Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : DAVID MEIRCURY

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030509457

Tanggal Lahir : 03 MEI 1981

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU 4534

Kode/Nama UPBJJ : 71 / SURABAYA

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Andi mengklaim bahwa dirinya adalah pemilik tanah yang sah atas sebidang
tanah seluas 1 Ha di Desa Suka Senang, bukti kepemilikan yang ia klaim adalah
tanda bukti pembayaran pajak tanah sebelum berlakunya UUPA jo Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang pendaftaran tanah. Dokumen
tersebut sering diakui sebagai bukti kepemilikan tanah padahal sesungguhnya
hanyalah surat pajak hasil bumi/verponding. Dokumen tersebut dikenal dengan
(A) SPT Disisi lain Anton memiliki bukti kepemilikan tanah berupa sertifikat hak
milik, dimana untuk memperolehnya melalui proses pendaftaran tanah melalui
tiga tahap kegiatan yaitu (B)pengumpulan data fisik,pengumlulan data yuridis,
perbitan sertifikat, Adapun ciri-ciri hak milik adalah (C) Petok D Dari kedua
kasus tersebut alat bukti yang paling kuat dalam kepemilikan tanah tersebut
adalah alat bukti yang dimiliki oleh sdr (D) Anton berupa (E) Sertifikat hak milik ,
Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Pasal 19 dan
Pasal 32 bahwa (F) Pasal 19
(1) Jika dalam penetapan batas bidang tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
ayat
(1) tidak diperoleh kesepakatan antara pemegang hak atas tanah yang bersangkutan
dengan pemegang hak atas tanah yang berbatasan, pengukuran bidang tanahnya
diupayakan untuk sementara dilakukan berdasarkan batas-batas yang menurut
kenyataannya merupakan batas-batas bidang-bidang tanah yang bersangkutan.
(2) Jika pada waktu yang telah ditentukan pemegang hak atas tanah yang bersangkutan
atau para pemegang hak atas tanah yang berbatasan tidak hadir setelah dilakukan
pemanggilan, pengukuran bidang tanahnya, untuk sementara dilakukan sesuai
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Ketua Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau oleh Kepala
Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik membuat berita acara
mengenai dilakukannya pengukuran sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2), termasuk mengenai belum diperolehnya kesepakatan batas atau
ketidakhadiran pemegang hak atas tanah yang bersangkutan.
(4) Dalam gambar ukur sebagai hasil pengukuran sementara sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dibubuhkan catatan atau tanda yang menunjukkan bahwa batas-batas
bidang tanah tersebut baru merupakan batas-batas sementara.
(5) Dalam hal telah diperoleh kesepakatan melalui musyawarah mengenai batas-batas
yang dimaksudkan atau diperoleh kepastiannya berdasarkan putusan Pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap, diadakan penyesuaian terhadap data yang ada
pada peta pendaftaran yang bersangkutan.
Pasal 32
(1) Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di
dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data
yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan.
(2) Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah
atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut
dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang
merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut
pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak
diterbitkannya sertipikat itu telah tidak mengajukan keberatan secara
tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang
bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai
penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat tersebut.

