Anda di halaman 1dari 10

Spesifikasi Ilmu-ilmu Keislaman Abad Pertengahan (Fiqru Mafar)

KLASIFIKASI ILMU-ILMU KEISLAMAN ABAD


PERTENGAHAN
Fiqru Mafar
Dosen Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Unilak
mafarfiqru@gmail.com

Pada abad pertengahan, Islam mengalami masa kejayaan. Kejayaan tersebut salah satunya
tercermin dalam pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan pada masa itu. Pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan yang ada telah mendorong beberapa ulama muslim untuk membuat struktur
klasifikasi keilmuan. Klasifikasi tersebut tidak hanya dilakukan oleh perseorangan saja, tetapi juga
dilakukan secara berkelompok seperti yang telah dilakukan oleh organisasi Ikhwan Ash Shafa.
Dengan mengkaji sejarah klasifikasi ilmu pengetahuan oleh para ulama muslim diharapkan mampu
memberikan informasi mengenai bagaimana kondisi keilmuan pada masa tersebut.
Kata kunci: Klasifikasi, ilmu pengetahuan, abad pertengahan

PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang cinta Terkait dengan masalah ilmu pengeta-
terhadap ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dilihat huan, untuk memudahkan para pencari ilmu,
dari beberapa dalil mengenai ilmu pengetahuan. maka perlu dilakukan pengelompokan-pen-
Di dalam al-Qur’an sendiri ditemukan kata-kata gelompokan ilmu pengetahuan, yang kemudian
yang mengandung pengertian mengenai proses disebut dengan klasifikasi ilmu pengetahuan.
untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Sofyan Klasifikasi ilmu sendiri dilakukan untuk membagi
Sauri menyebutkan dalam bukunya bahwa ilmu pengetahuan yang ada menjadi beberapa
di dalam al-Qur’an ditemukan kata ya’qilu bagian. Hal ini dikarenakan, dalam perkemban-
(memakai akal) terdapat pada 48 ayat dalam gannya, berbagai ilmu pengetahuan baru telah
berbagai bentuk. Kata nadzara (melihat secara muncul sebagai turunan dari ilmu-ilmu yang
abstrak) terdapat pada 30 ayat. Kata tafakkara sudah ada.
(berpikir) terkandung dalam 19 ayat. Kata Berbicara mengenai klasifikasi ilmu dalam
tadzakkara (memperhatikan, mempelajari) ter- dunia perpustakaan, maka akan lebih dikenal
kandung dalam 40 ayat. Kata faqiha (perbuatan sistem klasifikasi yang telah dihasilkan oleh
berpikir) terkandung dalam 16 ayat. Selain itu para ilmuwan barat. Sistem klasifikasi seperti
dalam Alquran terdapat pula kata-kata ulu al UDC dan DDC merupakan dua sistem klasifikasi
albab (orang berpikir), ulu al ‘ilmi (orang berilmu), yang banyak digunakan di dalam perpustakaan
ulu al abshar (orang berpandangan), ulu al nuha dewasa ini. Hal yang berbeda justru dialami
(orang bijaksana) (Sauri, 2004). oleh sistem klasifikasi yang diciptakan oleh para
Selain itu, di dalam hadits, banyak ilmuwan muslim.
ditemukan dalil-dalil mengenai perintah untuk Di kalangan pustakawan, khususnya pus-
menuntut ilmu. Sebut saja hadits tentang takawan muslim di Indonesia, jarang dibahas
kewajiban menuntut ilmu dari lahir sampai mengenai sistem klasifikasi yang dihasilkan oleh
liang lahat, perintah untuk mengajarkan ilmu para ilmuwan muslim. Selama ini, sistem klas-
meskipun hanya satu ayat, dan masih banyak ifikasi yang dikenal, selain UDC dan DDC adalah
hadits lainnya yang berkaitan tentang masalah sistem klasifikasi Islam yang dikeluarkan oleh
ilmu pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa Departemen Agama. Padahal, para ilmuwan
pada dasarnya, ilmu pengetahuan dalam agama muslim terdahulu telah mengenal klasifikasi ilmu
Islam telah dikenal sejak Islam diturunkan di pengetahuan. Beberapa ulama, seperti Jabir
muka bumi. Ibnu Hayyan, Al Kindi, Al Farabi, Ibnu Nadhim,
Al-Ghazali, Ibnu Khaldun, Al Khawarizm, Ibnu

15
Vol. 3 No. 1 Tahun 2012 : 15-24 ISSN 1979 - 9527
Bultan, Ibnu Sina, Ar Razi, Thasy Kubra Zadah, teoritis, dan ilmu amaliah. Sedangkan Francis
dan Ikhwan Ash Shafa telah melakukan klasifika- Bacon mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke
si ilmu pengetahuan dengan terperinci. Dalam dalam tiga kategori utama, yaitu memori (seperti
tulisan ini, selanjutnya akan dibahas mengenai ilmu sejarah), hayal (seperti ilmu syair), dan ilmu
bagaimana klasifikasi ilmu pengetahuan menurut akal (seperti ilmu filsafat) (Ulyan, 1999).
para ulama tersebut di atas.
