Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS FILM

“Selamat Siang, Risa”

Oleh :

Kelompok 3
▪ Viena Ayu Lintasari, A.Md.Gz
▪ Mika Febriani, A.Md.RMIK
▪ Alit Dyaning Arini, A.Md.Keb
▪ Dzikrina Istifarani, A.Md
▪ Mu’ammiroh Khoiriyah, A.Md.RMIK

LATSAR CPNS ANGKATAN XXVIII


PPSDM REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2021
1. Alur Cerita Film “Selamat Siang, Risa” :

Pada film ini menceritakan tentang seorang ayah Bernama Pak Arwoko yang harus
berjuang menghidupi istri dan dua orang anaknya yang masih kecil. Untuk membantu
menambah penghasilan suaminya, istri Pak Arwoko bekerja sebagai seorang penjahit
baju. Suatu hari Pak Arwoko selaku kepala bagian perizinan gudang sedang berusaha di
suap oleh seseorang yang ingin meminjam gudang milik kantor yang hanya bisa di pakai
oleh kantor saja. Disisi lain keluarga Pak Arwoko sedang dalam kesulitan, beras habis
dan anak bungsu sedang sakit.
Pada malam hari Koh Abeng selaku juragan beras mendatangi rumah Pak Arwoko
dengan maksud menyewa gudang kantor tempat Pak Arwoko bekerja untuk keperluan
pribadinya yakni menimbun beras, dengan menawari Pak Arwoko sejumlah uang agar
diizinkan menyimpan beras di gudang tersebut. Terjadi pergolakan batin pada diri Pak
Arwoko atas tawaran tersebut. Akhirnya, Pak Arwoko tetap menjaga integritasnya
dengan tetap bersikukuh tidak ingin meminjamkan gudang untuk menimbun beras
disaat masyarakat sedang krisis ekonomi dan kesulitan mendapatkan beras. Keputusan
tersebut akhirnya disyukuri oleh keluarga Pak Arwoko karena perilaku jujur dan
berintegritas tersebut menurun hingga anak-anaknya, Risa.

2. Uraian penerapan nilai ANEKA pada film :

Nilai ANEKA Uraian Penerapan Nilai ANEKA


Akuntabilitas - Pak Arwoko sudah menempatkan dirinya untuk berprilaku adil bagi
masyarakat (dilihat dari saat Pak Arwoko disuap oleh Koh Abeng
untuk menimbun beras)
- Par Arwoko bertanggung jawab atas segala tugas yang diberikan
kepadanya (dilihat dari Pak Arwoko bersifat Amanah dalam
mengemban tugas yang diberikan)

Nasionalisme - Pak Arwoko sebagai pegawai dalam kehidupanya mengamalkan


sikap Pancasila (dilihat dari Pak Arwoko yang peduli dan adil
kepada masyarakat meskipun dirinya dan keluarganya sedang
kesusahan pangan)
- Pak Arwoko mementingkan kepentingan bersama dengan tidak
mengambil keuntungan sendiri ( dilihat dari sikap Pak Arwoko yang
menolak memberikan izin sewa gudang guna menimbun beras )
Etika Publik - Pak Arwoko mengamalkan kode etik/SOP untuk masyarakat
bahwa sebagai Pegawai mempunyai SOP yang tidak bisa di langgar
- Pak Arwoko melaksanakan tugasnya secara jujur, bertanggung
jawab dan berintegritas tinggi ( dilihat dari Pak Arwoko yang tidak
mau terlibat dalam kasus suap menyuap yang terjadi di lingkungan
tempat kerjanya)

Komitmen Mutu - Pak Arwoko memiliki kualitas dalam dirinya sebagai pegawai yang
memiliki inovasi (dilihat dari Pak Arwoko yang tidak mau ikut
campur dalam praktik korupsi pegawai-pegawai kantornya)
- Pak Arwoko dalam bekerja memberikan pelayanan publik secara
adil dan bermutu, untuk membangun kepercayaan masyarakat
( dilihat dari sikap Pak Arwoko yang tidak membedabedakan status
sosial masyarakat )

Anti Korupsi - Pak Arwoko telah mengamalkan praktik anti korupsi yang dilihat
dari Pak Arwoko bersikap jujur dan tanggung jawab pada
pekerjaanya
- Risa anak dari Pak Arwoko saat dewasa juga memiliki sifat seperti
ayahnya yakni mampu berani bersikap jujur menanamkan sikap
anti korupsi (dilihat dari sikap Risa menolak uang suap yang
diberikan kepadanya )

3. Hambatan terhadap nilai ANEKA pada film :


- Kondisi keuangan keluarga Pak Arwoko dan masyarakat yang terbilang sulit untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dimana sedang terjadi krisis pangan pada
masa itu.
- Adanya kesempatan yang dilakukan oleh oknum pejabat yang mempunyai
kekuasaan dalam melakukan praktik korupsi
- Rendahnya nilai moral yang dimiliki oleh para pelaku praktik korupsi

4. Pendukung terhadap nilai ANEKA pada film :


- Pak Arwoko tidak ingin menyesal karena telah ikut campur dalam praktek korupsi
- Keluarga menjadi faktor utama dalam pembentukan perilaku anti korupsi dengan
memupuk kejujuran, integritas dan tanggung jawab, sehingga Risa memiliki jiwa
integritas tinggi seperti ayahnya.

5. Pesan Moral :
Perlu memupuk serta menanamkan nilai agama dan nilai moral sejak usia dini. Orangtua
menjadi tauladan bagi anak-anaknya, dimana anak akan menirukan sikap dan perilaku baik
yang di contohkan oleh orangtuanya, seperti bersikap jujur yang akan membuat sang anak
tumbuh menjadi orang yang jujur pula. Sesulit apapun hidup dan keadaan kita, tetaplah
bersikap jujur dan bertanggung jawab. Akan banyak godaan dalam memegang amanat
dalam pekerjaan sehingga dibutuhkan jiwa-jiwa yang berintegritas tinggi. Berpikir sebelum
bertindak apapun resiko dan akibatnya, jangan sampai merugikan orang lain dan
masyarakat luas demi kepentingan pribadi atau golongan. Stop korupsi sekecil apapun dan
dalam keadaan sesulit apapun.

Anda mungkin juga menyukai