0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individual pada masa pandemi COVID-19. Kebijakan ini mencakup peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, peran pemerintah dan daerah dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, serta pelaksanaan program Nusantara Sehat untuk mendistribusikan tenaga kesehatan ke daerah yang membutuhkan.
Deskripsi Asli:
Rangkuman Kebijakan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual pada Masa Pandemi COVID-19
Judul Asli
Rangkuman Kebijakan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual pada Masa Pandemi COVID
Dokumen tersebut membahas kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individual pada masa pandemi COVID-19. Kebijakan ini mencakup peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, peran pemerintah dan daerah dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, serta pelaksanaan program Nusantara Sehat untuk mendistribusikan tenaga kesehatan ke daerah yang membutuhkan.
Dokumen tersebut membahas kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individual pada masa pandemi COVID-19. Kebijakan ini mencakup peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, peran pemerintah dan daerah dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, serta pelaksanaan program Nusantara Sehat untuk mendistribusikan tenaga kesehatan ke daerah yang membutuhkan.
Rangkuman Kebijakan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
Individual pada Masa Pandemi COVID-19
1. Kebijakan RPJMN 2020-2024 (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2020-2024) adalah meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan melalui upaya promotif dan preventif dan pemanfaata teknologi dimana arah kebijakan RPJMN meliputi : a. Peningkatan kesehatan ibu, anak, KB, dan kesehatan reproduksi. b. Percepatan perbaikan gizi masyarakat, yaitu stunting. c. Peningkatan pengendalian penyakit, yaitu pandemi Covid-19. d. Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). e. Peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan. 2. Peran pemerintah dan pemerintah daerah dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan saling berkoordinasi antara pemerintah kabupaten/kota dan provinsi ke pemerintah dalam pemenuhan SDMK UKM dan UKP sesuai dengan lampiran UU 23 Tahun 2014. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan baik dengan jumlah, jenis, dan kompetensinya sesuai Pasal 13 UU 36 Tahun 2014. 3. Pemenuhan kebutuhan melalui redistribusi belum dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah daerah. Sebagian besar daerah mengharapkan pemenuhan tenaga kesehatan oleh pemerintah pusat (Penugasan KhususNusantara Sehat Tim dan Individu, penugasan khusus residen, PGDS, dan internship. 4. Komitmen daerah kabupaten/kota yaitu : menjamin keselamatan dan keamanan tenaga kesehatan penugasan khusus dalam melaksanakan tugas; menyediakan sarana, prasarana, dan fasilitas tempat tinggal yang layak untuk menunjang pelaksanaan tugas; menerbitkan Surat Izin Praktik (SIP) untuk tenaga kesehatan penugasan khusus sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; mengirimkan petugas untuk melakukan serah terima peserta penugasan khusus tenaga kesehatan dalam mendukung program Nusantara Sehat; dan membiayai petugas dalam rangka penjemputan dan pengantaran peserta penugasan khusus tenaga kesehatan dalam mendukung program Nusantara Sehat ke lokasi penempatan 5. Pemenuhan tenaga kesehatan bersifat tetap/permanen yaitu : PNS, dan PPPK. Pemenuhan tenaga kesehatan dibantu oleh pemerintah Pusat bersifat sementara/temporary yaitu : kontrak/honor swasta/PMA, kontrak/honor BLU(D), penugasan Nusantara Sehat dan Nusantara Sehat Individu. 6. Latar belakang terbentuknya Nusantara Sehat untuk pemenuhan tenaga kesehatan di Puskesmas Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK); penguatan pelayanan kesehatan primer; distribusi tenaga kesehatan yang belum merata; dan memberdayakan masyarakat berperilaku hidup sehat. 7. Sasaran terbentuknya Nusantara Sehat adalah terpenuhinya jumlah dan jenis tenaga kesehatan sesuai dengan standar di puskesmas DTPK; dan terwujudnya penguatan dan pemenuhan kebutuhan pelayanan di puskesmas. 8. Priorita penempatan di puskesmas tanpa dokter; puskesmas lokus stunting, AKI, AKB; puskesmas dengan jenis tenaga belum sesuai standar; dan puskesmas sasaran program lain. 9. Proses pelaksanaan Nusantara Sehat dimulai dari survey dan penentuan lokasi; rekrutmen/seleksi; pelatihan; penempatan; sistem monitoring dan evaluasi. 10. Pelaksanaan NSI pada masa pandemi Covid-19 diatur dalam Permenkes 33 tahun 2018 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Nusantara Sehat, yaitu peserta NS dapat didayagunakan dalam rangka penanganan bencana, KLB, dan/atau penanganan masalah kesehatan tertentu,dengan masa penugasan paling lama 1 tahun.