Anda di halaman 1dari 15

Penataan Ulang Kebijakan dan Regulasi SDA

di Indonesia : Ragam Masalah dan


Pembelajaran *)
Oleh
Prof. Dr. Maria SW. Sumardjono, SH., MCL., MPA. **)

*) Bahan diskusi untuk Launching Jurnal Integritas, 13 Mei 2020


**) Guru Besar Hukum Agraria Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan anggota Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia (AIPI).

MS-Mei -2020 1
Disharmoni UU SDA berawal dari degradasi UU No 5/1960 ( UUPA)
KEDUDUKAN UUPA
das SOLLEN

PASAL 33 AYAT (3) UUD 1945

UUPA berfungsi sebagai lex generalis

DASAR-DASAR DAN KETENTUAN POKOK UUPA


(FALSAFAH, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP)

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SEKTORAL:


PERTAMBANGAN, KEHUTANAN, SUMBER DAYA AIR, DLL

MS-Mei -2020 2
KEDUDUKAN UUPA

das SEIN

Pasal 33 ayat (3) UUD 1945

UUPA* UU Kehut UU Pertamb UU Pengairan


11/74; UU 17/2019
Dll
5/60 5/67; 41/99 11/67;22/2001

Ruang lingkup pengaturan UUPA sejatinya meliputi bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Komposisi/struktur UUPA memuat 67 pasal: 58 pasal + 9 pasal ketentuan
konversi terdiri dari:
a. Pasal-pasal yang memuat dasar dan ketentuan pokok: 10 pasal.
b. Pasal-pasal yang mengatur tentang tanah (lex specialis) : 53 pasal.*)
c. Pasal-pasal yang mengatur di luar a dan b: 4 pasal

 Degradasi UUPA karena disejajarkan dengan UU Sektoral. Penerbitan berbagai peraturan


perundang-undangan sektoral didorong oleh semangat pragmatis, yakni untuk mengakomodasi
investasi dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi (“pembangunanisme”). Falsafah, tujuan dan
prinsip-prinsip dari UUPA tidak diakomodasi dalam UU Sektoral.

*) Pada saat penerbitan UUPA, masalah berkenaan dengan sumberdaya agraria selain tanah belum
merupakan hal yang strategis; masalah berkenaan dengan penanaman modal dan konflik
penguasaan serta pemanfaatan sumberdaya agraria belum diantisipasi
MS-Mei -2020 3
TAP MPR RI No IX/MPR/2001
Dampak kompetisi antar UU SDA :
a) Konflik / sengketa agraria
b) Ketidakadilan dalam alokasi SDA
c) Menurunya kualitas dan kuantitas SDA

Arah Kebijakan Pembaruan Agraria


a. Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan agraria dalam rangka sinkronisasi kebijakan antar sektor demi
terwujudnya peraturan perundang-undangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip PA dan
PSDA.
b sampai dengan f

MS-Mei -2020 4
Pasal 7

Menugaskan Dewan Perwakilan Rakyat bersama Presiden untuk segera mengatur


lebih lanjut pelaksanaan pembaruan agraria dan pengelolaan sumberdaya alam
dengan menjadikan Ketetapan ini sebagai landasan dalam setiap pembuatan
kebijakan; dan semua undang-undang dan peraturan pelaksanaannya yang tidak
sejalan dengan Ketetapan ini harus segera dicabut, diubah, dan/atau diganti.

IMPLEMENTASI ??

MS-Mei -2020 5
Keputusan MPR No. V/MPR/2003 tentang Saran Kepada
Presiden dan DPR Bagi Pelaksanaan Reformasi Agraria
Antara lain:

“menyelesaikan berbagai konflik dan permasalahan di bidang agraria secara proporsional


dan adil, mulai dari persoalan hukum sampai implementasinya di lapangan dan bersama-
sama DPR membahas Undang-Undang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber
Daya Alam yang akan berfungsi sebagai UU Pokok dan membentuk lembaga atau
institusi independen lain untuk menyusun kelembagaan dan mekanisme penyelesaian
konflik agraria dan sumber daya alam guna menyelesaikan sengketa agraria dan sumber
daya alam agar memenuhi rasa keadilan kelompok petani, nelayan, masyarakat adat, dan
rakyat umumnya sehingga berbagai konflik dan kekerasan dapat dicegah dan
ditanggulangi.”

IMPLEMENTASI ??
MS-Mei -2020 6
Kajian Harmonisasi UU SDA- LH (BPHN-KPK,2018)
Pengelompokan Undang-Undang

Kenapa dikelompokkan?
• Tujuan pembentukan
berbeda
2: 3: • Sifat pengatuan berbeda
1: Agraria, 4: Kelautan 5: Undang-
Kehutanan, Pertambang
LH & Tata dan Undang
Pertanian, an dan
Ruang Perikanan Pendukung
Perkebunan Energi

TOTAL
26 UU

MS-Mei -2020 7
Prinsip-prinsip Pengelolaan dan Penguasaan SDA-LH
Negara Kepastian
Demokrasi Keadilan Keberlanjutan
Kesatuan Hukum

