Anda di halaman 1dari 21

LECTURE NOTES

MATH6162 - Mathematics

Week 8

Fungsi Vektor
LEARNING OUTCOMES

Peserta diharapkan mampu menganalisa fungsi vektor untuk masalah yang lebih kompleks

OUTLINE MATERI :

1. Ruang Vektor: Divergensi dan Curl

2. Garis dan Bidang dalam Ruang

3. Fungsi Vektor

4. Turunan dan Integral Fungi Vektor


Fungsi Vektor

A. Ruang Vektor
Gambar di bawah ini menunjukkan aliran udara di sekitar penunjuk arah angin yang
terbuat dari foil. Kurva-kurva halus disebut streamline yang menunjukkan lintasan partikel
udara. Untuk menganalisis aliran ini, kita dapat menggunakan bantuan vektor singgung di setiap
titik pada streamline. Arah vector mengindikasikan arah aliran partikel udara, dan panjang vektor
memberikan ecepatan partikel. Jika kita memberikan tanda vektor singgung pada setiap titik di
streamline, maka akan diperoleh yang dinamakan ruang vektor yang berasosiasi dengan aliran
tersebut.

Contoh lain ruang vektor adalah pada aliran darah yang melalui pembuluh darah. Pada
contoh ini, vektor memberikan arah aliran dan kecepatan darah mengalir. Dapat dilihat pada
gambar di atas.

Definisi: Ruang Vektor pada Ruang 2 Dimensi


Misalkan R adalah suatu daerah, Ruang vektor di R adalah fungsi bernilai vektor F yang
berasosiasi dengan setiap titik (x,y) di R, yaitu

dimana P dan Q adalah fungsi 2 variabel yang terdefinisi di R

MATH 6162 - Mathematics


Contoh A.1
Ruang vektor di R2 didefinisikan oleh F(x,y) = -yi + xj. Deskripsikan F dan sketsalah beberapa
vekor untuk merepresentasikan ruang vektor.
Jawab:
Misalkan r = xi + yj adalah vektor posisi untuk titik (x,y), maka
F • r = (-yi + xj) • (xi + yj)
= -yx + xy = 0
dan ini menunjukkan bahwa F saling tegak lurus dengan r. Ini berarti bahwa F(x,y) adalah garis
singgung pada lingkaran berjari – jari r = |r| dengan pusat di (0,0). Lebih jauh lagi

|F(x, y)| = (− y ) 2 + x 2 = x 2 + y 2 = r
memberikan panjang vektornya. Beberapa vektornya dapat digambarkan sebagai berikut

Definisi: Ruang Vektor pada Ruang 3 Dimensi


Misalkan T adalah suatu daerah. Ruang vektor di T adalah fungsi bernilai vektor F yang
berasosiasi dengan setiap titik (x,y,z) di T, yaitu

dimana P, Q, dan R adalah fungsi 3 variabel yang terdefinisi di T.

Perlu diketahui bahwa ruang vektor baik dua atau tiga dimensi, dapat digambarkan dengan
bantuan komputer. Komputer biasanya menampilkan gambar dengan memberikan faktor skala
pada panjang vektor sehingga panjang vektor tidak diberikan dalam ukuran yang sebenarnya.

MATH6162 - Mathematics
Walaupun demikian, komputer tetap menampilkan representasi visual ruang vektor yang baik.
Beberapa gambar berikut adalah contoh representasi ruang vektor dengan bantuan komputer.

Definisi: Divergensi
Misalkan F(x, y, z) = Pi + Qj + Rk adalah ruang vektor dimana P, Q, dan R memiliki
turunan parsial pertama dalam daerah T. Divergensi F adalah fungsi skalar yang
didefinisikan oleh

MATH6162 - Mathematics
Disini akan dikenalkan bahwa operator turunan vektor  (dibaca “del”) didefinisikan oleh
  
= i+ j+ k
x y z
Dengan demikian, kita dapat menuliskan divergensi F sebagai div( F ) =  • F

Contoh A.2
 
(a). Jika F(x, y) = xi + yj, maka div F = ( x) + ( y ) = 1 + 1 = 2
x y
 
(b). Jika F(x, y) = yi, maka div F = ( y) + (0) = 0 + 0 = 0
x y
  1
(c). Jika F(x, y) = (x + 1)-1i, maka div F = ( x + 1) −1 + (0) = −( x + 1) −2 =
x y ( x + 2) 2

Definisi: Curl
Misalkan F(x, y, z) = Pi + Qj + Rk adalah ruang vektor dimana P, Q, dan R memiliki
turunan parsial pertama dalam daerah T. Curl F adalah ruang vektor yang didefinisikan
oleh

