Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

PEMANFAATAN LIMBAH AIR KONDENSAT AC/HVAC

PERENCANAAN TANAMAN HIDROPONIK (PAKCOY)

PT. MEGASETIA AGUNG KIMIA


Jalan Akses Kampung Nu, RT.10/RW.7, Rorotan, Cilincing, RT.4/RW.10, Rorotan, Jakarta
Utara, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14140
Proposal Rencana Hidroponik

Pemanfaatan Limbah Air Kondensat AC/HVAC

PT. MEGASETIA AGUNG KIMIA

A. Latar Belakang

Penggunaan AC/HVAC di area gudang PT. Megasetia Agung Kimia menghasilkan air sisa
buangan dari proses kondensasi yaitu air kondensat. Air kondensat itu sendiri dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti menyiram tanaman. Karena air buangan
AC/HVAC disebut- sebut memiliki kandungan berbeda dengan air biasa. Ia lebih mirip air sulin,
karena tidak mengandung mineral di dalamnya. Air seperti ini sangat cocok untuk dipakai
menyiram tanaman. Didasarkan pada hal tersebut diatas, maka air buangan AC/HVAC
dimanfaatkan untuk keperluan penyiraman tanaman dan akan direncanakan untuk mengaliri
tanaman hidroponik.

Hidroponik (hydroponic) itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yang memiliki dua kata,
yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang memiliki makna daya atau kerja. Jadi dapat kita
pahami bahwa hidroponik berarti bercocok tanam dengan memanfaatkan air.

Tidak hanya untuk mengaliri tanaman hidroponik, beberapa manfaat yang bisa digunakan dari
pemanfaatan air kondensasi, yaitu :

1. Untuk air radiator mobil

2. Untuk menyiram tanaman lain di area gudang (gedung office)

3. Untuk membersihkan area toilet


B. Tujuan

Tujuan dari project Hidroponik dengan memanfaatkan air kondensat AC/HVAC ini diantaranya:
1. Untuk memanfaatkan air kondensat AC/HVAC yang selama ini terbuang/tidak dimanfaatkan
(Sustainbility)
2. Meningkatkan pemberdayaan karyawan melalui perawatan hidroponik bersama (Employee
Engagement)
3. Menyediakan sayuran organik yang sehat dan bersih sebagai pilihan pangan keluarga
(Family Health)
4. Menyediakan prasarana area penjualan sayuran hidroponik untuk karyawan dengan harga
terjangkau dengan menggunakan hasil penjualan di awal-awal panen (Economic)

Adapun pPemanfaatan air kondensat AC/HVAC sebagai penggunaan air dalam mengaliri
tanaman hidroponik ini dikarenakkan air kondensasi cocok untuk keperluan penyiraman
tanaman.

Keuntungan yang didapatkan dari tanaman hidroponik diantaranya:

1. Hemat Tempat

2. Hemat air

3. Tidak membutuhkan tanah

4. Tidak bergantung pada musim

5. Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi lebih efisien

6. Relative tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan

7. Tanpa pestisida

8. Steril dan bersih

9. Bebas dari tanaman pengganggu/gulma

10. Media instalasi tanam dapat digunakan selama bertahun - tahun

11. Pot dan tanaman relative lebih bersih

12. Tanaman tumbuh lebih cepat dan kualitas produksi yang kebih baik
C. Tempat dan Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk penempatan tanaman hidroponik, yaitu di area samping gudang 2
perbatasan dengan gudang apolo.

