Anda di halaman 1dari 6

Firza Syailindra dan Hanna Mutiara l Skabies

Skabies

Hanna Mutiara1, Firza Syailindra2


1
Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Mahasiswa,Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Skabies merupakan infeksi ektoparasit pada manusia yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Sarcoptes
scabies termasuk ke dalamfilum Artropoda, kelas Arachnida, dan ordo Acarina. Infeksi skabies terjadi akibat kontak
langsung kulit ke kulit atau transmisi dari tungau yang melekat pada pakaian, selimut, atau handuk. Skabies terjadi di
seluruh dunia dengan prevalensi sekitar 300 juta kasus per tahun. Infeksi skabies menjadi endemik di kalangan masyarakat
miskin, namun tingkat pervalensinya bervariasi. Manifestasi klasik skabies adalah gatal yang lebih sering pada malam hari
dengan wajah dan leher yang tidak terpengaruh. Temuan khas pada penyakit ini adalah terowongan yang mungkin tidak
selalu terlihat. Masa inkubasi sebelum gejala terjadi adalah 3-6 minggu. Individu yang didiagnosis skabies dan setiap orang
yang kontak dengannya harus mendapatkan terapi meskipun tidak disertai tanda dan gejala. Skabisid harus digunakan ke
seluruh tubuh dari mulai daerah dagu dan telinga ke bawah. Pasien dengan imunokompromais dan dengan krusta skabies
dapat menunjukkan resistensi terhadap terapi topikal dan membutuhkan terapi insektisida sistemik seperti ivermektin oral.

Kata kunci: gatal malam, permethrin, skabies, skabisid

Scabies
Abstract
Scabies is an ectoparasitic infection caused by the Sarcoptes scabiei var. hominis. Sarcoptes scabiei is parasite from phylum
Arthropod, class Arachnida, and order Acarina. Scabies infection occurs as a result of direct skin to skin contact, fomite
transmission from mites attached to clothing, bedding, or towels. Scabies occur worldwide, the prevalence has been
estimated at about 300 million cases yearly. The infection is endemic in many impoverished communities, but prevalence
rates vary widely. The classic manifestation of scabies is generalized itching that is more intense at night, with the face and
neck unaffected. The pathognomonic finding is a burrow, which may not always be evident. The incubation period before
symptoms occur is three to six weeks. The person diagnosed with scabies and everyone who has close contact with that
person needs treatment. Scabicides should be applied to the entire body from the chin and ears downwards.
Immunocompromised patients and those with crusted scabies may prove resistant to repeated topical therapy and require
systemic insecticide therapy such as oral ivermectin.

Keywords: night itch, permethrin, scabies, scabicide

Korespondensi: Firza Syailindra, alamat Jl. Ratu Dibalau, Gg. Seroja, Tanjung Senang, Bandarlampung, HP 085381121340,
email firzasyailindra@gmail.com

Pendahuluan menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Lesi


Skabies adalah penyakit kulit yang pada skabies menimbulkan rasa tidak nyaman
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi karena sangat gatal sehingga penderita
Sarcoptes scabiei var. hominis. Sarcoptes seringkali menggaruk dan mengakibatkan
scabiei termasuk filum Arthropoda, kelas infeksi sekunder terutama oleh bakteri Grup A
Arachnida, ordo Acarina, famili Sarcoptidae.1 Streptococcus dan Staphylococcus aureus.4,5
Skabies dapat menjangkiti semua orang Banyak faktor yang menunjang perkembangan
pada semua umur, ras, dan tingkat ekonomi penyakit ini, antara lain keadaan sosial
sosial. Sekitar 300 juta kasus skabies di seluruh ekonomi yang rendah, kebersihan yang buruk,
dunia dilaporkan setiap tahunnya. Menurut hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas,
Depkes RI, berdasarkan data dari puskesmas kesalahan diagnosis, dan perkembangan
seluruh Indonesia pada tahun 2008, angka demografik seperti keadaan penduduk dan
kejadian skabies adalah 5,6%-12,95%. Skabies ekologi. Keadaan tersebut memudahkan
di Indonesia menduduki urutan ke tiga dari dua transmisi dan infestasi Sarcoptes scabiei. Oleh
belas penyakit kulit tersering.2,3 karena itu, prevalensi skabies yang tinggi
Skabies seringkali diabaikan karena tidak umumnya ditemukan di lingkungan dengan
mengancam jiwa sehingga prioritas kepadatan penghuni dan kontak interpersonal
penanganannya rendah. Akan tetapi, penyakit yang tinggi seperti asrama, panti asuhan, dan
ini dapat menjadi kronis dan berat serta penjara.6

Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |37


Firza Syailindra dan Hanna Mutiara l Skabies

Kelainan klinis pada kulit yang


ditimbulkan oleh infestasi Sarcoptes scabiei
sangat bervariasi. Meskipun demikian,
terdapat gambaran subyektif dan obyektif yang
dikenal dengan 4 tanda utama atau tanda
kardinal pada infestasi skabies. Tanda tersebut
antara lain adalah pruritus nokturna,
menyerang sekelompok orang, terdapat
terowongan, dan ditemukannya parasit.6,7

