Anda di halaman 1dari 6

Review materi pembicara AICoBPA 2021

Nama: Leonardus Seco Patu Sila Anggara


NIM: 2150307070111021

Judul: Hidden Colonial Structures Impacting Public and Private Synergies In A Post-
Covid World
Narasumber: Assc. Prof Kalu Osiri Ph. D

Sinergi sektor swasta dan publik


Dibagi Menjadi 2 yaitu publik dan swasta
1. Privat: Dimiliki oleh seseorang untuk menghasilkan suatu keuntungan ataupun
nonprofit
2. Publik: Pemerintahan yang didalamnya tersedia organisasi militer, kesehatan,
keamanan, pendidikan.
Keduanya memiliki sebuah kesamaan mendasar yaitu untuk memperbaiki kualitas kehidupan
dan kesejahteraan manusia.

Teori Pasca Kolonialisme


Menilai berbagai dampak dan aturan kolonial eropa terhadap kesejahteraan politik,
ekonomi, sejarah, dan sosial masyarakat. Mari kita lihat dampak kolonialisme, di Nigeria
yang sistem pemerintahan bukan dari Afrika malahan bahasa dan sistem itu dipelajari dari
Inggris juga pemerintahan yang dikelola atau diatur oleh Amerika Serikat bahkan di berbagai
sektor utama seperti sistem pendidikan yang berasal dari negara luar. Kita harus melihat
dampak dari pemerintahan kolonial dari interaksi yang singkat ini, obrolan tentang sektor
publik yang singkat dan di situlah muncul struktur kolonial bukanlah kekuatan yang benar-
benar dilihat dengan kasat mata karena mereka telah menjadi bagian dari suatu sistem di
suatu negara. Mereka sebenarnya masih berada di dalam sektor swasta dan di dalam sektor
publik negara mana pun ketika Anda melihat kekuatan militer yang masih bergantung pada
persenjataan, pelatihan dan bantuan militer negara lain disitulah kolonialisme berada kita
tidak lagi melihatnya karena mereka hampir menjadi setiap bagian di masyarakat dalam
merespon pandemi covid-19 negara-negara kaya dapat menggunakan dana untuk membangun
rumah sakit dan klinik, membeli peralatan dan manufaktur, sedangkan negara-negara miskin
tidak dapat melakukannya karena mereka sudah dibebani dengan utang dan mereka
menghubungkannya dengan ketidakseimbangan kekuasaan mungkin juga diakibatkan oleh
perjanjian yang dilakukan kepada negara jajahan,sebenarnya itu merupakan jalan lain dari
kolonialisme yang sekarang disebut dengann neokolonialisme. Struktur kolonial yang
tertanam kuat masih ada dan aktor kolonial baru yang masih bertindak.

Covid-19 membuka ketimpangan kesehatan di Amerika


Tentang bagaimana pandemi covid benar-benar membuka kedok ketidakadilan di
dunia kesehatan yang sangat besar di Amerika Serikat, salah satu temuan utama adalah
bahwa pendapatan adalah prediktor terbesar dari hasil kesehatan serta menerima layanan
kesehatan adalah bentuk tingkat sosial, kemudian asuransi. Membandingkan orang-orang
yang memiliki layanan kesehatan yang tinggi menjadi tolok ukur pembanding antara si kaya
dan si miskin hal ini terjadi karena fasilitas yang didapat dan jika mendapat fasilitas yang
biasa-biasa saja maka dianggap akan lebih mudah tertular virus.