Pada perpustakaan kuno, koleksi tanah liat
di bagi ke dalam dua kategori klasifikasi, yaitu
TUJUAN PENULISAN
ilmu bumi dan ilmu falak dan nuzum (perbintan-
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah gan dan peramalan). Dalam hal ini, Callima-
sebagai berikut. chus dapat dianggap sebagai pengindeks dan
1. Memberikan gambaran tentang sejarah klas- klasifikator pertama dalam sejarah perpusta-
ifikasi ilmu pengetahuan, khususnya dalam kaan. Dia adalah penyair asal Libya sekaligus
dunia Islam. pustakawan di perpustakaan Alexandria. Dia
2. Memberikan informasi tentang ulama-ulama telah mengindeks lebih dari 90 ribu naskah pada
muslim abad pertengahan yang memiliki perpustakaan tersebut dan mengklasifikasikan-
kontribusi dalam klasifikasi keilmuan. nya ke dalam lima kategori besar, yaitu sya’ir,
3. Memberikan informasi tentang struktur keil- sejarah, filsafat, karya sastra, dan retorika
muan dalam pandangan ulama muslim pada (Ulyan, 1999).
abad pertengahan. Pada perpustakaan di tempat ibadah,
koleksi buku diatur berdasarkan dua hal, yaitu
SEJARAH KLASIFIKASI ILMU PENGETA-
berdasarkan subjek dan ukurannya. Koleksi
HUAN
tersebut diletakkan pada lemari khusus. Setiap
Klasifikasi ilmu pengetahuan dalam dunia lemari diberi tanda tertentu. Sedangkan pada
Islam telah muncul jauh sebelum klasifikasi ilmu koleksi buku tersebut terdapat tanda penerbitan.
pengetahuan dilahirkan oleh ilmuwan barat, Secara berurutan, penyusunan koleksi secara
terutama yang berhubungan dengan dunia per- berurutan adalah menurut lemari, rak buku, dan
pustakaan. DDC, salah satu sistem klasifikasi tanda penerbitan.
ilmu pengetahuan yang banyak digunakan, lahir
Dalam perpustakaan tersebut, koleksi buku
pada tahun 1876 (Feather dan Sturges, 2003).
kekristenan diletakkan di sisi kiri pintu masuk per-
Sedangkan klasifikasi ilmu pengetahuan dalam
pustakaan. Sedangkan untuk koleksi yang tidak
dunia Islam telah lahir pada abad pertengahan,
berhubungan dengan kekristenan diletakkan di
khususnya pada zaman keemasan Islam.
sisi lainnya. Pengelompokan juga didasarkan
Klasifikasi dalam dunia Islam muncul pada kualitas penjilidan buku. Kelompok awal
sebagai imbas dari banyaknya ilmu pengeta- yaitu dengan jilidan yang mewah dan kelompok
huan yang dilahirkan oleh para ilmuwan muslim. kedua adalah buku yang dilapisi dengan lapisan
Secara umum, Plato mengklasifikasi ilmu penge- warna hitam.
tahuan ke dalam dua klasifikasi. Pertama, ilmu
Sistem klasifikasi yang umum digunakan
yang dapat diraba/rasional yaitu ilmu-ilmu alam.
pada waktu itu adalah sistem klasifikasi yang dike-
Kedua, ilmu metafisika yaitu ilmu riyadiyah dan
mukakan oleh Gabriel Naude, filusuf sekaligus
ilmu ilahiyah (Ulyan, 1999).
pustakawan yang berasal dari Perancis (1600-
Aristoteles telah mengklasifikasikan ilmu 1653M). Naude mengklasifikasikan ilmu penge-
pengetahuan ke dalam tiga kelompok. Pertama, tahuan ke dalam 12 kelompok, yaitu agama,
ilmu teoritis seperti ilmu rekayasa, falak, dan buku induk, seni bela diri, kekudusan dan sistem
ilmu hisab. Kedua, ilmu amaliyah seperti ilmu gereja, geografi dan politik, kalender sejarah,
akhlaq, ekonomi, dan ilmu siasat. Ketiga, ilmu hukum, filsafat, sejarah, dan sastra (Ulyan,
produksi seperti ilmu syair, balaghah. Hal ini 1999).
sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh
Dalam perkembangan selanjutnya,
Thomas Aquinas yang mengklasifikasikan ilmu
muncullah berbagai macam klasifikasi ilmu
menjadi tiga bagian, yaitu ilmu mantiq, ilmu
pengetahuan yang dihasilkan oleh para ilmuwan,

16
Spesifikasi Ilmu-ilmu Keislaman Abad Pertengahan (Fiqru Mafar)
diantaranya sebagai berikut (Ulyan, 1999). 5. Al Zilaq al Sharqi
1. Klasifikasi persepuluhan yang dikemukakan 6. Book of The Kingdom
oleh Melvil Dewey (1876 M). 7. Book of Eastern Mercury
2. Klasifikasi yang dikemukakan oleh Charles 8. Book of Balance (NN, 2012).
Ammi Cutter (1891 M).
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan menurut Jabir
3. Library of Congress Classification (1902 M)
Ibnu Hayyan
4. Klasifikasi subjek yang dikemukakan oleh
James Brown (1906 M). Jabir Ibnu Hayyan merupakan ulama
5. Colon Classification yang dikemukakan oleh pertama yang melakukan klasifikasi ilmu penge-
Ranganathan (1933 M). tahuan dalam dunia Islam. Namun, sampai saat
6. Bibliographic Classification yang dikemuka- ini, menurutnya, klasifikasi tersebut tidak tercatat.
kan oleh Henry Bliss (1935 M). Hal ini menyebabkan klasifikasi ilmu pengeta-
7. Universal Decimal Classification yang di- huan menurut Jabir tidak dapat diketahui oleh
adaptasi dari DDC oleh Paul Otlet dan Sena- generasi berikutnya (Ulyan, 1999).
tor Henri La Fontaine (1904 M). Dari hasil penelusuran penulis, diperoleh
informasi bahwa Jabir Ibnu Hayyan membagi
KLASIFIKASI ILMU MENURUT ULAMA MUS-
ilmu pengetahuan menjadi dua bagian, yaitu
LIM
ilmu Agama dan ilmu Dunia (Mujahid, 2010).
