Nama:
Categori / Prestasi:
Registered ID:
ASOSIASI PILOT DRONE INDONESA
Wisma NH – Jalan Raya Pasar Minggu No.3, RT.2/RW.2,
Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12780
| asosiasipilot.droneindonesia@gmail.com | www.apdi.id |
KEWAJIBAN DAN KODE ETIK
Buku saku wajib dimiliki setiap anggota Asosiasi Pilot Drone Indonesia, dibawa setiap saat
melakukan kegiatan operasi penerbangan pesawat terbang tanpa awak (PTTA).
Buku saku ini berisi data pribadi sebagai tanggung jawab anggota sebagai pilot yang terdaftar; berisi
kode etik angota dan prosedur wajib pengoperasian PTTA yang harus dilakukan dengan baik dan
benar; dan berisi peraturan pemerintah sebagai yang mengatur pengoperasian PTTA.
PEMILIK buku saku ini wajib memperbaharui data pribadi dan catatan pelatihan dan prestasi dan
harus divalidasi oleh bagian keanggotaan organisasi.
PEMILIK buku saku ini wajib memahami dan menjalankan kegiatan sesuai dengan visi dan misi
perkumpulan, prosedur wajib dan peraturan‐peraturan yang dijelaskan untuk dipatuhi dalam
pengoperasian PTTA di Indonesia.
KODE ETIK ANGGOTA ASOSIASI PILOT DRONE INDONESIA (APDI)
1. Percaya dan taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Setia dan menjaga kehormatan Asosiasi Pilot Drone Indonesia.
3. Menghormati dan menjunjung tinggi persaudaraan sesama pilot drone di atas kepentingan
pribadi atau komersil.
4. Tidak menerbangkan drone di area yang dilarang untuk menerbangkan drone kecuali bila telah
mendapatkan izin dari otoritas yang berwenang, diantaranya meliputi kawasan sekitar
bandara dan obyek vital negara.
5. Selalu menjalani Prosedur Standar Operasi dengan seksama.
6. Taat kepada peraturan perundang‐undangan yang berlaku.
7. Jujur dan bertanggung jawab dan tidak pernah melepaskan tanggung jawab atas dampak yang
mungkin timbul dari penerbangan drone yang berada dalam kendali atau penguasaan dirinya.
8. Mengedepankan kepentingan dan keselamatan umum.
9. Rela bekorban untuk kepentingan bangsa dan negara tanpa pamrih.
Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) sebagai organisasi yang berkedudukan di Pusat (Jakarta)
mendelegasikan wewenang kepada petugas yang ditunjuk untuk melakukan valisasi, pemeriksaan
dan pelaporan yang dianggap penting untuk ditindaklanjuti dengan tujuan keanggotaan.
Kode Etik pemegang Buku saku;
Saya telah menyatakan kepatuhan kepada kode etik dalam aktivitas saya sejak bergabung dengan
keanggotaan di Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) dan sepenuhnya memahami dan
melaksanakan peraturan pemerintah yang mengatur pengoperasian PTTA (drone) secara langsung
ataupun tidak langsung.
Jakarta / ,
Yang membuat pernyataan, Bagian Keanggotaan,
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
DATA REGISTRASI UTAMA
Bagian 1: Detil data pribadi
Nama Nama Nama
Depan Tengah Belakang
Jenis Tanggal Tempat
Pria / Wanita
Kelamin lahir Lahir
Tahun
Status Sendiri / K( ) Regional
bergabung
Nomor KTP / Paspor
Bagian 2: Alamat
Alamat tinggal
sesuai KTP
Kota Provinsi Kodepos:
Alamat pos /
pengiriman paket
Kota Provinsi Kodepos:
Bagian 3: Data Kontak
Ponsel WA
Email
Nomor Kontak dalam kondisi darurat :
Bagian 4: Data Medis
Gol. Darah Berat
Tinggi Umur
Bagian 5: Pas foto dan catatan kesehatan
Lembaran kosong sebagai catatan tambahan:
CATATAN ANGGOTA
Bagian 6: Catatan Anggota (Training / Pelatihan / Aktivitas / Prestasi / Pelanggaran)
Validasi Validasi
No Catatan Anggota Keterangan
Pimpinan Kegiatan Bagian Keanggotaan
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Lanjutan: Catatan Anggota (Training / Pelatihan / Aktivitas / Prestasi / Pelanggaran)
Validasi Validasi
No Catatan Anggota Keterangan
Pimpinan Kegiatan Bagian Keanggotaan
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
Nomor dokumen:
DATA WAHANA
Bagian 7: Data Wahana
Kategori Tipe / Merek Unit Serial Number /
No (airplane, Rotary, multicopter, Validasi
etc.)
Flight Control S/N
Lanjutan : Data Wahana
Kategori Tipe / Merek Serial Number / Flight
No (airplane, Rotary, multicopter, Validasi
etc.)
