Skripsi Ridha Ariani
Skripsi Ridha Ariani
OLEH:
RIDHA ARIANI
P07524414038
OLEH:
RIDHA ARIANI
P07524414038
RIDHA ARIANI
Abstrak
Masa nifas adalah suatu waktu yang sangat rentan untuk terjadinya
stress, terutama pada ibu primipara sehingga dapat membuat perubahan
psikologi yang berat. Yoga dapat Mengurangi ketegangan tubuh, mental
sehingga lebih kuat menghadapi stress,meningkatkan rasa percaya diri dan
kemampuan untuk berfikir positif sehingga sangat cocok bagi seseorang yang
ingin meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi rasa stress. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui efektifitas yoga selama kehamilan terhadap
tingkat kecemasan pada ibu nifas.
Desain penelitian ini true experimen dengan bersifat Posttest-only control
design.Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah
50 orang ibu hamil TM III di BPM Eka Sri Wahyuni dan Klinik Pratama Niar.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data yang sudah dikumpul diolah
dan dianalisis menggunakan Mann Whitney Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwapada kelompok yang mengikuti yoga
dan tidak mengikuti yoga selama kehamilannya, memiliki perbedaan skor rerata
(mean) dengan selisih 13,36. Hasil analisis data dengan Mann Whitney Test
diperoleh nilai ρ<0,01 sehingga disimpulkan yoga selama kehamilan
efektifmenurunkan kecemasan pada ibu nifas di BPM Eka Sri Wahyuni dan Klinik
Pratama Niar Medan tahun 2018.
Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat mengaplikasikan yoga
selama kehamilan untuk menurunkan kecemasan terutama pada ibu nifas.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Skripsi ini telah terselesaikan tepat pada
waktunya. Skiripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menempuh ujian akhir Program D-IV 0 Tahun Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Medan Tahun 2018 dengan judul yaitu “Efektifitas Yoga Selama Kehamilan
Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Ibu Nifas Di Klinik Eka Sri Wahyuni dan
Klinik Pratama Niar Tahun 2018”.
Ridha Ariani
DAFTAR ISI
Abstrak..................................................................................................... i
Kata Pengantar…………………..………………………………………….. iii
Daftar Isi………………………………………………................................... v
Daftar tabel…………………………………………………….…................... vii
Daftar gambar…………………………………………………………............ viii
Daftar Lampiran........................................................................................ ix
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang…………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………... 4
C. Tujuan………………………………………………………………. 4
C.1. TujuanUmum……………………………………………… 4
C.3. TujuanKhusus……………………………………………. 4
D. MANFAAT…………………………………………………..…….... 5
D.1. BPM…………………………………………………..... 5
D.2. Peneliti…………………………………………………. 5
D.3. Ibu Post Partum.................................................... 5
E. Keaslian Penelitian…………………………………............. 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………… 6
A. Tinjauan Teori…………………………………………………….. 6
A.1 Yoga.................................................................................... 6
A.2 Konsep Dasar Masa Nifas................................................... 15
A.3 Kecemasan Pada Ibu Nifas................................................. 24
B. Kerangka Teori……………………………………………............ 33
C. Kerangka Konsep………………………………………….......... 33
D. Definisi Operasional……………………………………............. 34
E. Hipotesis………………………………………………………..... 34
BAB III. METODE PENELITIAN…………………………………….. 35
A. Jenis Dan Desain Penelitian……………………………........... 35
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian………………...…………........... 35
B.1. Lokasi Penelitian.………………………………………. 35
B.2. WaktuPenelitian……………………………………….... 35
C. Populasi Dan Sampel Penelitian……………………............... 36
C.1. Populasi………………………………………………..... 36
C.2. Sampel…………………………………………………... 36
D. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data………………………..... 36
E. Alat ukur dan Bahan Penelitian…………………..................... 36
F. Prosedur Penelitian......…………………………………...……. 37
G. Pengolahan Data..................................................................... 37
H. Teknik Analisis Data................................................................ 38
H.1 Analisis Univariat............................................................... 38
H.2 Analisis Bivariat................................................................. 38
I. Etika Penelitian........................................................................ 39
Daftar Pustaka........................................................................... 46
Lampiran
DAFTAR TABEL
Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
D.1 Bagi BPM
Sebagai motivasi untuk meningkatkan kelas ibu nifas dan yoga
dapat dibuat sebagai alternatif untuk meningkatkan kesehatan
psikologi ibu dengan mengurangi rasa cemas dan stress
D.2 Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman dan
ilmu pengetahuan bagi peneliti sendiri.
D.3 Bagi Ibu Nifas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber pengetahuan untuk ibu
nifas bagaimana cara untuk mengurangi rasa kecemasan dan
stress pada ibu nifas.
E. Keaslian Penelitian
1. Ni Nengah Arini Murni, dkk.2014. “Pengaruh Latihan Relaksasi Guided
Imagery And Music (Gim) Pada Kelas Ibu Terhadap Derajat Kecemasan
Ibu Hamil”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian ini yaitu
variebel bebasnya latihan relaksasi GIM, dengan variabel terikatnya
yaitu derajat kecemasan. Metode penelitian yang di gunakan yaitu quasi
experiment dengan pendekatan group pre and post test desaign with
control group. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Latihan relaksasi
dan senam hamil efektif dalam menurunkan kecemasan ibu hamil dalam
menghadapi persalinan pertama dan ada pengaruh latihan relaksasi
GIM terhadap derajat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan
pertama.