MATH6162 - Mathematics
Contoh A.3.
(a). Jika v = x 2 yzi + xy 2 zj + xyz 2 k maka

i j k
  
Curl (r ) =   r =
x y z
x 2 yz xy 2 z xyz 2
  ( xyz 2 )  ( xy 2 z )    ( xyz 2 )  ( x 2 yz )    ( xy 2 z )  ( x 2 yz ) 
=  − i −  − j + − k
 y z   x z   x y 
= ( xz 2 − xy 2 )i − ( yz 2 − x 2 y ) j + ( y 2 z − x 2 z )k

(b). Jika r(t) = 2y2 i + 5x j + 0 k maka

i j k
  
Curl (r ) =   r =
x y z
2 y2 5x 0
  0  (5 x)    0  (2 y 2 )    (5 x)  (2 y 2 ) 
Curl (r) =  − i −  −  j +  − k
 y  z   x z   x y 
= (0)i − (0) j + (5 − 4 y )k

(c). Jika v = 0i + 0j + e-xsin y k, maka

i j k
      
Curl (r ) =   r = =  (e − x sin y ) i −  e − x sin y  j + 0k
x y z  y   x 
−x
0 0 e sin y
= (e − x cos y )i + e − x sin yj + 0k

MATH6162 - Mathematics
B. Garis

Perhatikan gambar diatas. Misalkan garis L melalui suatu titik P0(x0, y0, z0) dan sejajar
dengan vektor v = (a,b,c). Misalkan P(x,y,z) adalah sebarang titik di L, maka vektor P0P sejajar
dengan vektor v. Tetapi dua buah vektor akan paralel jika dan hanya jika salah satu vektornya
merupakan kelipatan dari vektor lainnya. Dengan demikian, terdapat suatu parameter t, sehingga
Karena P0P = tV, maka
(x – x0, y - y0, z – z0) = t (a,b,c), sehingga diperoleh:
x – x0 = at y – y0 = bt z – z0 = ct
Selesaikan persamaan diatas untuk memperoleh x, y, dan z sehingga diperoleh persamaan
parametrik sebagai berikut

Definisi: Persamaan Parametrik Untuk Garis


Persamaan parametrik untuk garis yang melalui suatu titik P0(x0, y0, z0) dan sejajar dengan
vektor v = (a,b,c) adalah

MATH6162 - Mathematics
Contoh B.1
Tentukan persamaan parametrik untuk garis L yang melalui titik P(-2, 1, 3) dan sejajar dengan
vector v = (1, 2, -2).
Jawab:
Melalui rumus persamaan parametric, diperoleh bahwa (x0, y0, z0) = (-2, 1, 3) dan v = (a,b,c) =
(1, 2, -2), sehingga persamaan parametriknya adalah
x =-2+t y = 1 + 2t z = 3 - 2t
Ilustrasi dari soal di tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Definisi: Persamaan Simetri Untuk Garis


Persamaan parametrik untuk garis yang melalui suatu titik P0(x0, y0, z0) dan sejajar dengan
vektor v = (a,b,c) adalah

Contoh B.2
(a). Tentukan persamaan parametrik dan simetri untuk garis L yang melalui titik P(-3, 3, -2) dan
Q(2, -1, 4).
(b). Di titik mana grais L memotong bidang xy?
Jawab:
(a). Garis L akan searah dengan vektor PQ = (5, -4, 6). Karena L melalui titik P(-3, 3, -2), maka
persamaan parametriknya adalah

MATH6162 - Mathematics
x = -3 + 5t, y = 3 – 4t, dan z = -2 + 6t
Sedangkan persamaan simetrinya adalah sebagai berikut:
x+3 y −3 z +2
= =
5 −4 6
(b). Ketika garis L memotong bidang xy, maka z = 0, sehingga dari persamaan parametrik yang
ketiga diperoleh t = 1/3. Substitusikan nilai t tersebut ke persamaan parametrik yang
pertama dan kedua sehingga diperoleh bahwa titik potong di bidang xy adalah (-4/3,
5/3, 0). Lihat gambar di bawah ini.

