A. Latar Belakang
Penggunaan AC/HVAC di area gudang PT. Megasetia Agung Kimia menghasilkan air sisa
buangan dari proses kondensasi yaitu air kondensat. Air kondensat itu sendiri dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti menyiram tanaman. Karena air buangan
AC/HVAC disebut- sebut memiliki kandungan berbeda dengan air biasa. Ia lebih mirip air sulin,
karena tidak mengandung mineral di dalamnya. Air seperti ini sangat cocok untuk dipakai
menyiram tanaman. Didasarkan pada hal tersebut diatas, maka air buangan AC/HVAC
dimanfaatkan untuk keperluan penyiraman tanaman dan akan direncanakan untuk mengaliri
tanaman hidroponik.
Hidroponik (hydroponic) itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yang memiliki dua kata,
yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang memiliki makna daya atau kerja. Jadi dapat kita
pahami bahwa hidroponik berarti bercocok tanam dengan memanfaatkan air.
Tidak hanya untuk mengaliri tanaman hidroponik, beberapa manfaat yang bisa digunakan dari
pemanfaatan air kondensasi, yaitu :
Tujuan dari project Hidroponik dengan memanfaatkan air kondensat AC/HVAC ini diantaranya:
1. Untuk memanfaatkan air kondensat AC/HVAC yang selama ini terbuang/tidak dimanfaatkan
(Sustainbility)
2. Meningkatkan pemberdayaan karyawan melalui perawatan hidroponik bersama (Employee
Engagement)
3. Menyediakan sayuran organik yang sehat dan bersih sebagai pilihan pangan keluarga
(Family Health)
4. Menyediakan prasarana area penjualan sayuran hidroponik untuk karyawan dengan harga
terjangkau dengan menggunakan hasil penjualan di awal-awal panen (Economic)
Adapun pPemanfaatan air kondensat AC/HVAC sebagai penggunaan air dalam mengaliri
tanaman hidroponik ini dikarenakkan air kondensasi cocok untuk keperluan penyiraman
tanaman.
1. Hemat Tempat
2. Hemat air
7. Tanpa pestisida
12. Tanaman tumbuh lebih cepat dan kualitas produksi yang kebih baik
C. Tempat dan Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk penempatan tanaman hidroponik, yaitu di area samping gudang 2
perbatasan dengan gudang apolo.
Tanaman hydroponik
D. Flowchart
Tanaman Hidroponik
Area Gudang 2 Penampungan
PENAMPUNGAN
RAK 1 RAK 4
Proposal Rencana Hidroponik
E. Anggaran Dana
HARGA BANYAKNYA
NO NAMA BARANG TOTAL
SATUAN BARANG
1 PIPA 3" Rp 125,000 4 Rp 500,000
2 PIPA 1" Rp 20,000 8 Rp 160,000
3 DOP HDP 3" Rp 35,000 1 Rp 35,000
4 POMPA Rp 160,000 1 Rp 160,000
5 KLEM 3" Rp 5,000 16 Rp 80,000
TOTAL Rp 935,000
HARGA BANYAKNYA
NO NAMA BARANG TOTAL
SATUAN BARANG
1 JARING SERANGGA Rp 10,000 20 Rp 200,000
Note :
- Pembelian jaring serangga, 1 pcs jaring serangga dengan ukuran 1 meter.
HARGA BANYAKNYA
NO NAMA BARANG TOTAL
SATUAN BARANG
1 ROCKWOOL Rp 2,000 32 Rp 64,000
2 MEDIA SEMAI (SEEDLING MEDIUM) Rp 11,000 60 Rp 660,000
3 TRAY SEMAI Rp 10,000 2 Rp 20,000
4 NET POT Rp 55,000 5 Rp 275,000
5 NUTRISI HIDROPONIK Rp 35,000 4 Rp 140,000
6 PH METER Rp 68,500 1 Rp 68,500
7 TDS METER Rp 47,500 1 Rp 47,500
TOTAL Rp 1,275,000
Note :
2. Media semai (Seedling medium), 1 seedling medium digunakan untuk 8 netpot diameter 5cm
Keterangan :
1. DOP HDP 3” to 1” sebanyak 8 Pcs
2. Pipa 3” panjang 4 meter, dibuat lubang sebanyak 30
3. Jarak antar lubang di Pipa 10cm, diisi dengan netpot sebanyak 30 Pcs
4. Tinggi rak kayu 190 cm, rencana 200 cm dapat disesuaikan di lapangan
5. Warna rak kayu, dop hdp, bak penampungan berwarna gelap. Sedangkan warna pipa
tanaman hidroponik berwarna cerah
2. JARING SERANGGA (KELAMBU)
- Detail Gambar Rangka
1. Rak atau rangka dari kayu untuk penopang pipa dibuat terlebih dahulu. Lebar dibuat
sepanjang 380 cm untuk menopang panjang pipa 400 cm (ujung pipa bagian sambungan
dipotong dulu). Tinggi rak posisi miring 200 cm.