2. Amber W. Li, dkk. 2014 “The Effect of Yoga on Anxiety and Stress
(review)”. Penelitian ini menggunakan metode experimental dengan
pengambilan sample secara randomized controlled trial. Disini reviewer
mendapatkan hasil dari beberapa penelitian bahwa menunjukkan adanya
manfaat dari yoga dalam mengurangi kecemasan, dan perubahan
Tindakan gejala kecemasan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
A.1 Yoga
A.1.1 Pengertian Yoga
Yoga merupakan sistem kesehatan menyeluruh (holistik) yang terbentuk
dari kebudayaan India kuno sejak 3.000 SM yang lalu. Yoga atau yuj- dalam
bahasa Sansekerta kuno- berarti union (penyatuan). Penyatuan antara atman
(diri) dan brahman (yang mahakuasa). Intinya, melalui yoga seseorang akan
lebih baik mengenal pikirannya, dan mengenal jiwanya. Semakin ia mengenal
seluruh aspek dirinya itulah maka semakin dekat pula ia dengan sang
penciptanya. (Pujastuti,2015)
Menurut Amber Land (2006) Kata “yoga” berasal dari bahasa
sansekerta yaitu joug atau yuj,yang berarti “yoke” atau “persatuan”. Dalam
pemikiran Yoga, hal ini dapat berati seorang manusia yang menyatukan dirinya
dengan sang ilahi, atau mempersatukan seluruh aspek yang berbeda yang
membentuk seseorang manusia dalam keseimbangan. Kata ini telah disaring ke
dalam bahasa Inggris yaitu ke dalam kata “conjugal” yang dikaitkan dengan
hubungan (pertalian) yang saling menguntungkan antara suami dan istri.
Qualikatif dari yoga itu sendiri adalah latihan pernapasan dengan
gerakan-gerakan tertentu yang tujuannya merileksakan tubuh dan pikiran untuk
mencapai ketenangan dalam diri.
Terdapat empat aliran yoga yang di anggap paling besar karena
memiliki nilai yang scientific dan universal, yaitu :
1. Jnana Yoga (yoga akan ilmu pengerahuan)
2. Karma Yoga ( Yoga akan pelayanan terhadap sesama manusia)
3. Raja Yoga (yoga akan penguasaan pikiran dan mental)
4. Bhakti Yoga (yoga akan bakti terhadap tuhan)
A.1.2 Prinsip Dalam keefektifikan Yoga
1. Berlatih dengan teratur
Postur yoga membantu meregangkan dan membina otot, serta
menguatkan tulang dan melenturkan sendi.Asana menstimulasi pengeluaran
hormon endorfin-the feel good hormone yang menciptkan rasa nyaman pada
tubuh.
2. Benapas Dalam
Bernapas dalam teknik pernapasan yoga penuh meningkatkan
kapasitas paru-paru agar proses bernpas menjadi lebih optimal.
3. Pola Makan yang seimbang
Pola makan yang seimbang dan sehat akan meningkatkan imunitas
(daya tahan) tubuh, melancarkan proses alami pencernaan, meningkatkan
kesehatan secara keseluruhan , dan menenangkan pikiran.
4. Beristirahat Cukup
Menjaga ritme yang seimbang antara bekerja dan beristirahat akan
memertahankan tubuh dalam keadaan yang selalu prima dari waktu ke waktu.
5. Berfikir Positif dan Bermeditasi
Berlatih dan bermeditasi akan memurnikan pikiran dari pikiran dan
emosi negatif, serta meningkatkan rasa percaya diri
2) Buddha Konasana
Manfaat : Meregangkan pinggul, panggul dan otot paha dalam.
Metode : Duduk dengan tegak, telapak kaki saling dirapatkan dan
tumit berada sedekat mungkin dengan perineum/selangkangan
(1). Angkat tulangdada sehingga meluruskan tulang punggung, dan
bahurileks. Buatlah gerakan kupu-kupu yang lembut dengan lutut anda,
cobalah mendorong lutut sedekat mungkin dengan lantai.
(2). Untuk mendapatkan
peregangan yang lebih kuat
pada pinggul, tarik batang
tubuh dan kepalake atas
tanpa menekuk tulang
punggung
(3). Ini adalah posisi yang Gambar 2.2 Yoga Buddha konasana
sangat baik untuk melatih Sumber :ibudanmama.com
pengangkatan panggul.
3) Bidalasana
Manfaat : Meningkatkan kelenturan tulang punggung. Variasinya
juga akan meningkatkan keseimbangan, memperbaiki kemampuan
konsentrasi dan menenangkan. Posisi peregangan kucing
yangterlentang akan meregangkan bahu.
Metode :Berlututlah
seperti sedang merangkak.
