Anda di halaman 1dari 13

Vol. 4 No.

1 Tahun 2013 : 26-38 ISSN 1979 - 9527

MEMBANGUN KESADARAN AKTIF MEMBACA


PADA SISWA SMA DENGAN MEMANFAATKAN
PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN
PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Riyadi Dwi Prasetya
Siswa SMA Negeri 2 Ngaglik, Sleman
riyadi.dp@gmail.com

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: (1) Mengetahui peran perpustakaan sekolah sebagai
salah satu media untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. (2) Mengetahui cara membangun
kesadaran membaca buku pada siswa. (3) Mengetahui pengaruh membangun kesadaran membaca
buku untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara nyata terhadap fenomena yang
terjadi pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI program IPA maupun IPS di SMA Negeri 2 Ngaglik yang selanjutnya diambil sampel sebagai
responden sebanyak 50 orang. Adapun metode penentuan sampel yang digunakan adalah simple
random sampling (acak sederhana). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode wawancara atau interview dan studi pustaka (library research). Adapun metode
analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis. Dari hasil penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan: (1) Perpustakaan sekolah sangat
berperan menjadi salah satu media untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, terbukti dengan minat
kunjungan siswa ke perpustakaan sangat tinggi yaitu dengan intensitas satu minggu sekali, semangat
belajar siswa juga terlihat ketika siswa berusaha belajar secara mandiri dengan meminjam buku
pelajaran di perpustakaan sekolah untuk menambah referensi buku mereka. (2) Cara membangun
kesadaran membaca buku pada siswa yaitu dengan mengubah perilaku atau mengurangi faktor-
faktor penghambat minat baca pada siswa, dengan menggunakan metode membaca yang lebih
menyenangkan. (3) Hubungan kesadaran membaca buku dengan meningkatnya motivasi belajar
terlihat dengan antusias siswa yang lebih menyukai membaca buku daripada bermain handphone
atau gemar membaca buku di perpustakaan daripada kegiatan yang lain. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa menyadari betapa pentingnya manfaat membaca buku terutama bagi seorang pelajar.
Kata Kunci: perpustakaan, motivasi belajar
PENDAHULUAN ketika pelajar dihadapkan dengan sebuah buku
atau setumpuk buku pelajaran, entah mengeluh
Latar Belakang Masalah karena bukunya sangat tebal ataupun mengantuk
Malas dan mengantuk, inilah kebiasaan karena membaca buku yang sulit dicerna.
yang terbangun dalam membaca buku. Maka Parahnya lagi buku dianggap sebagai suatu
tak heran apabila siswa sekolah menengah barang yang mengerikan dan menyusahkan.
atas le bih memilih bermain dengan teman Persepsi yang salah mengenai buku
daripada me luangkan waktunya untuk akan membuat pelajar semakin tidak menyukai
membaca buku. Sebab bermain terasa membaca buku. Membaca buku membuat
lebih santai dan terkesan menyenangkan. mereka mengantuk karena mereka membaca
Berbeda dengan membaca buku yang banyak buku di rumah saat akan tidur. Sementara
membutuhkan tenaga dan pikiran yang tidak itu, jarang sekali mereka membaca buku di
jarang justru membuat pusing pembacanya. luar menjelang tidur, misalnya pada saat jam
Fenomena yang terjadi pada saat ini istirahat sekolah. Akhirnya, secara perlahan-
adalah kemalasan. Banyak alasan dapat dibuat lahan kegiatan membaca buku yang membuat

26
Membangun Kesadaran AkƟf Membaca ... Riyadi Dwi Prasetya
pelajar mengantuk itu tersimpan dibenak pelajar yang dibahas dibatasi pada masalah:
dan muncullah persepsi bahwa membaca buku 1. Penelitian ini menggambarkan aktivitas
hanya membuat seorang pelajar mengantuk. membaca buku pada siswa kelas XI program
“Membaca buku merupakan suatu IPA maupun program IPS SMA Negeri 2
aktivitas yang sangat menyenangkan”. Sudut Ngaglik Sleman.
pandang inilah yang berusaha diangkat oleh 2. Persepsi dan fenomena tersebut berasal
penulis, pengubahan sudut pandang adalah dari pendapat beberapa responden.
hal pertama yang harus pelajar lakukan untuk 3. Pelajar yang dimaksud adalah para siswa
masuk dalam dunia membaca dan mengubah kelas XI program IPA dan IPS di SMA Negeri
persepsi membaca buku merupakan kebiasaan 2 Ngaglik Sleman.
pelajar yang harus dibiasakan. Penulis juga 4. Perpustakaan sekolah yang dimaksud
meyakinkan mereka bahwa membaca adalah merupakan perpustakaan sekolah SMA
kegiatan untuk mengembangkan diri yang dapat Negeri 2 Ngaglik Sleman.
dilakukan tanpa ada beban yang mengganjal.
RUMUSAN MASALAH
Maka dari itu, membaca buku tidak lagi
Berdasarkan latar belakang dan
dianggap sebagai hal yang membosankan.
pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah
Membaca buku tidak lagi diidentikkan dengan
yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:
rasa menjemukan apalagi melelahkan.
Fenomena ini sangat ironis bagi pelajar 1. Mengapa peran perpustakaan sekolah
dimasa sekarang, sebab sebagaimana kata menjadi salah satu media untuk
pepatah buku adalah jendela dunia. Buku meningkatkan motivasi belajar siswa?
adalah gudangnya ilmu. Tetapi pepatah 2. Bagaimana cara membangun kesadaran
tersebut tinggalah pepatah belaka yang ha nya membaca buku pada siswa?
dipandang dengan sebelah mata oleh pelajar. 3. Bagaimana pengaruh membangun
kesadaran membaca buku dalam
Institusi sekolah dipercaya sebagai meningkatkan motivasi belajar siswa?
tempat menuntut ilmu karena di sekolah
pelajar mengenal huruf, belajar mengeja, dan TUJUAN PENELITIAN
memahami buku. Namun sayang sekolah jarang
Tujuan yang ingin dicapai
mengajarkan kepada para peserta didiknya untuk
dalam penelitian terhadap siswa kelas
memiliki kebutuhan terhadap buku. Fasilitas
XI SMA Negeri 2 Ngaglik adalah:
sekolah seperti perpustakaan dimanfaatkan siswa
sebagai tempat untuk belajar secara mandiri. 1. Mengetahui peran perpustakaan sekolah
sebagai media dalam meningkatkan motivasi
Kebiasaan membaca bagi pelajar masih belajar siswa.
sangat kurang. Fenomena ini akan penulis kaji 2. Untuk mengetahui cara membangun
mengapa mereka lebih suka bermain daripada kesadaran membaca buku pada siswa.
membaca buku dan penulis akan me ngubah 3. Untuk mengetahui pengaruh membangun
persepsi pelajar tentang membaca buku kesadaran membaca buku untuk
bukanlah hal yang memberatkan, antara lain meningkatkan motivasi belajar siswa.
dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan
sekolah. Penulis mengajak siswa agar gemar MANFAAT PENELITIAN
membaca buku sehingga meningkatkan motivasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
belajar. Judul makalah ini sengaja dipilih karena
memberikan masukan positif dan manfaat
menarik perhatian penulis untuk dicermati
baik praktis maupun teoritis sebagai berikut:
dan perlu mendapat dukungan dari semua
pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan. 1. Memberikan dorongan semangat kepada
siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Ngaglik
BATASAN MASALAH Sleman untuk membangun kesadaran
membaca buku secara mandiri.
Untuk memperjelas ruang 2. Memberikan informasi kepada siswa dan
lingkup pembahasan, maka masalah guru tentang manfaat membaca buku de