Contoh B.3
Misalkan L1 adalah garis dengan persamaan parametric
x = 1 + 2t, y = 2 – 3t dan z=2+t
dan L2 adalah garis dengan persamaan parametric
x = 3 – 4t, y = 1 + 4t, dan z = -3 + 4t
(a). Tunjukkan bahwa garis L1 dan L2 tidak sejajar.
(b). Apakah garis L1 da L berpotongan? Jika iya, dimana titik potongnya?
Jawab:
(a). Dapat dilihat bahwa garis L1 sejajar dengan vector v1 = (2, -3, 1), sedangakan L2 sejajar
dengan vector v2 = (-4, 4, 4). Karena v1 bukan kelipatan v2 maupun sebaliknya, maka dapat
kita simpulkan bahwa L1 dan L2 tidak sejajar.
(b). Misalkan L1 dan L2 berpotongan di titik P(x0, y0, z0), maka haruslah terdapat parameter t1
dan t2 yang memenuhi
x0 = 1 + 2t1, y0 = 2 – 3 t1 dan z0 = 2 + t 1
x0 = 3 – 4t2, y0 = 1 + 4t2, dan z0 = -3 + 4t2

MATH6162 - Mathematics
sehingga diperoleh
1 + 2t1 = 3 – 4t2
2 – 3 t1 = 1 + 4t2
2 + t1 = -3 + 4t2
yang harus dipenuhi oleh t1 dan t2. Jumlahkan persamaan pertama dan kedua, maka akan
diperoleh t1 = -1. Substitusikan nilai t1 tersebut ke dalam persamaan pertama, maka diperoleh t2 =
1. Sekarang, substitusikan nilai t1 dan t2 tersebut kedalam persamaan ketiga maka diperoleh 2 - 1
= -3 + 4 = 1. Ini menunjukkan bahwa nilai t1 dan t2 tersebut dapat memenuhi semua persamaan.
Ini menunjukkan bahwa L1 dan L2 berpotongan di suatu titik.
Titik potong dapat diperoleh dengan cara mensubstitusikan nilai t1 ke dalam persamaan
parametric L1, atau mensubstitusikan nilai t2 ke dalam persamaan parametric L2. Dengan
demikian, akan diperoleh bahwa garis L1 dan L2 berpotongan di tiik (-1,5,1). Pehatikan gambar
di bawah ini.

C. Bidang

Definisi: Persamaan Bidang

Persamaan bidang yang mengandung titik P0(x0, y0, z0) dan memiliki vector normal n =
(a,b,c) adalah

MATH6162 - Mathematics
Teorema: Persamaan Bidang
Setiap bidang dalam ruang dapat direpresentasikan oleh persamaan linear
ax + by + cz = d,
dimana a, b, dan c adalah konstanta yang tak nol.

Dengan kata lain, setiap persamaan linear ax + by + cz = d merepresentasikan sebuah


bidang dalam ruang yng memiliki vektor normal (a, b, c).

Dua buah bidang dengan vektor normal m dan n dikatakan sejajar jika m dan n sejajar,
dan dikatakan saling tegak lurus jika m dan n saling tegak lurus.

Contoh C.1
Tentukan persamaan bidang yang mengandung titik P(3, -3, 2) dan memiliki vekor normal n =
(4, 2, 3). Tentukan juga titik potong bidang tersebut dengan sumbu-x, sumbu-y, dan sumbu-z,
dan buatlah sktesanya.
Jawab:
Dengan menggunakan definisi persamaan bidang, diperoleh a = 4, b = 2, c = 3, x0 = 3, y0 = -3,
dan z0 = 2, maka diperoleh persamaan bidang
4(x - 3) + 2(y + 3) + 3(z - 2) = 0
atau
4x + 2y + 3z = 12
Titik potong bidang dengan sumbu-x diperoleh dengan cara mensubstitusikan nilai y = z = 0,
sehingga diperoleh titik potongnya (3, 0, 0). Dengan cara yang serupa, diperoleh titik potong

MATH6162 - Mathematics
bidang dengan sumbu-y dan sumbu-z secara berturut-turut adalah (0, 6, 0) dan (0, 0, 4).
Sketsanya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Contoh C.2
Tentukan persamaan bidang yang mengandung titik P(3, -1, 1), Q(1, 4, 2), dan R(0, 1, 4).
Jawab:
Perhatikan bahwa vektor PQ = (-2, 5, 1) dan PR = (-3, 2, 3) terdapat di bidang tersebut, sehingga
PQ X PR adalah vector normal dari bidang, yaitu:
i j k
n = PQ  PR = − 2 5 1 = 13i + 3 j + 11k
−3 2 3

Setelah itu, pilih salah satu titik yang ada di bidang. Misalkan dipilih titik P, maka diperoleh
persamaan bidang
13(x - 3) + 3(x + 1) + 11(x - 1) = 0
yang dapat ditulis
13x + 3x + 11x = 47
Sketsa dari bidang yang dimaksud dapat dilihat pada gambar dibawah ini

