5

Verifikasi oleh Validasi oleh


Nama: Nama:
Tanggal: Tanggal:
Tanda Tangan: Tanda Tangan:
Peta Garis ( mempunyai satuan skala 1:….)
Peta foto ( mempunyai satuan skala berupa piksel )
 Pembuatan peta dasar pendaftaran dilaksanakan dengan mengikatkan ke titik dasar
teknik Nasional
 Peta dasar pendaftaran yang masih berada dalam sistem koordinat local harus
ditransformasikan ke dalam sistem koordinat nasional.
Pembuatan peta dasar pendaftaran dari peta lain
Syarat nya :
a. Memenuhi persyaratan skala;
b. Peta mempunyai ketelitian planimetris lebih besar atau sama dengan 0,3
mm pada skala peta;
c. Apabila peta tidak berada dalam sistem koordinat nasional, maka
dilakukan transformasi ke dalam sistem koordinat nasional.
3. Pendaftaran Tanah Sistem Torrens di Australia, merupakan sistem pendaftaran tanah
yang awalnya berlaku di Australia. Dasar dari sistem torrens tersebut adalah bahwa saat
seseorang mengklaim sebagai pemilik suatu bidang tanah baik karena undang-undang atau
sebab lain, maka ia harus mengajukan suatu permohonan agar lahan yang bersangkutan
diletakkan atas namanya. Pada sistem torrens negara secara mutlak menjamin kebenaran
data yang disajikan dalam register sehingga orang secara mutlak mempercayai data itu.
Seseorang dapat menjadi pemegang suatu hak atas tanah apabila orang tersebut
memperoleh dengan itikad baik dan dengan pembayaran serta memperoleh hak itu dengan
melakukan pendaftaran dalam register.
Australia melaksanakan pendaftaran hak atas tanah dan sistemnya positif dengan
memungut dana asuransi beberapa persen dari harga tanah.

Pendaftaran Tanah di Indonesia


Pendaftaran tanah di Indonesia dilakukan dengan dua cara yaitu sistematik dan sporadik.
Untuk pendaftaran sistematik dilakukan secara keseluruhan dalam satu kesatuan wilayah
desa atau keluarahan atau wilayah yang telah ditetapkan oleh menteri. Pengukuran
dilakukan secara gratis karena sudah dibiayai pemerintah.
Untuk pendaftaran tanah sporadik dilakukan perseorangan atau badan usaha dengan
mengajukan permohonan kepada Badan Agraria Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional.
Halaman 3 dari 5

Verifikasi oleh Validasi oleh


Nama: Nama:
Tanggal: Tanggal:
Tanda Tangan: Tanda Tangan:
Pendaftaran tanah ini harus melibatkan tetangga tetangga batas bidang tanah sebagai
syarat menyetujui dilakukan pengukuran.
Yang membedakan sistem pendaftaran tanah di Indonesia dan Australia adalah di
Australia ada pemungutan dana beberapa persen dari harga tanah yang hendak di
daftarkan, sedangkan di Indonesia tidak ada pungutan berdasarkan harga tanah yang
hendak didaftarka, tetapi sudah diatur dalam peraturan perundang undangan.
4. Pendaftaran secara sistematik
Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang
meliputi semua obyek pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam wilayah atau bagian
wilayah suatu desa/kelurahan.
 Hambatan
Adanya kasus sertifikat ganda ketika diadakan pendaftaran tanah secara sistematik
(PTSL). Hal ini dapat diakibatkan karena pada saat pendaftaran sistematik yang
mencakup banyak data dan hasil ukuran sehingga adanya tindak kelalaian dari
petugas yang berwenang. Ada juga faktor kurang ketatnya pengawasan dari tim
yang ditugaskan sehingga bias saja terjadi tindak kesengajaan sehingga
menghasilkan sertifikat ganda. Ada juga faktor lain yaitu ketika persediaan tanah
tidak seimbang dengan jumlah peminat yang memerlukan tanah. Hal ini semua
dapat menghambat keberlangsungan pelaksanaan pendaftaran tanah secara
sistematik.
 Solusi
Membentuk Tim unit kerja prosedural yang keanggotaannya berasal dari unit kerja
di lingkungan Kantor Menteri Negara Agraria dan Badan Pertanahan Nasional.
Mendalami dan melakukan penyelidikan hambatan yang terjadi. Memberikan
pelatihan ekstra kepada petugas yang berwenang supaya dapat menjalankan
tugasnya dengan baik. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat saat hendak
diadakan sistem pendaftaran tanah secara sistematik
Pendaftaran Tanah Secara Sporadik
Pendaftaran tanah yang dilakukan oleh salah satu atau beberapa pihak yang
berkepentingan.
 Hambatan

Halaman 4 dari 5

Verifikasi oleh Validasi oleh


Nama: Nama:
Tanggal: Tanggal:
Tanda Tangan: Tanda Tangan:
Pada saat melakukan pengukuran, pemohon belum memenuhi syarat kontradiktur
delimitasi yaitu persetujuan tetangga tetangga batas bidang tanah yang berbatasan
langsung dengan bidang tanah pemohon. Ketika ini belum terpenuhi, maka
pendaftaran tanah belum dapat dilakukan
 Solusi
Ketika pemohon membutuhkan pendaftaran tanah yang cepat tetapi belum
memenuhi syarat kontradiktur delimitasi tersebut maka dapat mengurus surat
kuasa terhadap batas batas bidang tanah tetangganya kepada yang bersangkutan.

Halaman 5 dari 5

Verifikasi oleh Validasi oleh


Nama: Nama:
Tanggal: Tanggal:
Tanda Tangan: Tanda Tangan:

Anda mungkin juga menyukai