Anti-Korupsi
Hak Azasi Manusia

Distribusi dan Pembagian


Kedaulatan Transparansi Kehati-hatian
Pemerataan Kewenangan

Perlindungan nternalisasi Delegasi


Nasionalitas Akuntabilitas
Masy. Marjinal Eksternalitas Kewenangan

Daya Dukung
Pemulihan Pengaturan
Kemandirian & Daya
Hak Masa Transisi
Tampung

Konservasi &
Perlindungan

MS-Mei -2020 8
Ukuran Penilaian
HASIL PENILAIAN NILAI KRITERIA

Memenuhi 3 Asas-asas dalam undang-undang dijabarkan dalam substansi


norma dan prosedur pelaksanaannya
Sebagian Memenuhi 2 Asas-asas dalam undang-undang dijabarkan ke adalam
substansi norma namun tidak disertai dengan pengaturan
mengenai prosedur pelaksanaannya
Kurang Memenuhi 1 Materi muatan hanya mengatur asas sesuai indikator
Tidak Memenuhi 0 Tidak terdapat pengaturan

MS-Mei -2020 9
Pemenuhan Prinsip Oleh 5 Undang-Undang Kelompok Agraria,
Lingkungan Hidup dan Tata Ruang
Sum of Nilai Keadilan
Sosial
7%
Sum of Nilai
Keberlanjutan
13%

Tidak Terpenuhi
46%
Sum of Nilai NKRI
12%

Sum of Nilai
Demokrasi
9%

Sum of Nilai Kepastian Hukum


13%

MS-Mei -2020 10
Perbandingan Pemenuhan Prinsip Oleh Undang-Undang
Kehutanan, Ketenagalistrikan, dan Perikanan

36
31

Sum of Nilai Kepastian Hukum

22
21

Sum of Nilai Demokrasi

19
Sum of Nilai Keadilan Sosial
16

Sum of Nilai Keberlanjutan


Sum of Nilai NKRI
13

12

10

10

10
9

9
1

UU KEHUTANAN 1999 UU KETENAGALISTRIKAN 2009 UU PERIKANAN 2009


MS-Mei -2020 11
Analisis Potensi Tumpang Tindih
Perlindungan dan
Pengawasan dan
Kewenangan Hak dan Kewajiban Kelestarian Lingkungan
Penegakan Hukum
Hidup

Potensi Tidak Pontensi Tidak Potensi Tidak


Potensi Tidak Harmonisnya Harmonisnya
Harmonisnya Harmonisnya
Perlindungan Hak Perlindungan Penegakan Hukum
Pengaturan Mendapatkan Lingkungan Hidup dan
Perencanaan Sumber dan Perlindungan
Informasi dan Pemanfaatan Sumber Masyarakat dalam
Daya Alam dan Partisipasi Daya Alam
Lingkungan Hidup Pemanfaatan Sumber
Daya Alam

Potensi Tidak Potensi Tidak


Potensi Tidak Harmonisnya HarmonisnyaProsedur
Harmonisnya Perlindungan dan Kewajiban Potensi Tidak
Pengaturan Antara Masyarakat Hukum Pemulihan Lingkungan Harmonisnya
Perencanaan dan Adat Antar Sektor Hidup Penegakan Hukum
Pemanfaatan Sumber Antar Sektor
Daya Alam

Potensi Tidak
Harmonisnya
Perlindungan Lahan
Gambut

MS-Mei -2020 12
Beberapa Catatan
1. Perlindungan lingkungan hidup belum tradisional dengan rentannya pengaturan
terarusutamakan dalam peraturan delik formil dalam ketentuan pidana
perundangan di bidang sumber daya alam bidang sumber daya alam yang dilakukan
2. Batas kepemilikan dan penguasaan masyarakat
perusahaan maupun group perusahaan6. Tidak diaturnya mengenai pengaturan
belum diatur dalam sebagian besar anti-konflik kepentingan dalam undang-
undang-undang sumber daya alam undang terkait sumber daya alam
3. Prosedur keberatan dan penyelesaian7. Tidak diaturnya prosedur pengawasan
sengketa agraria di luar pengadilan belum dan penegakan hukum lapis kedua di
diatur secara khusus sebagian besar undang-undang terkait
4. Tidak diaturnya pengaturan mengenai sumber daya alam
distribusi manfaat
5. Minimnya perlindungan terhadap
pemanfaatan sumber daya alam secara

MS-Mei -2020 13
Yang Masih Ditunggu
A. Pendekatan Ideal (sesuai perintah TAP IX/2001)
1. Perlu disusun RUU tentang SDA sebagai lex generalis (Omnibus Law ?)
• Alternatif : terdiri dari 2 RUU : a. RUU tentang Sumber Daya Agraria
b. RUU tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam; atau, terdiri dari 1 RUU tentang
Penguasaan dan Pengelolaan SDA
2. RUU sektoral (lex specialis) --> menyesuaikan dengan lex generalis
3. Kedua RUU sudah pernah disusun (tahun 2003-2004)
B. Pendekatan Praktikal
RUU SDA (lex specialis) yang sedang / akan direvisi, tanpa menunggu keberadaan
RUU SDA (lex generalis) dapat disusun dengan menerapkan prinsip - prinsip PA-
PSDA dan memanfaatkan hasil Kajian Harmonisasi (BPHN-KPK,2018) sebagai
bagian dari Naskah Akademik.
B. Proses penyusunan s/d pembahasan RUU harus transparan dan partisipasif.

MS-Mei -2020 14
TERIMA KASIH

MS-Mei -2020 15

Anda mungkin juga menyukai