Letakkan tangan tepat di
bawah bahu dengan jari-jari
dilebarkan dan kedua jari
tengah saling sejajar. Pastikan
bahwa lutut anda tepat berada
di bawah pinggul, dan
diregangkan selebar pinggul
(1). Tarik dan Hembuskan
pernapasan Ujjayi sebagai
persiapan.
Pada tarikan napas Gambar 2.3 yoga bidalasana
berikutnya angkat dada sumber: Pinterest
4) Dandasana
Manfaat : Menguatkan kaki dan tulang punggung, juga
meningkatkan energi.
Metode : Duduk di atas matras dengan kaki diregangkan ke depan
anda. Tarik jari-jari kaki ke atas dan dorong lutut ke bawah.
Regangkan lutut ke arah
tumit dengan kuat
sehinggakedua tumit
tersebut terangkat dari
lantai. Regangkan lengan
menjauhdari anda pada
sudut 45 derajatdan
regangkan dengan kuat
melalui ujung-ujung jari Gambar 2.4 Yoga Dandasana
tangan. Angkat tulang Sumber : Grid.id
dada dan biarkan bahu menjadi rileks. Tahan posisi ini sambil
melakukan pemanasan Ujjayi. Anda akan merasakan gerakab energi
dua arah dari pinggul ke tumit lalu naik sampai ke ubun-ubun kepala.
Berhati-hatilah dengan latihan ini. Latihan ini terlihat tidak berbahaya,
tetapi dapat membuat anda merasa sangat tegang sampai-sampai
hampir sulit bernapas.
Sikap yang berlawanan keluar dari sikap ini dan jadilah
rileks,kemudian goyang-goyang kaki anda.
A.1.4.1.2 Berbagai Sikap Berdiri
1)Utkatasana
Manfaat : Latihan ini penting bagi wanita hamil karena latihan ini
membuka daerah panggul dan pinggul.
Metode : Berdirilah dengan meregangkan telapak kaki selebar
pinggul dengan posisi sejajar,putar jari ke arah keluar apabila di
perlukan.Tarik nafas danangkat lengan kedepan anda sampai
setinggibahu, dengan telapaktangan menghadap ke bawah. Sambil
menghembuskan nafas, tekuk lutut dan jongkoklah sehingga
mendorong pantat sedekat mungkin ke lantai. Cobalah untuk menjaga
agar lutu tetap di renggakan selebar anda sanggup. Apabila tumit
anda terangkat dari lantai, letakkan sebuah balok kayu, buku tebal
atau buku telepondi
bawahnya.Pada saat menarik
nafas, kecangkan otot-otot paha
dan angkat tubuh ke posisi berdiri
denganhanya menggunakan otot
paha. Cobalah untuktidak
mendorong terlalu kuat ke arah
lantai dengan kaki. Ini akan
memudahkan anda untuk berdiri
tetapi tidak akan menguatkan Gambar 2.5 Yoga Utkatasana
otot-otot paha. Pada saat Sumber : Healthherbal
2) Trikanasana
Manfaat : Meningkatkan gerakan kesamping pada tulang
punggung. Menguatkan tulang punggung dan kaki, dan memijat
organ-organ perut.
Metode : Berdirilah dengan kaki di renggangkan selebar kurang
dari 1 meter dengan posisi sejajar (1). Putar telapak tangan kanan
keluar membentuk sudut 90derajat dan putar telapak kaki kiri ke
dalammembentuk sudut 45 derajat.Tumit pada telapak kaki kanan
harus segaris dengan bagian atas dari telapakkaki kiri. Pastikan
bahwa pinggul anda menghadap ke depan dan bahwa kedua pinggul
sama tinggi dan seimbang. Tarik lutut ke atas. Dorong berat badan ke
bagian luar dari telapak kaki kiri (ini adalah dasar dari sikap dan akan
menahan agar anda tidak terjatuh). Tarik napas dan angkat lengan
kesamping sampai
setinggi bahu,sehingga
lengan anda
sejajardengan lantai.
Biarkan telapak tangan
menghadap kebawah
(2). Hembuskan nafas dan
bahu rileks pada saat
meregangkannya sampai
ke ujung-ujung jari. Tarik napas, Sambil
menghembuskan napas, Gambar 2.6 Yoga Trikanasana
tarik tubuh dari pinggul Sumber:lovesutera.com
letakkan berat badan pada siku anda. Ayunkan kaki kearah dinding,
berputarlah sehingga anda terbaring terlentang dan membentuk sudut
siku-sikuterhadap tembok dangan kedua telapak kaki direnggangkan
ke langit-langit. Geser pantat sedekat mungkin dengan tembok.
Tekuk lutut dan letakkan kedua telapak kaki pada tembok. Berikan
dorongan ke arah tembok dengan telapak kaki anda, angkat pinggul
dan letakkan kedua bantal di bawahnya, sehingga bantal dan pantat
menyentuh tembok. Sekarang turunkan pinggul bawah dan pantat ke
bawah ke arah bantal dan sekali lagi luruskan kaki ke arah langit-langit
pada tembok.Regangkan lengan anda pada lantai di samping tubuh
anda ,tutup mata anda dan rileks saja.