MATH6162 - Mathematics
Contoh C.3
Tentukan persamaan bidang yang mengandung titik P(2, -1, 3) dan sejajar dengan bidang 2x – 3y
+ 4z = 6.
Jawab
Vektor normal dari bidang 2x – 3y + 4z = 6 adalah n = (2, -3, 4). Karena bidang yang akan dicari
sejajar dengan bidang yang diketahui, maka vector normal n juga adalah vektor normal bagi
bidang yang akan dicari persamaannya. Dengan demikian, persamaan bidang yang dicari adalah
2(x - 2) - 3(y + 1) + 4(z - 3) = 0
atau
2x – 3y + 4z = 19
Contoh C.4
Tentukan persamaan parametric dari garis perpotongan antara bidang 3x – y + 2z = 1 dan 2x +
3y – z = 4.
Jawab:
Untuk mendapatkan persamaan garis perpotongannya (katakanlah garis L), maka dibutuhkan
arah dari garis L. Suatu vector v akan sejajar dengan garis L jika dan hanya jika v tegak lurus
terhadap vector normal kedua bidang tersebut. Perhatikan gambar dibawah ini sebagai ilustrasi.

MATH6162 - Mathematics
Disini, vector normal untuk kedua bidang adalah n1 = (3, -1, 2) dan n2 = (2, 3, -1), maka vector
v adalah
i j k
n = n1  n2 = 3 − 1 2 = −5i + 7 j + 11k
2 3 −1

Untuk menentukan titik di L, pilih z = 0 untuk kedua persamaan bidang sehingga diperoleh suatu
titik di L yang berpotongan dengan sumbu-xy. Kita peroleh
3x – y = 1 dan 2x + 3y = 4
Dengan menyelesaikan kedua persamaan diatas diperoleh x = 7/11 dan y = 10/11, sehingga
persamaan parametric garis L adalah
7 10
x= − 5t , y= + 7t , z = 11t
11 11

D. Fungsi Vektor: Turunan dan Integral


Dengan menggunakan notasi vektor, kita dapat merepresentasikan posisi suatu objek
melalui vektor posisi r sebagai berikut: Untuk setiap t dalam interval I, vector posisi r dari suatu
objek adalah vektor dengan titik awal di pusat dan titik akhirnya di (f(t), g(t)). Dengan kata lain,
r(t) = f(t)i + g(t)j
Ketika nilai t terus bertambah, titik akhir r(t) mengikuti arah gerak objek sepanjang
kurva C. Lihat ilustrasinya pada gambar di bawah ini untuk interval I = [a,b].

MATH6162 - Mathematics
Hal yang sama juga berlaku untuk ruang 3 dimensi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Definisi: Fungsi vektor


Fungsi bernilai vektor atau fungsi vektor adalah fungsi r yang didefinisikan oleh

Dimana komponen fungsi f, g, dan h dari r adalah fungsi real dengan parameter t.

Contoh D. 1
Diketahui suatu fungsi vektor sebagai berikut
r(t) = (2 – 4t)I + (-1 + 3t)j + (3 + 2t)k, 0 ≤ t ≤ 1
Maka persamaan parametriknya adalah
x = 2 – 4t, y = -1 + 3t, z = 3 + 2t
yang merupakan persamaan parametrik untuk garis yang melalui titik (2, -1, 3) dengan vektor
arah (-4, 3, 2). Karena t berada dalam interval [0,1], kita akan lihat bahwa kurva tersebut berupa
suatu garis. Saat t = 0, maka titik awal (2, -1, 3) adalah titik akhir dari vector r(0) = 2i – j + 3k.

MATH6162 - Mathematics
Saat t = 1, titik akhir (-2,2,5) adalah titik akhir dari vektor r(1) = -2i + 2j + 5k. Lihat gambar di
bawah ini.

Contoh D.2
Tentukan fungsi vektor yang merepresentasikan kurva perpotongan antara silinder x2 + y2 = 4
dengan bidang x + y + 2z = 4. Lihat gambar di bawah ini.

(a). Perpotongan antara bidang dengan silinder (b). Kurva hasil perpotongan
Jawab
Jika P(x, y, z) adalah sembarang titik pada kurva perpotongan C, maka koordinat x dan y tepat
berada pada kulit silinder dengan jari-jari 2, sehingga
x = 2 cos t dan y = 2 sin t

MATH6162 - Mathematics
Koordinat z dapat diperoleh dengan mensubstitusikan nilai x dan y ke dalam persamaan bidang
yaitu
2 cos t + 2 sin t + 2z = 4 atau z = 2 – cos t – sin t.
Dengan demikian, fungsi vektornya adalah
r(t) = 2 cos t I + 2 sin t j + (2 – cos t – sin t)k, 0 ≤ t ≤ 2π.