2. Buat lubang untuk netpot pada pipa-pipa jarak antar pusat lubang 10 cm. Untuk
keperluan ini bisa digunakan alat bor atau solder listrik.
3. Pasang pipa dengan klem pada rak kayu. Pada model ini posisi pipa dibuat mendatar
tanpa kemiringan sehingga ketinggian air saat diam akan sama sepanjang pipa. Untuk
keperluan ini, sebelum klem dipaku pada kayu bisa disetel dulu dengan cara pipa ditali
atau digantung dulu dengan tali rafia ke palang kayu bagian atas. Pipa kemudian diisi
dengan air hingga diperoleh posisi terbaiknya, air tergenang merata di sepanjang pipa
pralon.
4. Saat penyetelan sekalian dipasang oversok dan keni. Tidak perlu dilem saat
pemasangan sambungan-sambungan ini agar kelak mudah dilepas. Sambungan yang
presisi tidak akan bocor meskipun tanpa lem pvc.
5. Dop HDP Pipa 3″ penghubung pipa atas dan bawah dibuat sepanjang 40 cm. Setelah
mendapat posisi yang tepat barulah dikuatkan dengan klem dan paku.
6. Untuk mengalirkan nutrisi pompa dipasang dengan tambahan selang panjang ke ujung
pipa paling atas. Setelah melalui jalur pipa aliran akan kembali lagi ke dalam
tampungan. Untuk pipa berjumlah genap, 2, 4 atau 6, knee 5 bisa dipindah ke sebelah
kiri dengan posisi wadah nutrisi yang tetap sehingga tidak perlu selang air yang
terlalu panjang. Dari pompa langsung naik masuk lubang pipa atas pertama.
7. Jika ketinggian pipa pertama dari bawah terlalu rendah, tampungan bisa diletakkan saja
dalam lubang galian yang dibuat di dalam tanah. Jangan lupa untuk membuatkan tutup
untuk wadah tampungan ini.
8. Setelah pembuatan rak dan media hidroponik telah selesai, selanjutnya pembuatan
rangka kelambu jaring serangga sebagai media perlindungan tanaman hidroponik
B. Proses Penyemaian
Semai benih ini berfungsi untuk memilih sayuran yang tumbuh dengan baik. Saat semai
benih, terkadang ada beberapa benih yang tidak pecah menjadi bibit tanaman.
1. Potong-potong rockwool seukuran dadu 2,5 cm x 2,5 cm x 2,5 cm. (Ukuran tidak harus
sama persis ya, boleh lebih besar, tapi jangan terlalu kecil). Lalu beri lubang di tengah-
tengahnya dengan tusuk gigi.
2. Jika menggunakan cocogrow (Seedling medium) , tidak perlu lagi memotong-motong,
karena cocogrow bisa langsung digunakan.
3. Rendam media tanam dalam air sampai basah lalu tiriskan. Untuk semai benih hanya
membutuhkan media yang lembab, dan jangan terlalu basah. Jika terlalu basah,
menyebabkan benih membusuk dan tidak pecah menjadi bibit tanaman.
4. Letakkan media di atas nampan atau tray semai.
5. Masukkan biji/ benih tanaman satu persatu ke dalam media tanam.
6. Bisa menggunakan bantuan pinset atau tusuk gigi yang dibasahi.
7. Tanaman sayuran seperti selada dan sawi biasanya akan pecah dalam 24 jam. Untuk
kangkung, tomat, cabe, memerlukan waktu yang lebih lama.
8. Beri semprot air pagi, siang dan sore ke permukaan media tanam dimana benih ditanam.
9. Jika benih sudah pecah dan muncul bakal akar, dan bakal daun, dijemur dengan sinar
matahari. Semakin banyak sinarnya, semakin baik, dan cepat tumbuh besar.
Pada bibit kecil, setelah bibit berumur 15 sampai 17 hari pindahkan dari wadah semai ke pot
atau polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik. Caranya ialah dengan mencabut
kecambah di wadah semai yang berumur 3 hingga 4 minggu setelah semai secara hati-hati
dengan tangan agar akar tidak rusak, kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat
pada pot atau netpot pembibitan.
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu melakukan persiapan media tanam, yaitu
1. Mengisikan media tanam ke netpot, sebaiknya pengisian dilakukan di dekat lokasi
penanaman di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.
2. Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap
dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara
perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan tangan, caranya bibit dijepit
diantara jari telunjuk dan jari tengah.
3. Jika pada pembibitan digunakan netpot, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan
memotong atau menggunting dasar netpot secara horizontal.
Pertumbuhan sayur dengan sistem hidroponik memang lebih cepat dibandingkan di tanah,
namun perlu sangat memperhatikan kondisi air dan nutrisi.
Cek pH dan ppm sumber air yang akan digunakan setiap saat untuk mengairi tanaman.
Sumber air yang baik memiliki pH netral, yaitu 7. Sedangkan memiliki kadar garam terlarut
rendah yaitu dibawah 100 ppm.
Biasanya hampir kebanyakan air sumur dan air sungai dapat digunakan. Air yang digunakan
untuk memberikan nutrisi diatur agar mencapai pH antara 5.5 sampai 6.5. Pada keadaan ini
semua nutrisi diserap dengan baik oleh akar tanaman, dapat dilihat dengan tabel berikut :
Jika pH di atas 7, harus menurunkannya dengan pH down. Namun sebenarnya tidak perlu
dilakukan, karena nutrisi AB mix umumnya mempunyai sifat asam, jika menambahkan ab
mix ke dalam air irigasi, pH akan turun dengan sendirinya. Tapi harus mengukurnya agar
lebih terkontrol.
Nutrisi sama dengan pupuk. Namun dalam pertumbuhan hidroponik biasanya menggunakan
pupuk AB Mix. AB mix ini termasuk pupuk majemuk yang dipisahkan menjadi 2 bagian,
yaitu bagian A dan bagian B yang tidak boleh dicampurkan dalam keadaan pekat.
Perawatan tanaman yang perlu dilakukan di tanaman hidroponik ini antara lain ialah:
1. Pemangkasan, pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang-cabang yang tidak
dikehendaki, tunas air atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan
dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.
2. Pengikatan, tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan
penopang agar dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur.
Penopang tersebut harus kalian berikan dengan cara mengikat tanaman dengan benang
rami agar kokoh.
3. Penjarangan bunga (pada tanaman sayuran buah), hal ini perlu kalian lakukan agar
pertumbuhan buah sama besar, artinya tidak berbeda-beda ukuran.
G. Proses Memanen
Cara panen sayuran daun ada dua, yakni dicabut dan dipotong batangnya. Cara-cara tersebut
akan menyesuaikan jenis sayuran yang digunakan. Sayuran daun umumnya dipanen lebih
cepat daripada sayuran buah.
“Waktu panen sayur daun pun berbeda-beda, seperti bayam saat 25 hari setelah tanam
(HST), kangkung 28 HST, selada 40—60 HST, sawi 40—60 HST, pakchoy 40—60 HST,
kailan 40— 70 HST. Adapun jenis sayuran lainnya adalah kembang kol 75 HST, cabai 60
HST, tomat 63 HST, mentimun 60—70 HST, dan stroberi 120 HST.”
H. Investasi
I. Penutup
Proposal ini dibuat dalam rangka upaya mengajukan kebutuhan anggaran untuk instalasi
dan menanam tanaman hidroponik yang sedang direncanakan. Harapan proposal ini mendapat
persetujuan dari berbagai Direksi terkait. Akhirnya atas segala perhatian dan pertimbangan,
kami ucapkan terimakasih.