27
Vol. 4 No. 1 Tahun 2013 : 26-38 ISSN 1979 - 9527
ngan media perpustakaan sekolah untuk Pengertian Belajar
meningkatkan motivasi belajar siswa SMA
Dimyati Mahmud (1989 : 121-122)
Negeri 2 Ngaglik Sleman.
mengemukakan pengertian belajar yaitu “Belajar
3. Memberikan gambaran secara umum
adalah suatu perubahan tingkah laku, baik
tentang kebiasaan membaca buku pada
yang dapat diamati secara langsung dan terjadi
siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Ngaglik
dalam diri seseorang karena pengalaman”.
Sleman.
4. Memberikan masukan kepada instansi Dari definisi di atas dapat disimpulkan
terkait dalam upaya meningkatkan peran pengertian belajar, yaitu perubahan seluruh aspek
perpustakaan sekolah sebagai media tingkah laku individu. Perubahan yang diperoleh
pembelajaran untuk meningkatkan adalah hasil pengalaman langsung karena proses
sumberdaya siswa. belajar tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain.
5. Memberikan sumbangan pemikiran kepada
siswa SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman tentang Pengertian Motivasi
teknik atau metode membaca buku yang Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991
menyenangkan untuk membangun kesada : 74) mengemukakan motivasi sebagai faktor
ran membaca buku. inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari,
6. Memberikan masukan kepada orang tua dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi
siswa untuk menerapkan jam membaca dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai
bagi keluarga, untuk membangun kesadaran tujuan, sehingga semakin besar motivasinya
membaca buku sejak dini. akan semakin besar kesuksesan belajarnya.
7. Untuk menambah wawasan keilmuan
Dari pendapat tersebut penulis dapat
khususnya di bidang ilmu pendidikan, dan
menyimpulkan seorang yang memiliki motivasi
so sial.
yang tinggi akan giat berusaha, tampak gigih tidak
TINJAUAN PUSTAKA mudah menyerah, dan giat membaca buku untuk
meningkatkan prestasinya dalam me mecahkan
Pengertian Minat masalah. Sebaliknya mereka yang mempunyai
motivasinya lemah tampak acuh tak acuh,
Berdasarkan Kamus Umum Bahasa
mudah putus asa, dan perhatiannya tidak tertuju
Indonesia (Badudu dan Zain, 1996 :
pada mata pelajaran sehingga mengakibatkan
898), “Minat adalah perhatian, keinginan
banyak mengalami kesulitan belajar.
memperhatikan atau melakukan sesuatu”.
Tidak adanya minat seseorang siswa terhadap
Pengertian Siswa SMA
suatu pelajaran akan menimbulkan kesulitan
belajar. Karena itu pelajaranpun tidak akan Siswa SMA termasuk golongan remaja.
pernah terjadi proses dalam otak, akibatnya Pada umumnya, usianya antara 14-18 tahun.
dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari Daya kritis dan kuriositas atau rasa ingin tahu
sikap dan cara siswa mengikuti pelajaran. adalah satu ciri dari anak usia remaja. Oleh
karena itu, sikap atau karakter semacam ini
Berdasarkan definisi tersebut, penulis
hendaknya dimaknai secara produktif, dalam
berpendapat bahwa minat mempengaruhi
arti memiliki potensi yang bernilai positif. Bukan
siswa dalam pembelajarannya. Walaupun
malah dikekang atau dibatasi keberadaannya.
siswa memiliki intelegensi tinggi, tetapi jika
Penulis berpendapat remaja merupakan buku
tidak berminat pada objek tertentu, maka belum
yang senantiasa terbuka dibaca oleh siapa
tentu mereka mempunyai prestasi yang tinggi di
saja, remaja adalah gerbang bagi masa depan
sekolah. Minat yang besar terhadap suatu hal
bangsa, lewat karakter yang dimilikinya.
merupakan modal yang besar untuk mencapai
Kebiasaan membaca buku yang sudah dimulai
tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini minat yang
sejak masih remaja akan sangat membantunya
dimaksud adalah minat siswa membaca buku.
dalam menjalani dan terutama memahami hidup
dan mengarungi hidup ke depan nantinya.