1. Jabir Ibnu Hayyan Ilmu Agama terdiri dari ilmu Syar’iyyan dan ilmu
‘aqliyan. Selanjutnya, ilmu ‘aqliyan dibagi lagi
Riwayat Hidup Jabir Ibnu Hayyan menjadi ilmu hurûf dan ilmu ma’ani. Selanjutnya
Pemilik nama lengkap Abu Musa Jabir ilmu huruf dibagi lagi menjadi ilmu Thabi’i dan
Ibnu Hayyan ini lebih dikenal dengan nama ilmu Ruhani. Ilmu Thabi’i dibagi menjadi empat
Geber di dunia Barat (NN, 2012). Ia dilahirkan bagian, yaitu Panas, Dingin, Kering dan Lembab.
di Kuffah, Irak pada tahun 750 M (sampai 803 Ilmu yang bersifat Ruhani dibagi lagi menjadi
M). Jabir dikenal sebagai ahli kimia yang ia dua bagian, yaitu ilmu Nûrâni dan Zhulmânîy.
dapat setelah berguru kepada Barmaki Vizier Sementara itu, ilmu Ma ânî dibagi juga menjadi
pada masa pemerintahan Harun ar Rasyid di 2 bagian yaitu ilmu yang bersifat Falsafiyan dan
Baghdad. Di Baghdad ia mengembangkan ilmu Ilâhiyan. Sedangkan ilmu Syar’iyyan terbagi
teknik eksperimentasi sistematis di dalam pene- menjadi ilmu-ilmu yang Zâahiran dan Bâthinan.
litian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat Sementara itu, ilmu Dunia juga dibagi menjadi
direproduksi kembali. Pada bidang ini, dialah dua kelompok, yaitu ilmu Syarifan dan Wadh’iyan
penemu Hukum Perbandingan Tetap. Selain itu, (Buatan).
dia juga berkontsribusi dalam penyempurnaan
2. Al-Kindi
proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi
dan penguapan serta pengembangan instrumen Riwayat Hidup Al-Kindi
untuk melakukan proses-proses tersebut.
Abu Yusuf Ya’qab ibn Ishaq al-Kindi
Karya-karya Jabir Ibnu Hayyan merupakan filusuf muslim yang hidup pada
252-260 H/866-873 M (Esposito, 2012). Ia
Sebagai ahli kimia, Jabir telah menelur-
dilahirkan di Irak dari suku Kindah. Al-Kindi
kan banyak karya. Bahkan, diantara beberapa
banyak menghabiskan hidupnya di Basrah,
karyanya tersebut ada yang diterjemahkan ke
namun meninggal di Baghdad. Sebagai filusuf
dalam bahasa Inggris. Beberapa karya Jabir
kenamaan, dia banyak menulis karya dalam
yang tercatat antara lain:
berbagai bidang, seperti geometri, astronomi,
1. Kitab Al-Kimya (diterjemahkan ke Inggris astrologi, aritmatika, musik (yang di bangunnya
menjadi The Book of the Composition of Al- dari berbagai prinip aritmatis), fisika, medis,
chemy) psikologi, meteorologi, dan politik. Pemikiran
2. Kitab Al-Sab’een Al-Kindi banyak dipengaruhi oleh pemikiran
3. Kitab Al Rahmah filusuf Yunani seperti Plato dan Aristoteles.
4. Al Tajmi

17
Vol. 3 No. 1 Tahun 2012 : 15-24 ISSN 1979 - 9527
Prestasi terbesar Al-Kindi adalah luarkan oleh Al-Kindi. Nama lengkapnya adalah
mendorong penerjemahan teks Yunani. Selain Abu Nasr Muhammad al-Farabi. Ia dilahirkan di
itu, dia berusaha untuk membudidayakan filsafat Wasij, suatu desa di Farab (Transoxania) pada
agar bisa berkembang dalam masyarakat Islam tahun 870 M. Ia lebih dikenal dengan sebutan
sehingga dikenal sebagai Bapak Filusuf Islam. Abu Nasr. Ayahnya adalah Muhammad Auzlagh
Hal ini sebagaimana pernah ia ungkapkan dalam merupakan seorang panglima perang Persia
karya Fi mahiya al-Naum wa al-ru’ya. Dalam yang menetap di Damsyik. Sedangkan ibunya
karya tersebut, dia mengungkapkan bahwa berasal dari Turki (Nurisman, 2004).
mimpi jembatan antara spiritual dan fisik dunia.
Pendidikan dasarnya ialah keagamaan dan
Karya-karya Al-Kindi bahasa; ia mempelajari fikh, hadis, dan tafsir al-
Qur’an. Ia juga mempalajari bahasa Arab, Turki
Karya Al-Kindi terbagi ke dalam beberapa dan Persia. Pada tahap selanjutnya, Al-Farabi
bidang, antara lain filsafat, logika, ilmu hitung, melanjutkan pendidikannya di Baghdad dan
musik, astronomi, geometri, medis, astrologi, bertemu dengan para filusuf dan penerjemah.
dialektika, psikologi, politik dan meteorologi. Dari sinilah dia mulai tertarik pada logika dan
Namun sayang, begitu dia wafat, karya-kary- kemudian belajar kepada Abu Bisyr Matta Ibnu
anya banyak yang hilang. Para sejarawan ber- Yunus.
pendapat bahwa salah satu penyebab hilangnya
karya-karya filusuf kenamaan tersebut adalah Pada tahun-tahun berikutnya dia menjalani
hancurnya kota Baghdad akibat serangan kehidupannya di Damaskus sebagai Ulama
bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan. Istana. Namun, bukan di tengah kota tempat yang
Beberapa karya Al-Kindi antara lain: ia sukai. Sebuah kebun yang terletak di pinggiran
kota adalah tempat yang paling ia sukai. Di
1. Fi mahiya al-Naum wa al-ru’ya
tempat inilah kemudian Al-Farabi banyak meng-
2. Fi Istikhraj al-Mu’amma
hasilkan karya-karya terutama tentang filsafat.
3. al-Falsafah al-Ulā fī mā dūna ath-Thabi’iyyah
Banyaknya karya tentang penyelidikan filsafat
wa at-Tawhīd
secara mendalam, terutama tentag filsafat Plato
4. Tanjim Ikhtiya-rat al-Ayyam
dan Aristoteles, Al-Farabi juga dikenal dengan
5. Ilahyat-e-Aristu
sebutan Mu’alim Tsani (Guru Kedua). Dimana
6. al-Mosiqa
Guru Pertama adalah Aristoteles.