2. A. Kompetensi dalam Penilaian Aset


1. Pengetahuan (knowledge) – mengacu pada informasi dan pembelajaran
yang bertumpu pada seseorang seperti pengetahuan tentang anatomi
manusia.
2. Keterampilan (skill) – mengacu pada kemampuan seseorang untuk
melakukan tugas tertentu, seperti keterampilan dokter bedah untuk
melakukan operasi.
3. Konsep dan nilai diri (self concepts and value) – mengacu pada sikap, nilai
dan citra diri.
B.- Komunitas dalam Penilaian Aset
* Modal FisikModal fisik terdiri dari 2 kelompok utama yaitu bangunan
(buildings) dan infrastruktur (infrastructures).Bangunan terdiri dari rumah,
pertokoan, perkantoran, gedung perniagaan, dll.Infrastruktur terdiri dari jalan
raya, jembatan, jalan kereta api, sarana pembuangan limbah, sarana air bersih,
jaringan telepon, dll.
* Modal FinansialModal finansial adalah dukungan keuangan yang dimiliki suatu
komoditas yg dpt digunakan utk membiayai proses pembangunan komunitas tsb.
* Modal LingkunganModal lingkungan dpt berupa potensi yg belum diolah dan
mempunyai nilai ekonomi yg tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga
kenyamanan hidup.Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara, laut, tumbuhan dan
binatang, dll.
- Standar Nilai dalam Penilaian Aset
* Nilai Pasar didefinisikan sebagai estimasi sejumlah uang pada tanggal penilaian,
yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu properti,
antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual,
dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak,
di mana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang
dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan. (3.1. SPI 1, SPI 2007)
* Nilai dalam Penggunaan merupakan nilai yang dimiliki oleh suatu properti
tertentu bagi penggunaan tertentu untuk seorang pengguna tertentu dan oleh
karena itu tidak berkaitan dengan Nilai Pasar. Nilai dalam Penggunaan ini adalah
nilai yang diberikan oleh properti tertentu kepada badan usaha dimana properti
tersebut merupakan bagian dari badan usaha tanpa memperdulikan penggunaan
terbaik dan tertinggi dari properti tersebut atau jumlah uang yang dapat
diperoleh atas penjualannya. (3.1. SPI 2, SPI 2007)
* Nilai Investasi merupakan nilai properti untuk investor tertentu atau kelompok
investor tertentu untuk tujuan investasi yang teridentifikasi. Konsep Nilai
Investasi atau Manfaat Ekonomi (worth) ini mengkaitkan properti khusus dengan
investor khusus, kelompok investor, atau badan usaha dengan kriteria-kriteria
dan tujuan-tujuan investasi yang teridentifikasi. Nilai Investasi atau Manfaat
Ekonomi suatu properti dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari Nilai Pasar
properti. Istilah Nilai Investasi atau Manfaat Ekonomi hendaknya jangan
dirancukan dengan Nilai Pasar properti investasi. Walau bagaimanapun, Nilai
Pasar dapat mencerminkan sejumlah penaksiran atas Nilai Investasi atau Manfaat
Ekonomi secara individual, atau properti tertentu. Nilai Investasi, atau manfaat
ekonomi berkaitan dengan Nilai Khusus. (3.2. SPI 2, SPI 2007)
C. 1.Penilaian Aset Tetap Dengan Pendekatan Data Pasar
Metode penilaian yang dilakukan yakni dengan cara membandingkan secara
langsung properti yang dinilai dengan data properti yang sejenis terhadap
tiga atau lebih data banding yang telah terjual, lalu buat penyesuaiannya
terhadap property yang akan dinilai.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam metode ini adalah :- Kumpulkan data
mengenai transaksi jual beli tanpa paksaan, transaksi jual beli yang belum
lama berlangsung, maupun data dari jual beli tersebut harus punya kesamaan
dalam hal peruntukan, bentuk tanah, lokasi yang sejenis, sifat-sifat fisik &
sosial, ukuran/luas, dan cara jual beli.
– Data bisa didapatkan dari berbagai sumber, seperti Broker, Developer, Iklan,
surat kabar, majalah, papan pengumuman (langsung tinjau kelokasi), Arsip
hasil penilaian, ataupun Investor.
– Lakukan analisa dari penyesuaian untuk perbedaan yang ada. Misalnya
perbedaan berdasarkan pada waktu, lokasi dan lainnya.
2. Penilaian Aset Tetap Dengan Pendekatan Biaya
Metode penilaian yang dilakukan yakni dengan cara mengunakan metode
kalkulasi biaya antara nilai properti (Tanah dan Bangunan) dengan
penyusutan.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam metode ini adalah :
– Nilai tanah dapat dihitung dengan melakukan perbandingan data pasar,
yakni mengandaikan tanah sebagai tanah kosong dan tersedia yang akan
dikembangkan sesuai dengan prinsip Highest and Best Use
– Biaya realisasi baru dapat dihitung dari nilai bangunan dan prasarana
– Penyusutan dapat dihitung oleh semua penyebab, baik dari segi fisik,
fungsional maupun ekonomis. (Semua Penyusutan Wajib Dihitung)
– Nilai pasar bangunan dapat dihitung dengan mengurangi biaya realisasi
baru dengan besarnya penyusutan yang diperoleh sebelumnya
– Nilai properti dapat dihitung dengan nilai pasar tanah di tambah nilai pasar
bangunan
3. Penilaian Aset Tetap Dengan Pendekatan Pendapatan
Metode penilaian yang dilakukan yakni dengan melakukan pendekatan empat
cara. Metode tersebut yakni terbagi atasMetode Diskonto Arus Kas (Discounted
Cash Flow Method/Metode DCF), Metode Kapitalisasi Langsung (Direct
Capitalization Method), Metode Penyisaan (Residual Technique Method)
dan Gross Income Multiplier (GIM).
Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai keempat metode tersebut, yakni.
– Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method/Metode DCF)
: metode yang mampu memberikan gambaran pendapatan suatu properti baik
sekarang maupun yang akan datang dari arus kas, dengan memperhatikan
data-data di masa lampau. Biasanya , mtode DCF ini sangat sesuai untuk
property yang menghasilkan pendapatan dengan kondisi perekonomian yang
tidak stabil.
– Metode Kapitalisasi Langsung (Direct Capitalization Method) : metode ini
cenderung mengarah pada nilai dari properti dimana properti tersebut
tergantung pada kemampuan menghasilkan keuntungan. Cara menghitung nilai
obyek penilaian aset yakni dengan membagi proyeksi pendapatan tahunan
dimana nantinya bisa mencerminkan dan mewakili pendapatan tahunan
dimasa yang akan datang dengan tingkat kapitalisasi tertentu.
– Gross Income Multiplier (GIM) : metode yang mampu memberikan data
mengenai nilai obyek (aset tetap) dimana penilaian akan didapatkan dengan
mengkonversikan pendapatan kotor tahunan dengan konstanta tertentu. Nilai
pendapatan yang didapat nantinya akan mencerminkan dan mewakili
pendapatan tahunan dimasa yang akan datang.
2. a. Harga Tanah = 7000 x 10.000.000
= 70.000.000.000,-
Harga Bangunan = 10.000 x 25.000.000
= 250.000.000.000
Nilai Strategis = 4.500.000.000 x 6,5
100
= 292.500.000,-
Sub. Total nilai gedung = 70.542.500.000
Penyusutan gedung (4 th) = 4 x 4.500.000.000
50
Kalkulasi Biaya = 360.000.000.
Nilai Tanah = 70.000.000.000
Biaya Reproduksi Baru = 250.000.000.000
Penyusutan = 360.000.000
Nilai properti = 70.000.000.000 + (250.000.000.000 – 360.000 000)
= 70.000.000.000 + 249.640.000.000
= 319.640.000.000