28
Membangun Kesadaran AkƟf Membaca ... Riyadi Dwi Prasetya
Pengertian Perpustakaan 8. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang
menunjang pelaksaanan program kurikulum
Dalam buku yang berjudul Pedoman
di sekolah baik yang bersifat kurikuler,
Pelaksanaan Perpustakaan oleh Soejono
kokurikuler, maupun ekstra kurikuler;
Trimo, M.L.S. “Perpustakaan adalah salah
satu alat yang vital dalam setiap program Fungsi Perpustakaan Sekolah
pendidikan, pengajaran dan penelitian
(research) bagi setiap lembaga pendidikan Berdasarkan tujuan perpustakaan
dan ilmu pengetahuan” (Soejono, 1987 : 1). sekolah, maka dapat dirumuskan beberapa
fungsi perpustakaan, sebagai berikut:
Dapat disimpulkan bahwa di setiap sekolah
1. Fungsi Edukatif.
haruslah menyediakan perpustakaan sekolah
untuk menunjang berbagai keperluan, di mana di Yang dimaksud dengan fungsi edukatif
SMA Negeri 2 Ngaglik mempunyai fasilitas ruang adalah perpustakaan menyediakan bahan
perpustakaan konvensional seluas 120 meter pustaka yang sesuai dengan kurikulum yang
persegi, yang bertujuan untuk mendorong siswa mampu membangkitkan minat baca para
aktif membaca buku di perpustakaan sekolah. siswa, mengembangkan daya ekspresi,
mengembangkan kecakapan berbahasa,
TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH mengembangkan gaya pikir yang rasional dan
kritis serta mampu membimbing dan membina
Tujuan utama penyelenggaraan para siswa dalam hal cara menggunakan
perpustakaan sekolah adalah meningkatkan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-
2. Fungsi Informatif.
unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya
adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi Yang dimaksud dengan fungsi informatif
semua kegiatan baik kurikuler, kokurikuler adalah perpustakaan menyediakan bahan pustaka
dan ekstra kurikuler, di samping dimaksudkan yang memuat informasi tentang berbagai cabang
pula dapat membantu menumbuhkan minat ilmu pengetahuan bermutu dan up to date yang
dan mengembangkan bakat murid serta disusun secara teratur dan sistematis, sehingga
memantapkan strategi belajar mengajar. dapat memudahkan para petugas dan pemakai
dalam mencari informasi yang diperlukannya.
Namun secara operasional
3. Fungsi Administratif
tujuan perpustakaan sekolah bila
dikaitkan dengan pelaksanaan program Yang dimaksudkan dengan
di sekolah, diantaranya adalah: fungsi administratif ialah perpustakaan
harus mengerjakan pencatatan,
1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan
penyelesaian dan pemrosesan bahan-
kebiasaan membaca;
bahan pustaka serta menyelenggarakan
2. Membimbing dan mengarahkan teknik
sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien.
memahami isi bacaan;
3. Memperluas pengetahuan para siswa; 4. Fungsi Rekreatif.
4. Membantu mengembangkan kecakapan Yang dimaksudkan dengan fungsi
berbahasa dan daya pikir para siswa dengan rekreatif ialah perpustakaan disamping
menyediakan bahan bacaan yang bermutu; menyediakan buku-buku pengetahuan juga
5. Membimbing para siswa agar dapat perlu menyediakan buku-buku yang bersifat
menggunakan dan memelihara bahan rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat
pustaka dengan baik; digunakan para pembaca untuk mengisi waktu
6. Memberikan dasar-dasar ke arah studi senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.
mandiri; 5. Fungsi Penelitian
7. Memberikan kesempatan kepada para siswa
Yang dimaksudkan dengan
untuk belajar bagaimana cara mengguna
fungsi penelitian ialah perpustakaan
kan perpustakaan dengan baik, efektif dan
menyediakan bacaan yang dapat dijadikan
efisien, terutama dalam menggunakan ba
sebagai sumber atau obyek penelitian
han-bahan referensi;
sederhana dalam berbagai bidang studi.

29
Vol. 4 No. 1 Tahun 2013 : 26-38 ISSN 1979 - 9527
Dari beberapa uraian pengertian, SMA Negeri 2 Ngaglik. Selanjutnya dari populasi
tujuan dan fungsi perpustakaan sekolah dapat yang kemudian diambil sampel dalam penelitian
disimpulkan bahwa perpustakaan merupakan ini sebagai responden sebanyak 50 orang yang
media penting bagi berkembangnya program terdiri dari 25 orang siswa dari program IPA dan
pendidikan, pengajaran dan penelitian 25 orang siswa dari program IPS. Adapun metode
dalam meningkatkan mutu pendidikan. penentuan sampel yang digunakan adalah
Melalui perpustakaan dibangun kesadaran simple random sampling (acak sederhana).
siswa dalam kebiasaan membaca dan
membantu menumbuhkan minat untuk Informan Penelitian
mengembangkan bakat murid serta Dalam penelitian ini selain dilakukan
memantapkan strategi belajar mengajar. penelitian terhadap responden juga dilakukan
Maka dari itu peranan perpustakaan wawancara mendalam atau indepth
dapat menunjang prestasi siswa di sekolah. interview kepada para informan meliputi:
Sehingga perpustakaan mempunyai peranan 1. Bapak Drs. Agus Marjanto, selaku Plh.
sangat penting dan harus ada pada setiap Kepala SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman.
sekolah di semua jenjang pendidikan. Dan 2. Bapak Budiana S.Pd, sebagai Guru Bimbi
pengelolaan perpustakaan harus dilaksanakan ngan Konseling kelas XI SMA Negeri 2
se suai dengan tujuan dan fungsinya. Sehingga Ngaglik Sleman.
diperlukan kerjasama antara berbagai pihak 3. Bapak Joko Santoso, sebagai Petugas
untuk lebih memanfaatkan perpustakaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman.
sekolah, guna meningkatkan sumberdaya siswa.
Metode Penelitian
METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data yang diguna-
kan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Waktu dan Tempat Penelitian
1. Metode angket atau kuisioner, yaitu dengan
Penelitian ini berlangsung dari bulan cara menyebarkan angket berupa daftar
September 2012 sampai dengan bulan Oktober pertanyaan yang telah tersedia kepada para
2012 dan tempat penelitian dilaksanakan di SMA ressponden.
Negeri 2 Ngaglik yang beralamat di Desa Sukoharjo, 2. Metode wawancara atau interview yaitu
Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. dengan cara mengadakan wawancara
secara langsung kepada beberapa informan
Jenis Penelitian yang telah ditentukan.
Penelitian ini merupakan penelitian 3. Metode dokumentasi, yaitu dilakukan
deskriptif yang dilaksanakan dengan tujuan de ngan cara mengumpulkan data yang
untuk memperoleh gambaran secara nyata bersumber dari berbagai dokumen baik data
terhadap fenomena yang ada pada siswa primer (primery data) maupun data sekunder
yang diteliti, yaitu siswa kelas XI program IPA (secondary data).
dan IPS di SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman. 4. Studi pustaka (library research), yaitu
dilakukan dengan melakukan kajian terhadap
Subjek Penelitian berbagai literatur yang sesuai dengan tema
penelitian ini.
Penelitian ini dilaksanakan dengan
mengambil lokasi di lingkungan SMA Negeri 2 Metode Analisis Data
Ngaglik, Kabupaten Sleman. Adapun subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Adapun metode analisis data yang
IPA maupun IPS di SMA Negeri 2 Ngaglik. digunakan untuk menganalisis data hasil
penelitian ini adalah metode deskriptif
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN analitis, yaitu dengan melakukan interprestasi
secara kuantitatif terhadap data yang telah
Populasi dalam penelitian ini adalah didapatkan dengan bantuan tabel frekuensi
semua siswa kelas XI program IPA maupun IPS di (kuantitatif persentase), kemudian diselaraskan