7. Mad-o-Jazr
8. Aduiyah Murakkaba Karya-karya Al-Farabi
9. dan Al-Kubra fi al-Ta’lif (Kartanegara,
Al-Farabi telah banyak menulis berbagai
2009).
karya tulis, terutama di bidang logika. Beberapa
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan menurut Al- karyanya yang terkenal antara lain:
Kindi 1. Maqalah fi Aghradhi ma Ba’da al-Thabi’ah
Dalam klasifikasi ilmu pengetahuan, 2. Ihsha’ al-Ulum
Al-Kindi membagi ilmu pengetahuan ke dalam 3. Kitab Ara’ Ahl al-Madinah al-Fadhilah
dua kelompok besar, yaitu ilmu agama dan ilmu 4. Kitab Tahshil al-Sa’adah
dunia. Selanjutnya, Al-Kindi berpendapat bahwa 5. ‘U’yun al-Masa’il
ilmu pengetahuan tersebut terbagi lagi menjadi 6. Risalah fi al-Aql
tiga golongan yaitu ilmu teori, ilmu praktis, dan 7. Kitab al-Jami’ bain Ra’y al-Hakimain : al-Afla-
ilmu produksi. Pemikiran Al-Kindi tentang ilmu tun wa Aristhu
pengetahuan ini banyak dipengaruhi oleh filsafat 8. Risalah fi Masail Mutafariqah
Yunani, Aristoteles (Ulyan, 1999). 9. Al-Ta’liqat
10. Risalah fi Itsbat al-Mufaraqat (Nurisman,
3. Al-Farabi 2004).
Riwayat Hidup Al-Farabi
Sebagai seorang filusuf muslim, Al-Farabi
dikenal sebagai penerus teori-teori yang dike-

18
Spesifikasi Ilmu-ilmu Keislaman Abad Pertengahan (Fiqru Mafar)
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Menurut Al- wafat pada tahun 385 H/995 M. Sebagai seorang
Farabi ilmuwan, Ibnu Nadhim lebih dikenal sebagai
Dalam dua karyanya (Tanbih ‘ala Sa’adah seorang bibliografer.
dan Ihsa’ al-‘Ulum) Al-Farabi membagi ilmu Karya-karya Ibnu Nadhim
pengetahuan ke dalam lima kelompok besar
(Ulyan, 1999). Dalam literatur lain, disebutkan Tidak dapat dipungkiri, keterkenalan Ibnu
bahwa Al-Farabi telah membagi ilmu penge- Nadhim tidak akan terlepas dari kitab Fihrist.
tahuan ke dalam tujuh kelompok besar, yaitu Kitab yang juga dikenal dengan nama Index of
logika, percakapan, matematika, fisika, metafisi- Nadhim ini berisi bibliografi karya bangsa Arab
ka, politik, dan ilmu fiqih (hukum) (NN, 2012). maupun bangsa non Arab yang ditulis dalam
bahasa arab (Nakosteen, 1996). Karya Ibnu
Ilmu logika dibagi ke dalam delapan bagian, Nadhim lain yang terkenal adalah Al-Ausaf wa
diawali dengan kategori dan diakhiri dengan Tasybihaat.
syair. Ilmu percakapan dibagi lagi ke dalam tujuh
bagian, seperti bahasa, gramatika, sintaksis, Klasifikasi Ilmu menurut Ibnu Nadhim
syair, menulis, dan membaca. Bahasa dalam
ilmu percakapan terdiri dari ilmu kalimat mufrad, Dalam kitabnya yang terkenal, Fihrist, Ibnu
preposisi, aturan penulisan yang benar, aturan Nadhim membagi ilmu pengetahuan ke dalam
membaca dengan benar, dan aturan mengenai sepuluh kategori sebagai berikut (Nakosteen,
syair yang baik. Matematika dibagi dalam tujuh 1996).
bagian. 1. Bahasa dari berbagai bangsa, baik Arab
maupun non Arab, karakteristik tulisan,
Fisika (ilmu kealaman) dibagi menjadi
keanekaragaman tulisan, dan lain-lain.
delapan bagian. Metafisika dibagi dalam dua
2. Tata bahasa dan filologi.
bahasan, bahasan pertama mengenai penge-
3. Sejarah, biografi, dan silsilah.
tahuan tentang makhluk dan bahasan kedua
4. Puisi dan penyair.
mengenai filsafat ilmu. Politik dikatakan sebagai
5. Filsafat dan cendikiawan skolastik.
bagian dari ilmu sipil dan menjurus pada etika
6. Hukum, ahli fiqh, dan ahli hadits.
dan politika. Ilmu agama dibagi dalam ilmu fiqih
7. Filsafat dan ilmu pengetahuan kuno.
dan imu ketuhanan/kalam (teologi).
8. Legenda, dongeng, guna-guna, sihir, dan su-
4. Ibnu Nadhim lap.
9. Sekte dan kepercayaan.
Riwayat Hidup Ibnu Nadhim 10. Pembicaraan mengenai ahli kimia dan para
Muhammad Ibnu Ishaq an-Nadhim berasal pencari peninggalan para filusuf di antara
dari Baghdad, Iraq (STMIK AMIKOM, 2007). Ke- para filusuf kuno dan modern serta nama
cintaannya terhadap buku mungkin menurun buku-bukunya.
dari jejak sang ayah yang juga ahli bibliografi. 5. Al-Ghazali
Kata “Al-Nadhim” merupakan gelar yang melekat
pada dirinya yang berarti “sahabat orang-orang Riwayat Hidup Al-Ghazali
terkemuka”. Muhammad bin Muhammad bin
Dalam masa belajaranya, Ibnu Nadhim Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali adalah
telah berguru kepada para ulama terkemuka pemikir yang muncul pasca puncak kemajuan
seperti Al-Sirafi, Al-Munajin, Abu Sulayman al- Islam (Mutamam, 2007). Beliau lahir pada 450
Mantiqi, dan lain-lain. Dia juga hidup di lingkun- H/1058 M, di desa Thus, Khurasan, Iran (Ibnu
gan Bani al-Jarrah yang mendapatkan banyak Rusn, 1998). Pada masa kecil, beliau berguru
pengetahuan tentang berbagai macam ilmu agama kepada Ahmad Bin Muhammad Razkafi,
pengetahuan seperti ilmu logika dan ilmu penge- seorang ulama setempat. Setelah itu, beliau
tahuan umum baik yang berasal dari Yunani, pergi ke Jurjan untuk belajar kepada Abu Nasr
Persia, juga India. Hal inilah yang membuatnya Ismaili.
tertarik terhadap berbagai ilmu pengetahuan. Ia Setelah belajar di Jurjan, Al-Ghazali
juga dikenal sebagai penjual buku. Ibnu Nadhim melanjutkan pendidikannya di Naisabur untuk
19
Vol. 3 No. 1 Tahun 2012 : 15-24 ISSN 1979 - 9527
belajar kepada Al-Juwainy yang dikenal juga 2. Maqashid al-Falsafah, buku ini dikarang oleh
dengan sebutan Imamul Haramain. Ilmu yang al-Ghazâli sebagai pendahuluan buku al-
dipelajari darinya adalah ilmu kalam, ilmu ushul, Tahafut.
madzhab fiqh, retorika, logika, tasawuf, dan 3. Taháfut al-Falasifah,
filsafat. Setelah wafatnya Al-Juwainy, Al-Ghaz- 4. Al-Munqidz min al-Dhalal, karya tulis al-
ali pergi ke Mu’askar. Di tempat itu, Al-Ghazali Ghazâli ditulis pada tahun 501-502 H.29 ke-
sering berbincang dengan para ulama. Dari tika dia menetap kedua kalinya di Naisabür.
perbincangan tersebut, di kemudian hari, nama 5. Al-Madhnun bih ‘ala Ghair Ahli,
Al-Ghazali kemudian dikenal dan diunggulkan 6. Fátihah al-Ulum, karya ini berupa naskah tu-
oleh para ulama di sana. lisan tangan (naskhah khaththiyya). tersim-
pan di perpustakaan Paris.
Pada tahun 484 H/1091 M, Al-Ghazali
7. Haqaiq al-‘Ulum, karya dalam bentuk naskah
diangkat menjadi ustad pada Universitas Nid-
yang juga tersimpan di perpustakaan paris.
hamiyah, Baghdad. Karena kecerdasannya,
8. Maqásyifah al-Qulub al- Matrahbah ila ‘Allam
pada umur 34 tahun, beliau kemudian diangkat
Ghuyub.
sebagai pimpinan di universitas tersebut. Pada
9. Mi’yár al- ‘Ilm,
saat menjadi pimpinan itulah beliau menulis
10. Minhaj aI-Nazhr,
berbagai macam karya yang meliputi bidang fiqh
11. Ma’árij al-Quds fi Madárij Ma’rifah al-Nafs.
dan ilmu kalam.
12. Jam al-Haqaiq fi Tajrad al-‘a’laiq,
Setelah 4 tahun menjadi pimpinan universi- 13. Ihyá ‘Ulumu al-Din, karya terbesar al-Ghazâli
tas, Al-Ghazali sempat mengalami krisis rohani. yang ditulis pada tahun 489 dan 495 H., buku
Hal ini mendorongnya untuk pergi ke Syam ini memuat ide sentral A1-Ghazili menghidup-
untuk belajar mengendalikan hawa nafsunya. kan kembali ilmu-ilmu agama Islam, seperti
Beliau memutuskan untuk berdiam di salah satu logika, akhlak, tasawuf, dan sebagainya.
masjid di Damaskus. Kemudian beliau melan- Buku ini mempunyai syarah yang banyak
jutkan perjalanan spiritualnya ke Baitul Maqdis antara lain : Ittahaf al-Sadat al-Muttawin (13
sebelum kemudian pergi ke Mekah dan Madinah Jilid), Taj al-Qashidin (Ibn al-Jauzih) Ruj al-
untuk menunaikan ibadah Haji. Ihya’ (Ibn. Yunus).
Setelah selesai melanglang buana, Al- 14. Bidayah al-Hidayah,
Ghazali kembali ke Universitas Nidhamiyah untuk 15. Kitab Mizan al-’Amal, karangan al-Ghazâli
mengajar di sana. Tidak diketahui secara pasti ditulis di Bagdad, sebelum memasuki dunia
berapa lama beliau mengajar di sana sebelum tasawuf, buku itu merupakan pelengkap un-
kemudian kembali ke tempat asalnya di Thus. tuk menjelaskan pengertian yang ada di da-
Di sana beliau mendirikan madrasah. Akhirnya, lam Ihya’ kurang jelas
pada tahun 505 H/1111 M Al-Ghazali wafat pada 16. A1-Qisthas al-Mustaqim,
usia 55 tahun. 17. Kitab al-Sa’adah,
18. Kitan Ayyuha al- Walad,
Karya-karya Al-Ghazali 19. Kitab al-Madkhul Fi iImi Ushul, (kitab pilihan
Sebagai ulama yang produktif, Al-Ghazali tentang Ushul Fiqh),
telah menghasilkan banyak sekali karya. Karya- 20. Kitab al-Mustashfa min ‘Ilm al-Ushul (tempat
karyanya banyak membicarakan tentang filsafat, pembersihan dan Ilmu Ushul Fiqh), merupa-
akhlak, tasawuf, keagamaan, metafisika dan kan kitab Ushul A1-Ghazâli yang pendahulu-
fiqh. Berikut beberapa karya Al-Ghazali yang annya memuat tentang pembahasan logika,
telah dikenal oleh masyarakat luas (Mutamam, dia menegaskan bahwa barang siapa yang
2007). tidak menguasai logika, maka pengetahuan-
nya belum terpercaya
1. Al-Ma’arif al Aqliyyah Wa al-Hikmah al-Ila-
hiyyah, karya Al-Ghazâli ini hanya berupa Klasifikasi Ilmu Menurut Al-Ghazali
naskah yang terdapat di dua perpustakaan
yaitu Paris dan Oxford. Sebagai sesorang pemikir, Al-Ghazali
membagi ilmu pengetahuan ke dalam tiga klas-
ifikasi, yaitu berdasarkan tingkat kewajibannya,
20
Spesifikasi Ilmu-ilmu Keislaman Abad Pertengahan (Fiqru Mafar)
berdasarkan sumbernya, dan berdasarkan fungsi bukan didasarkan atas isi ilmu itu sendiri, tetapi
sosial (Ulyan, 1999). Berdasarkan tingkat kewa- dikarenakan faktor manusia. Hal ini dikarenakan
jibannya, ilmu dibagi menjadi ilmu yang dibutuh- pada kasus-kasus tertentu, suatu ilmu dapat
kan oleh masing-masing individu dan ilmu yang digunakan untuk melakukan kegiatan yang
dibutuhkan oleh jamaah (masyarakat umum). terpuji, mubah, dan tercela.
