Anda di halaman 1dari 2

1.

Deskripsi Inovasi KBK


BPJS Kesehatan berhasil mendapat penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji
Klaster Lembaga Pemerintahan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2021
yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PAN RB).

Penghargaan tersebut diberikan atas inovasi Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) yang
dikembangkan untuk mendorong Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), yang bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan guna mengoptimalkan mutu layanannya kepada peserta JKN-
KIS dengan efisiensi dan efektivitas di FTKP.

Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan adalah sistem pembayaran kapitasi dari BPJS
Kesehatan kepada FKTP berdasarkan pemenuhan atau pencapaian tiga indikator yang
diterapkan sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan peserta JKN di FKTP. Adapun
ketiga indikator tersebut adalah angka kontak, rasio rujukan rawat jalan kasus non
spesialistik, dan rasio peserta prolanis rutin berkunjung ke FKTP.

2. Keunggulan
- Melalui kebijakan KBK, besaran dana kapitasi yang diterima FKTP akan berbanding
lurus dengan kinerja yang diberikan. Kebijakan ini terbukti efektif, FKTP semakin
termotifasi untuk menunjukan peningkatan kinerjanya.
- FKTP meningkatkan pelayanan Kesehatan sesuai tata laksanan dan indikasi medis
bagi peserta JKN yang dapat dilihat dari penurunan ratio rujukan ke fasilitas
Kesehatan rujukan tingkat lanjutan.

3. Faktor Keberhasilan
Factor keberhasilan inovasi KBK dapat dilihat dari :
- Selama KBK diterapkan kualitas layanan FKTP terus meningkat, hal ini terlihat dari
semakin meningkatnya pemanfaatan pelayanan Kesehatan di FKTP
- Menurunnya ratio rujukan ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
- KBK mendorong pencapaian RPJMN untuk peningkatan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing
- KBK mendukung penguatan pelayanan Kesehatan primer melalui pengurangan angka
kematian dini akibat penyakit tidak menular.

4. Pengelolaan Inovasi KBK


3 Indikator pengelolaan yang di nilai BPJS Kesehatan yakni meliputi:
a. Angka Kontak (AK) Angka Kontak merupakan indikator untuk mengetahui tingkat
aksesabilitas dan pemanfaatan pelayanan primer di FKTP oleh Peserta
berdasarkan jumlah Peserta Jaminan Kesehatan (per nomor identitas peserta)
yang mendapatkan pelayanan kesehatan di FKTP per bulan baik di dalam gedung
maupun di luar gedung tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan peserta
dalam satu bulan.
b. Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS) Rasio Rujukan Rawat
Jalan Kasus Non Spesialistik merupakan indikator untuk mengetahui kualitas
pelayanan di FKTP, sehingga sistem rujukan terselenggara sesuai indikasi medis
dan kompetensinya.
c. Rasio Peserta Prolanis Terkendali (RPPT) Rasio Peserta Prolanis Terkendali
merupakan indikator untuk mengetahui optimalisasi penatalaksanaan Prolanis
oleh FKTP dalam menjaga kadar gula darah puasa bagi pasien Diabetes Mellitus
tipe 2 (DM) atau tekanan darah bagi pasien Hipertensi Essensial (HT).

5. Manfaat inovasi KBK


- tim medis dapat dengan mudah memantau angka kunjungan dan rujukan ke rumah
sakit.
- meningkatkan mutu pelayanan kesehatan primer bagi Peserta Jaminan Kesehatan.
- terkelolanya pasien dengan penyakit kronis seperti Diabetes Mellitus dan Hipertensi
yang terdaftar pada program pengelolaan penyakit kronis serta terkendalinya gula
darah bagi pasien diabetes mellitus dan tekanan darah bagi pasien hipertensi.

6. Pelajaran yang di dapat dari adanya inovasi tersebut adalah dengan adanya
pemanfaatan kapitasi diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam menerima
pelayanan Kesehatan terutama bagi masyarakat kecil. Dalam pelaksanaannya
pemenuhan sarana dan prasarana dapat tepat sasaran sehingga FKTP dapat
memberikan layanan lebih sesuai kompetensinya. Dengan demikian  kepuasan
peserta meningkat tanpa adanya hambatan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Sehingga dengan adanya inovasi seperti ini pemerintah dapat terus berkomitmen
untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada seluruh Peserta JKN-KIS.

Anda mungkin juga menyukai