Control S/N
LOG BOOK
Bagian 8: Log book
Tujuan Penerbangan Lokasi Penerbangan / Waktu efektif
No Validasi
(latihan, pekerjaan, tugas, etc.) Instansi Penanggung jawab penerbangan
Lanjutan : Log Book
Tujuan Penerbangan Lokasi Penerbangan / Waktu efektif
No Validasi
(latihan, pekerjaan, tugas, etc.) Instansi Penanggung jawab penerbangan
Lanjutan : Log Book
Tujuan Penerbangan Lokasi Penerbangan / Waktu efektif
No Validasi
(latihan, pekerjaan, tugas, etc.) Instansi Penanggung jawab penerbangan
Lanjutan : Log Book
Tujuan Penerbangan Lokasi Penerbangan / Waktu efektif
No Validasi
(latihan, pekerjaan, tugas, etc.) Instansi Penanggung jawab penerbangan
Lanjutan : Log Book
Tujuan Penerbangan Lokasi Penerbangan / Waktu efektif
No Validasi
(latihan, pekerjaan, tugas, etc.) Instansi Penanggung jawab penerbangan
Lanjutan : Log Book
Tujuan Penerbangan Lokasi Penerbangan / Waktu efektif
No Validasi
(latihan, pekerjaan, tugas, etc.) Instansi Penanggung jawab penerbangan
PROSEDUR WAJIB
Menggunakan dan menerbangkan drone mencakup beberapa pengetahuan teknis dan teknologi pesawat,
teknis udara dan pengetahuan keselamatan dan etika.
Berikut ini pokok‐pokok materi yang perlu diperhatikan;
Baterai / Bahan bakar
Baterai / bahan bakar perlu dirawat dan di pelihara dengan baik sistim kerjanya dengan baik. Drone tidak
boleh diterbangkan melebihi batas kemampuan baterai / bahan bakar yang sudah ditentukan.
Untuk penggunaan battery, jika lama tidak digunakan, sisakan kapasitas baterai kira‐kira 50 persen.
Jika sering digunakan, sisakan baterai sekitar 30 persen.
Kondisi Fisik
Memeriksa baling‐baling secara berkala, apakah ada yang retak.
Memeriksa frame secara berkala, apakah ada yang patah atau bengkok. Jika ada, harus segera diperbaiki.
Menjaga kebersihan motor pesawat agar baling‐baling dapat berputar dengan baik.
Keamanan
Kenali bagian‐bagian tajam, bagian berputar, bagian panas dan berbahaya lainnya. Perhatikan tempat untuk
menerbangkannya, jangan sampai mencelakai orang lain. Jaga jarak minimum 30m dari bangunan atau orang
sekitar,
Angin dan Kondisi Cuaca
Pemilik atau pengguna harus mampu membaca arah dan kecepatan angin yang bisa memengaruhi luas
jelajah. Kecepatan angin jangan sampai melebihi kekuatan daya tahan pesawat karena kendali bisa hilang
dan jatuh. Dapatkan data cuaca seakurat mungkin.
Operator yang Terlatih
Operator (pilot) harus terlatih dan minimal memiliki kemampuan dasar aeromodelling/multirotor serta
mengerti peraturan sebagai penerbang drone yang sudah diatur di negara Indonesia.
Teknologi
Drone dengan fitur‐fitur keamanan, telemetri, komunikasi kontrol, deteksi & menghidar dan juga prosesor
flight control harus dipahami untuk penggunaan dan setting sebelum terbang.
Lingkungan & Sosial
Kondisi tertentu yang harus disikapi dengan tepat seperti: kecenderungan keingintauan orang dan anak‐anak
sekitar untuk mendekat/melihat pilot saat bertugas dan mengajak bicara yang merupakan gangguan yang
harus diantisipasi sebelumnya. Kawasan privasi, kerahasiaan, kondisi social, politik dan keamanan kawasan
penting dilakukan informasi, komunikasi menyampaikan maksud dan tujuan, juga kondisi darurat seperti
kondisi kebakaran; kecuali diminta bantuan operasi penerbangan tidak boleh mengganggu proses
pemadaman kebakaran kecuali kondisi dimana pimpinan operasi pemadaman menyatakan
aman/diperbolehkan terbang. Kondisi lainnya seperti bencana, kecelakaan dan kejadian kriminal dll.
PERMOHONAN IJIN
Permohonan Izin
1. Nama dan kontak operator
2. Spesifikasi teknis wahana
3. Spesifikasi teknis sistim pengendali jarak jauh
4. Maksud dan tujuan pengoperasian
5. Rencana penerbangan
a. Identifikasi pesawat f. Rencana kecepatan
b. Jenis pengoperasian (uji g. Rencana ketingguan
performa, patrol, survey, dll) h. Tempat/titik pendaratan
c. Peralatan yang dibawa i. Tempat/titik alternative pendaratan
(kamera, sprayer, dll) j. Perkiraan waktu operasi
d. Tempat/titik lepas landas k. Ketahanan battery/bahan bakar.
e. Rute penerbangan l. Jangkauan jelajah
m. Area maneuver pengoperasian
6. Prosedur pengoperasian
7. Prosedur Darurat yg meliputi:
a. Kegagalan komunikasi antara operator dan pemandu lalu lintas udara dana tau pemandu
komunikasi penerbangan.
b. Kegagalan komunikasi antara sistim pengendali jarak jauh dengan wahana
8. Kompetensi dan pengalaman pilot
9. Surat rekomendasi dari institusi yang berwewenang.
10. Surat izin dari institusi yg berwenang di wilayah yg di potret, difilmkan atau dipetakan.
11. Dokumen asuransi kerugian termasuk kerugian pihak ketiga.
Pengajuan ijin;
a. Kepada Dijen Perhubungan Udara untuk area KKOP, Controlled airspace dan un‐controlled airspace
lebih dari 150m
b. TNI untuk kawasan prohibited dan restricted,
Perspektif KKOP:
FORM REGISTRASI NASIONAL
REGULASI YANG BERLAKU DI INDONESIA
Regulasi yang berhubungan dengan pengendalian pengoperasian drone (system pesawat udara tanpa
awak)
Nomor Tanggal Catatan
PM 90 12Mei 2015 Hazard dan syarat, batas dan perizinan.
PM 163 23Oct 2015 Pemberlakuan CASR 107 untuk SUAS, pengaturan dan
pengawasan oleh Dirjen Perhubungan Udara
PM 180 18Nov 2015 Pencabutan PM 90 ‐ 2015 dan ketentuan sesuai CASR
107.2; CASR 21, CASR 91
PM 47 21Apr 2016 Perubahan PM180 – 2015 Lampiran 1 Bag. 3.11 dan 5.
PM 78 4 Sept 2017 Pengenaan Sanksi Administratif terhadap Pelanggaran
Peraturan Perundang‐undangan di bidang penerbangan
Regulasi yang berlaku adalah PM 163, PM 180 yang di jelaskan secara rinci pada bagian Lampiran‐1 dan
dengan PM 47 sesuai perubahan Lampiran‐1 (dari PM 180) Sub‐bagian 3.11 dan Bagian 5, yang dijabarkan
sebagai berikut untuk diimplementasikan.
Dalam peraturan tersebut secara jelas dinyatakan bahwa:
Pesawat udara tanpa awak tidak boleh dioperasikan di kawasan udara terlarang (prohibited
area1), kawasan udara terbatas (restricted area2), dan kawasan keselamatan operasi
penerbangan (KKOP3) suatu bandar udara.
Sistem pesawat udara tanpa awak juga tidak boleh dioperasikan di ruang udara yang dilayani
controlled airspace4 dan uncontrolled airspace5 pada ketinggian lebih dari 500 kaki atau 150
meter.
Kemenhub mengizinkan drone diterbangkan hingga di atas ketinggian 150 meter. Namun sang operator
atau pilot harus punya izin operasi pesawat tersebut dan berkoordinasi dengan unit navigasi
penerbangan yang bertanggung jawab pada ruang udara terbang pesawat tersebut.
Perubahan peraturan tersebut memberi hak kepada Kemenhub untuk menjatuhkan sanksi atau TNI
untuk menembak drone yang dinilai membahayakan saat diterbangkan, salah satu alatnya adalah
menggunakan "drone‐jamming".
Kemenhub juga dapat menjatuhkan sanksi apabila drone dioperasikan di Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan (KKOP). Kawasan itu adalah bandara, kawasan "controlled airspace", dan "uncontrolled
airspace" pada ketinggian lebih dari 500 kaki atau 150 meter di atas permukaan tanah.
Selain Kemenhub, TNI juga bisa memberikan sanksi apabila drone dioperasikan di kawasan udara
terlarang (prohibited area) dan kawasan udara terbatas (restricted area). Kawasan terlarang tersebut
antara lain Istana Kepresidenan, kilang minyak, dan pangkalan udara TNI.
Adapun sanksi yang dikenakan kepada operator/pilot adalah administratif berupa peringatan,
pembekuan izin, pencabutan izin, dan denda administratif. Denda administratif yang dimaksud adalah
membayar antara 1.001 hingga 3.000 "penalty unit". Satu unit penalti senilai Rp100.000.
Sumber informasi :
Peraturan Menteri: http://jdih.dephub.go.id/produk_hukum/view/
Aeronotical Information Publication (AIP) https://aimindonesia.dephub.go.id/signin.php
PM 163
PM180
PM 47
PM 78
…dan seterusnya, berikut kutipan halaman 102 dan 103 tabel pada halaman selanjutnya;