berdasarkan sumbernya, ilmu manzilat dan ilmu
6. Ibnu Khaldun
ghoiru manzilat. Sedangkan berdasarkan fungsi
sosialnya, ilmu dibagi menjadi ilmu terpuji dan Riwayat Hidup Ibnu Khaldun
ilmu tercela.
Wali ad-Din Abu Zaid ar-Rahman bin
Dalam literatur lain, Al-Ghazali membagi Muhammad Ibnu Khaldun al-Hadrami al-Ishbili
ilmu pengetahuan menjadi tiga klasifikasi utama, lahir di Tunisia pada 723 H/1332 M (Al-Azmeh,
yaitu secara Epistemologis, Ontologis, dan Aksi- 1990). Beliau berasal dari keluarga yang memiliki
ologis (Ibnu Rusn, 1998). Secara epistemologis, garis keturunan dari Hadramaut (Yaman) yang
ilmu dikategorikan menjadi syar’iyyah dan ghoiru bermigrasi ke Seville (Spanyol) pada abad
syar’iyyah (aqliyah). Ilmu syar’iyyah adalah ilmu ke-8 M. Sebagai ilmuwan besar, beliau dikenal
yang diperoleh dari para Nabi. Ilmu-ilmu yang sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam
masuk ke dalam kategori ini adalah ilmu ushul, yang hafal Alquran sejak usia dini.
ilmu furu’, ilmu muqaddimah, dan ilmu penyem-
purna. Ilmu ushul meliputi Kitabullah, sunnah Pelajaran pertamanya diperoleh dari
rasul, ijma’ ummat, dan peninggalan para sahabat ayahnya sendiri. Kepada ayahnya, dia belajar
(sejarah awal Islam). Ilmu furu’ meliputi ilmu yang menghafal Al-Qur’an dan ilmu tajwid. Selain
berhubungan dengan kehidupan duniawi seperti itu, dia juga belajar kepada beberapa ulama
fiqh dan ma’rifat. Ilmu muqaddimah meliputi ilmu Andalusia yang hijrah ke Tunisia. Guru-guru
bahasa dan tata bahasa Arab. Sedangkan ilmu yang paling berpengaruh terhadap pembentu-
penyempurna meliputi ilmu yang berkenaan kannya dalam bidang syariat, bahasa dan filsafat
dengan al-Qur’an seperti qiraah dan tafsir. adalah Muhammad bin Abdullah Muhaimin bin
Abdil Al-Hadrami, ia seorang Muhadditsin dan
Ilmu Ghairu Syar’iyyah adalah ilmu yang Ahli Nahwu di Maghriby. Kemudian Abu Abdillah
bersumber dari akal. Ilmu ini dapat berupa ilmu Muhammad bin Ibrahim Al-Abily (1282-1356
yang diperoleh dariinsting maupun dari proses M), Muhammad bin Muhammad al-Hadrami
belajar atau berfikir. Yang termasuk ke dalam (1277-1348 M) dalam bidang ilmu rasional yang
kategori ilmu ini adalah geografi, matematika, bisa kita sebut filsafat, ilmu falak, teologi, logika,
kedokteran, dan ilmu-ilmu lain yang sejenis. ilmu-ilmu kealaman, matematika, astronomi dan
Secara ontologis, ilmu dibedakan menjadi musik.
dua bagian yaitu fardhu ‘ain dan fardhu kifayah. Selain itu, dalam bidang bahasa gurunya
Ilmu fardhu ‘ain adalah ilmu yang dibutuhkan Abdullah Muhammad ibnu al-A’rabi al-Husairi,
untuk melaksanakan tugas-tugas akhirat dengan Abu al-Abas Ahmad bin al-Qashar, dan Abu
baik. Ilmu ini meliputi ilmu tauhid, syari’at, dan Abdillah Muhammad bin Bahr. Dalam bidang
sirri. ilmu Hadits Ibnu Khaldun belajar pada Syam-
Ilmu fardhu kifayah merupakan ilmu yang suddin Abu Abdillah al-Wadiyasyi (1274-1348),
berhubungan dengan urusan keduniaan oleh dalam bidang Fiqih Abu Abdillah Muhammad al-
karena itu tidak semua orang wajib memiliki ilmu Jayyani, Muhammad al-Qashar dan Muhammad
ini. Ilmu ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu ilmu bin ‘Abd al-Salam al-Hawwari (1277-1348 M).
abadi dan ilmu yang berkembang. Ilmu abadi
Karya-karya Ibnu Khaldun
adalah ilmu-ilmu yang meliputi Al-Qur’an, hadits,
ijma’ dan sejenisnya. Sedangkan ilmu yang Sebagai ulama, dia telah menulis banyak
berkembang meliputi arsitektur, sastra, prikologi, sekali karya terkenal. Di bawah ini ditampilkan
dan sejenisnya. beberapa karya yang beliau hasilkan (Siswatini,
2008).