30
Membangun Kesadaran AkƟf Membaca ... Riyadi Dwi Prasetya
dengan hasil studi pustaka. Selain itu juga intensitas sebulan sekali. Mereka mengunjungi
digunakan metode analisis kualitatif terhadap perpustakaan untuk mencari hiburan pada waktu
data dari hasil wawancara mendalam senggang saja. Dalam hal ini fungsi rekreatif
dari para informan yang telah ditentukan. perpustakaan sangat berperan bagi mereka.

ANALISIS HASIL PENELITIAN


Lain lagi dengan 6 responden (12%)
Dari hasil penelitian yang dilakukan
yang senang membaca buku di perpustakaan.
de ngan metode penyebaran angket yang
Mereka sering berkunjung ke perpustakaan
telah disebar kepada 50 orang siswa
sekolah dengan intensitas sering minimal 3
kelas XI program IPA maupun IPS di SMA
hari sekali, untuk sekedar membaca buku.
Negeri 2 Ngaglik Sleman dan wawancara
langsung kepada beberapa informan dan
responden, selanjutnya dapat dikemukakan Sedangkan sisanya 4 responden (8%)
analisis hasil penelitian sebagai berikut: yang memilih pernyataan bahwa mereka jarang
sekali pergi ke perpustakaan. Ada juga yang
Peranan Media Perpustakaan Sekolah untuk menyatakan tidak pernah ke perpustakaan.
Meningkatkan Motivasi Belajar Hal ini sangat memprihatinkan, karena mereka
1. Intensitas Responden Berkunjung ke Per- juga mengaku tidak terlalu senang dengan
pustakaan Sekolah kegiatan membaca buku. Mereka memilih
bermain daripada membaca buku. Untuk lebih
Sebagai salah satu fokus dalam jelasnya dapat diperhatikan grafik 1 berikut.
penelitian ini, penulis juga melihat intensitas
siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah. Dari
50 orang responden setengahnya mengakui
berkunjung ke perpustakaan seminggu sekali,
15 responden memilih pergi ke perpustakaan
sekolah sebulan sekali, selain itu ada 6
responden menyatakan pergi ke perpustakaan
sekolah 3 hari sekali yang tergolong intensitas
sering. Sisanya yang pa ling memprihatinkan
Grafik 1. Intensitas Berkunjung ke Perpustakaan
terdapat 4 orang yang me ngaku jarang
berkunjung ke perpustakaan sekolah. Data Sebagaimana terlihat dari grafik 1, dapat
selengkapnya pada tabel 1 berikut ini. disimpulkan bahwa responden paling banyak
Tabel 1. Intensitas Berkunjung ke Perpustakaan mengunjungi perpustakaan dengan intensitas
satu minggu sekali. Hal ini merupakan aktivitas
Pilihan Jawaban Jumlah Persentase
Sering (minimal 3 yang sangat baik bagi siswa, karena kebiasaan
6 12% membaca buku di perpustakaan dapat
hari)
Seminggu sekali 25 50% membentuk siswa menjadi mandiri, karena
Sebulan sekali 15 30% banyak belajar dari buku yang mereka pinjam
Jarang (tidak pernah) 4 8% atau baca di perpustakaan sekolah. Semakin ba
Jumlah Responden 50 100% nyak siswa yang berkunjung ke perpustakaan
sekolah wawasan siswa semakin lama semakin
Setengah dari total responden (50%),
meningkat, sehingga motivasi belajar siswa akan
mengakui bahwa mereka mengunjungi
meningkat. Untuk melihat seberapa besar minat
perpustakaan paling sedikit seminggu sekali.
siswa kelas XI berkunjung ke perpustakaan
Mereka juga menyatakan bahwa kebanyakan
sekolah, berikut data sirkulasi peminjaman
dari responden mempunyai hobi membaca
buku periode Januari sampai Juni 2012.
buku sehingga mereka datang untuk
meminjam buku dari perpustakaan sekolah.
Sebanyak 15 responden (30%) memilih
jawaban mengunjungi perpustakaan dengan

