Pdfpotensiao
Pdfpotensiao
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
POTENSIOMETRI
2.1 Pengertian
Potensiometri merupakan suatu metode analisis kimia, sesuai nama yang diusulkan,
yang melibatkan pengukuran potensial dari suatu sel Galvani. Secara umum sel terdiri dari
dua buah setengah sel dan kita dapat menggunakan persamaan Nernst untuk menghitung nilai
potensial sel.
E = Eo – RT x ln Q
nF
Dimana :
Eo : standar potensial reduksi
R : konsanta gas
T : temperatur ( K )
n : jumlah elektron yang terlibat dalam rekasi reduksi
F : konstanta faraday
Q : reaksi quosien.
Jika temperatur dalam laboratorium 298 K ,maka ln diubah ke log, maka diperoleh
persamaan berikut
E = Eo – 0,05916 log Q
n
Dimana E dinyatakan dalam satuan volt Mengingat bahwa potensial dari sel
elektrokimia potensiometri adalah :
Secara umum teknik potensiometri menggunakan cara dan peralatan yang pada
dasarnya dapat dilihat pada gambar 2.1
2.3 Elektroda
Segera kembali keharga potensial semula apabila dialiri arus yang kecil
Hanya memiliki efek hysterisis yang kecil jika diberi suatu siklus suhu
Elektroda ini terbuat dari platina yang dilapisi platina hitam dengan maksud agar
absorpsi gas hidrogen pada permukaan elektroda dapat berlangsung sempurna, sehingga
reaksinya :
H2 2H+ + 2e
Dapat berlangsung cepat dan reversibel. Potensial setengah sel dari elektroda pembanding
primer adalah nol Volt. Notasi setengah sel dari elektroda hidrogen adalah :
Elektroda Kalomel merupakan elektrode yang terdiri dari lapisan Hg yang ditutupi
dengan pasta Merkuri (Hg), Merkuri Klorida /Komel (Hg2Cl2) dan kalium klorida (KCl).
Setengah sel elektrode kalomel dapat ditunjukan sebagai berikut:
Dengan x menunjukkan konsentrasi KCl didalam larutan. Reaksi elektroda dapat dituliskan
sebagai:
HG 2 CI 2 (S) + 2 E¯ È 2 HG (L) + 2 CI ¯
Potensial sel ini akan bergantung pada konsentrasi klorida x (pada kalomel yang tidak jenuh),
dan harga konsentrasi ini harus dituliskan untuk menjelaskan elektroda.
Elektroda kalomel terbuat dari tabung kaca atau plastik dengan panjang 5 – 15 cm dan garis
tengah 0,5 – 1 cm. Pasta Hg/HgCI terdapat di dalam tabung yang lebih dalam, dihubungkan
dengan larutan KCI jenuh melalui lubang kecil. Kontak elektroda ini dengan larutan dari
setengah sel lainnya melalui penyekat yang terbuat dari porselen atau asbes berpori.
Elektroda perak / perak klorida merupakan electrode yang terdiri dari suatu elektroda
perak yang dicelupkan kedalam larutan KCI yang dijenuhkan dengan AgCI. Setengah sel
elektroda perak dapat ditulis :
Biasanya elektroda ini terbuat dari suatu larutan jenuh atau 3,5 M KCI yang harga
potensialnya dalah 0,199 V (jenuh) dan 0.205 V (3,5M) pada 25 0 C. Kelebihan elektroda ini
dapat digunakan pada suhu yang lebih tinggi sedangkan elektroda kalomel tidak.
Elektroda jenis ini adalah elektroda yang dapat bertindak sebagai elektroda
indiklator terhadap ion – ion mereka. Ion analit pada lektroda ini berpartisipasi
langsung dengan logamnya dalam suatu reaksi paruh yang dapat balik. Contoh
elektroda ini diantaranya, perka, raksa, tembaga, kadmium, seng dan timah.
Elektroda suatu raksa bersangkut secara reversibel dengan ion-ion logam lain
dalam larutan. Misal elektroda raksa-EDTA
b. Elektroda Inert
Logam mulia seperti platina, emas, dan paladium bertindak sebagai elektroda
indikator pada reaksi redoks. Fungsi logam semata-mata untuk membangkitkan
kecenderungan system tersebut dalam mengambil atau melepaskan electron; logam itu sendiri
Platina juga bisa menimbulkan masalah dengan reduktor-reduktor yang sangat kuat: reduksi
H+ (atau H2O) kadang-kadang berlangsung sedemikian lambat sehingga analit-analit bias
direduksi lebih dahulu dalam larutan air tanpa interfensi dari pelarutnya, tetapi karena H + e =
½ Hkek2dikatalis oleh platina, keuntungan kinetik ini mungkin hilang.