Definisi: Turunan Fungsi Vektor


Turunan fungsi vektor r adalah fungsi vektor r’ yang didefinisikan oleh

Teorema: Turunan Fungsi Vektor


Misalkan r(t) = f(t)i + g(t)j + h(t)k, dimana f, g, dan h adalah fungsi yang diferensiabel
terhadap t. Maka

Definisi: Integral Fungsi Vektor


Misalkan r(t) = f(t)i + g(t)j + h(t)k, dimana f, g, dan h adalah fungsi yang terintegralkan
terhadap t. Maka

MATH6162 - Mathematics
Contoh D.3

1. Tentukan turunan pertama, kedua dan ketiga dari fungsi vector r (t ) = (t 2 −1)i + t 2 + 1 j

• Turunan pertama
1
r ' (t ) = 2ti + (t 2 + 1) −1 / 2 (2t ) j
2
r ' (t ) = 2ti + t (t 2 + 1) −1 / 2 j
• Turunan kedua
r’’(t) = 2 i + [(t2 + 1)-1/2 – t2 (t2 + 1)-3/2] j
Note:
Untuk mencari turunan kedua komponen j, gunakan aturan perkalian pada turunan
pertama, yaitu
(UV)’ = U’V + UV’ = UV’ + U’V
Misalkan U = t, maka U’ = 1
V = (t2 + 1)-1/2, maka V’ = (-1/2) (t2 + 1)-3/22t = -t (t2 + 1)-3/2
• Turunan ketiga
r’’’(t) = [(-1/2) (t2 + 1)-3/22t – (2t(t2 + 1)-3/2 + t2(-3/2) (t2 + 1)-5/22t)]j
r’’’(t) = [(-t ) (t2 + 1)-3/2 - 2t(t2 + 1)-3/2+ 3t3 (t2 + 1)-5/2]j
r’’’(t) = [-3t(t2 + 1)-3/2 + 3t3 (t2 + 1)-5/2]j
Note: Untuk mencari turunan ketiga dari suku kedua (pada komponen j), gunakan aturan
perkalian turunan pada r’’(t)

Contoh D. 4
1  2 
 (ti + 2t j + 3k )dt =  tdti +  2t 2 dtj +  3kdt =  t 2 + C1  i +  t 3 + C 2  j + (3t + C3 )k
2

2 1  3 
Contoh D. 5
2
 2 6 
3/ 2 
(
1
)
2
1
1 ( t − 1i + t j + (2t − 1) k )dt =  3 (t − 1) i + 2t j +  12 (2t − 1) k 1
5 1/ 2

2 1
= i + (2 2 − 2) j + (36 − 1)k
3 12

MATH6162 - Mathematics
KESIMPULAN

Vektor adalah besaran yang memiliki arah dan dapat diaplikasikan pada berbagai bidang. Vektor
bukan hanya dapat dinyatakan dalam ruang dimensi saja, melainkan dapat dikembangkan pada
tiga deimensi bahkan lebih. Operasi dasar yang berlaku di vektor, seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian dot dan cross product sangat perlu untuk dimengerti untuk
mempermudah pemakaian vector dalam suatu penerapan. Bukan hanya itu, divergensi dan curl
juga perlu dipahami yang meruipakan dasar untuk memahami materi-materi di pertemuan
selanjutnya.

Lintasan yang terdapat pada ruang tiga dimensi dapat direpresentasikan melalui suatu fungsi
vector. Fungsi vector adalah suatu fungsi yang mengandung vector di dalamnya. Oleh karena itu,
semua operasi dasar vector berlaku disini. Sebagaimana kita ketahui, bahwa kita dapat mencari
nilai limit, turunan , dam integral dari suatu fungsi yang biasa. Dengan demikian, pada fungsi
vector juga kita perlu memahami cara mencari limit, turunan, dan integralnya. Bukan hanya itu,
cross product dan dot product juga berlaku dalam fungsi vector.

MATH6162 - Mathematics
DAFTAR PUSTAKA

1. Soo.T.Tan. Mutivariable Calculus. 2010. Brooks/Cole. ISBN-13: 978-0-534-46575-9

MATH6162 - Mathematics

Anda mungkin juga menyukai