Untuk keluar dari sikap ini, tekuk lutut dan berguling ke samping
kanan. Beristirahatlah sejenak, lalu letakkan tangan kiri pada lantai di
depan anda sambil mendorong tubuh ke atas sehingga anda kembali
berada dalam posisi duduk.
a. Emotional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
b. Informational support
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat
membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri
c. Physical support
Misalnya dengan membantu merawat bayi dan memberikan tambahan
dana
d. Appraisal support
Ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan
pencapaiaan peran ibu
Walaupun perubahan-perubahan terjadi sedemikian rupa, ibu sebaiknya
tetap menjalani ikatan batin dengan bayinya sejak awal. Sejak dalam kandungan
bayi hanya mengenal ibu yang memberinya rasa aman dan nyaman sehingga
stress yang dialaminya tidak bertambah berat.
1. Secara Kognitif
Dapat bervariasi, dari rasa khawatir yang ringan sampai panik. Individu
terus mengkhawatirkan segala mascam masalah yang mungkin terjadi dan sulit
sekali untuk berkonsentrasi atau mengambil keputusan, akan menimbulkan
kekhawatiran lebih lanjut, dan juga akan membawa dampak kesulitan tidur
(insomnia).
2. Secara Afektif (Perasaan)
Individu tidak dapat tenang dan mudah tersinggung, sehingga
memungkinkan untuk mengalami depresi.
3. Secara Motorik (Gerak Tubuh)
Kecemasan seseorang terwujud dalam gerakan tidak menentu sepe
rti gemetar sampai dengan goncangan tubuh yang berat. Seringkali gugup dan
mengalami kesulitan dalam berbicara
4. Secara Somatik (Dalam reaksi fisik atau biologis)
Dapat berupa gangguan anggota tubuh, seperti
keadaan mulut kering, tangan dan kaki kaku, diare, sering kencing, ketega
ngan otot.
Emotional
support
Informational
support
Physical support
Aprasial support
Variabel Terikat
Variabel Bebas
Tingkat kecemasan pada
Yoga
ibu nifas
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah True-
eksperimen yang bersifat Posttest-only control design yaitu rancangan
eksperimen dengan cara sampel mengukur frekuensi kecemasan pada ibu nifas
setelah dilakukan treatment (perlakuan) untuk mengidentifikasi Pengaruh yoga
terhadap tingkat kecemasan dilakukan intervensi. Desain ini digambarkan:
Kelompok eksperimen X O1
Kelompok Kontrol O1
Keterangan :
O1 : Nilai Post test (Sesudah dilakukan perlakuan)
X : Perlakuan (Yoga)
C.2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling
yaitu teknik pengambilan sampel yang kebetulan bertemu dengan peneliti pada
periode Maret sampai Mei kriteria inklusi sebagai berikut:
1. Ibu Hamil TM III akhir (Kelompok kontrol)
2. Ibu Hamil TM III yang mengikuti kelas yoga (kelompok eksperimen)
3. Ibu Nifas yang bersedia menjadi responden
4. Ibu yang berdomisil di wilayah Medan
Pada penelitian ini kriteris eksklusinya adalah :
a) Ibu yang memiliki penyakit bawaan/cacat.
b) Ibu yang memiliki masalah dalam keluarga.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah sebagai berikut :
G. Pengolahan Data
Data yang telah di peroleh dari hasil lembar observasi diolah secara
komputerisasi. Pengolahan data melalui langkah berikut :
1) Collecting
Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner, angket maupun
observasi.
2) Checking
Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau
lembar observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar
sehingga pengolahan data memberikan hasil yang valid dan realiabel
dan terhindar dari bias.
3) Coding
Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada variable-
variabel yang diteliti.
4) Entering
Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden
yang masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan
kedalam program computer.
5) Data Processing
Semua data yang telah di input kedalamaplikasi computer akan
diolah sesuai dengan kebutuhan dari penelitian (Muhammad, 2013).
I. Etika Penelitian
Penelitian dalam pelaksanaanya tidak berdiri sendiri, tetapi saling
berkaitan dan saling mendukung. Beberapa faktor pendukung tersebut agar
penelitian dapat terlaksana antara lain sepertidana dan adanya objek penelitian.
Terlebih bila mengingat bahwa manusia menjadi salah satu objek penelitian,
maka penelitian yang melibatkan manusia sebagai objek penelitian harus
memperhatikan hak hak azazi manusia (Salamah, U dan Suyanto, 2009).
Penelitian ini terlebih dahulu meminta persetujuan dari komisi etik
penelitian kesehatan (KPEK) Politeknik Kesehatan. Subjek akan dijelaskan
prosedur penelitian dan diminta persetujuan untuk menjadi subjek penelitian
dengan menandatangani inform consent. Subjek yang memenuhi kriteria dan
akan menandatangani inform consent akan mengikuti prosedur penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
efektifitas yoga selama kehamilan terhadap tingkat kecemasan pada ibu nifas di
BPM Eka Sri Wahyuni dan Klinik Pratama Niar Medan
Data diperoleh melalui proses pengumpulan data dilakukan sejak pada
bulan Mei sampai dengan Juni 2018 di BPM Eka Sri Wahyuni dan Klinik Pratama
Niar Medan. Jumlah responden sebesar 25 orang ibu yang tidak melakukan yoga
dan 25 orang ibu yang melakukan yoga. Penyajian data meliputi tingkat
kecemasan ibu di BPM Eka Sri Wahyuni dan Klinik Pratama Niar Medan.
A.1.Analisa Univariat
Tabel 4.1
Distribusi kecemasan ibu nifas yang tidak melakukan yoga dan melakukan
yoga di BPM Eka Sri Wahyuni dan Klinik Pratama Niar Medan Tahun 2018
Kecemasan Ringan Sedang Bera Total
t
F % f % f % N %
Yoga 11 44 13 52 1 4 25 100
Tidak Yoga 1 4 17 68 7 28 25 100
Sumber : Data primer yang diolah oleh penulis
Tabel 4.2
Perbedaan Distribusi Rata-Rata Skor kecemasan ibu nifas yang tidak
melakukan yoga dan melakukan yoga di BPM Eka Sri Wahyuni dan Klinik
Pratama Niar Medan Tahun 2018
Kecemasan N Max Min Median Mean SD Ρ Value
Tidak Yoga 25 47 16 30,00 30.96 7.363
0,000
Yoga 25 34 9 17,00 17.60 5,923
Sumber : Data primer yang diolah oleh penulis
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa terdapat perbedaan skor
rerata (mean) pada kedua kelompok yaitu dengan selisih 13,36. Hasil Mann
Whitney Test diperoleh nilai p=0,000 < 0,01 maka H0 ditolak, artinya secara
statistik menunjukkan terdapat perbedaan kecemasan pada ibu nifas yang tidak
melakukan yoga dan yang melakukan yoga selama kehamilan.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, respondenyang tidak melakukan yoga
selama kehamilan, memiliki kecemasan lebih tinggi dibandingkan dengan yang
melakukakan yoga selama kehamilan yang menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kecemasan. Berdasarkan hasil Mann Whitney Test terdapat selsisih
mean diantara kedua kelompok dengan p=0,000, artinya adanya efektivitas
senam yoga selama kehamilan terhadap tingkat kecemasan ibu nifas.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelian Jiang et al (2015) yang
menyatakan bahwa yoga lebih efektif dari pada berjalan atau latihan standar
prenatal dalam menurunkan kejadian gangguan prenatal, kelahiran prematur,
rasa nyeri dan stres serta meningkatkan hubungan interpersonal dengan p value
(p < 0,05). Hal ini sesuai pula dengan penelitian yang dilakukan Satyapriya et al
(2013) pada ibuyang menunjukkan bahwa yoga lebih efektif dalam menurunkan
kecemasan dan depresi pada kehamilan normal dibanding dengan kelompok
kontrol. Rata-rata kecemasan kelompok yang diberikan yoga mengalami
penurunan sedangkan pada kelompok kontrol mengalami peningkatan.
Ni tengah Arini Murni (2014) mengatakan senam hamil dan latihan
relaksasi GIM (Guided Imagery and Music) efektif dalam menurunkan
kecemasan pada ibu hamik dalam menghadapi persalinan dan adanya pengaruh
latihan relaksasi terhadap derajat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi
persalinan.
Ibu hamil mengalami perubahan yang signifikan pada fungsi fisiologis dan
psikologis, proses penyesuaian diri terhadap keadaan baru ini seringkali
menimbulkan kecemasan (Aprianawati & Sulistyorini, 2007). Menurut Mayangsari
(2011), perubahan secara fisik pada ibu hamil seperti perubahan bentuk tubuh
dengan badan yang semakin membesar, munculnya jerawat di wajah atau kulit
muka yang mengelupas. Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu hamil
antara lain disebabkan karena rasa cemas menjelang kelahiran, konsentrasi
tentang perubahan hubungan dengan pasangan, serta rasa cemas pada
masalah keuangan. Pada saat yang sama, juga akan merasakan kegelisahan
pada kelahiran bayi dan permulaan dari fase baru dalam hidup calon ibu
(Mayangsari, 2011).
Manfaat yoga bagi kesehatan dapat menurunkan tekanan darah,detak
jantung, meningkatkan peredaran darah untuk membuang sisa-sisa makanan
yang mengandung racun bagi tubuh. Manfaat senam hamil yoga bagi ibu hamil
yaitu dapat meningkatkan aliran darah dan nutrisi janin secara adekuat serta
berpengaruh juga pada organ reproduksi dan panggul (memperkuat otot
perineum) ibu untuk mempersiapkan kelahiran anak secara alami (Stoppard,
2008).
Selain itu, latihan yoga selama kehamilan dapat meringkankan oedema
dan kram yang sering terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, membantu
posisi bayi dan pergerakan, meningkatkan sistem pencernaan dan nafsu makan,
meningkatkan energi dan memperlambat metabolisme untuk memulihkan
ketenangan dan focus, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi rasa mual,
morning sickness dan suasana hati, meredakan ketegangan disekitar leher rahim
dan jalan lahir, yang berfokus pada membuka pelvis untuk mempermudah
persalinan, membantu dalam perawatan pasca kelahiran dengan
mengembalikan uterus, perut dan dasar panggul, mengurangi ketegangan,
cemas dan depresi selama hamil, persalinan nifas dan ketidaknyamanan
payudara (Stoppard, 2008; Siska, 2009; Sindhu, 2009; Wiadnyana, 2011).