Tanaman hydroponik
D. Flowchart

- Siklus Penampungan Air kondensasi AC/HVAC

Area Office Penampungan

Area Gudang 1 dan Midi Tanaman Office


Penampungan
Limbah Air AC/HVAC

Area Gudang 3Penampungan

Tanaman Hidroponik
Area Gudang 2 Penampungan

- Siklus Pengaliran Air Tanaman Hidroponik

Kondensat AC/HVAC Kondensat AC/HVAC

PENAMPUNGAN
RAK 1 RAK 4
Proposal Rencana Hidroponik

Pemanfaatan Limbah Air Kondensat


RAKAC/HVAC
3
RAK 2
PT. MEGASETIA AGUNG KIMIA

E. Anggaran Dana

RENCANA ANGGARAN BIAYA INSTALASI


RAK TANAMAN HIDROPONIK

HARGA BANYAKNYA
NO NAMA BARANG TOTAL
SATUAN BARANG
1 PIPA 3" Rp 125,000 4 Rp 500,000
2 PIPA 1" Rp 20,000 8 Rp 160,000
3 DOP HDP 3" Rp 35,000 1 Rp 35,000
4 POMPA Rp 160,000 1 Rp 160,000
5 KLEM 3" Rp 5,000 16 Rp 80,000
TOTAL Rp 935,000

BIAYA 1 RAK = Rp 935,000


JIKA 4 RAK, MAKA Rp 935,000 X 4 = Rp 3,740,000

RENCANA ANGGARAN BIAYA INSTALASI


PENUTUP SERANGGA TANAMAN HIDROPONIK

HARGA BANYAKNYA
NO NAMA BARANG TOTAL
SATUAN BARANG
1 JARING SERANGGA Rp 10,000 20 Rp 200,000

Note :
- Pembelian jaring serangga, 1 pcs jaring serangga dengan ukuran 1 meter.

RENCANA ANGGARAN BIAYA


PERALATAN LAINNYA UNTUK TANAMAN HIDROPONIK

HARGA BANYAKNYA
NO NAMA BARANG TOTAL
SATUAN BARANG
1 ROCKWOOL Rp 2,000 32 Rp 64,000
2 MEDIA SEMAI (SEEDLING MEDIUM) Rp 11,000 60 Rp 660,000
3 TRAY SEMAI Rp 10,000 2 Rp 20,000
4 NET POT Rp 55,000 5 Rp 275,000
5 NUTRISI HIDROPONIK Rp 35,000 4 Rp 140,000
6 PH METER Rp 68,500 1 Rp 68,500
7 TDS METER Rp 47,500 1 Rp 47,500
TOTAL Rp 1,275,000
Note :

1. Rockwool, 1 rock wool dapat digunakan untuk 18 titik

2. Media semai (Seedling medium), 1 seedling medium digunakan untuk 8 netpot diameter 5cm

3. Netpot, isi 100 pcs dengan ukuran diameter 5cm

4. Nutrisi hidroponik, isi 1000 liter untuk 1 rak hidroponik

5. Tray semai, 1 tray semai mempunyai 288 titik lubang

6. PH meter, untuk mengukur kadar air tanaman hidroponik

7. TDS meter, untuk mengukur kadar nutrisi tanaman hidroponik


Proposal Rencana Hidroponik

Pemanfaatan Limbah Air Kondensat AC/HVAC

PT. MEGASETIA AGUNG KIMIA

Berikut terlampir harga bibit tanaman pakcoy :

DAFTAR HARGA TANAMAN SAYUR PAKCOY


1 Ukuran Kemasan/Pakcoy Harga
2 Pakcoy Hidroponik 100 gr Rp 9,900.00
3 Pakcoy Hidroponik 500 gr Rp 16,500.00
4 Pakcoy Hidroponik 1 kg Rp 31,350.00

Berikut terlampir harga jual tanaman pakcoy :

DAFTAR HARGA TANAMAN SAYUR PAKCOY


1 Ukuran Kemasan/Pakcoy Harga
2 Pakcoy Hidroponik 100 gr Rp3.000
3 Pakcoy Hidroponik 250 gr Rp5.000 – Rp12.000
4 Pakcoy Hidroponik 500 gr Rp15.000 – Rp18.500
5 Pakcoy Hidroponik 1 kg Rp20.000 – Rp30.000
F. Jadwal Kegiatan

N Juli Agustus Sept


Tahapan
o M- 4 M-5 M-1 M-2 M-3 M-4 M-1
G. 1 Presentasi Proposal
2 Pencairan Dana
3 Pembelian Alat dan Barang
4 Instalasi
5 Penyemaian
6 Pemindahan bibit semai ke
media hidroponik
7 Monitoring Nutrisi Hidroponik
8 Panen

