Synergizing Public and Private Sectors
Synergizing Public and Private Sectors
Covid-19 bukan hanya melanda bangsa Indonesia hal serupa juga melanda bangsa-bangsa di dunia
dengan menimbulkan banyak masalah kali ini saya akan membahahas mengenai apa yang sudah
saya dapat di webinar Bersama Prof. Dr. Ahmad Martadha Mohamed sebagai guru besar di
Universitas Utara Malaysia terkait analisis beliau mengenai pandemi yang melanda negara Malaysia
dari kaca perekonomian.
Disebutkan sebelum Covid-19 melanda ekonomi negara Malaysia cenderung stabil dengan GDP yang
menunjukan 6% dan inflasi yang dikatakan aman karena masih menunjukan ratio dibawah 0
sedangkan di tahun ini akibat pandemic covid-19 yang merebak Malaysia mulai dari GDP yang
menunjukan penurunan yang signifikan menjadi 1.6% dan inflasi yang melonjak secara perlahan
namun pasti menjadi 1.7%. Hal ini tentunya menjadi keadaan yang buruk di Malaysia, banyak sekali
faktor yang mempengaruhi keadaan ini seperti yang terdampak sangat parah.
Malaysia menghadapi kenyataan yang mengerikan dalam pandemi ini dan dampak yang ditimbulkan
dapat mempengaruhi berbagai sektor serta kerugian yang begitu besar, perlu adanya analisis
kedepan untuk mempersiapkan rencana antisipasi dan pemulihan di berbagai sektor.
Tantangan Malaysia jika tidak teratasi maka ancaman yang lain akan berdatangan dan ada beberapa
analisis tantangan kedepan selama pandemi ini berlangsung yaitu privat sektor yang menampung
banyak sekali pekerja akan tertutup dan ini akan turun ke pengusaha-pengusaha kecil yang akan
terpuruk dan tidak berkembang kenapa? Hal ini terjadi karena pasar pengsuaha kecil mengikuti alur
pasar besar dan ketika terjadi PHK besar-besaran akan mengakibatkan ekositemnya hancur, bahan
tidak bisa didapat kembali dan banyak orang akan mencari pekerjaan baru oleh karena itu pasar kecil
akan semakin memiliki banyak pesaing. Inflasi yang terus meningkat menjadi ancaman utama karena
dapat mengakibatkan kegagalan ekonomi negara. Keluarnya kebijakan kebijakan fiskal yang
dikeluarkan oleh pemerintah dengan cara mengendalikan pembelanjaan pemerintah (pengeluaran)
lebih besar dari pada pendapatan pemerintah (penerimaan) terutama sektor minyak bumi yang
anjlok hingga 40%.
Pengentasan Masalah