Contoh potensial elektroda platina di dalam larutan yanfg mengandung ion-ion Ce 3+ dan
Ce4+ adalah,
Dengan demikian elektroda platina dapat bertindak sebagai elektroda indikator di dalam
titrasi cerimetri.
c. Elektroda Membran
Dalam elektroda keadaan padat, suatu kristal atau cetakan pelet berfungsi
sebagai suatu membran. Semua jenis elektroda membran padat menggunakan kerangka
(body) yang keras, umumnya dari bahan polimer ABS, dengan bahan membran
ditempatkan pada ujungnya. Berikut ini ditunjukkan 3 jenis model elektroda padat.
A. Potensiometri Langsung
Metode Potensiometri Langsung beradasarkan pada adanya perbedaan
potensial yang terjadi saat suatu elektroda indikator dicelupkan ke dalam larutan uji
dan saat elektroda indikator dicelupkan ke dalam larutan standar.Berdasarkan
persamaan Nerst dan data hasil pengukuran kedua potensial tersebut makan dapat
ditentukan aktivitas atau konsentrasi spesi kimia dalam larutan uji.Dibandingkan
metode analisis potensiometri lainnya, metode analisis potensiometri langsung ini
memiliki kelebihan yaitu pemberian perlakuannya tak merusak komposisi larutan
uji.Meskipun begitu, terkadang metode ini sulit untuk diberlakukan sebab sangat sulit
mendapatkan potensial stabil dari pengukuran dengan voltmeter.
Dengan alat tersebut pada prinsipnya kita akan mengukur potensial setiap
penambahan sejumlah volume titran. Sistem pengukuran potensial ini dapat dilakukan
langsung maupun dengan sistem tidak langsung.
Sistem pengukuran tidak langsung. Sebagai contoh adalah untuk sistem yang
melibatkan ion H+ sebagaimana dari rumusan:
Maka untuk sistem ini nilai E (potensial) akan sebanding dengan pH larutan.
Berdasarkan hubungan ini kita dapat menganti pengukuran emf dengan pengukuran pH
larutan .
Titrasi asam basa dapat diikuti dengan elektroda indikatornya elektroda gelas.
Tetapan ionisasi harus kurang dari 10-8.
Elektroda Pt atau elektroda inert dapat digunakan pada titrasi redoks. Oksidator
kuat (KMnO4, K2Cr2O7, Co(NH3)3) membentuk lapisan logam-oksida yang
harus dibebaskan dengan reduksi secara katoda dalam larutan encer.
APLIKASI POTENSIOMETRI
Alat Bahan
1. Pembuatan elektroda
Besarnya potensial yang terukur sangat ditentukan oleh sistem sel yang dipakai
pada sistem potensiometri. Adapun konstruksi sel jika dituliskan adalah sebagai
berikut:
sampel cair dalam Pengukuran potensial dengan menggunakan voltmeter merk TOA
seri 410 dengan sel pembanding luar elektroda kalomel jenuh.
Dari data tersebut jika dibuat grafik hubungan antara volume EDTA dengan potensial
yang terukur akan diperoleh grafik seperti pada gambar 3. Sedangkan grafik turunan
pertamanya sebagai hubungan antara volume EDTA dengan ΔE/ΔV dapat dilihat pada
gambar 4.
Dari grafik pada gambar 5, titik akhir titrasi terjadi pada penambahan EDTA 0,060 mL.
Titik akhir teoritis seharusnya penambahan EDTA 0,0637 mL. Sehingga konsentrasi ion
La yang terukur adalah 9,41.10-6 M dan kesalahan titrasi sebesar 5,8 %.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A., dan A.L., Underwood. 1986. “Analisis Kimia Kualitatif (terjemahan)”. Erlangga
Jakarta.
I Made Sukarna, 1995, Studi Selektivitas Pemisahan Lantanum dari Logam Tanah
Jarang Serium, Neodinium, Samarium dan Galium dalam Sistem Ekstraksi Pelarut
Cair-cair, Tesis S2, ITB
Mazzucotelli A., De Paz F., Magi E., Franche R., Anal Sci, 1992, 8, 189-192.
Chang CA., Ochaya Ven O., Inorg Chem, 1986, 25, 355-358
Choudhury DA., Obata T. and Kamato S., Anal Chem, 1996, 68, 366-378.
Suyanta, Susanto I.R, Buchari, Indra N, 2004, Kinerja Elektroda Selektif ion
Lantanum dengan Ionophore DACDA, Proseding Semnas FMIPA UNY.
Skoog, D.A., West, M.D., and Holler, F.J., 1996, Fundamental of Analytical
Chemistry, Seventh Edition, New York: Sounders College Publishing.
Morf WE., Simon W., Ion Selective Electrode in Analytical Chemistry, Freiser H Ed,
Plenum, New York, 1978.
Bakker E., Bulhman P., Pretch E., Chem Rev, 1997, 3083-3132.
Evan Alum, 1987, Potentiometry and Ion Selective Electrode, New York : John
Willey and Sons.