Susunan Tim Pelaksana

No Tugas Anggota Tim


1 Tim Perakitan dan Instalasi 1. Dayat
Media Tanam 2. Herman
3. Arief
4. Yasir
5. Adit (Import)
2 Tim Penyemaian Tanaman 1. Aji
2. Bambang
3. Anis
4. Gilang
3 Tim Pencatatan Anggaran 1. Siska
2. Rahma
4 Tim Monitoring Nutrisi All Team
Tanaman (jadwal akan dibuat terpisah)

H. Gambar Rencana Media Tanaman Hidroponik


1. RAK HIDROPONIK

Keterangan :
1. DOP HDP 3” to 1” sebanyak 8 Pcs
2. Pipa 3” panjang 4 meter, dibuat lubang sebanyak 30
3. Jarak antar lubang di Pipa 10cm, diisi dengan netpot sebanyak 30 Pcs
4. Tinggi rak kayu 190 cm, rencana 200 cm dapat disesuaikan di lapangan
5. Warna rak kayu, dop hdp, bak penampungan berwarna gelap. Sedangkan warna pipa
tanaman hidroponik berwarna cerah
2. JARING SERANGGA (KELAMBU)
- Detail Gambar Rangka

- Detail Gambar Pintu


I. Prosedur Pengerjaan

A. Proses Instalasi Rak Hidroponik

1. Rak atau rangka dari kayu untuk penopang pipa dibuat terlebih dahulu. Lebar dibuat
sepanjang 380 cm untuk menopang panjang pipa 400 cm (ujung pipa bagian sambungan
dipotong dulu). Tinggi rak posisi miring 200 cm.

2. Buat lubang untuk netpot pada pipa-pipa jarak antar pusat lubang 10 cm. Untuk
keperluan ini bisa digunakan alat bor atau solder listrik.

3. Pasang pipa dengan klem pada rak kayu. Pada model ini posisi pipa dibuat mendatar
tanpa kemiringan sehingga ketinggian air saat diam akan sama sepanjang pipa. Untuk
keperluan ini, sebelum klem dipaku pada kayu bisa disetel dulu dengan cara pipa ditali
atau digantung dulu dengan tali rafia ke palang kayu bagian atas. Pipa kemudian diisi
dengan air hingga diperoleh posisi terbaiknya, air tergenang merata di sepanjang pipa
pralon.

4. Saat penyetelan sekalian dipasang oversok dan keni. Tidak perlu dilem saat
pemasangan sambungan-sambungan ini agar kelak mudah dilepas. Sambungan yang
presisi tidak akan bocor meskipun tanpa lem pvc.

5. Dop HDP Pipa 3″ penghubung pipa atas dan bawah dibuat sepanjang 40 cm. Setelah
mendapat posisi yang tepat barulah dikuatkan dengan klem dan paku.

6. Untuk mengalirkan nutrisi pompa dipasang dengan tambahan selang panjang ke ujung
pipa paling atas. Setelah melalui jalur pipa aliran akan kembali lagi ke dalam
tampungan. Untuk pipa berjumlah genap, 2, 4 atau 6, knee 5 bisa dipindah ke sebelah
kiri dengan posisi wadah nutrisi yang tetap sehingga tidak perlu selang air yang
terlalu panjang. Dari pompa langsung naik masuk lubang pipa atas pertama.

7. Jika ketinggian pipa pertama dari bawah terlalu rendah, tampungan bisa diletakkan saja
dalam lubang galian yang dibuat di dalam tanah. Jangan lupa untuk membuatkan tutup
untuk wadah tampungan ini.

8. Setelah pembuatan rak dan media hidroponik telah selesai, selanjutnya pembuatan
rangka kelambu jaring serangga sebagai media perlindungan tanaman hidroponik
B. Proses Penyemaian

Semai benih ini berfungsi untuk memilih sayuran yang tumbuh dengan baik. Saat semai
benih, terkadang ada beberapa benih yang tidak pecah menjadi bibit tanaman.

