Anda di halaman 1dari 4

SPESIAL WEBINAR

MAJELIS DAR ALBATUL LILKHAIRAAT

Tema : Wanita itu berperan bukan baperan


Pemateri : Ustadzah Fatimah Zhofar
Wanita kalo baper biasanya dia tiba-tiba marah. Ada juga baper yang efeknya
langsung ke sakit hati. Jadi, sebenarnya yang ditakuti ini bukan bapernya tapi
efeknya, sebenarnya kalau kita baper lalu diam dan sabar itu tidak apa yang
ditakutkan itu timbul efeknya seperti malas, marah, dan sakit hati, semua efek
ini merugikan diri.
1. Malas
Malas itu bisa dibilang penyakit pada diri seseorang datangnya pada suatu
waktu. Baik dalam hal dunia atau agama malas tetap disebut sebagai penyakit.
Misalnya lagi di becandain “ehh kamu gendutan” langsung malas sholat
sunnah, nah inikan merugikan dirinya sendiri. Atau gara-gara malas jadi ga
sedekah, misalnya baru mau ikut penggalangan dana langsung ada yang
ngomong “ehh tumben mau berbagi” langsung ga jadi sedekah, nah ini juga
ujung-ujungnya merugikan diri sendiri. Alangkah baiknya saat baper itu
disabarin, kalo sabar alhamdulillah. Dalam malas ini boleh kalau malasnya
masih tidak menjadi dosa, lebih bahaya kalau malasnya berujung ke maksiat.
Malas kan bukan sesuatu yang haram dan dosa, jadi berdosa kalo misalnya
larinya ke maksiat contohnya kayak diatas tadi jadi ga mau sholat.
2. Marah
Efek dari baper kedua yaitu marah, dalam islam marah itu adalah sesuatu yang
bisa dikendalikan, ketika timbul dan tidak dikendalikan efeknya raut muka yang
berubah. Misalnya temannya lagi duduk majlasan temannya bercanda dan dia
kebawa perasaan efek dari bapernya itu marah tapi dia hanya diam dan sabar
itu lebih bagus. Dibanding saat baper raut mukanya berubah sampai teman-
teman yang duduk disebelahnya merinding nah itu yang bahaya. Kemudian
efeknya lagi yaitu bahasa tubuh contohnya marah tadi itu kemudian gelas
dimeja dilempar. Efeknya juga mengeluarkan kata-kata yang tidak terkontrol
ini lebih parah dari raut muka yang berubah, karena kata-kata lebih bias diingat
daripada perlakuan. Dalam sifat marah terkandung banyak sifat buruk,
sementara apabila menahan amarah ada banyak kebaikan yang bisa didapat.
3. Sakit Hati
Menurut pandangan, sakit hati itu perasaan kecewa yang terjadi karena
penolakan sesuatu yang dia harapkan. Contoh dibilang “gendut” padahal
emang beneran gendut. Dia itu tidak mengharapkan perkataan itu tapi
diucapin, atau dia pengen dibilang “kamu kurusan yaa” tapi malah
kebalikannya, dari sini bisa terjadi yang namanya sakit hati. Sakit hatipun
memiliki efek salah satunya nafsu makannya menurun. Sakit hati bisa
memengaruhi otak, yang dia turunin nafsu makan yang dia naikin tekanan
darah. Sakit hati ada efek bathin ada efek zhohirnya. Tidak semua yang sakit
hati dapat efek ini tapi kebanyakan. Efeknya biasa sedih, orang yang sedih
rentan didatangi syaithon, syaithon dekat banget sama orang-orang yang sedih
karena saat orang sedih pikirannya kosong atau kacau, dari situ biasanya
syaithon membisikkan hal-hal yang tidak baik. Yang dimaksud disini sedih
dalam hal dunia. Baper itu boleh karena Allah, Rasulullah, Ahlulbeyt, dan Nabi.
Dengar cerita perjalanan Rasul ke Thaif baper dan sedih itu boleh, dengar
cerita perjuangan Sayyidah Fatimah baper, sedih, sampe nangis pun tidak apa
malah dianjurin, dengar perjuangan sahabat setelah wafatnya Nabi baper ini
juga boleh. Boleh kita baper tapi kemana letaknya kita baper ini dan apa efek
daripada baper itu. Yang paling parah dari efek sakit hati, dia dengerin lagu
dengan alasan mudah-mudahan bapernya hilang padahal justru dengan
dengerin lagu itu malah menambah baper itu. Itu gangguan dari syaithon. Saat
timbul baper dihati silahkan diperangi,dilawan, apalagi bapernya gara-gara
cinta-cintaan yang ga halal, kalo sudah halal malah berpahala. Kalo bapernya
karena cinta yang ga halal, karena perkataan orang disabarin aja InsyaAllah
pasti ada pahalanya.
Dari semua efek-efek ini seperti malas, marah, dan sakit hati itu semua hal
yang merugikan diri sendiri karena yang ditakutkan itu efek dariefeknya tadi,
baper itu bolehnya sm Allah, Rasulullah, Ahlulbeyt, dan Nabi selain itu
diperangi saja karena tidak ada manfaatnya sama sekali.

Peran artinya pemain yang bertindak dalam suatu peristiwa dan


perkumpulan, dsb. Contohnya Sayyidatuna Aisyah r.a tidak hanya berperan di
dalam rumah tangga, tidak hanya berperan dalam keluarga, tapi juga
merupakan orang yang berpengaruh dalam Islam. Beliau adalah generasi
pertama yang memiliki keunggulan ilmu Fiqh (Ilmu yang di dalamnya
mencampuri urusan Islam contoh kebersihan, sholat, wudhu’, haji & umroh).
Beliau juga memiliki keunggulan dalam ilmu kesehatan, zamannya Sayyidah
Aisyah setelah Rasulullah wafat kalo orang-orang sakit larinya ke beliau terus
nanya “obatnya ini apa?”. Karena pada saat Rasulullah masih hidup ada orang
sakit terus Rasulullah suruh Sayyidah Aisyah bikin obatnya. Jadi Sayyidah
Aisyah sudah paham betul tentang kesehatan. Sayyidah Aisyah di sebut
“Thobibah” menteri kesehatanlah pada saat itu. Peran beliau pada ilmu Fiqh,
misalnya ada orang masih bingung dengan hukum-hukum mereka datang ke
Sayyidah Aisyah untuk minta kejelasan hukum. Peran Sayyidah Aisyah dalam
hadis-hadis Rasulullah. Beliau satu-satunya perempuan yang meriwayatkan
hadis yang mencapai angka 2000 lebih tepatnya 2210 hadis Nabi yang
diriwayatkan Sayyidah Aisyah. Beliau juga masuk ke top 5 pembesar perawi
hadis, semuanya laki-laki ada Sayyidina Abu Hurairah, Sayyidina Annas,
Sayyidina Jabir, Sayyidatuna Aisyah satu-satunya perempuan. Kamar Sayyidah
Aisyah dekat dengan tempat Nabi menerima tamu, jadi kalo Rasulullah
ngomong kedengaran dari kamar Sayyidah Aisyah, begitu dengar kalamnya
Rasulullah ingat, apalagi beliau adalah orang yang jauh dari maksiat sudah pasti
cepat menghafal semua kebaikan. Dari situ beliau bisa meriwayatkan 2210
hadis.
Peran Sayyidah Khodijah sebagai istri Rasulullah sekaligus menjadi
Ummul Mu’minin. Beliau selalu mendukung dakwah Rasulullah baik suka dan
duka, beliau merelakan semua hartanya untuk dakwah Rasulullah. Peran
sebagai Ummul Mu’minin sebagai ibu dari orang-orang mu’min meralakan
hartanya untuk dakwah. Saat wahyu pertama turun disitukan Rasulullah kaget
dan ketakutan cepat-cepat turun dari gua setelah dikasih tau turunnya wahyu,
kenabian beliau. Rasulullah turun dari gua hira datangi Sayyidah Khodijah dan
memeluk beliau. Rasulullah duduk disisi Khodijah dan bersandar kepadanya
dan di peluk saking ketakutannya Rasulullah, Rasulullah minta diselimuti dan
beliau cerita semua yang terjadi, kata-kata Sayyidah Khodijah menenangkan
hati Rasulullah.
Dari cerita diatas ada 2 hal yang bisa kita ambil, Pertama peran seorang istri
yang di peluk suaminya dan berusaha menenangkannya. Kedua
keterbukaannya suami sama istrinya. Suami mana yang tidak terbuka dengan
istri seperti Sayyidah Khodijah, tapi kalo istrinya baperan akhirnya suami takut
mau terbuka takut malas, marah, dan sakit hati. Dari saling keterbukaan ini
menciptakan keluarga yang langgeng.
Khususnya saat suami dalam masalah besar walaupun kita sebagai istri tidak
mampu bantu dalam hal pekerjaan tapi seenggaknya bisa meringankan dalam
masalah hati. Arti dari ayat Allah “Dan diantara tanda-tanda kebesaranku,
beliau (Allah) menciptakan untuk kalian (Manusia) istri-istri untuk kalian, agar
kalian merasa tenang. Dan didalam rumah tangga kalian itu aku jadikan disitu
ada rasa kasih dan sayang”.
Istri itu menenangkan hati suami, bukan berarti suami langsung “ohh istri
harus nenangin” sebagai pasangan suami istri harus menenangkan satu sama
lain. Peran anak perempuan itu hendaknya dia menjadi bidadari untuk ayah
dan ibunya. Jika perempuan ini jadi pasangan hendaknya dia menjadi surga
untuk pasangannya dan jika menjadi orang tua perempuan ini hendaklah
perannya itu harus mencontohkan dirinya pantas dibuat ridho’.

Anda mungkin juga menyukai