Bagaimana membangun kembali ekonomi dan perdagangan pasca covid-


19
UN Conference melihat bagaimana negara-negara yang berbeda menanggapi dan
setuju dengan gagasan bahwa ada perbedaan jenis ekonomi yang tergantung pada pada
tingkat ekonomi. Sehingga pandemi mempengaruhi negara-negara kaya dan miskin secara
berbeda, dapat dilihat dari bagaimana ekonomi antar negara berjalan seperti yang terjadi lagi
di negara-negara yang dengan warisan kuasa kolonial mereka memiliki lebih banyak akses ke
bank dunia dan IMF sehingga mereka bisa mendapatkan suku bunga yang lebih rendah dan
dapat memperoleh lebih banyak dana untuk dapat membantu warganya yang membutuhkan
sedangkan mereka yang berasal dari negara-negara miskin tidak mendapatkan akses yang
sama seperti negara-negara maju.
Nasib rakyat juga terkait dengan pilihan politik para pemimpin mereka, jadi ada juga
peran yang dimainkan oleh para pemimpin negara untuk mencapai kesejahteraan setelah
pandemi usai. Berbicara tentang masalah kompleks bukan hanya tentang apa yang dilakukan
negara dengan kekuatan kolonialnya, tetapi juga apa yang dilakukan oleh para pemimpin
negara dengan baik atau buruk untuk menentukan masa depan suatau negara. Oleh karena itu
pentingnya berpikir terlebih dahulu sebelum memilih pemimpin.

Penentang kolonialisme menghantui respon dunia terhadap pandemi


Bagaimana mantan kekuatan kolonial menangani pandemi dan kemudian yang
menarik adalah bahwa negara-negara bekas jajahan yang lebih miskin mulai menerima
metode yang digunakan oleh kekuatan politik tertentu ketika kita memegang peran penting di
beberapa negara miskin dengan mengikutinya tanpa melihat secara kritis apakah kan
membantu atau tidak. Seperti kasus di AS dan Inggris di mana Anda tahu orang-orang dapat
bekerja secara WFH Ketika pandemi covid-19 hanya dengan menyalakan laptop dan
memiliki layanan internet yang kencang dan negara-negara miskin dipaksa mengikuti aturan
WHO yang mengharuskan untuk lockdown sedangkan didaerah di negara miskin orang-orang
benar-benar menderita karena tidak dapat bekerja.
Opini
Menurut saya perlu adanya upaya dan menanamkan sikap berpikir kritis dalam aksi,
di mana orang-orang akan berkumpul secara bersama menghasilkan ide dan aturan baru yang
akan membantu mereka mengatasi tantangan neokolonialisme karena disinilah peran penting
dan kolaborasi antara sektor publikdan swasta dapat dilihat. Jadi kita lihat pada sinergi publik
swasta ya kita mengerti bahwa struktur kolonial memang ada dan tertanam, kita mengerti
masih ada aktor kolonialisme baru tapi kita ingin berdiri sendiri baik disektor publik maupun
swasta dengan tangan kita sendiri.
Penting bahwa para pemimpin bertindak secara strategis dengan benar-benar
membantu masyarakatnya dan juga para pemimpin yang bertindak secara strategis dapat
mempengaruhi aktor kolonial baru yang mereka dapatkan di luar sana dan sebagai generasi
penerus bangsa kita perlu membekali diri dengan sikap berpikir kritis dalam berbagai bidang.
Menurut saya sendiri Neokolonialisme dapat terjadi dengan bentuk apapun dan dapat
menyerang negara kita secara kita tidak sadar oleh karena itu diperlukan sikap siap dan
membekali diri agar kita menjadi bangsa yang lebih kuat apapun yang terjadi walaupun
digoyahkan oleh pendatang baru.

Synergizing Public and Private Sectors: The Road To Economic Recovery in Malaysia
Narasumber: Prof. Dr. Ahmad Martadha Mohamed
Covid-19 bukan hanya melanda bangsa Indonesia hal serupa juga melanda bangsa-
bangsa di dunia dengan menimbulkan banyak masalah kali ini saya akan membahahas
mengenai apa yang sudah saya dapat di webinar Bersama Prof. Dr. Ahmad Martadha
Mohamed sebagai guru besar di Universitas Utara Malaysia terkait analisis beliau mengenai
pandemi yang melanda negara Malaysia dari kaca perekonomian.
Disebutkan sebelum Covid-19 melanda ekonomi negara Malaysia cenderung stabil
dengan GDP yang menunjukan 6% dan inflasi yang dikatakan aman karena masih
menunjukan ratio dibawah 0 sedangkan di tahun ini akibat pandemic covid-19 yang merebak
Malaysia mulai dari GDP yang menunjukan penurunan yang signifikan menjadi 1.6% dan
inflasi yang melonjak secara perlahan namun pasti menjadi 1.7%. Hal ini tentunya menjadi
keadaan yang buruk di Malaysia, banyak sekali faktor yang mempengaruhi keadaan ini
seperti yang terdampak sangat parah.