Secara aksiologis, ilmu dibagi menjadi
ilmu terpuji, mubah, dan tercela. Kategorisasi ini

21
Vol. 3 No. 1 Tahun 2012 : 15-24 ISSN 1979 - 9527
1. Al-Ibar wa Diwan al-Mubtada’ wa al-Khabar fi Sedangkan ilmu naqliyah adalah ilmu yang
Ayyamim al-’Arab wa al-’Ajam wa al-Barbar dikutip manusia dari yang merumuskan lan-
wa Man ‘Asharahum min Dzawi al-Shultan dasannya dan diwariskan secara turun temurun
al- Akbar. (Kitab contoh-contoh dan rekaman ke generasi. Ilmu ini berasal dari Kitabullah dan
Mengenai asal-usul dan peristiwa hari-hari hadits. Ilmu ini terbagi menjadi lima bagian yaitu
Arab, Persia, Barbar, dan orang-orang seza- ilmu yang berkaitan dengan al-Qur’an seperti
man dengan mereka yang memiliki kekuatan tafsir dan tilawah, ilmu hadits, ilmu fiqh, ilmu
besar). Oleh karenanya judulnya sangatlah agama, dan ilmu bahasa.
panjang.
7. Klasifikasi Ilmu Keislaman Lainnya
2. Muqaddimah. kitab ini merupakan magnum
opus-nya Ibnu Khaldun yang topiknya terba- Selain nama-nama yag muncul di atas,
gi kedalam 6 fasal besar, yaitu ilmu sosiologi beberapa ulama muslim lain ternyata telah
umum, sosiologi pedesaan, sosiologi politi, melakukan hal yang serupa. Seperti yang
sosiologi kota, sosial industri, dan sosiologi dilakukan Al Katib dalam kitabnya Mafatihul
pendidikan. Ulum (Nakosteen, 1996). Ulama yang memiliki
3. Al-Ta’rif. Awalnya kitab ini adalah lampiran nama lengkap Abdullah Muhammad ibnu Yusuf
dari al-I’bar dan kemudianberdiri sendiri al Katib atau yang lebih dikenal dengan sebutan
pula. Kitab ini berisi sejarah kehidupannya, Al Khawarizmi (Ulyan, 1999) tersebut membagi
riwayat-hidup beberapa orang penting lain- ilmu pengetahuan ke dalam dua kelompok
nya yang berhubungan dengan Ibnu Khal- utama, yaitu orisinal (ilmu arab) yang terdiri dari
dun., peristiwa-peristiwa tertentu, dokumen ilmu bahasa dan ilmu agama, dan eksternal
dokumen, khutbah-khutbah, dan lain-lain. Di (mancanegara) yang terdiri dari ilmu-ilmu yang
dalamnya juga dibahas Mengenai situasi so- berasal dari luar bangsa arab.
sial serta aturan-aturannya.
Ibnu Bultan, pada abad 11 H, mengklas-
4. Syifa’al-sail li Tahdhib al-Masa’il. Karya ini
ifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam tiga
membahas mengenai pemisahan antara
kelompok, yaitu ilmu-ilmu alam, filsafat dan ilmu
jalan tasauf dan jalan syariah serta mengu-
kealaman, dan intelektual atau ilmu literatur
raikan mengenai jalan tasauf dan ilmu jiwa.
(Mukhtar, 2005). Muncul pula klasifikasi ilmu
5. Karya- karya lainnya, Ibnu Khaldun juga
pengetahuan oleh Ibnu Sina yang ternyata
memberikan komentarnya terhadap al-Bur-
banyak dipengaruhi oleh pemikiran Al-Farabi.
dah dengan indah. Mengikhtisar karya Ibnu
Hal ini dapat dilihat dalam kitabnya Fi Aqsami
Rusyd dan menguraikannya kepada Sul-
al ‘Ulum al ‘Aqliyah (Ulyan, 1999). Pada tahun
tan Mengenai pandangan terhadap logika
606 H, Fakhrudin Ar-Razi dalam kitabnya Hadaiq
dengan cara yang menarik. Ibnu Khaldun
al-Anwar fi Hadaiq al-Asrar mengurutkan tu-
juga mengikhtisar al-Muhassal karya Imam
lisan-tulisan berdasarkan topik-topik tertentu.
Fakhruddin al-Razi, menyusun karya aritma-
Di dalamnya juga disebutkan jenis ilmu ber-
tika dan memberi komentar terhadap sebuah
dasarkan buku-buku yang pernah ditulis serta
karya dalam bidang usul fiqh dengan uraian
nama dan riwayat hidup penulisnya. Dalam kitab
yang bagus.
tersebut, Ar-Razi menyebutkan terdapat enam
Klasifikasi Ilmu Menurut Ibnu Khaldun puluh cabang ilmu pengetahuan yang ada pada
Ibnu Khaldun membagi ilmu pengetahuan masa itu (Ulyan, 1999).
ke dalam dua kategori besar, yaitu aqliyah dan Ulama lain yang juga mengklasifikasikan
ilmu naqliyah (Ulyan, 1999). Ilmu aqliyah adalah ilmu pengetahuan adalah Thasy Kubra Zadah
ilmu yang berasal dari buah dari aktivitas pikiran (Ulyan, 1999). Dalam kitabnya Miftah al-Sa’adah
manusia dan perenungannya ilmu- ilmu ini wa Misbah al-Siyadah, Zadah mengklasifikasi-
bersifat alamiyah bagi manusia. Ilmu ini meliputi kan ilmu pengetahuan dengan pendekatan
ilmu mantiq, ilmu kedokteran (medis, fisika, dan induktif dan deduktif. Hal inilah yang menyebab-
pertanian), metafisika, dan ilmu tentang berbagai kan klasifikasi yang ia kemukakan mendekati
ukuran atau matematika. sistem klasifikasi pada masa kini.