Vijayalakshmi et al (2005) menjelaskan bahwa pada saat melakukan
gerakan yoga, secara langsung hipotalamus akan mempengaruhi sistem saraf
otonom yaitu menurunkan aktivitas saraf simpatis dan meningkatkan aktivitas
saraf parasimpatis. Yoga akan menghambat peningkatan saraf simpatis
sehingga hormon penyebab disregulasi tubuh dapat dikurangi jumlahnya. Sistem
saraf parasimpatis yang memiliki fungsi kerja yang berlawanan dengan saraf
simpatis akan memperlambat atau memperlemah kerja alat-alat internal tubuh.
Sistem saraf parasimpatis memberi sinyal ke medula adrenal sehingga
mempengaruhi pengeluaran katekolamin yaitu epineprin (adrenalin) dan
norepineprin (noradrenalin) ke aliran darah. Akibatnya, terjadi penurunan detak
jantung, irama nafas, tekanan darah, ketegangan otot, tingkat metabolisme, dan
produksi hormon penyebab kecemasan atau stres. Yoga mempengaruhi pula
hipotalamus untuk menekan sekresi CRH yang akan mempengaruhi kelenjar
hipofisis lobus anterior untuk menekan pengeluaran hormon ACTH sehingga
produksi hormon adrenal dan kortisol menurun serta memerintahkan kelenjar
hipofisis lobus anterior mengeluarkan hormon endorpin (Streeter, 2012).
Hormon endorfin adalah hormon menghilangkan rasa sakit alami yang
sangat penting pada masa melahirkan, selain itu juga memberikan efek positif
pada keberadaan anda secara keseluruhan. Berbagai sikap seperti berdiri pada
kepala dan sikap bajak akan merangsang kelenjar pituitari (kedua sikap tidak
dapat dilakukan pada 3 tahun terakhir). Salah satu hormon yang diaktifkan pada
masa kehamilan yaitu prolaktin,dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Prolaktin,
bersama dengan estrogen dan progesteron, sangat vital dalam merangsang
produksi ASI. Di antara fungsi-fungsi yang lain, estrogen dan progesteron-lah
yang merelaksasikan otot rahim dan membantunya menjaga janin yang sedang
bertumbuh. (Amber Land,2006)
Menurut asumsi peneliti, Ibu yang mengikuti yoga harus memang ada
kemauan dari dalam dirinya, jika ada paksaan maka yoga tidak akan maksimal
dilakukan. Sebelum melakukan yoga, terlebih dahulu diberi edukasi tentang
kehamilan kemudian dilakukan share tentang kehamilannya ataupun kecemasan
yang dihadapinya dalam kehamilannya sekarang. Setelah selesai melakukan
yoga dilakukan relaksasi kepada ibu agar tubuh merasa rileks dan tenang dalam
menghadapi kehamilannya. Dan yoga sangat efektif diberikan kepada ibu
primipara karena pada ibu primipara lebih cemas dalam menghadapi
kehamilannya dari pada ibu multipara.
BAB V
A. Kesimpulan
1. adanya perbedaan antara kedua kelompok, kelompok yang mengikuti yoga
selama kehamilan memiliki skor di kategori sedang sebanyak 52%
sedangkan kelompok yang tidak mengikuti yoga selama memiliki skor di
kategori sedang sebanyak 68%.
2. Adanya perbedaan skor rerarata (mean) terhadap dua kelompok dengan
selisih skor 13,36.
3.Berdasarkan hasil uji Mann Whitney Test diperoleh nilai p= 0,000. Oleh
karena hasil perhitungan menunjukkan bahwa p< 0,01 maka H0 ditolak,
artinya adanya efektifitas senam yoga selama kehamilan terhadap tingkat
kecemasan ibu nifas.
B.Saran
B.1. Bagi Klinik Pratama Niar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Klinik Pratama
Niar untuk dapat melaksanakan yoga pada ibu hamil. .
B.2 Bagi Pendidikan Kebidanan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi
peningkatan pengetahuan maupun wawasan peserta didik kebidanan tentang
efektifitas yoga selama kehamilan terhadap penurunan kecemasan pada ibu
nifas.
B.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data tambahan bagi penelitian
berikutnya yang terkait dengan efektifitas yoga selama kehamilan terhadap
penurunan kecemasan pada ibu nifas. Diharapkan pada peneliti berikutnya dapat
mengembangkan penelitian dengan megidentifikasi penurunan kecemasan pada
ibu nifas dan menambah kriteria inklusi ibu primipara.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart & Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3 alih bahasa
Achir Yani. S. Jakarta: EGC
Vijayalakshmi,et al.2004. the early and late reactions after the use of iopamidol
340 (Niopam) and iobitridol 350 (Xenetix) in cardiac
catheterization.(PP).16:212707-711
Petunjuk pengisian :
Kondisi dimana keadaan pada saat nifas.
