Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM FISIKA - PANAS

PERCOBAAN P3 - KALOR LEBUR ES

I. MAKSUD
Menentukan kalor lebur es

II. ALA T-ALA T


1. Kalorimeter terbuat dari tembaga/aluminium
2. Pengaduk terbuat dari kuningan atau messing
3. Selubung luar kalorimeter
4. Termometer 1 buah
5. Stopwatch
6. Gelas ukur
7. Neraca teknis
8. Es

III. TEORI
Untuk meleburkan es diperlukan kalor. Kalor yang diperlukan ini diperoleh
dari sekitarnya, misalnya air atau udara. Dalam percobaan ini digunakan azas
Black untuk pertukaran kalor antara kalorimeter serta isinya dengan es yang
melebur. Jika sistem dalam kalorimeter adiabatis, maka kondisi ruangan tidak
akan berpengaruh terhadap sistem. Jika sebaliknya maka pengaruh luar
terhadap kalorimeter harus diperhitungkan, dan itu dinyatakan dengan koreksi
suhu dari Newton :

_ _
T   k (Tk  Tr ) t.......... .......... .................... .......... .......... .......... .......... ........

dengan :
ΔT = koreksi kenaikan/penununan suhu
K = konstanta koreksi Newton
Tr = Suhu ruang rata-rata
Tk = suhu kalorimeterrata-rata
Δt = lamanya pengamatan
IV. TUGAS PENDAHULUAN
1. Gambarlah diagram P-T untuk air.

2. Berilah pula besar dan definisi dari titik-titik terpenting (titik didih, titik
lebur, titik triple dan titik kritis pada tekanan 1 atm).
K = titik kritis, yaitu titik dimana gas di atas tekanan dan temperatur
kritis tidak dapat dicairkan hanya dengan mengecilkan volumenya.
Gas berwujud stabil.
Tr = titik tripel, yaitu titik keseimbangan antara ketiga wujud padat-cair-
gas.
Td = Titik didih adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya sama dengan
tekanan di atas permukaan zat cair
Tl = Titik lebur yaitu suhu saat suatu zat berubah wujud dari padat
menjadi cair

3. Berilah pembahasan tentang azas Black yang dipakai sebagai dasar dalam
percobaan ini. Tuliskan rumusnya secara lengkap (kalor yang diberikan
dan yang diterima).
Asas Black
”Jika dua buah benda suhunya berbeda maka benda yang suhunya tinggi
akan melepaskan kalor dan suhunya lebih rendah akan menyerap kalor.”
Dengan kata lain
”Jumlah kalor yang diterima sama dengan jumlah kalor yang dilepas”
QT = QL

4. Berikan definisi dan satuan dari kalor lebur dan kalor jenis suatu zat.
Kalor lebur (L)adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 1
kg zat dari zat padat ke zat cair pada titik leburnya. (joule/kg)
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
1 gram atau 1 kg zat sebesar 1ºC (satuan kalori/gram.ºC atau kkal/kg ºC).

5. Berikan pula pembahasan tentang titik lebur dan kalor lebur es (pakailah
diagram P-T di atas).
Titk lebur
-titik lebur suatu zat adalah ketika zat itu dapat bersama-sama berada
dalam tingkat padat dan cair atau titik dimana suatu zat mulai melebur.
Keadaan temperatur pada waktu melebur tetap karena kalor yang diterima
dipakai untu perubahan tingkat saja.
-Kalor lebur es adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk mengubah
wujud es dari padat ke cair setiap 1 kg.
-Penambahan tekanan menaikkan titik didih dan titik lebur zat.
-Di atas titik tripel tidak mungkin merubah wujud zat dari padat langsung
ke gas.
-Di atas titik kritis gas tidak dapat diembunkan tanpa menurunkan
tekanannya.

6. Apa yang dimaksud dengan harga air dari kalorimeter ? Dan apakah
satuannya ?
Yang dimaksud dengan harga air dari kalorimeter adalah bilangan yang
menunjukkan jumlah kalori yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda
setiap 10C. Satuannya kal/0C atau joule/0C
7. Apakah arti tanda negatif pada rumus Newton ? Dan bagairnana cara
menentukan koreksinya ?
Tanda negatif pada rumus newton menandakan bahwa proses yang sedang
terjadi pelepasan kalor karena disebabkan suhu kalorimeter yang lebih
besar dari suhu sekelilingnya.
Cara menentukan kalor jenis newton dengan cara membandingkan kalor
jenis benda secara tabel dengan kalor jenis benda secara hitungan.
8. Mengapa harus dilakukan koreksi terhadap suhu ?
Karena sering terjadi penyimpangan suhu yang menyebabkan adanya
penyimpangan pada perhitungan kalor jenis dengan kalorimeter.
9. Apakah gunanya pengadukkan, dan apa pula akibatnya jika kalorimeter
diaduk terlalu kuat cepat? Terangkan !
Pengadukkan berguna untuk mempercepat pemerataan suhu. Bila
pengadukan terlalu cepat maka suhu akan cepat naik.

V. PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN


1. Timbanglah masing-masing, kalorimeter kosong dan pengaduk (bagian
yang terbuat dari logam saja).
2. Isilah kalorimeter dengan air kira-kira 1/2-nya, kemudian timbang lagi.
3. Masukkan kalorimeter kedalam selubung luarnya.
4. Catatlah suhu kalorimeter setiap 1/2 menit selama 5 menit. Catat pula suhu
ruang.
5. Hancurkan es dan segera masukkan sedikit demi sedikit kedalam
kalorimeter dengan hati-hati, bersamaan dengan itu jalankan stopwatch.
6. Catat suhunya setiap 1/2 menit sambil diaduk sekali dua kali hingga
dicapai suhu minimum. Catat pula suhu ruang.
7. Lanjutkan pengamatan setiap 1/2 menit sampai kira-kira 5 menit (suhu
akan naik diatas minimum).
8. Ukurlah volum termometer yang tercelup air selama percobaaan ini.
9. Timbang lagi kalorimeter (setelah es melebur).
10. Ulangi percobaan V.2 sampai V.9 (tanya asisten).
11. Catatlah keadaan ruangan (P,T,e) sebelum dan sesudah percobaan.

Catatan:
1. Menimbang dengan neraca teknis (ketelitian 10 mg)
2. Kalorjenis aluminium0,217kal/gr°c (17- 100°C)
3. Kalor jenis kuningan 0,094 kal/gr °c (15 - 100°C)
4. Kalor jenis termometer 0,46 kal/ml °c
5. Hati-hatilah dalam mengaduk. Jangan terlalu cepat dan sering.
6. Setiap akan mulai percobaan ulang, air dalam kalorimeter harus diganti
dengan air baru, sebaiknya air hangat.
VI. DATA PENGAMATAN
Data Ruangan
Keadaan Ruang Awal Percobaan Akhir Percobaan
Suhu (°C) (2,50 ± 0,05) 10 (2,60 ± 0,05) 10
Tekanan (cmHg) (6,8050 ± 0,0005) 10 (6,8030 ± 0,0005) 10
Kelembaban (%) (7,50 ± 0,05) 10 (7,10 ± 0,05) 10

Data percobaan
Keterangan percobaan 1 percobaan 2
Massa Kalorimeter (mk)(gr) (5,2190 ± 0,0010)10 (5,2190 ± 0,0010)10
Massa pengaduk (mp)(gr) (9,630 ± 0,010) (9,630 ± 0,010)
Massa kalorimeter + air (mka)(gr) (1,57340 ± 0,00010)102 (1,66150 ± 0,00010)102
Massa kalorimeter + air + es (mkae) (gr) (1,74910 ± 0,00010)102 (1,74910 ± 0,00010)102
Volume termometer tercelup (Vt) (ml) (3,0 ± 2,0) 10-1 (4,0 ± 2,0) 10-1

Percobaan 1
Tahap I Tahap II Tahap II
kalorimeter + air kalorimeter + air +es kalorimeter + air
(5 menit pertama)   (5 menit terakhir)
Waktu t Suhu T Waktu t Suhu T Waktu t Suhu T (°C)
(s) (°C) (s) (°C) (s)
0.0 24 5.0 24 11.5 12.5
0.5 24 5.5 21 12.0 12.5
1.0 24 6.0 15 12.5 12.5
1.5 24 6.5 13 13.0 12.5
2.0 24 7.0 12 13.5 12.5
2.5 24 7.5 12 14.0 12.5
3.0 24 8.0 12 14.5 13.0
3.5 24 8.5 12 15.0 13.0
4.0 24 9.0 12 15.5 13.0
4.5 24 9.5 12 16.0 13.0
5.0 24 10.0 12 16.0 13.0
10.5 12
11.0 12

Percobaan 2
Tahap I Tahap II Tahap II
kalorimeter + air kalorimeter + air +es kalorimeter + air
(5 menit pertama)   (5 menit terakhir)
Waktu t Suhu T Waktu t Suhu T Waktu t Suhu T
(s) (°C) (s) (°C) (s) (°C)
0.0 23 5.0 23 8.0 13
0.5 23 5.5 20 8.5 13
1.0 23 6.0 15 9.0 13
1.5 23 6.5 13 9.5 13.5
2.0 23 7.0 12.5 10.0 13.5
2.5 23 7.5 12.5 10.5 14.0
3.0 23     11.0 14.0
3.5 23     11.5 14.0
4.0 23     12.0 14.0
4.5 23     12.5 14.0
5.0 23     13.0 14.0

VIII. PENGOLAHAN DATA.

ma  mka  mk
ma ma
ma  mka  mk
mka mk

mes  mkae  mka


ma ma
ma  mkae  mka
mkae mka

1. SUHU RUANG RATA-RATA (Tr)


Tm  Ta
Tr 
2

Tr Tr
Tr  Tm  Ta
Tm Ta
1 1
Tr  Tm  Ta  Tm  Ta
2 2
Tr  Tm
Tr  0,5

2. KOREKSI SUHU NEWTON

T1  T1  T0
T1 T1
T1  T1  T0
T1 T0
T1  1 T1   1 T0

T1  T0
Tk1 
2
Tk1 Tk1
Tk1  T1  T0
T1 T0
T1  1
2 T1  1
2 T0

t1  t1  t0
t1 t1
t1  T1  t0
t1 t0
t1  1 t1   1 t0
 T1
k1 
(Tk  Tr ) t

k1 k1 k1 k1


k1  T1  Tk1  Tr   ( t1 )
T1 Tk1 Tr t1
1 T1  T1 T1
k1  k  Tk  Tr  t1
(Tk  Tr ) t1 (Tk  Tr ) t1
2
(Tk  Tr ) t1
2
(Tk  Tr ) t1
2

T3  T3  T2
T3 T3
T3  T3  T2
T3 T2
T3  1 T3   1 T2

T3  T2
Tk 2 
2
Tk3 Tk3
Tk3  T3  T2
T3 T2
T3  1
2 T3  1
2 T2

t3  t3  t 2
t3 t3
t3  T3  t 2
t3 t 2
t3  1 t3   1 t2

 T3
k3 
(Tk  Tr )t2

k3 k3 k3 k3


k3  T3  Tk3  Tr   (t3 )
T3 Tk3 Tr t3
1 T3  T3 T3
k3  k  Tk  Tr  t3
(Tk  Tr ) t3 (Tk  Tr ) t3
2
(Tk  Tr ) t31
2
(Tk  Tr )t31
2

Syarat koreksi newton

Jika k1=0 dan k3≠0 maka k2 = k3


Jika k1≠0 dan k3=0 maka k1 = k3
Jika k1=0 dan k3=0 maka k2 = 0
Jika k1≠0 dan k3≠0 maka k2 = (k1 + k3)/2
T2   k  Tk  Tr  t

T T T T


 ( T2 )  k  Tk  Tr   ( t )
k Tk Tr t
 ( T2 )    Tk  Tr  t k   k .t Tk  k .t Tr   k  Tk  Tr   ( t )

Koreksi suhu newton

T2 "  T2  T2
T 2 "
T2 "  T2
T2

T2 "  1 T2  

3. HARGA AIR KALORIMETER (H)

H  ma.Ca  mp.Cp  mk .Ck  Vt.Ct

H H H H
H  ma  mp  mk  Vt
ma mp mk Vt
H  Ca ma  Cp mp  Ck mk  Ct Vt

4. Kalor yang dilepas (QL)

QL  H (T2 "T0 )

QL QL QL


QL  H  T2  T0
H T2 T0
T1  (T2 "T0 ) H  H T2  H T0

5. Asas Black
QL = QT
H (Ta  Tm)  mes.Ca.(Ta  Tes )
L
mes

L L L L L
L  H  Ta  Tm  Tes  mes
H Ta Tm Tes mes
(Ta  Tm) H  mes.Ca H  mes.Ca  Ca.(Ta  Tes )  H
L  H  Ta  Tm  Tes 
mes mes mes mes

  suhu ruang
suhu awal Tr1 (°C) suhu akhir Tr2 (°C) suhu rata2 Tr (°C)
X 25 26 25.5

ΔX 0.05 0.05 0.1

X ± ΔX (2.500 ± 0.005)10 (2.600 ± 0.005) (2.550 ± 0.010)

  percobaan 1
X ΔX X ± ΔX
massa kalorimeter (gr) 52.19 0.01 (5.2190 ± 0.0010) 10
massa kalorimeter +air (gr) 157.34 0.01 (1.57340 ± 0.00010)102
massa kalorimeter +air + es (gr) 174.91 0.01 (1.74910 ± 0.00010)102
massa pengaduk (gr) 9.63 0.01 (9.630 ± 0.010)
massa air (gr) 105.15 0.02 (1.05150\ ± 0.00020)102
massa es (gr) 17.57 0.02 (1.7570± 0.0020)10
Volume termometer tercelup (ml) 0.3 0.2 (3.0 ± 2.0)10-1
Kalor jenis aluminium (kal/gr°C) 0.217 0 (2.17± 0.00)10-1
Kalor jenis termometer (kal/ml°C) 0.46 0 (4.6± 0.0)10-1
tahap 1 Suhu (°C) T0 24 0.05 (2.400± 0.005)10
T1 24 0.05 (2.400± 0.005)10
ΔT1 0 0.1 (0.00± 0.10)
Tk1 24 0.05 (2.400± 0.005)10
Waktu (s) t0 0 0.05 (0.00± 0.05)
t1 300 0.05 (3.0000 ± 0.0005)102
Δt1 300 0.1 (3.0000 ± 0.0010)102
k1 0 0.000222222 (0.00000 ± 0.00022)
tahap 3 Suhu (°C) T2 12 0.05 (1.200± 0.005)10
T3 13 0.05 (1.300± 0.005)10
ΔT3 1 0.1 (1.00± 0.10)
Tk3 12.5 0.05 (1.250± 0.005)10
Waktu (s) t2 660 0.05 (6.6000 ± 0.0005)102
t3 960 0.05 (9.6000 ± 0.0005)102
Δt3 300 0.1 (3.0000 ± 0.0010)102
k3 0.00025641 2.26827E-05 (2.56 ± 0.23)10-4
Tahap 2 k2 0.00025641 2.26827E-05 (2.56 ± 0.23)10-4
Suhu (°C) Tk2 18 0.05 (1.800± 0.005)10
ΔT2 0.692307692 0.075281834 (6.9 ± 0.7)10-1
koreksi 12.69230769 0.125281834 (1.269± 0.013)10
suhu
newton T2'
Waktu (s) Δt3 360 0.1 (3.6000 ± 0.0010)102
  H (kal/°C) 145.33318 0.41634 (1.453 ± 0.004)102
QL (kal) 1643.38 37.44876999 (1.643 ± 0.037)103
Les (kal/gr) 80.8411517 2.313155436 (8.08 ± 0.23)101

  percobaan 2
X ΔX X ± ΔX
massa kalorimeter (gr) 52.19 0.01 (5.2190 ± 0.0010)
massa kalorimeter +air (gr) 166.15 0.01 (1.66150 ± 0.00010)102
massa kalorimeter +air + es (gr) 181.99 0.01 (1.81990 ± 0.00010)102
massa pengaduk (gr) 9.63 0.01 (9.630 ± 0.010)
massa air (gr) 113.96 0.02 (1.13960 ± 0.00020)102
massa es (gr) 15.84 0.02 (1.5840± 0.0020)10
Volume termometer tercelup (ml) 0.4 0.2 (4.0 ± 2.0)10-1
Kalor jenis aluminium (kal/gr°C) 0.217 0 (2.17± 0.00)10-1
Kalor jenis termometer (kal/ml°C) 0.46 0 (4.6± 0.0)10-1
tahap 1 Suhu T0 23 0.05 (2.300± 0.005)10
(°C) T1 23 0.05 (2.300± 0.005)10
ΔT1 0 0.1 (0.00± 0.10)
Tk1 23 0.05 (2.300± 0.005)10
Waktu t0 0 0.05 (0.00± 0.05)
(s) t1 300 0.05 (3.0000 ± 0.0005)102
Δt1 300 0.1 (3.0000 ± 0.0010)102
k1 0 0.000133333 (0.00000 ± 0.00013)
tahap 3 Suhu T2 13 0.05 (1.300± 0.005)10
(°C) T3 14 0.05 (1.400± 0.005)10
ΔT3 1 0.1 (1.00± 0.10)
Tk3 13.5 0.05 (1.250± 0.005)10
Waktu t2 480 0.05 (4.8000 ± 0.0005)102
(s) t3 780 0.05 (7.8000 ± 0.0005)102
Δt3 300 0.1 (3.0000 ± 0.0010)102
k3 0.00027778 2.43059E-05 (2.78 ± 0.24)10-4
Tahap k2 0.00027778 2.43059E-05 (2.78 ± 0.24)10-4
2 Suhu Tk2 18 0.05 (1.800± 0.005)10
(°C) ΔT2 0.375 0.04052125 (3.8 ± 0.4)10-1
koreksi suhu newton 13.375 0.09052125 (1.338± 0.009)10
T2'
Waktu Δt3 180 0.1 (1.8000 ± 0.0010)102
(s)
  H (kal/°C) 155.72554 0.51634 (1.557 ± 0.005)102
QL (kal) 1498.86 34.63879704 (1.499 ± 0.035)103
Les 81.2498941 2.346789869 (8.13 ± 0.24)101

VIII. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN

1. Gambarkan penampang tegak kalorimeter yang digunakan secara lengkap


(kalorimeter, pengaduk, termometer, dll).
2. Hitunglah harga air kalorimeter dengan isinya untuk. tiap-tiap percobaan.
Hitung pula kesalahannya.
Percobaan 1 H ± ΔH = (1.453 ± 0.004)102 kal/°C

Percobaan 1 H ± ΔH = (1.557 ± 0.005)102 kal/°C

3. Gambarkan grafik antara suhu terhadap waktu untuk setiap kali percobaan.
Garis apa yang didapat ? Bagaimana seharusnya ? Berilah pembahasan
mengenai grafik tersebut !

Grafik T-t

30

25

20

15 Series1
T

10

0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0
0. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12 13 14 15 16
t

4. Hitunglah koreksi suhu (rumus Newton) berdasarkan grafik no. 3, untuk


mengoreksi suhu minimum kalorimeter selama percobaan.
5. Hitunglah kalor yang diberikan oleh kalorimeter serta isinya (suhu harus
dikoreksi dulu). Hitung pula kesalahannya.
Pada pengolahan data

6. Hitunglah kalor yang diterima oleh es. Kalor lebur es dinyatakan oleh x
yang besarnya belum diketahui (suhu harus dikoreksi dulu).
Percobaan 1 QL ± ΔQL = (1.643 ± 0.037)103 kal/gr
Percobaan 2 QL ± ΔQL = (1.643 ± 0.037)103 kal/gr

7. Hitunglah kalor lebur es (gunakan azas Black), serta kesalahannya.


Percobaan 1 L ± ΔL = (8.08 ± 0.23)101 kal
Percobaan 2 L ± ΔL = (8.13 ± 0.24)101 kal

8. Bandingkan harga ini dengan kalor lebur es menurut literatur. Berilah


pembahasannya (sumber kesalahan dsb).
Kalor lebur es menurut literatu = 79.63 kal/gr pada percobaan 1 didapat
80.84 kal/gr dan pada percobaan 2 didapat 81.25 kal/gr. Hal ini
disebabkan:
1. Masih adanya pengaruh suhu luar pada saat percobaan, terutama pada
percobaan 2, kondisi aluminium masih dalam keadaan suhu yang rendah,
dapat dilihat dari perbandingan T0 percobaan 1 dan 2.
2. Faktor alat, faktor ketelitan alat.
3. Faktor manusia, seperti kesalahan pada pembacaan.
9. Kalau ketelitian membaca termometer tak dapat lebih teliti dari 0,01, maka
penimbangan tak perlu lebih teliti dari 10 mg. Buktikan (tunjukkan dengan
angka) !

Ketelitian termometer = 0.010C


Ketelitian penimbangan = 0.01 gr

IX. ANALISA

- Pada suhu T0 percobaan 1 dan 2 sangat berbeda, T0 percobaan 1 bernilai

240C dan pada percobaan 2 bernilai 230C, hal ini disebabkan karena

adanya pengaruh suhu pada percobaan 1 sehingga pada percobaan 2 suhu

tetap turun.

- Perco

- baan 1 dan 2 ΔT1 = 0, hal ini membuktikan tidak ada pengaruh suhu luar

atau suhu lingkungan pada tahap 1.

- Pada tahap 3, suhu beranjak sebesar 10C. Untuk percobaan 1 dari 120C dan

130C dan Untuk percobaan 1 dari 130C dan 140C. Hal ini kenaikan suhu

pada tahap 3 selama 5 menit konstan.

- Pada percobaan 1dan 2 kalor lebur es sebesar 80.8411517 kal/gr dan

81.2498941 kal/gr. Nilai ini tidak berbeda jauh, juga pada literatur yang

bernilai 79.63 kal/gr.


X. KESIMPULAN

Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Jika suatu benda menerima / melepaskan kalor maka suhu benda itu akan naik/turun
atau wujud benda berubah.

1 kalori adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1ºC.

1 kalori = 4.18 joule

1 joule = 0.24 kalori

Kapasitas kalor (H) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk
menaikkan suhunya 1ºC (satuan kalori/ºC).

 
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
1 gram atau 1 kg zat sebesar 1ºC (satuan kalori/gram.ºC
atau kkal/kg ºC).

Kalor yang digunakan untuk menaikkan/menurunkan suhu tanpa mengubah wujud


zat:

Q = H . Dt

Q = m . c . Dt

H=m.c

Q = kalor yang di lepas/diterima

H = kapasitas kalor

Dt = kenaikan/penurunan suhu
m = massa benda

c= kalor jenis

Kalor yang diserap/dilepaskan (Q) dalam proses perubahan wujud benda:

Q=m.L

m = massa benda kg

L = kalor laten (kalor lebur, kalor beku. kalor uap,kalor embun, kalor sublim, kalor
lenyap) ® t/kg

Jadi kalor yang diserap ( â ) atau yang dilepas ( á ) pada saat terjadi perubahan wujud
benda tidak menyebabkan perubahan suhu benda (suhu benda konstan ).

Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan
di atas permukaan zat cair. Titik Didih suatu zat cair dipengaruhi oleh tekanan
udara, artinya makin besar tekanan udara makin besar pula titik didih zat cair
tersebut. Pada tekanan dan temperatur udara standar(76 cmHg, 25ºC) titik didih air
sebesar 100ºC

Dari diagram P-T dapat disimpulkan bahwa:

1. Penambahan tekanan menaikkan titik didih dan titik lebur zat.


2. Di atas titik tripel tidak mungkin merubah wujud zat dari padat langsung ke
gas.
3. Di atas titik kritis gas tidak dapat diembunkan tanpa menurunkan tekanannya.
X. PUSTAKA
1. Tyler, "A Laboratory Manual of Physics", Edward Arnold, 1967.
2. Sears-Zemansky, "College Physics", Add. Wesley, 1960.

Anda mungkin juga menyukai