31
Vol. 4 No. 1 Tahun 2013 : 26-38 ISSN 1979 - 9527

Jan & Maret & Mei & ressponden mempunyai alasan berkunjung ke
Kelas Jumlah perpustakaan sekolah karena buku-bukunya ba
Feb April Juni
nyak yang menarik. Menurut mereka bahwa buku
X 53 36 56 145
perpustakaan yang sangatlah beragam merupa
XI 141 57 76 274
kan salah satu daya tarik bagi mereka. Maka me
XII 156 108 23 287
reka memanfaatkannya dengan mencari bahan-
Guru dan
34 12 15 61 bahan referensi untuk melengkapi tugas sekolah.
karyawan
Jumlah 350 201 155 767 Selanjutnya sebanyak 10 (20%)
(Sumber: Laporan Perpustakaan SMA Negeri 2 Ngaglik) orang responden memilih jawaban karena
Sebagaimana data sirkulasi peminjaman fasilitas lengkap. Mereka berpendapat
buku di Perpustakaan Sekolah SMA Negeri 2 bahwa fasilitas yang lengkap turut
Ngaglik di atas, dapat disimpulkan bahwa minat mempengaruhi kunjungan ke perpustakaan.
siswa kelas XI berkunjung untuk membaca dan Terdapat 9 orang responden (18%)
meminjam buku di perpustakaan sekolah pasang memilih jawaban berkunjung ke perpustakaan
surut terlihat sedikit menurun di bulan Maret dan sekolah karena suasana tenang, hal ini dipilih
April. Pada Mei dan Juni pengunjung mulai naik, responden karena suasana tenang turut
namun penurunan kunjungan siswa kelas XI mempengaruhi konsentrasi responden saat
tidaklah signifikan. Oleh karena itu minat siswa membaca buku, oleh karena itu suasana yang te
untuk berkunjung dan belajar secara mandiri nang banyak dipilih responden untuk membaca
di perpustakaan sekolah sangatlah tinggi. buku atau belajar di perpustakaan sekolah.
Maka peran perpustakaan sebagai pendorong
Sisanya 2 orang responden (4%) memilih
minat membaca sangatlah penting untuk
jawaban karena tempatnya luas dan bersih,
menumbuhkembangkan motivasi belajar siswa.
menurut beberapa responden tempat yang
2. Alasan Responden Berkunjung ke Per- luas dan bersih membuat responden nyaman
pustakaan Sekolah berada di perpustakaan sekolah. Untuk lebih
jelasnya dapat diketahui dari grafik 2 berikut ini.
Dari 50 responden, 29 orang
diantaranya mempunyai alasan berkunjung ke
perpustakaan karena buku-bukunya menarik.
Selanjutnya terdapat 10 orang responden
menyatakan berkunjung ke perpustakaan
karena fasilitas lengkap, sebanyak 9 orang
responden lainnya memilih jawaban karena
perpustakaan suasananya te nang. Kemudian
2 orang responden memilih jawaban karena
tempatnya luas dan bersih. Se bagaimana
dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini. Grafik 2. Alasan Berkunjung ke Perpustakaan
Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Pertanyaan selanjutnya adalah
Tempatnya luas & mengenai buku yang sering dipinjam para
2 4%
bersih
responden di perpustakaan sekolah. Dari 50
Fasilitas lengkap 10 20%
orang responden sebanyak 21 responden
Buku-buku menarik 29 58% (42%) lebih memilih meminjam buku pelajaran.
Suasana tenang 9 18% Menurut pernyataan responden, mereka
Jumlah meminjam buku pelajaran sekolah untuk
50 100%
Responden menambah bahan bacaan buku mereka.
Tabel 2. Alasan Responden Berkunjung ke
Perpustakaan
Sebanyak 17 orang responden (34%)
memilih meminjam novel fiksi maupun non fiksi
Data di atas menunjukkan bahwa untuk mereka baca. Menurut beberapa responden
sebagian besar 29 responden (58%), dari total 50 mereka sangat gemar membaca novel terutama

