Berikut digambarkan pendekatan siklus hidup kesehatan reproduksi, untuk laki-laki dan
perempuan dengan memperhatikan hak reproduksi perorangan. Perempuan mempunyai
kebutuhan khusus dibandingkan laki-laki karena kodratnya untuk haid, hamil, melahirkan,
menyusui, dan mengalami menopause, sehingga memerlukan pemeliharaan kesehatan yang
lebih intensif selama hidupnya. Ini berarti bahwa pada masa-masa kritis, seperti pada saat
kehamilan , terutama sekitar persalinan, diperlukan perhatian khusus terhadap perempuan.
a. Konsepsi
Perlakuan sama terhadap janin laki-laki / perempuan.
Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas serta pelayana bayi baru lahir.
Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin, BBLR, kurang
gizi [malnutrisi].
Pendekatan pelayanan antenatal, promosi kesehatan dn pencegahn penyakit.
c. Remaja
Masa remaja adalah masa transisi diri periode anak kedewasa. Apabila kita perhartikan
dan kita ikuti pertumbuhan anak sejak lahir sampai besar, akan didapatilah bahwa anak itu
tumbuh secara berangsur-angsur bersamaan dengan bertambahnya umur. Demikian pula
halnya dengan pertumbuhan identitas/konsep diri juga berkembang seiring dengan
bertambahnya berbagai pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya baik dari
pendidikan kelurga sekolah maupun dari masyarakat dimana ia tinggal. Selain pertumbuhan
yang cepat, juga timbul tanda-tanda sexsekunder, serta diakhiri dengan berhentinya
pertumbuhan khusus pada perempuan, masa ini merupakan masa persiapan untuk menjadi
calon ibu.
Aktifitas mereka pun meningkat sehingga kebutuhan gizinya juga bertambah, nafsu
makan mereka umumnya baik . Beberapa masalah kesehatan yang dapat berpengaruh
terhadap kesehatan remaja, antara lain :
1) Masalah Gizi
Anemia karna kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai
terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah .
dikonversi menjadi hemoglobin, beredar keseluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai
pembawa oksigen.
Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi dari pada laki-laki. Agar
zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan
makanan yang berkualitas tinggi. Seperi pada daging , hati, ayam, selain itu bahan
makanan yang tinggi vitamin C membantu penyerapan zat besi.
2) Masalah sex dan sexualitas
Para remaja dapat memperoleh informasi mengenai seks dan seksulitas dari
berbagai sumber, termasuk dari teman sebaya, lewat media masa baik cetak maupun
elektronik termasuk didalamnya iklan , buku ataupun situs diinternet yang khusus
menyediakan informasi tentang seks dan seksualitas. Sebagian informasi tersebut dapat
dipercaya, sebagian lainnya mungkin tidak. Jadi pemberian pendidikan seks pada remaja
sebenarnya adalah mencari tahu terlebih dahulu apa yang telah mereka ketahui
mengenai seks dan seksulitas, menambahkan hal yang kurang serta membenarkan
informasi yang ternyata tidak sesuai. Informasi yang salah tersebut seperti misalnya
informasi bahwa berhubungan seksual merupakan salah satu pembuktian kasih sayang
dan apabila berhubungan seksual Cuma sekali saja tidaka akan menyebabkan kehamilan
atau bahwa penyakit AIDS sudah ada penyembuhnya. Tanpa adanya informasi yang
tepat, maka akan dapat menjerumuskan kehidupan remaja.
Pendidikan seks sendiri merupakan suatu proses untuk memperoleh informasi
dan membentuk sikap serta keyakinan mengenai seks, identitas seksual serta hubungan.
Pendidikan seks juga dapat membantu remaja untuk memiliki kemampuan sehingga
mereka dapat bertindak sesuai apa yang mereka yakini dengan percaya diri. Hal ini
berarti juga dapat membantu mereka untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan
seksual , eksploitasi seksual, terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan serta penularan
penyakit seksual serta HIV dan AIDS.
3) Munculnya aneka ragam Pola atau Gaya hidup Remaja
Sebagai gambaran tentang masalah remaja kaitanya dengan perkembangan
kesehatan reproduksi, tulisan ini mengungkapkan secara ringkas yang bersumber dari
beberapa study yang dilakukan tentang hal tersebut. Banyak studi yang mengungkapkan
bahwa perkawinan yang selalu dini serta kehamilan dan persalinan pada usia remaja
menyebabkan ibu maupun bayinya beresiko tinggi.
Study analisis situasi dikecamatan Tebet Jakarta [ tahun 1997 ] yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas dan jangkaun pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja
[KRR] dipuskesmas tebet, dilakukan pengembangan model KRR pada tahun 1997/1998.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah Analisis Situasi terhadap siwa SMP, SMU, Karang
Taruna dan provider dari berbagai unit kerja seperti puskesmas, seksi UKS, kelurahan,
KUA, Kader PKK, dan NGO[ YayasanKusuma Buana ] , untuk mengindentifikasi masalah
remaja, kebutuhan remaja terhadap informasi dan pelayanan serta fasilitas pelayanan
yang tersedia.
Melalui Focus Group Diskusi [ FGD ] terungkap berbagai masalah remaja, yaitu
hubungan seksual sebelum nikah, hamil diluar nikah, masalah aborsi, dan putus sekolah
setelah menikah, pemakaian alat kontrasepsi pada remaja. Melalui interview terhadap
41 orang remaja [ 13-18 tahun] diketahui hanya 19,5% remaja pernah memanfaatkan
fasilitas pelayanan khusus macam pelayanan yang diperoleh belum mencerminkan
pelayanan KRR.