Masalah yang Dihadapi


Socio-Economic Impacts
1. Pariwisata dan Sektor Industi
Disini kunjungan wisata melalui sarana transportasi udara, pariwisata dan perhotelan
menjadi tempat yang sangat terlihat terdampak akibat pandemi, ini dikarenakan mobilitas
yang begitu padat yang ketika covid-19 melanda harus ditutup paksa mengakibatkan PHK
dimana-mana dan matinya sektor-sektor wisata, bahkan menurut beliau hotel-hotel selama
pandemi dan lokdown benar-benar ditutup secara paksa tanpa terkecuali.
2. Perdagangan Luar Negri
Sebuah negara pastinya membutuhkan bantuan dan perputaran ekonomi yang
dilakukan dengan Kerjasama dengan luar negara untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa
didapat dinegaranya. Perdagangan luar negri di Malaysia selama pandemi tentunya terhenti
akibat dari minimnya daya beli masyarakat akibat melemahnya kemampuan masyarakat
untuk membeli barang. Disisi lain ini juga menjadi pedang bermata dua dikarenakan
terhentinya Perdagangan luar negeri di Malaysia terjadi Low Stock Market yang mengancam
kebutuhan masyarakat yang tidak bisa terpenuhi.
3. Jatuhnya Harga Minyak Bumi
Disebutkan Malaysia sendiri pendapatan dalam negri secara total 40% disumbang
oleh perdagangan minyak bumi, jumlah yang begitu besar jika hilang dapat menghilankan
separuh kebutuhan masyarakat dan negara tersebut.
Covid-19 impacts: Grim Reality
Malaysia menghadapi kenyataan yang mengerikan dalam pandemi ini dan dampak
yang ditimbulkan dapat mempengaruhi berbagai sektor serta kerugian yang begitu besar,
perlu adanya analisis kedepan untuk mempersiapkan rencana antisipasi dan pemulihan di
berbagai sektor.
1. 29,256 kematian (5/11/2021)
2. Nilai GDP yang hilang RM102 Billion
3. Presentase hilangnya lapangan pekerjaan di sektor agrikultur dan pelayanannya
meningkat lebih dari 20%
4. 4 juta orang kehilangan lapangan pekerjaan
5. Harga minyak turun menyebabkan hamper setengah pendapatan negara hilang
6. Stok kebutuhan pasar yang menurun
7. Perusahaan yang gulung tikar
8. Kerusuhan masyarakat akibat tidak terpenuhinya kebutuhan sehari-hari mereka
9. Akses teknologi yang belum siap dan masih belum bisa diakses secara penuh
Tantangan Malaysia jika tidak teratasi maka ancaman yang lain akan berdatangan dan
ada beberapa analisis tantangan kedepan selama pandemi ini berlangsung yaitu privat sektor
yang menampung banyak sekali pekerja akan tertutup dan ini akan turun ke pengusaha-
pengusaha kecil yang akan terpuruk dan tidak berkembang kenapa? Hal ini terjadi karena
pasar pengsuaha kecil mengikuti alur pasar besar dan ketika terjadi PHK besar-besaran akan
mengakibatkan ekositemnya hancur, bahan tidak bisa didapat kembali dan banyak orang akan
mencari pekerjaan baru oleh karena itu pasar kecil akan semakin memiliki banyak pesaing.
Inflasi yang terus meningkat menjadi ancaman utama karena dapat mengakibatkan kegagalan
ekonomi negara. Keluarnya kebijakan kebijakan fiskal yang dikeluarkan oleh pemerintah
dengan cara mengendalikan pembelanjaan pemerintah (pengeluaran) lebih besar dari pada
pendapatan pemerintah (penerimaan) terutama sektor minyak bumi yang anjlok hingga 40%.