32
Membangun Kesadaran AkƟf Membaca ... Riyadi Dwi Prasetya
yang sedang populer, hal ini merupakan salah pendukung dan penghambat minat
satu daya tarik responden dalam memilih buku. baca pada responden sebagai berikut:
Terdapat 9 orang (18%) memilih jawaban 1. Kebiasaan Responden Disaat Membaca
buku yang mereka pinjam buku yang pa ling Buku
banyak yaitu majalah. Menurut wawancara
dengan responden, mereka memilih jawaban ini, Terdapat 23 orang responden dari total 50
karena mereka lebih senang membaca majalah responden yang mempunyai kebiasaan membaca
yang dinilai lebih menarik karena terdapat dengan suasana hening dan tenang. Sebanyak
banyak gambar dan ilustrasi dalam majalah. 16 responden mempunyai kebiasaan membaca
sambil tiduran di tempat tidur. Seda ngkan 7 orang
Selanjutnya terdapat 3 orang responden responden membaca sambil mendengarkan
(6%) yang lebih suka meminjam jurnal ilmiah, musik. Sebanyak 4 orang responden membaca
menurut sebagian responden yang ditemui, buku sambil memakan camilan, untuk lebih
fungsi perpustakaan sebagai fungsi penelitian jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
dimanfaatkan responden untuk mencari Tabel 3. Kebiasaan Responden Di saat Membaca Buku
bacaan yang dapat dijadikan obyek penelitian,
mereka lebih tertarik membaca jurnal ilmiah Pilihan Jawaban Jumlah Persentase
karena menurut mereka, koleksi tersebut dapat Membaca dengan
memberi inspirasi bagi mereka, untuk melakukan suasana hening dan 23 46%
penelitian ilmiah sederhana. Untuk lebih tenang
jelasnya dapat dilihat pada grafik 3 di bawah ini. Membaca sambil
4 8%
memakan camilan
Membaca sambil
16 32%
tiduran di tempat tidur
Membaca sambil
7 14%
mendengarkan musik
Jumlah Responden 50 100%
Menurut data dari tabel 2, dapat
disimpulkan bahwa sebanyak 23 orang
responden (46%) mempunyai kebiasaan
membaca buku memilih suasana hening dan
Grafik 3. Buku yang Banyak Dipinjam Responden tenang. Menurut mereka de ngan suasana
Dari grafik 3 tersebut dapat disimpulkan yang tenang, membaca pun menjadi mudah
bahwa buku yang banyak dipinjam responden untuk dipahami. Mereka menjadi le bih mudah
di Perpustakaan Sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik berkonsentrasi, memahami, mengingat dan
adalah buku pelajaran yaitu 21 responden dari menghafalkan sesuatu. Hal ini merupakan salah
total 50 responden atau sebesar (42%). Menurut satu kebiasaan yang baik, karena suasana
hasil wawancara langsung dengan responden, tersebut sangat mendukung para siswa
mereka dapat belajar secara mandiri dari buku- untuk berkonsentrasi di saat membaca buku.
buku yang mereka pinjam di perpustakaan. Ada juga yang mempunyai kebiasaan
Untuk itulah maka fungsi edukatif perpustakaan membaca sambil tiduran ditempat tidur
banyak dimanfaatkan siswa. Dengan demikian yaitu sebanyak 16 orang responden (32%).
peran perpustakaan sekolah dapat menjadi Menurut mereka kebiasaan ini dilakukan
media dalam pembelajaran sekolah sehingga karena rasa capek atau beban sekolah yang
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. disebabkan banyaknya tugas yang diberikan.
Selain itu kebiasaan membaca sambil
Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat tiduran juga dilakukan untuk melepas lelah.
Kesadaran Membaca Buku Pada Siswa
Lain lagi 7 orang responden (14%) yang
Sebagai fokus dalam penelitian menuliskan bahwa selama ini mereka mempunyai
ini, penulis juga melihat faktor-faktor
33
Vol. 4 No. 1 Tahun 2013 : 26-38 ISSN 1979 - 9527
kebiasaan membaca buku sambil mende ngarkan Tabel 4. Sikap Membaca Para Responden
musik. Bagi mereka, musik dapat membuat Pilihan Jawaban Jumlah Persentase
seseorang tenang dan dengan mendengarkan
Membaca sambil
musik mereka menjadi lebih berkonsentrasi.
berjalan tidak hanya 11 22%
Bagi 4 orang responden (8%) mempu nyai duduk saja
kebiasaan memakan camilan di saat membaca Membaca dengan
26 52%
buku, menurutnya membaca menjadi lebih menyuarakan
nyaman lagi. Untuk lebih jelasnya sebagaimana Membaca dengan
13 26%
dapat dilihat dari grafik 4 di bawah ini. jeda
Jumlah
50 100%
Responden
Data di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar responden membaca
buku dengan sikap menyuarakannya yaitu
sebanyak 26 orang responden (52%) dari total
50 responden. Alasan dari tiap responden
berbeda satu sama lain namun kebanyakan
dari mereka mengutarakan karena dengan
sikap membaca dengan menyuarakan,
membaca buku semakin mudah untuk diingat.
Grafik 4. Kebiasaan Responden Disaat Membaca Buku
Selain itu, sebanyak 13 responden
Dari grafik 4 dapat dilihat heterogenitas (26%) menyatakan membaca buku dengan
kebiasaan di saat membaca buku para penjedaan. Mereka mempunyai alasan yang
responden. Dari grafik 4 tersebut dapat diketahui hampir sama yaitu agar mereka mudah
bahwa kebiasaan yang paling banyak dilakukan memasukan kedalam ingatan mereka
responden disaat membaca buku ialah sehingga sulit untuk dilupakan kembali. Hal ini
membaca buku dengan suasana he ning atau merupakan contoh hal yang baik bagi siswa.
tenang sebanyak (46%). Menurut pernyataan
sebagian besar responden, dalam membaca Sebanyak 11 responden (22%)
buku siswa memerlukan konsentrasi yang mempunyai sikap membaca yang berbeda yaitu
tinggi untuk lebih memahami buku tersebut. membaca sambil berjalan. Mereka menjawab
Hal ini merupakan kebiasaan yang sangat bahwa membaca buku tidak hanya ketika duduk
positif dan tergolong sebagai faktor pendorong saja tetapi dimanapun saja meskipun dalam
untuk meningkatkan minat membaca siswa. sikap berjalan. Alasan lain juga menyebutkan
yaitu agar rileks dalam membaca buku, sehingga
2. Sikap Membaca Buku Responden kegiatan membaca tidak menjemukan bagi siswa.
Sebagai salah satu fokus dalam Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat
penelitian ini penulis juga melihat sikap bersama pada grafik 5 sebagai berikut.
membaca para responden. Dari 50 responden,
sebanyak 26 orang responden memilih
pernyataan bahwa mereka mengakui ketika
membaca buku mereka membacanya dengan
menyuarakan atau dijaharkan. Selanjutnya
sebanyak 13 orang responden menyatakan
ketika membaca buku dengan jeda dan
mengulanginya lagi. Sebanyak 11 responden
mengemukakan bahwa ketika mereka membaca
tidak hanya duduk saja. Data selengkapnya Grafik 5. Sikap Membaca Buku Para Responden
sebagaimana dapat diketahui dari tabel 4 berikut. Sebagaimana terlihat dari grafik 5 di
atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sikap
membaca sebagian besar para responden

34
Membangun Kesadaran AkƟf Membaca ... Riyadi Dwi Prasetya
dengan menyuarakan. Hal ini merupakan faktor mengakui, bahwa mereka membaca buku setiap
pendorong minat baca dan sikap yang baik untuk hari di rumah pada malam hari di saat ingin tidur.
meningkatkan minat membaca siswa. Menurut
Selanjutnya 14 responden (28%) memilih
mereka, sikap membaca ini sangatlah membantu
jawaban karena terpaksa atau hanya ketika
responden apabila mereka menemukan kalimat-
disuruh orang tua atau guru saja. Hal ini perlu
kalimat yang sulit dicerna. Oleh karena itu,
dicermati lagi bagi siswa, karena responden
responden membaca dengan menyuarakannya.
membaca buku bukan karena kemauan sendiri
Jadi suara responden dapat ditangkap oleh
tetapi karena dorongan orang lain. Oleh
telinga, sehingga telinga mereka dapat
karena itu sangat diperlukan solusi pemecahan
membantu mencerna kalimat-kalimat yang sulit.
masalah untuk mengatasi masalah ini.
3. Persepsi atau Pandangan Responden Sebanyak 10 responden (20%)
Tentang Membaca Buku menganggap bahwa membaca buku membuat
Sebagai salah satu fokus dalam penelitian siswa pusing. Menurut mereka penyebabnya
ini juga melihat bagaimana persepsi atau karena siswa terlau serius membaca. Sebab
panda ngan tentang membaca buku menurut dengan membaca buku membutuhkan banyak
responden. Dari total 50 orang responden, tenaga apalagi mereka menemukan buku
17 diantaranya menyatakan mengantuk saat yang sulit dicerna. Bagi mereka hal tersebut
membaca buku. Selanjutnya membaca karena merupakan salah satu faktor pendorong
terpaksa disuruh orang tua atau guru sebanyak minat membaca siswa masih rendah.
14 responden. Selain itu ada 10 responden Kemudian sebanyak 9 responden
merasa pusing karena terlalu serius membaca (18%) mempunyai persepsi bahwa mereka
buku yang sulit dicerna. Kemudian sebanyak malas membaca karena bukunya yang terlalu
9 responden malas membaca karena halaman tebal. Parahnya lagi menurut mereka bahwa
buku yang terlalu tebal, sebagaimana buku dianggap suatu barang yang mengerikan
dapat dilihat dari tabel 5 di bawah ini. dan menyusahkan. Memang tidak semua
Tabel 5. Persepsi atau Pandangan Responden tentang siswa mempunyai pandangan seperti itu. Oleh
Membaca Buku karena itu penulis ingin mengetahui hambatan-
Pilihan Jawaban Jumlah Persentase hambatan yang terjadi sehingga mempengaruhi
minat baca, dan paradigma yang sedang
Mengantuk saat
17 34% berkembang dikalangan siswa. Untuk lebih
membaca buku
jelasnya dapat diketahui dari grafik 6 berikut ini.
Membuat pusing
karena terlalu 10 20%
serius membaca
Malas membaca
karena halaman 9 18%
buku terlalu tebal
Terpaksa atau
disuruh orang tua 14 28%
atau guru
Jumlah
50 100% Grafik 6. Persepsi Membaca Buku Menurut Responden
Responden
Seperti dapat dilihat dari grafik 6 di
Data di atas menunjukkan dari total
atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi atau
responden yang berjumlah 50 orang, 17 orang
pandangan responden terhadap buku sebagian
responden (34%) menyatakan pandangan
besar yaitu mengantuk. Paradigma inilah yang
mereka bahwa buku membuat siswa mengantuk.
membuat aktivitas membaca buku sering
Persepsi siswa yang salah tersebut sangat
dihindari. Begitu pula persepsi yang salah
beralasan karena sebagian besar responden
mengenai buku akan membuat siswa semakin