b. V = 1= 4.500.000.000
R 6,5
100
= 4.500.000.000 X 100
6,5
= 69.230.769.231
c. Rekonsiliasi Nilai
Nilai Properti (Kalkulasi Biaya)= 319.640.000.000
Nilai Properti (kapitalisasi Pendapatan) = 69.230.769.231
Rekonliasi Nilai
No Pendekatan Penilaian Indikasi Nilai Pasar Bobot Rekonsiliasi Nilai
Rp Rp
1. Biaya 319.640.000.000 70% 223.748.000.000
2. Pendapatan 69.230.769.231 30% 20.769.230.769
Nilai Properti 202.978.769.231

4. Barang yang masih memiliki sisa kapasitas setelah digunakan dapat dimamfaatkan.
Salah satu bentuk pemamfaatan dikenal dengan kerja sama pemamfaatan. Kerja
sama pemamfaatan adalah (A) sebagai suatu bentuk usaha bersama antara individu
ataupun kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama sendiri dapat
terjalin ketika terdapat dua individu yang sedang memiliki kepentingan dan tujuan
yang sama, dan memiliki kesadaran untuk bekerjasama dan mencapai tujuan
tersebut, Adapun keunggulan jerja sama pemamfaatan adalah (B) Memudahkan
Mencapai Tujuan, Melatih Keberanian Pengambilan Risiko, Meningkatkan
Kemampuan Berkomunikasi,Jika Pemerintah Kabupaten Sejahtera menyerahkan
pelaksanaan perawatan jaringan komputer kepada mitra, hal ini dikenal dengan
bentuk kerja sama pemamfaatan (C) Jaringan komputer sebagai suatu bentuk
teknologi komputer dan komunikasi yang penggunaannya atau pemanfaatannya
tanpa memandang status sosial, usia dan jenis kelamin ,sebab Memudahkan proses
pengiriman data sehingga lebih cepat dan efisien dan Memudahkan proses
komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai