Anda di halaman 1dari 23

MODEL DAN NILAI

PROMOSI KESEHATAN
Sugeng Iwan
HEALTH BELIEF MODEL
• HBM digunakan untuk meramalkan
perilaku peningkatan kesehatan.
• Merupakan model kognitif, dpengaruhi
oleh informasi dari lingkungan.
• Menurut HBM kemungkinan individu
melakukan tindakan pencegahan
tergantung secara langsung pada hasil
dari 2 keyakinan atau penilaian
kesehatan (health belief) yaitu :
1. Ancaman yang dirasakan dari sakit atau
luka (perceived threat of injury) dan
2. Pertimbangan tentang keuntungan dan
kerugian (benefits and costs).
Perceived threat of injury
• Seseorang berpikir sejauh mana penyakit
atau kesakitan betul-betul merupakan
ancaman terhadap dirinya.
• Bila ancaman yang dirasakan meningkat
maka perilaku pencegahan juga akan
meningkat.
• Penilaian didasarkan pada : ketidak-
kekebalan yang dirasakan, keseriusan
yang dirasakan.
• Petunjuk untuk berperilaku (cue to
action), diduga tepat untuk memulai
perilaku, disebut keyakinan terhadap
posisi yang menonjol (salient position).
Berupa berbagai macam informasi dari
luar atau nasehat mengenai
permasalahan kesehatan. Contoh : media
massa, kampanye, nasehat dari orang
lain, penyakit dari anggota keluarga atau
teman, artikel koran dsb.
Perceived benefit and costs
• Perbandingan antara keuntungan dengan
kerugian dari perilaku dalam usaha untuk
memutuskan melakukan tindakan
pencegahan atau tidak.
• Ancaman, keseriusan, ketidak-kekebalan
dan pertimbangan keuntungan dan
kerugaian, dipengaruhi oleh : variabel
demografis (usia, jenis kelamin, latar
belakang budaya), variabel sosio
psikologis (kepribadian, kelas sosial,
tekanan sosial), variabel struktural
(pengetahuan dan pengalaman masalah)
Perception and Modifying Likelihood of
Assesment
Factor action
Demography Assessed sum of
Age, gender, ras… Perceived
Sosiopsychological Benefits
Personality, social class, Minus
Peer and reference Perceived
Group pressure…
Structural Likelihood
Knowledge about and Of
Prior contact with Preventive action
The disease …

Perceived seriousness
And suceptibility Perceived Threat
Of Injury or illness

Cues to Action
Theory of Reason Action
(Behavioral Intention Teory)

• Merupakan pendekatan kognitif dengan


ide dasar “…humans are reasonable
animal who, in deciding what action to
make, systematically process and utilize
the information available to them …”.
• Menghubungkan keyakinan (beliefs), sikap
(attitude), kehendak/intensi (intention) dan
perilaku.
• Jika ingin mengetahui apa yg akan
dilakukan seseorang, cara terbaik untuk
prediksi adalah mengetahui intensi orang
tsb.
• Intensi ditentukan oleh sikap dan norma
subyektif.
• Sikap terhadap perilaku hasil
pertimbangan untung dan rugi dari
perilaku (outcome of the behavior)
• Pertimbangan lain  konskuensi yg akan
terjadi bagi individu (evaluation regarding
the outcome).
• Norma subyektif  mengacu pada keyakinan
seseorang tehadap bagaimana dan apa yang
dipikirkan orang-orang yang dianggap penting
(referent person) dan motivasi seseorang untuk
mengikuti pikiran tersebut.
contoh : orang tua yg ikut program imunisasi
mereka percaya imunisasi bisa melindungi serangan
penyakit (+), tapi juga menyebabkan rasa sakit,
tidak enak badan, mahal (-) pertimbangan mana
yg lebih penting. Jika orang lain menganggap
penting (kakek, nenek, ka.des, dokter dsb.) dan
setuju (menasehati) harus ikut program imunisasi
dan jika orang tua ingin mengikuti petunjuk tsb 
ada kecenderungan positif untuk berperilaku seperti
itu.
• Pertanyaan : atas dasar apa seseorang
mempunyai keyakinan dan mengevaluasi
perilaku dan norma sosial ? peran
variabel eksternal (demografis, gender,
usia) tdk muncul secara langsung dalam
TRA  efek pada intensi (niat) dianggap
dipengaruhi sikap, norma subyektif.
• TRAmemberi pegangan untuk
menganalisa komponen perilaku yang
operasional. Fokus pada prediksi dan
pengertian perilaku yg dapat diamati
secara langsung dan dibawah kendali
seseorang
Beliefs Attitudes Intention Behavior

Behavioral Beliefs Attitude


Outcome of the behavior Regarding
Evaluation regarding The
The outcomes. Behavior.
Behavioral Exercising
Intention
Normatif Beliefs Subjective
Beliefs about others Norm
Opinion. For
Motivation to comply Exercising
with others opinion
Theory S-O-R
(Stimulus-Organisme-Respon)

• Perilaku merupakan respons atau reaksi


seseorang terhadap stimulus (rangsangan
dari luar).
Respon
1. Respondent respon / reflexive respon
yg ditimbulkan oleh rangsangan tertentu
eliciting stimulation menimbulkan
respon tetap.
Makanan yg enak – keinginan untuk
makan, cahaya terang – mata tertutup,
berita musibah – sedih dsb.
Respon
2. Operant respon / instrumental respon : respon
yg muncul dan berkembang kmd diikuti
stimulus tertentu yg memperkuat respon
(reinforcing stimulation / reinforcer).
Petugas melaksanakan tugas dengan baik
(respon thd job description-nya) 
penghargaan (stimulus baru), maka petugas
kesehatan tsb akan lebih baik lagi dlm
melaksanakan tugasnya.
Perilaku
(dilihat dari bentuk respon)
1. Perilaku tertutup (Covert behavior /
Unobservable behavior)
perilaku seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung atau tertutup (covert).
Respon masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap.
Belum dapat diamati secara jelas oleh orang
lain.
Ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan,
seorang pemuda tahu HIV bisa menular lewat
hubungan sex dsb.
Perilaku
(dilihat dari bentuk respon)
2. Perilaku terbuka (Overt behavior)
Respon seseorang thd stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka. Respon thd
stimulus sudah jelas dlm bentuk tindakan atau
praktik yg dapat diamati orang lain.
Seorang ibu memeriksakan kehamilannya atau
membawa anaknya ke puskesmas untuk
imunisasi, penderita TB paru minum obat
secara teratur, dsb.
Stress
1. Faktor-faktor yg mempengaruhi
pengalaman stress
Reaksi thd stress berbeda antara satu
dengan yg lain dari waktu ke waktu pada
orang yg sama faktor psikologi dan
sosial yg tampaknya dapat merubah
dampak stressor bagi individu
• Variabel dlm kondisi individu : umur, tahap
kehidupan, gender, temperamen, genetik,
intelegensi, pendidikan, suku, kebudayaan,
status ekonomi, kondisi fisik.
• Karakteristik kepribadian : introvert-ekstrovert,
stabilitas emosi secara umum, kekebalan,
ketahanan, ketabahan.
• Variabel sosial-kognitif : dukungan sosial yg
dirasakan, jaringan sosial, kontrol pribadi yang
dirasakan.
• Hub dg lingkungan sosial, dukungan soaial yg
diterima, integrasi dlm jaringan sosial.
• Strategi coping.
Stress
2. Pengelolaan Stress
Tiap individu berbeda.
Coping  suatu proses dimana indiviu
mencoba untuk mengelola jarak yang
ada antara tuntutan (dari individu
maupun lingkungan) dengan sumber
daya yg mereka gunakan dlm
menghadapi stress
Stress
3. Fungsi dan jenis Coping
a. Emotion-focused coping  untuk mengatur
respon emosional thd stress. Pengaturan
melalui perilaku individu.
b. Problem-focused coping untuk mengurangi
stressor, individu akan mengatasi dengan
mempelajari cara-cara atau ketrampilan yg
baru, individu cenderung menggunakan
strategi ini bila yakin dapat mengubah situasi

Anda mungkin juga menyukai