35
Vol. 4 No. 1 Tahun 2013 : 26-38 ISSN 1979 - 9527
tidak menyukai buku. Faktor inilah yang menjadi Hernowo (2004), disebutkan bahwa perubahan
penghambat minat membaca siswa. Maka dari cara pandang adalah hal pertama yang
itu diperlukan solusi agar siswa tidak mudah harus siswa lakukan untuk masuk dalam
mengantuk jika mereka sedang membaca buku. dunia bacaan. Dengan paradigma baru
seperti memandang buku sebagai makanan,
CARA MEMBANGUN KESADARAN MEMBA- siswa akan semakin gemar membaca. Ada
CA BUKU PADA SISWA UNTUK MENINGKAT- beberapa hal yang dapat kita lakukan seperti :
KAN MOTIVASI BELAJAR 1. Pilih buku yang siswa suka sebagaimana
a. Metode Membaca yang Menyenangkan siswa memilih makanan yang siswa sukai.
Hal tersebut bertujuan agar siswa dapat
Perihal bahwa faktor penghambat minat menikmati bacaan siswa dan tidak mudah
siswa dalam membaca buku, salah satunya jenuh.
yaitu pandangan siswa tentang membaca 2. Cicipilah buku sebelum siswa membaca.
buku hanya membuat mereka mengantuk, ada Seperti siswa dapat mengenali dahulu siapa
beberapa metode atau cara menurut Hernowo pengarangnya.
(2004) dalam bukunya yang berjudul Quantum 3. Bacalah buku sedikit demi sedikit. Apabila
Reader, Membaca lebih efektif, lebih bermakna siswa menemukan buku dengan halaman
dan lebih cerdas. Diantaranya sebagai berikut : yang tebal sehingga siswa awang-awangen
1. Agar membaca buku tidak menyebabkan untuk membacanya ingatlah bahwa tidak
kantuk, maka membaca buku harus harus semua halaman buku tuntas dibaca,
melibatkan seluruh panca indera siswa. tetapi cari halaman yang menarik dan
Yakni ketika membaca siswa harus notabene mempunyai nilai manfaat tinggi.
memvisualisasikan bahan yang siswa Dengan ketiga cara ini pandangan siswa
baca (indera penglihatan), lalu mencoba terhadap buku akan berubah, kemudian mereka
menyuarakannya (indera pendengaran) menyadari bahwa sebuah buku merupakan
serta menyusunnya dalam urutan yang logis. makanan yang siap mengenyangkan rohani
2. Ketika membaca buku hendaklah berani siswa. Bahkan dapat diibaratkan buku
berimajinasi. Setiap kata dan kalimat yang merupakan makanan dengan gizi yang paling
siswa baca akan menimbulkan sensasi tinggi diantara jenis makanan rohani yang
berbeda yang akan membangkitkan imajinasi lain. Sebab dengan membaca buku seorang
siswa. siswa mampu mengaktifkan syaraf-syaraf otak
3. Untuk mendapatkan informasi dari buku siswa. Aktivitas membaca buku juga dapat
yang dibaca, siswa dapat memaksimalkan menggabungkan banyak aktifitas penting
daya ingat dengan melibatkan emosi ketika lainnya. Sehingga siswa terbentuk kebiasaan
membaca buku. membaca buku, akan tetapi tidak menjadikan
Dengan ketiga cara di atas, faktor buku sebagai beban psikis bagi mereka.
penghambat minat membaca buku akan dapat
teratasi. Dengan demikian motivasi siswa HUBUNGAN KESADARAN MEMBACA BUKU
untuk belajar secara mandiri akan meningkat. DENGAN MENINGKATNYA MOTIVASI BELA-
Maka siswa tidak lagi memandang buku JAR SISWA
hanya berupa kumpulan teks dan kalimat-
1. Aktivitas Sosial Responden
kalimat belaka, tetapi ada sebuah tantangan,
permainan dan sensasi yang akan membuat Fokus dalam penelitian ini juga
siswa tetap santai dan menyenangi buku. melihat hubungan kesadaran membaca buku
Dari sini lalu siswa akan kembali meyakini dengan meningkatnya motivasi belajar siswa.
bahwa buku adalah sebuah gudang ilmu dan Menurut hasil penelitian terdapat 27 orang
semakin meyakini bahwa membaca buku responden dari total 50 responden yang
adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. memilih jawaban lebih suka membaca buku
daripada bermain handphone. Sebanyak 16
Dalam buku lainnya yang berjudul
responden memilih pergi ke perpustakaan
Melahap Buku Seperti Pizza karangan
sekolah daripada jajan di kantin. Sebanyak 7