Langkah-langkah semai benih adalah sebagai berikut:

1. Potong-potong rockwool seukuran dadu 2,5 cm x 2,5 cm x 2,5 cm. (Ukuran tidak harus
sama persis ya, boleh lebih besar, tapi jangan terlalu kecil). Lalu beri lubang di tengah-
tengahnya dengan tusuk gigi.
2. Jika menggunakan cocogrow (Seedling medium) , tidak perlu lagi memotong-motong,
karena cocogrow bisa langsung digunakan.
3. Rendam media tanam dalam air sampai basah lalu tiriskan. Untuk semai benih hanya
membutuhkan media yang lembab, dan jangan terlalu basah. Jika terlalu basah,
menyebabkan benih membusuk dan tidak pecah menjadi bibit tanaman.
4. Letakkan media di atas nampan atau tray semai.
5. Masukkan biji/ benih tanaman satu persatu ke dalam media tanam.
6. Bisa menggunakan bantuan pinset atau tusuk gigi yang dibasahi.
7. Tanaman sayuran seperti selada dan sawi biasanya akan pecah dalam 24 jam. Untuk
kangkung, tomat, cabe, memerlukan waktu yang lebih lama.
8. Beri semprot air pagi, siang dan sore ke permukaan media tanam dimana benih ditanam.
9. Jika benih sudah pecah dan muncul bakal akar, dan bakal daun, dijemur dengan sinar
matahari. Semakin banyak sinarnya, semakin baik, dan cepat tumbuh besar.

C. Proses Pemindahan Tanaman Hidroponik

Pada bibit kecil, setelah bibit berumur 15 sampai 17 hari pindahkan dari wadah semai ke pot
atau polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik. Caranya ialah dengan mencabut
kecambah di wadah semai yang berumur 3 hingga 4 minggu setelah semai secara hati-hati
dengan tangan agar akar tidak rusak, kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat
pada pot atau netpot pembibitan.
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu melakukan persiapan media tanam, yaitu
1. Mengisikan media tanam ke netpot, sebaiknya pengisian dilakukan di dekat lokasi
penanaman di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.
2. Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap
dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara
perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan tangan, caranya bibit dijepit
diantara jari telunjuk dan jari tengah.
3. Jika pada pembibitan digunakan netpot, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan
memotong atau menggunting dasar netpot secara horizontal.

D. Proses Cek Kondisi PH Air

Pertumbuhan sayur dengan sistem hidroponik memang lebih cepat dibandingkan di tanah,
namun perlu sangat memperhatikan kondisi air dan nutrisi.

Cek pH dan ppm sumber air yang akan digunakan setiap saat untuk mengairi tanaman.
Sumber air yang baik memiliki pH netral, yaitu 7. Sedangkan memiliki kadar garam terlarut
rendah yaitu dibawah 100 ppm.

Biasanya hampir kebanyakan air sumur dan air sungai dapat digunakan. Air yang digunakan
untuk memberikan nutrisi diatur agar mencapai pH antara 5.5 sampai 6.5. Pada keadaan ini
semua nutrisi diserap dengan baik oleh akar tanaman, dapat dilihat dengan tabel berikut :
Jika pH di atas 7, harus menurunkannya dengan pH down. Namun sebenarnya tidak perlu
dilakukan, karena nutrisi AB mix umumnya mempunyai sifat asam, jika menambahkan ab
mix ke dalam air irigasi, pH akan turun dengan sendirinya. Tapi harus mengukurnya agar
lebih terkontrol.

E. Proses Pemberian Nutrisi Tanaman Hidroponik


Tanaman membutuhkan nutrisi yang dibagi menjadi makro dan mikro. Nutrisi makro adalah
NPK (Nitrogen, Phospor, Kalium), silikon, belerang, magnesium, dan kalsium. Sedangkan
nutrisi mikro adalah, klorin, molibdenum, tembaga, besi, mangan, seng, dan boron.

Nutrisi sama dengan pupuk. Namun dalam pertumbuhan hidroponik biasanya menggunakan
pupuk AB Mix. AB mix ini termasuk pupuk majemuk yang dipisahkan menjadi 2 bagian,
yaitu bagian A dan bagian B yang tidak boleh dicampurkan dalam keadaan pekat.