Jawablah dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban ya atau tidak.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Saya tidak cepat lelah
2. Saya sering sakit
3. Saya cemas dengan bentuk tubuh saya saat ini
4. Saya jarang sakit kepala
5. Saya sering merasa tegang pada waktu bekerja
6. Saya mudah berkeringat meskipun hari tidak panas
7. Saya merasa seperti ada yang mengikuti saya
8. Saya sering mengalami mimpi buruk
9. Saya mudah merasa kikuk
10. Saya sering mendengar suara bisikan
11. Saya khawatir dengan bentuk payudara
12. Saya biasanya tenang dan tidak mudah marah
13. Saya merasa cemas karena kulit saya bertambah
gelap dan banyak flek pada bagian tubuh
14. Saya cemas karena akhir-akhir ini sering melamun
15. Tangan dan kaki saya biasanya cukup hangat
16. Saya cemas dengan bau badan
17. Saya cemas tidak dapat membagi waktu dengan
anak dan pekerjaan
18. Saya cemas makan ikan akan membuat asi amis
19. Saya cemas dengan menghapadi peran baru
20. Ketika menggendong bayi, saya takut
21. Saya cemas tidak dapat memandikan bayi dengan
benar
22. Ketika saya memikirkan untuk mengurus bayi,
berkeringat dan mengganggu konsentrasi
keseharian
23. Saya merasa takut untuk menyusui
24. Saya cemas karena produksi asi saya tidak lancar
25. Saya cemas bisa merawat bayi dengan baik
26. Saya cemas jika terjadi sesuatu pada bayi saya
27. Saya merasa terganggu dengan tangisan bayi
dimalam hari
28. Saya Cemas dengan tumbuh kembang bayi
29. Saya cemas dengan posisi menyusui
30. Saya merasa cemas ketika saya menyusui bayi,
payudara lecet
31. Perasaan saya tidak enak dan mudah sensitif dari
pada kebanyakan orang
32. Saya sering merasa bahwa saya kurang disayang,
dimanja dan diperhatikan oleh keluarga
33. Saya berharap bahwa saya dapat bahagia seperti
orang lain
34. Saya biasanya tenang dan tidak mudah marah
35. Saya lebih senang menyendiri dikamar dari pada
melakukan aktivitas
36. Suami memberikan semangat kepada saya agar
tidak putus asa
37. Saya meyakini bahwa saya kadang-kadang merasa
khawatir tanpa suatu alasan tertentu terhadap hal
yang tidak berarti
38. Saya sering gelisah pada waktu-waktu tertentu
39. Saya merasa khawatir karena mengalami
gangguan tidur
40. Saya hampir selalu bahagia
41. Saya merasa sulit untuk memusatkan perhatian
42. Saya lebih pemalu dari kebanyakan orang
43. Biasanya saya yakin pada diri saya sendiri
44. Saya sering merasa gugup
45. Hidup sering merupakan beban bagi saya
46. Pada waktu tertentu saya merasa tidak berguna
47. Saya benar-benar tidak percaya terhadap diri saya
sendiri
48. Saya merasa kesulitan dalam melakukan aktivitas
pada sewaktu waktu
49. Saya tidak biasa menghadapi kesulitan atau
membuat keputusan yang penting
50. Saya sangat percaya diri pada diri saya sendiri
Dandasana
Duduk di atas matras dengan kaki
diregangkan ke depan anda. Tarik jari-jari
kaki ke atas dan dorong lutut ke bawah.
Regangkan lutut ke arah tumit dengan kuat
sehingga kedua tumit tersebut terangkat dari
lantai. Regangkan lengan menjauh dari anda
pada sudut 45 derajat dan regangkan dengan
kuat melalui ujung-ujung jari tangan. Angkat
tulang dada dan biarkan bahu menjadi rileks.
Tahan posisi ini sambil melakukan
pemanasan Ujjayi.
Anda akan merasakan gerakab energi
dua arah dari pinggul ke tumit lalu naik
sampai ke ubun-ubun kepala. Berhati-hatilah
dengan latihan ini. Latihan ini terlihat tidak
berbahaya, tetapi dapat membuat anda
merasa sangat tegang sampai-sampai hampir
sulit bernapas.
Sikap yang berlawanan keluar dari
sikap ini dan jadilah rileks,kemudian goyang-
goyang kaki anda.
Utkatasana
Berdirilah dengan meregangkan telapak
kaki selebar pinggul dengan posisi
sejajar,putar jari ke arah keluar apabila di
perlukan .Tarik nafas dan angkat lengan
kedepan anda sampai setinggibahu, dengan
telapaktangan menghadap ke bawah. Sambil
menghembuskan nafas, tekuk lutut dan
jongkoklah sehingga mendorong pantat
sedekat mungkin ke lantai.
Cobalah untuk menjaga agar lutu
tetap di renggakan selebar anda sanggup.
Apabila tumit anda terangkat dari lantai,
letakkan sebuah balok kayu, buku tebal atau
buku telepondi bawahnya.Pada saat menarik
nafas, kecangkan otot-otot paha dan angkat
tubuh ke posisi berdiri dengan hanya
menggunakan otot paha. Cobalah untuk tidak
mendorong terlalu kuat ke arah lantai dengan
kaki.ini akan memudahkan anda untuk berdiri
tetapi tidak akan menguatkan otot-otot paha.
Pada saat menghembuskan nafas
kembalilah berjongkok. Ulangi latihan ini tiga
atau empat kali.
Trikanasana
Berdirilah dengan kaki di
renggangkan selebar kurang dari 1 meter
dengan posisi sejajar
(1). Putar telapak tangan kanan keluar
membentuk sudut 90 derajat dan putar
telapak kaki kiri ke dalam membentuk sudut
45 derajat.Tumit pada telapak kaki kanan
harus segaris dengan bagian atas dari
telapak kaki kiri. Pastikan bahwa pinggul anda
menghadap ke depan dan bahwa kedua
pinggul sama tinggi dan seimbang. Tarik lutut
ke atas. Dorong berat badan ke bagian luar
dari telapak kaki kiri (ini adalah dasar dari
sikap dan akan menahan agar anda tidak
terjatuh). Tarik napas dan angkat lengan
kesamping sampai setinggi bahu, sehingga
lengan anda sejajar dengan lantai. Biarkan
telapak tangan menghadap kebawah
(2). Hembuskan nafas dan bahu rileks
pada saat meregangkannya sampai ke ujung-
ujung jari. Tarik napas, Sambil
menghembuskan napas, tarik tubuh dari
pinggul ke arah kanan sejauh yang anda
dapat dan kemudian miringkan ke bawah.
Letakkan tangan kanan anda dengan ringan
pada tulang kering kanan atau pada lantai.
Doronglah tangan kiri anda vertikal ke atas
yaitu kearah langit-langit dengan telapak
tangan menghadap kedepan. Arahkan
pandangan pada telapak tangan kiri.
(3). Apabila anda merasakan ketegangan
pada leher, arahkan pandangan kedepan
atau kebawah. Tetap berikan dorongan ke
arah bagian luar dari telapak kaki kiri dan
jagalah agar tempurung lutut tetap ditarik ke
atas. Bernapas dengan teratur dan seimbang
dan tahan sikap ini selama anda merasa
nyaman. Ketika melakukan posisi ini, anda
sebaiknya sambil membayangkan bahwa
terdapat dinding di belakang anda dan bahwa
pinggul, bahu, lengan dan kepala anda di
sandarkan dengan rata pada dinding.
Untuk keluar dari sikap ini, tarik napas
dan rasakan seperti anda sedang ditarik oleh
tangan kiri anda dan mengakibatkan lengan
sejajar dengan lantai. Turunkan lengan ke
sisi tubuh pada saat menghembuskan
napas. Bawalah kedua telapak kaki ke posisi
sejajar dan lakukan gerakan menekuk ke
depan dengan lemas dan terkulai sebagai
posisi istirahat. Ketika telapak kaki anda
diistirahatkan, tarik napas dan bangkitlah
secara perlahan dengan punggung
melengkung sampai kepala anda kembali
tegak. Rapatkan kedua kaki anda dan
goyang-goyangkan. Sekarang lakukan
seluruh sikap ini sekali lagi pada sisi kiri
tubuh anda.
Viparita Karani
Lakukan latihan dengan bersandar pada
tembok dan letakkan dua buah bantal di dekat
tangan anda. Duduklah di atas lantai dengan
kaki direnggangkan ke
depan dan pinggul menempel pada tembok.
Dorong tubuh ke belakang lalu ke samping,
letakkan berat badan pada siku anda.
Ayunkan kaki kearah dinding, berputarlah
sehingga anda terbaring terlentang dan
membentuk sudut siku-sikuterhadap tembok
dangan kedua telapak kaki direnggangkan ke
langit-langit. Geser pantat sedekat mungkin
dengan tembok.
Tekuk lutut dan letakkan kedua telapak
kaki pada tembok. Berikan dorongan ke arah
tembok dengan telapak kaki anda, angkat
pinggul dan letakkan kedua bantal di
bawahnya, sehingga bantal dan pantat
menyentuh tembok. Sekarang turunkan pinggul
bawah dan pantat ke bawah ke arah bantal
dan sekali lagi luruskan kaki ke arah langit-
langit pada tembok. Regangkan lengan anda
pada lantai di samping tubuh anda ,tutup mata
anda dan rileks saja.
Untuk keluar dari sikap ini, tekuk lutut dan
berguling ke samping kanan. Beristirahatlah
sejenak, lalu letakkan tangan kiri pada lantai di
depan anda sambil mendorong tubuh ke atas
sehingga anda kembali berada dalam posisi
duduk.
Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan.
2. Berpamitan dengan klien.
Daftar Cocok ( Checklist )
Berikan tanda ceklis (√) pada kolom yang menunjukkan gerakan yoga ibu hamil
TM III yang ada lakukan yang tertera di bawah ini.
DATA PRIBADI
Agama : Islam
Telp : 0853-6008-6683
Alamat : Jl. Beringin Pasar VII Gang.Aren/21 Desa Tembung Kec. Percut
Sei Tuan Kab. Deli Serdang
E-mail : ridhaariani96.ra@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
No Tahun Pendidikan
Pendidikan
1. 2004-2009 SD Swasta Al- Ulum Medan
2. 2009-2011 SMP Swasta Al- Ulum Medan
3. 2011-2014 SMA Negeri 8 Medan