36
Membangun Kesadaran AkƟf Membaca ... Riyadi Dwi Prasetya
orang memilih mengobrol dan bermain dengan Dari grafik 7 dapat disimpulkan bahwa
teman daripada membaca buku. Untuk lebih kesadaran siswa tentang pentingnya membaca
jelasnya dapat dilihat pada tabel 6 berikut. buku tergolong tinggi, terlihat bahwa sebagian
Tabel 6. Aktivitas Sosial Responden di Luar KBM besar responden memilih membaca buku
daripada bermain handphone sebesar (54%).
Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Kemudian responden menyatakan memilih
ke perpustakaan pergi ke perpustakaan sekolah (16%) di waktu
16 32%
daripada jajan jam istirahat dibandingkan pergi ke kantin
sekolah. Hal ini menunjukkan motivasi belajar
Mengobrol dan
bermain dengan siswa sangat tinggi di sekolah terutama dengan
7 14% adanya fasilitas perpustakaan sekolah yang
teman daripada
baca buku menjadi media belajar tambahan bagi siswa.
Memilih membaca Pertanyaan selanjutnya mengenai
buku daripada 27 54% ketertarikan responden memilih tempat
bermain hp untuk membaca. Dalam hal ini terdapat
Jumlah pilihan jawaban lebih senang membaca buku
50 100%
Responden di perpustakaan sekolah atau sewaktu di
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa 54% rumah. Dari 50 responden, 27 orang memilih
dari 50 responden siswa kelas XI, cenderung lebih suka membaca buku di perpustakaan.
lebih menyukai membaca buku dibandingkan Alasan responden sangat beragam tetapi
dengan bermain handphone. Sebagian besar sebagian besar menyatakan membaca buku di
responden berpendapat bahwa bermain perpustakaan lebih nyaman karena suasananya
dengan handphone hanya menganggu kegiatan sangat mendukung karena jauh dari kebisingan.
belajar , baik di rumah maupun di sekolah Selanjutnya 23 orang responden
Selanjutnya terdapat 16 orang responden menyatakan lebih senang membaca buku saat
(32%), menyatakan memilih membaca buku di rumah, alasan dari beberapa responden
di perpustakaan daripada jajan ke kantin. yang sangat menonjol yaitu karena di rumah
Mereka juga berpendapat disamping pergi ke mereka lebih leluasa atau nyaman. Tetapi ada
perpustakaan sekolah lebih bermanfaat mereka juga responden yang menyatakan jika membaca
juga dapat menghemat uang saku mereka. buku di rumah tidak dapat berkonsentrasi
karena ada berbagi hal yang menganggu.
Lain lagi dengan 7 orang responden
Sebagaimana dapat dilihat dari Tabel 7 berikut ini.
(14%), memilih mengobrol dan bermain dengan
Tabel 7. Tempat Membaca Favorit Responden
teman daripada membaca buku. Mereka
meluangkan waktunya untuk mengobrol dan Pilihan Jawaban Jumlah Persentase
bermain. Mereka lebih nyaman dengan aktivitas
tersebut daripada membaca buku. Untuk Memilih membaca
lebih jelasnya dapat dilihat grafik 7 berikut ini. di perpustakaan 27 54%
sekolah
Memilih membaca
23 46%
buku di rumah
Jumlah
50 100%
Responden
Menurut data dari tabel 7 di atas, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden
(54%) memilih lebih suka membaca buku di
perpustakaan sekolah daripada membaca buku di
rumah. Dari wawancara langsung pada beberapa
Grafik 7. Aktivitas Sosial Responden Di Luar KBM responden, mereka berpendapat bahwa mereka

37
Vol. 4 No. 1 Tahun 2013 : 26-38 ISSN 1979 - 9527
lebih senang membaca di perpustakaan daripada betapa pentingnya manfaat membaca buku
di rumah. Sebab suasana di perpustakaan lebih terutama bagi seorang pelajar.
tenang. Ini menunjukkan bahwa perpustakaan
b. Saran-saran
sekolah dapat dijadikan tempat untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah. Beberapa saran yang dapat
Untuk lebih jelasnya lihat grafik 8 di bawah ini. diberikan oleh peneliti sebagai berikut :

1. Hendaknya para siswa melakukan kebiasaan


dan sikap yang benar di saat membaca buku.
2. Hendaknya para siswa tetap terus
menjaga semangat dan motivasi belajar,
dengan mengisi waktu luang dengan hal
yang bermanfaat, seperti berkunjung ke
perpustakaan sekolah pada saat istirahat,
untuk belajar secara mandiri.
3. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu adanya
kajian yang lebih intensif untuk menanamkan
Grafik 8. Tempat Membaca Buku Favorit Menurut
budaya membaca buku pada siswa.
Responden
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN Ahmadi, dan Supriyono. 1991. Psikologi Belajar.
Solo: Rineka Cipta.
a. Kesimpulan
Hernowo. 2004. Quantum Reader, Membaca
Dari uraian pembahasan yang Lebih efektif, Lebih Bermakna dan Lebih
merupakan arahan dari rumusan masalah Cerdas. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka.
dalam makalah ilmiah ini, dapat diambil
Hernowo. 2004. Andaikan Buku Itu Sepotong
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Pizza. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka
1. Perpustakaan sekolah sangat berperan Anggota IKAPI.
sebagai salah satu media peningkatan
Mahmud, Dimyati. 1989. Psikologi Pendidikan.
motivasi belajar siswa. Hal ini terbukti dengan
Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi
minat kunjungan siswa ke perpustakaan
Departemen Pendidikan Kebudayaan.
sangat tinggi yaitu dengan intensitas satu
minggu sekali. Semangat belajar siswa juga Trimo, Suyono. 1987. Pedoman Pelaksanaan
terlihat ketika siswa berusaha belajar secara Perpustakaan. Bandung: CV Remadja
mandiri dengan meminjam buku pelajaran Karya.
di perpustakaan sekolah untuk menambah
referensi buku mereka.
2. Cara membangun kesadaran membaca
buku pada siswa yaitu dengan mengubah
perilaku atau mengurangi faktor-faktor
penghambat minat baca pada siswa, dengan
menggunakan metode membaca yang lebih
menyenangkan.
3. Hubungan kesadaran membaca buku
dengan meningkatnya motivasi belajar
terlihat dengan antusias siswa yang lebih
menyukai membaca buku daripada bermain
handphone atau gemar membaca buku di
perpustakaan daripada kegiatan yang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa menyadari

38

Anda mungkin juga menyukai