Selain itu, masalah pola konsumsi remaja juga menjadi hal yang berpengaruh
pada kesehatan. Bagi produsen, kelompo usia remaja adalah salah satu pasar yg
potensial. Alasannya antara lain karna pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia
remaja. Disamping itu, remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan
teman, tidak realistis dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Sifat-sifat
remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja.
Dikalangan yang remaja yang memiliki orang tua dengan kelas ekonomi yang
ckup berada, terutama dikota-kota besar, mall sudah menjadi rumah kedua. Merek
aingin menunjukkan bahwa mereka juga dapatmengikuti mode yang sedang beredar.
Padahal mode itu sendiri selalu berubah sehingga para remaja tidak pernah puas dengan
apa yang dimilikinya. Alhasil, munculah perilaku yang konsumtif.
d. Usia subur
Usia dewasa muda, yaitu18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan dengan masa
subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Inilah usia produktif
dalam menapak karir yang penuh dengan kesibukkan diluar rumah. Diusua ini wanita lebih
sering memperhatikan kondisi tubuhnya agar slalu dalam kondisi prima, sehingga jika
terjadi kehamilan dapat nberjalan dengan lancar, dan bayi yang dilahirkan pun sehat. Pada
periode ini masalah kesehatan berganti denga gangguan kehamilan , kelelahan kronis
akibat mengurus anak, dan tuntutn karir. Kanker kegemukan, depresi dan penyakit serius
tertentu mulai menggerogoti tubuhnya. Gangguan yang sering muncul pada usia ini adalah
Endrometriosis yang ditandai dengan gejala nyeri haid,kram haid, nyeri pinggul saat
berhubungan seks, sakit saat buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat,
tetapi ada juga yang tidak mengalami apa-apa.
a) Kehamilan dan persalinan yang aman
b) Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c) Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi
[KB]
d) Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
e) Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f) Pencegahan dan penaggulangan masalah aborsi secara rasional
g) Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
h) Pencegahan dan manajemen infertilitas
i) Masalah yang mungkin ditemui : kesakitan dan kematian ibu yang disebabkan berbagai
kondisi, malnutrisi/anemia, kemandulan, peleceha/ kekerasan seksual, komplikasi
aborsi, ISR/IMS/HIV/AIDS dan pengaturan kesuburan.
j) Pendekatan yang dapat dilakukan : pendidikan kesehatan, suplemen, konseling,
pencegahan primer, pengobatan KB, pendidikan tentang prilaku seksual yang
bertanggung jawab, pencegahan dan pengobatan IMS, pelayananan antenatal,
persalinan, post farfum pelayanan kebidanan darurat, imunisai dan informasi-
informasi
Asuhan yang diberikan :
a) Kehamilan dan persalinan yang aman
b) Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c) Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi
(KB)
d) Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
e) Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f) Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi
g) Deteksi dinikanker payudara dan leher rahim
h) Pencegahan dan manajemen infertilitas.
e. Usia Lanjut
Pada lanjut usia akan merasakan rasa loneliness yaitu suatu pengalaman yang tidak
menyenangkan muncul dari hubungan sosial seseorang mengalami kekurangan dalam
berbagai aspek, baik dalam kuantitas maupun kualitas.
Seseorang lanjut usia sering menilai dirinya tidak bergharga, tidak diperhatikan, dan
tidak dicintai, rasa ini akan semakin dirasakan oleh lanjut usia yang sebelumya adalah
seorang yang aktif dalam berbagai kegitan yang berhbungan dengan orang banyak.
Hilangnya perhatian dan dukungan dari lingkungan sosial yang berkaitan dengan hilangnya
kedudukan atau peran dapat menimbulakan konflik atau keguncangan.
Masalah ini terkait dengan sikap masyarakat sebagai orang timur yang menghormati
usia lanjut sebagai sesepuh sehingga kurang bisa menerima bila seorang usia lanjut masih
aktif dalam berbagai kegiatan produktif, lebih jauh dinyatakan bahwa penyebab
menurunya kontak sosial pada lanjut usia.Masa usia lanjut pada wanita terbagi
( klimakterium,menopause, senium).
(1) Klimakterium
Klimakterium bukan suatu keadaan patalogik melainkan suatu masa peralihan yang
normal yang berlangsung bertahap yaitu :
a) Sebelum menopause
Pada masa ini klimakterum kira-kira dimulai 6 tahun sebelum masa menopause.
Dsini, fungsi organ reproduksinya mulai turun dan kadar hormon gonadotrofin
mulai meningkat sampai timbulnya keluhan tanda-tanda menopause.
b) Selama menopause
Terjadi selama berlangsungnya menopause rentangan 1-2 tahun sebelum sampai
setahun sesudah menopause. Pada periode ini wanita mengalami keluhan
memuncak.
c) Sesudah menopause
Masa ini berlangsung mulai 6-7 tahun sesudah menopause. Pada saat ini kadar
estrogen sudah pada titk rendah sesuai dengan keadaan senium dan disertai
dengan mulai memburuknya kondisi badan.
(2) Menopause
Menopause adalah periode berhentinya haid secara alamiah atau suatu masa dimana
seorang wanita mengalami pendarahan haid terakhir dan tidak pernah mendapatkan
haid lagi. Menopause menyebabkan beberapa perubahan fisik yang dapat
mempengaruhi fungsi seksual seorang wanita. Ini semua merupakan akibat dari
berkurangnya kadar estrogen dan progesteron.
(3) Sineum
Pada masa ini telah terjadi keseimbangan hormonal yang baru. Pada masa ini
perubahan yang terjadi ialah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai
proses menjadi tua. Dalam masa ini cenderung terjadi osteoporosis yang disebakan
oleh pengaruh hormon steroid dan osteotrofoblas yang berkurang.