22
Spesifikasi Ilmu-ilmu Keislaman Abad Pertengahan (Fiqru Mafar)
Zadah mengklasifikasikan ilmu pengeta- DAFTAR PUSTAKA
huan ke dalam enam kelompok besar. Masing-
Al-Azmeh, Aziz. 1990. Ibn Khaldun. New York:
masing kelompok diawali dengan pengantar
Routledge.
sekaligus bagan yang menjelaskan cakupan dari
ilmu yang dimaksud. Masing-masing kelompok Esposito, John L. 2012. “Abu Yusuf Yaʿqāb
kemudian dibagi ke dalam bagian-bagian yang ibn Ishaq al-Kindi”. Dalam http://www.
lebih kecil dan ditandai dengan angka. oxfordislamicstudies.com/article/opr/t236/
e1055?_hi=1&_pos=1/ diakses pada 16
Selain pengelompokan ilmu yang dilakukan Januari 2012 pukul 08:32 WIB.
oleh perseorangan, juga terdapat pengelompkan
Feather, John dan Paul Sturges (ed.). 2003.
ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh organisa-
International Encyclopedia of Information
si ulama, seperti Ikhwan Ash Shafa (Nakosteen,
and Library Science. Second edition.
1996). Organisasi ini adalah organisasi rahasia London: Routledge.
yang terdiri dari para filusuf muslim sekitar abad
ke-10. Menurut organisasi ini, ilmu pengetahuan Ibnu Rusn, Abirin. 1998. Pemikiran Al-Ghazali
dibagi ke dalam tiga kelompok besar. Pertama, tentang Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
ilmu riyadiyah yang terdiri dari ilmu tulis menulis, Pelajar.
qiroat, syair, bahasa, nahwu, hisab, mu’amalat, Kertanegara, Mulyadi. 2009. “Struktur Keilmuan
sihir, penawar sihir, kimia, dan lain-lain. Kedua, dan Implikasinya Pada Penelitian dan
ilmu syar’iyah yang terdiri dari fiqh, tafsir, tafsir Klasifikasi Disiplin-disiplin Ilmah”. Makalah
mimpi, riwayat, dan lain-lain. Ketiga, ilmu filsafat disampaikan dalam Seminar Internasional
haqiqi yang terdiri dari empat risalah, riyadiyat kerjasama IAIN Sunan Ampel Surabaya
(ilmu hisab, rekayasa, dan musik), psikologi (ilmu dengan
mantiq, pidato, pembuktian, dan lain-lain), fisika Center for Islamic Philosophical Studies and
(ilmu tentang benda, langit, alam semesta, dan Information (CIPSI), 3 Mei 2009.
lain-lain), dan ilahiyat (Ilmu ketuhanan). Mujahid, M. Azmi. 2010. “Falsafah Pendidikan
Kimia Jabir bin Hayyan”. Dalam
PENUTUP http://mazmimujahid.wordpress.
Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat com/2010/02/24/falsafah-pendidikan-
bahwa pada dasarnya klasifikasi ilmu pengeta- kimia-jabir-bin-hayyan-3/ diakses pada 15
huan telah banyak dilakukan oleh para ilmuwan Januari 2012 pukul 08:19.
muslim. Salah satu kitab klasifikasi yang paling Mukhtar, Naqiyah. 2005. “Helenisasi atau
terkenal adalah kitab Fihrist karangan Ibnu Islamisasi Ilmu Pengetahuan di Masa
Nadhim. Kitab ini merupakan buku index yang Klasik” . Dalam Ibda’, Vol. 3, No. 1 Jan-
memuat karya-karya yang terbit pada waktu Jun 2005, Hal. 115-129.
itu. Karya-karya tersebut diklasifikasikan ber- Mutamam, Hadi. 2007. “Abu Hamid Muhammad
dasarkan ilmu pengetahuan yang terkandung Al-Ghazali dan Metode Ijtihadnya dalam
di dalamnya. Tidak hanya itu, di dalamnya juga Al-Mustashfa”. Dalam Mazahib, Vol. IV,
diikutsertakan riwayat penulis karya tersebut. No. 1, Juni 2007, Hal. 12-17.
Pemaparan di atas juga menunjukkan betapa Nakosteen, Mehdi. 1996. Kontribusi Islam Atas
besarnya perhatian para ulama pada masa itu Dunia Intelektual Barat: Deskripsi analisis
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. abad keemasan Islam. Surabaya: Risalah
Hal inilah yang patut dijadikan sebagai tradisi Gusti.
keilmuan di antara masyarakat muslim saat ini.
STMIKAMIKOM. 2012. “KitabAl-Fihrist, Bibliografi
Terbesar Sepnjang Masa” dalam http://
www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-
slam/khazanah/09 /08/07/67730-kitab-
al-fihrist-bibliografi-terbesar-sepanjang-
masa/ diakses pada 18 Januari 2012 pukul
17:01 WIB.

23
Vol. 3 No. 1 Tahun 2012 : 15-24 ISSN 1979 - 9527
NN. 2012. “Abu Musa Jabir bin Hayyan”. Dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Musa_
Jabir_bin_Hayyan/ diakses pada 16
Januari 2012 pukul 06:50 WIB.
NN. 2012. “Filsafat Ilmu dan Metode Riset”.
Dalam http://usupress.usu.ac.id/files/
Filsafat Ilmu dan Metode Riset_Normal_
bab1.pdf/ diakses pada 16 Januari 2012
pukul 12:05 WIB, hlm. 20 .
Nurisman. 2004. “Pemikiran Metafisika Alfarabi”.
Dalam DINIKA, Vol. 3. No. 1, January
2004, Hal. 83-100.
Sauri, Sofyan. 2004. Pendidikan Agama Islam
untuk Perguruan Tinggi. Bandung:
Alfabeta.
Siswartini, Wiwin. 2008. “Konsep Pendidikan
Islam Menurut Ibnu Khaldun dalam
Prolegomena: Analisis Epistemologi dan
Metode Pembelajaran”, Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Malang: Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN
Malang.
Ulyan, Ribhi Musthafa. 1999. al-Maktabat fi al-
Hadarah al-Arabiyah al-Islamiyah. Aman:
Dar Shafa li an-Nasyr wa at-Tauzi’.

24

Anda mungkin juga menyukai