Berikut tabel pemberian nutrisi :


F. Proses Pengecekan Tanaman Hidroponik

Perawatan tanaman yang perlu dilakukan di tanaman hidroponik ini antara lain ialah:
1. Pemangkasan, pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang-cabang yang tidak
dikehendaki, tunas air atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan
dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.
2. Pengikatan, tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan
penopang agar dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur.
Penopang tersebut harus kalian berikan dengan cara mengikat tanaman dengan benang
rami agar kokoh.
3. Penjarangan bunga (pada tanaman sayuran buah), hal ini perlu kalian lakukan agar
pertumbuhan buah sama besar, artinya tidak berbeda-beda ukuran.

G. Proses Memanen

Cara panen sayuran daun ada dua, yakni dicabut dan dipotong batangnya. Cara-cara tersebut
akan menyesuaikan jenis sayuran yang digunakan. Sayuran daun umumnya dipanen lebih
cepat daripada sayuran buah.

“Waktu panen sayur daun pun berbeda-beda, seperti bayam saat 25 hari setelah tanam
(HST), kangkung 28 HST, selada 40—60 HST, sawi 40—60 HST, pakchoy 40—60 HST,
kailan 40— 70 HST. Adapun jenis sayuran lainnya adalah kembang kol 75 HST, cabai 60
HST, tomat 63 HST, mentimun 60—70 HST, dan stroberi 120 HST.”

Panen sayuran daun hidroponik dengan dicabut


Sayuran yang dipanen dengan dicabut adalah bayam, kangkung, selada, sawi, dan pakchoy.
Sayuran akan dipanen dengan cara dicabut akarnya. Setelah sayuran dipanen, sayuran
dikumpulkan dalam keranjang.
Setelah itu, sayuran dicuci bagian akarnya hingga bersih dari media tanam seperti tanah,
arang sekam, atau cocopeat. Namun, jika sayur ditanam menggunakan rockwoll, akarnya
tidak perlu dicuci.
Ketika akar sudah dicuci, tiriskan sebentar hingga di-grading dan disortasi. Selanjutnya,
sayuran sudah bisa dikemas dengan plastik dan tanaman sudah siap untuk dijual.

Panen sayuran daun hidroponik dengan memotong batang tanaman


Ada beberapa sayuran yang harus dipanen dengan cara dipotong batangnya dengan gunting
atau alat tajam lainnya. Sisa tanaman akan dibiarkan dalam media tanam karena akan
tumbuh kembali dan dapat dipanen hingga 3-4 kali. Setelah sudah dipanen maksimal,
tanaman baru dipanen dengan cara dicabut akarnya dan digantikan dengan bibit yang baru,
Sayuran yang bisa dipanen dengan cara ini adalah kangkung, seledri, dan daun mint.
Sayuran yang sudah dipanen dapat langsung di-grading dan disortir, lalu siap dikemas dan
dipasarkan.

H. Investasi

Total investasi awal = Rp 5.215.000,- (Alat, vitamin tanaman, dan bibit)

Media hydroponic yang di buat menghasilkan 480 lubang.


Setiap lubang saat panen akan menghasilkan 200-300gr pakcoi.

Misal 200gr x 480 lubang = 96.000gr = 96kg. ..(1)

Harga pakcoi /kg = Rp 15.000,- (50% harga rata-rata pasar)


96 x 15.000 = Rp 1.440.000,- ..(2)

Satu siklus panen adalah 35 hari.


Jadi keuntungan didapat saat 4x siklus panen adalah :
 4x siklus panen (5.760.000) – Modal awal (5.215.000)
 Keuntungan didapat saat 4x siklus panen adalah= Rp 545.000,-

I. Penutup

Proposal ini dibuat dalam rangka upaya mengajukan kebutuhan anggaran untuk instalasi
dan menanam tanaman hidroponik yang sedang direncanakan. Harapan proposal ini mendapat
persetujuan dari berbagai Direksi terkait. Akhirnya atas segala perhatian dan pertimbangan,
kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai