Anda di halaman 1dari 7

==Malhamah Kubro (Perang Terbesar Akhir

Zaman)==
14 September 2013 pukul 16:04
=============================
 
Tentang negeri Syam Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan:
“Pergilah ke Syam karena ia adalah bumi pilhan Allah, Dia memilih hamba-
hamba terbaik-Nya untuk kesana. Jika kalian tidak mau maka pergilah ke Yaman
kalian dan minumlah dari telaga-telaga kalian. Karena sesungguhnya Allah telah
menjamin untukku Syam dan penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan
Al-Hakim; dishahihkan Syaikh Al-Albani).
 
“Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan
senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa terganggu dari
orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat.” (HR. Tirmizi no. 2351)
 
“Sesungguhnya kekuatan muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota
yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Daud
no. 4300)
 
Bahkan secara khusus Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mendoa’kan negeri
Syam dengan do’a yang luar biasa. Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam
mengatakan: “Ya Allah, berkahilah untuk kami pada negeri Syam kami dan pada
negeri Yaman kami.” (HR. Al-Bukhari).
 
Imam Izz bin Abdussalam berkata, “Sesungguhnya kekuatan di kerajaan Islam,
sebagian besar pasukannya yang berani di negeri Syam.” (Targhib Ahlil- Islam Fi
Sukna Biladisy-Syam hal. 5)
 
Suriah adalah bagian dari negeri Syam. Inilah negeri yang dibuka pertama kali
oleh khalifah ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu. Tidak sedikit sahabat
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan orang-orang shalih yang berhijrah kesana
karena keutamaan-keutamaan negeri Syam. Dari negeri yang penuh berkah ini
lahir ulama-ulama Islam besar, seperti: Imam Nawawi rahimahullah, Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah, Ibnu
Katsir rahimahullah, dan yang lainnya.
 
Dalam salah satu muhadharah Syaikh Nabil al-Awadhi al-Kuwaity ditanya, “Ada
apa dengan Suriah?”
 
Maka dijawab, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang
tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka bukanlah golongan kaum
muslimin.” (HR. Muslim).
 
“Seorang mukmin dengan mukmin lainnya adalah bagaikan bangunan yang
saling menguatkan antara satu dengan lainnya.” (HR. Al-Bukhari).
 
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda: “Perumpamaan orang-orang
mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota
badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan
demam.” (HR. Muslim No. 2586).
 
Karena kita semua muslim Alhamdulillah, karena kita beriman kepada Allah
Ta’ala. Karena Qur’an kita satu, Tuhan kita satu, syariat kita satu, tidak ada sekat
dan pembatas yang menghalangi kita. Bukan karena nasionalisme dan
kolonialisme yang telah memisahkan kita. Semua itu akan menjadi sampah
sejarah dan umat ini akan kembali menjadi umat yang satu sebagaimana yang
telah dijanjikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
 
Lalu kenapa mesti Suriah? Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
menguraikan keutamaannya, tidakkah kalian dengar hadits tentang akhir
zaman?
 
Berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Akan ada nanti tentara yang
berjuang di Syam, tentara yang berjuang di Iraq, dan tentara yang berjuang di
Yaman.” Rasulullah ditanya, “Kemanakah saya harus bergabung? “.. Pergilah ke
Syam.” (HR. Abu Dawud).
 
Dalam riwayat lain: “.. Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya di
negeri tersebut.” (Shahih Tirmidzi).
 
Segala keberkahan ada di negeri tersebut, inilah Syam.
 
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
 
“Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak al-Kitab telah tercabut dari
bawah bantalku. Maka, aku mengikutinya dengan pandanganku. Tiba-tiba
terdapat cahaya terang-benderang yang mengarah menuju Syam. Ketahuilah,
sesungguhnya iman, apabila telah terjadi beragam fitnah, berada di Syam.” [HR.
Ahmad No. 21781, Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no. 3092].
 
Syam, kita biasa melihat seperti negeri lain pada umumnya. Negeri kaum
muslimin yang tentram, negeri yang biasa-biasa saja. Sekarang lihatlah revolusi
yang terjadi disana, Allah Ta’ala menyiapkannya untuk hal lain, perhatikanlah
slogan-slogan mereka: “Kami hanya memiliki-Mu ya Allah, kami hanya memiliki-
Mu. Seluruh dunia meninggalkan mereka, semua meninggalkan.. Sehingga
mereka sadar bahwa tidak ada kemenangan kecuali dari Allah, slogan mereka :
“Hasbunallah wa ni’mal wakiil.. Cukuplah Allah bagi kami dan Dia sebaik-baik
penolong.”
 
Negeri mereka akan berubah kearah kebaikan yang akan diberikan Allah. Allah
Ta’ala menginginkan kebaikan untuk umat ini, penundaan kemenangan.. saya
memandangnya sebagai kebaikan. Kebaikan untuk umat ini, kita tidak
mengetahui apa yang Allah persiapkan untuk negeri ini. Setiap tetes darah akan
memberkahi negeri ini, semakin menyuburkan tanahnya.
 
Allah Subhanahu wa ta ‘ala berfirman, “Janganlah kamu mengira orang-orang
yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya
dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali Imran: 169).
 
Revolusi di Libya, Tunisia, Mesir dan Yaman adalah revolusi yang berkah, tapi
sifatnya perjuangan lokal. Tetapi yang terjadi di Suriah berada ditangan umat
bersama, era baru untuk umat ini. Memang benar, apa yang terjadi di negeri-
negeri tersebut adalah babak baru untuk umat ini. Tapi yang terjadi di Suriah
adalah babak yang berbeda.
 
Pertama, ini adalah peperangan untuk eksistensi umat ini, dan dengan izin Allah
kita akan menjadi umat yang eksis kembali.
 
Kedua, akibat tragedi Suriah.. dan saya ingatkan kalian kalimat ini, akan ada
perubahan besar menunggu umat ini. Imbas kemenangan Suriah dan
kebangkitan umat.. sekali lagi di Suriah, dan kejayaan umat akan kembali di
Suriah.. perubahan besar akan terjadi. Dominasi kekuatan akan berubah, dan
semua kejahatan super power akan berakhir. Rencana besar yang diinginkan
musuh untuk umat ini akan diberantas, dengan izin Allah. Ini jawaban pada
mereka yang bertanya “Kenapa mesti Suriah?” mereka tidak memahami bahwa
Suriah akan mengubah sejarah umat atas izin-Nya.
 
Syam berdasarkan sejarah adalah negeri yang terdiri dari beberapa negara saat
ini, yaitu : Suriah, Palestina, Yordania dan Libanon. Jadi yang dimaksud negeri
Syam dalam literatur sejarah Islam adalah wilayah dalam empat negara ini, dan
Damaskus adalah ibukotanya. Tapi sayang wilayah ini sekarang telah terpecah
menjadi empat negara sebagai dampak dari imprealisme barat di masa lalu.
 
Negri Syam pada umumnya diberkahi oleh Allah Azza wa Jalla, terbukti banyak
dari kalangan para Nabi ‘Alaihimussalaam yang lahir dan tinggal di sana.
Tanahnya yang subur dengan berbagai hasil buminya terutama zaitun hingga
sekarang terasa. Termasuk Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
telah diperjalankan oleh Allah ke sana (Baitul Maqdis) sebelum menuju sidratul
muntaha; sebagaimana dalam kisah isra’ mi’raj yang masyhur. Dalam salah satu
ayat dinyatakan yang maknanya “…..yang kami berkahi di sekelilingnya…” (QS,
Al-Isra’: 1).
 
Para mufassirin menyatakan tentang negri Syam pada umumnya dan mengenai
kota Al-Quds di Palestina khususnya bahwa Allah menjadikan di sekelilinganya
barakah bagi penduduknya dalam kehidupan, perbekalan, pertanian dan cocok
tanam1. Di sekelilingnya banyak pohon dan sungai serta kesuburan tanah yang
terus menerus2.
 
Sementara dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah menyatakan:
“Ya Allah berkahilah kami yang ada di kota Madinah, berkahilah dalam takaran
kami (sha’ dan mud), berkahilah Yaman dan Syam kami. Kemudian beliau
menghadap kearah matahari lalu bersabda: Dari sini muncul tanduk setan, dari
sini terdapat goncangan dan fitnah. (HR. Ahmad dan Al-Bukhari) ”3
 
Bahkan hingga akhir zaman pun terdapat nash berupa hadits Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam yang menyatakan bahwa Nabi Isa Alaihissalam akan Allah
turunkan pada akhir zaman di manaar al-baidha’ di Damaskus dan manusia
dibangkitkan dan dikumpulkan di bumi Syam4.
 
Kondisi Syam [Suriah] Sekarang
 
Semenjak bulan Maret 2011 yang lalu hingga saat ini, negeri Syam atau
khususnya Suriah sedang terkoyak. Siapapun yang melihat tragedi disana dan
yang menimpa kaum muslimin sunni di sana pasti akan mengelus dada dan tak
kuasa untuk menahan air matanya. Mereka dibantai, dan yang membantai dari
kalangan mereka sendiri. Kaum sunni yang tadinya merupakan mayoritas
penduduk negeri itu di siksa dan dianiaya disebabkan karena aqidah yang
pertama sebelum karena sebab politik. Kaum Syi’ah yang merupakan minoritas
penduduk negeri itu mendapat dukungan dari Iran (yang notabenenya adalah
negara syi’ah terbesar). Hanya saja kalangan Nushairiyah yang ada di sana
menjadi kuat karena presidennya mendukung mereka.
 
Mengenai sebab dikuasai Suriah oleh kaum Nushairiyah karena ahlussunnah di
sana tidak peduli terhadap urusan ini, mereka berselisih diantara sesamanya dan
musuh mengambil manfaat dari keadaan ini. Padahal ahlussunnah di Suriah
mereka berjumlah 86 % dari penduduk, sementara yang lain 6% dari kaum
Nashara dll. Telah tercatat bahwa pada tahun 1982 di Suriah juga terjadi
pembantaian sebanyak 45.000 orang di masa pemerintahan ayahanda presiden
mereka sekarang Hafidh Al-Asad. Tadinya penduduk Suriah berharap anaknya
akan menjadi pemimpin yang bijak dan arif tidak sebagaimana ayahnya, namun
sebagaimana pepatah kita mengatakan ”Buah tidak jauh dari pohonnya”
sementara pepatah Arab mengatakan: ma fil aabaa’ fil abnaa’ “Apa yang dimiliki
orang tua berupa watak, akan menurun pada anaknya”. Bassyar sebagai
presiden sekarang ini tidak hanya menelan korban jiwa yang selama ini terjadi
untuk mempertahankan kekuasaannya, namun bangunan-bangunan juga
menjadi hancur bahkan masjid-masjid pun tak terhindarkan menjadi sasaran
mereka. Mushhaf Al-Qur’an yang suci pun mereka nodai dengan merobek atau
mengotorinya serta mencampakkannya di tempat sampah atau tempat najis
lainnya.
 
Semoga Allah ‘Azza wa Jalla membalas perbuatan keji para syi’ah dan antek-
anteknya… menghancurkan dan meluluh-lantakkan barisan yang berniat
menghancurkan Islam dan kaum muslimin. Hasbunallah wa ni’mal wakiil..
Semoga Allah Jalla wa ‘ala menolong dan memenangkan perjuangan para
mujahidin di negeri Syam, baik di Suriah dan Palestina.. Allahumma aamiin.
 
*) Fursanul Izzah, Maret 2013 – dari berbagai
sumber---------------------------------------------------------------Foot Note :1 Tafsir Al-
Thabari jilid ke-15-16 hlm.222 Tafsir Al-Sa’di jilid ke-4 hlm. 259.3 Silsilah As-
Shahihah oleh: M. Nashiruddin Al-Albani jilid ke-5 hlm. 655.4 Al-Irsyaad ila
Shahiih Al-I’tiqaad oleh: Dr. Shalih Al-Fauzan hlm.245
 
َ ‫ واعْ ُبرُوا ِج‬.. ‫األحرا ُر سيروا لل ُخلُود‬
Wahai Jiwa Yang Merdeka [ ‫سر ال َم َنا َيا ] أيها األحرار‬ َ ‫أّي َها‬
‫واللُّحُود‬Wahai jiwa yang merdeka, teruskan perjalanan yang abadi… (menjemput
Syahid)Dan lintasilah jembatan kematian dan liang lahat..
 
Sesungguhnya ketinggian derajat‫ف تَ ُعود‬ ِ ‫س ْي‬
ِ ‫اد بال‬
ُ ‫ج‬َ ‫ و َكذَا األم‬.. ‫موتِ ال ُعال‬ َ ‫ك بال‬ ُ ‫ما ُتد َر‬
َ َّ ‫إن‬
itu diraih dengan kematian.. (syahid)Dan begitu juga kemuliaan, akan kembali
dengan pedang (jihad)
 
ِ ‫فاع ُب ُروا األَه َوال لل‬
Surga Allah sedang ‫مج ِد ال َتلِيد‬ ْ .. ‫لف ال ِع َدى‬
ِ ‫خ‬َ ‫ات ِمن‬
ُ ّ‫ت الجن‬ َ َ ‫ال‬
ِ ‫ح‬
bersinar di belakang para musuh..Maka lintasilah rintangan (musuh) itu menuju
kemuliaan yang agung
 
Jangan takut kegelapan malam, ‫سود‬
ُ َ ‫سي‬
َ ‫ما‬
ً ‫صم باهلل حت‬ َ ‫ل َف‬
ِ ‫ يَع َت‬.. ‫من‬ ِ ‫ ْي‬Qّ‫ال تهابوا زمر َة ال ِِّل‬
maka barangsiapa berpegang teguh dijalan Allah (akan janji dan syariatNya)
sudah pasti akan menang
 
Waktu perjuangan telah‫مود‬
ُ ‫الص‬
ُ ‫درسا فِي‬
ً ِ ‫ِق ُنوا البَا‬Qِّّ َ‫ ل‬.. ‫فلتق ِد ُموا‬
‫غين‬ ُ ‫م أتَى‬
Qِ ‫س‬
ِ ‫ح‬
َ ‫ع ُد ال‬
ِ ‫مو‬
tiba maka majulah ke depan..Berilah musuh-musuh yang ingkar itu satu
pelajaran, tentang ketabahanmu
 
Dan cabutlah duri-duri itu dari ‫بالو ُرود‬
ُ ‫ج ِدي ٍد‬
َ ‫ها ِمن‬
َ ‫ وا ْز َر ُعو‬.. Q‫ج َّناتِ َها‬
َ ‫ك ِمن‬ ْ َ ‫وا ْقلَ ُعوا األ‬
َ ‫ش َوا‬
tanahnya (tamannya)….Dan tanamkanlah kembali di tempat itu dengan mawar-
.mawar (yang harum)
 
[Syair Perang Panjang - 2013]==========================
 
Akhirnya hanya ada 2 pilihan. berada dalam barisan perjuangan penegakan
Khilafah atau ada dalam barisan Amerika beserta sekutunya yang menghalangi
kebangkitan ummat Islam.. 
 
Back To Islam back to Khilafah Silahkan Sebarkan Sebagai Bukti Kerinduan
Terhadap Kebangkitan Ummat. --------------------------
@sands_alfatih detikislam.com=========================== 

Anda mungkin juga menyukai