Malaysia tidak sepenuhnya aman


Krisis Covid-19 akan mempengaruhi pertumbuhan meskipun fundamental ekonomi kuat
akibatnya Aktivitas ekonomi akan melambat. Kemudian ekspor & harga komoditas turun dan
Pengangguran naik. Perlunya memperkenalkan langkah-langkah kebijakan untuk
memperkuat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan.
Intervensi Kebijakan: Paket Stimulus Ekonomi (RM250 miliar)
Strategi 1: Mitigasi Dampak Covid-19, Subsidi moneter untuk rakyat dan UKM, Lindungi
warga negara
Strategi 2: Mengkatalisasi pertumbuhan ekonomi, Meningkatkan proyek pemerintah, Perkuat
ekonomi, Bekerja sama dengan sektor swasta
Strategi 3: Mempromosikan investasi berkualitas, Investasi public, Insentif untuk
membanggakan investasi swasta, Mendukung bisnis

Dinamika Ekonomi Malaysia


PROSPEK EKONOMI MALAYSIA
1. Masalah Jangka Pendek dan Tindakan Stabilisasi
2. Kebijakan Makroekonomi dan Keuangan
3. Perkembangan dan Prospek Ekonomi Global
4. Risiko Kerugian
5. Masalah Jangka Panjang dan Arah Kebijakan
Ekonomi Malaysia: Kekuatan & Tantangan
KEKUATAN
1. Likuiditas yang cukup
2. Tingkat tabungan yang tinggi
3. Suku bunga rendah
4. Sektor perbankan yang kuat
5. Saldo rekening giro positif
6. Cadangan devisa yang tinggi
TANTANGAN
1. Harga komoditas rendaH
2. Volatilitas di pasar saham
3. Harga domestik masih tinggi
4. Inflasi dan pengangguran menjadi perhatian
5. Tingkat kepercayaan diri yang rendah
6. Defisit fiscal
7. Ringgit Berfluktuasi
Langkah Stabilisasi
Dalam 6-12 bulan ke depan dilakukan langkah-langkah untuk memperkuat ketahanan
ekonomi guna meredam dampak perlambatan ekonomi global dan Memperkenalkan paket
stimulus RM7 miliar (penghematan dari subsidi). Mempertahankan pertumbuhan,
memastikan aliran kredit sektor keuangan yang tangguhdan mempromosikan investasi &
sumber pertumbuhan baru oleh karena itu perlu memprioritaskan ulang proyek Rencana
Malaysia ke-12 dalam m.eningkatkan program jaring pengaman sosial
Untuk mensukseskannya pemerintah Malaysia mendukung upaya dengan mengeluarkan
regulasi:
1. Dukung bisnis untuk mengatasi perlambatan agar perusahaan tetap bertahan
2. Kurangi pengurangan
3. Dorong pelatihan ulang
Krisis keuangan disuatu negara merupakan sektor yang krusial karena disini menyangkut hajat hidup
orang banyak dan berpengaruh pada stabilisasi negara. Pemulihan ekonomi di Malaysia masih belum
memberikan titik terang dan cenderung sulit, menurut saya Malaysia merupakan negara yang masih
mengandalkan komoditas ekspor dengan sektor alam disini secara jelas bahwa saat pandemi roda
perekonomian akan lumpuh karena barang tersebut tidak diperlukan dan memaksa perusahaan untuk
tutup dan membuat PHK secara besar besaran di Malaysia. Jalan menuju pemulihan & stabilisasi
ekonomi akan menjadi jalan yang panjang dan berlarut-larut.
Langkah-langkah mencegah perlambatan ekonomi secara proaktif harus terus dilakukan untuk
meminimalkan dampak pada kualitas penduduk. Kemudian disaat-saat seperti ini pemerintah perlu
Malaysia harus mengeluarkan kebijakan yang mengawal perkembangan ekonomi yang berani keluar
dan berkolaborasi dengan pihak swasta atau bahkan secara utama sektor swastalah yang menjadi
motor penggerak utama di Malaysia, hal ini harus dilakukan menurut saya penting karena untuk
menambah tingkat investasi. Di tengah pandemi ini sektor investastasi di Malaysia dapat dialihkan
menggunakan sisi kekuatan negara tersebut yaitu perbankan yang sudah disebutkan diatas tadi ,
pemeritah Malaysia harus berani mengambil resiko untuk menorbankan sektor lain untuk sementara,
sejalan dengan itu sektor publik akan perlahan-lahan mengikuti alur dan kembali menjadi stabil akibat
dari investasi
Perubahan signifikan diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan
masyarakat berpenghasilan tinggi untuk mencapai status negara maju di Malaysia yang sudah
direncanakan pada tahun 2030.

Anda mungkin juga menyukai