Isi
Skabies adalah penyakit kulit yang
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap tungau Sarcoptes scabiei var. hominis
beserta produknya. Sinonim atau nama lain
skabies adalah kudis, the itch, gudig, budukan, Gambar 1. Siklus Hidup Sarcoptes scabiei 9
dan gatal agogo. Skabies dapat menyebar
dengan cepat pada kondisi ramai dimana Siklus hidup Sarcoptes scabiei
sering terjadi kontak tubuh.6,8 sepenuhnya terjadi pada tubuh manusia
Secara morfologik, parasit ini merupakan sebagai host, namun tungau ini mampu hidup
tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya di tempat tidur, pakaian, atau permukaan lain
cembung, dan bagian perutnya rata. Spesies pada suhu kamar selama 2-3 hari dan masih
betina berukuran 300 x 350 µm, sedangkan memiliki kemampuan untuk berinfestasi dan
jantan berukuran 150 x 200 µm. Stadium menggali terowongan.9,10Penularan skabies
dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang dapat terjadi melalui kontak dengan obyek
kaki depan dan 2 pasang kaki belakang. Kaki terinfestasi seperti handuk, selimut, atau
depan pada betina dan jantan memiliki fungsi lapisan furnitur dan dapat pula melalui
yang sama sebagai alat untuk melekat, akan hubungan langsung kulit ke kulit. Berdasarkan
tetapi kaki belakangnya memiliki fungsi yang alasan tersebut, skabies terkadang dianggap
berbeda. Kaki belakang betina berakhir dangan sebagai penyakit menular seksual. Ketika satu
rambut, sedangkan pada jantan kaki ketiga orang dalam rumah tangga menderita skabies,
berakhir dengan rambut dan kaki keempat orang lain dalam rumah tangga tersebut
berakhir dengan alat perekat.1,7 memiliki kemungkinan yang besar untuk
Pada gambar 1 dideskripsikan siklus terinfeksi. Seseorang yang terinfeksi Sarcoptes
hidup Sarcoptes scabiei yang diawali oleh scabiei dapat menyebarkan skabies walaupun
masuknya tungau dewasa ke dalam kulit ia tidak menunjukkan gejala. Semakin banyak
manusia dan membuat terowongan di stratum jumlah parasit dalam tubuh seseorang,
korneum sampai akhirnya tungau betina semakin besar pula kemungkinan ia akan
bertelur.Sarcoptes scabiei tidak dapat menularkan parasit tersebut melalui kontak
menembus lebih dalam dari lapisan stratum tidak langsung.10,11,12
korneum.6,10,11 Telur menetas menjadi larva Sarcoptes scabiei mudah menular karena
dalam waktu 2-3 hari dan larva menjadi nimfa kontak kulit yang sering terjadi, terutama bila
dalam waktu 3-4 hari. Nimfa berubah menjadi tinggal di tempat tinggal yang sama. Tingkat
tungau dewasa dalam 4-7 hari. Sarcoptes prevalensi skabies lebih tinggi pada anak-anak
scabiei jantan akan mati setelah melakukan atau usia muda, dewasa muda yang aktif
kopulasi, tetapi kadang-kadang dapat bertahan secara seksual, penghuni rumah jompo,
hidup dalam beberapa hari.1,9 Pada sebagian penghuni fasilitas kesehatan jangka panjang,
besar infeksi, diperkirakan jumlah tungau penghuni sekolah berasrama, penghuni tempat
betina hanya terbatas 10 sampai 15 ekor dan lain yang keadaannya ramai dengan kebersihan
kadang terowongan sulit untuk diidentifikasi.9 rendah, orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang rendah, dan pendapatan keluarga yang
rendah. Selain itu, pasien dengan presepsi
sensori yang menurun seperti pada orang yang
menderita kusta, orang dengan

Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |38


Firza Syailindra dan Hanna Mutiara l Skabies

imunokompromais, dan orang berusia tua lebih hebat pada malam hari karena
memiliki risiko tersendiri untuk penyakit kulit meningkatnya aktivitas tungau akibat suhu
ini.12,13 Individu yang mengalami hiposensitisasi yang lebih lembab dan panas. Sensasi gatal
ketika terinfestasi parasit seringkali tidak yang hebat seringkali mengganggu tidur dan
menimbulkan keluhan klinis, namun menjadi penderita menjadi gelisah. Pada infeksi inisial,
pembawa (karier) bagi individu lain.6,7 gatal timbul setelah 3 sampai 4 minggu, tetapi
Seseorang mengalami gejala skabies paparan ulang menimbulkan rasa gatal hanya
ketika tungau masuk ke dalam lapisan kulitnya. dalam waktu beberapa jam. Studi lain
Lesi primer yang terbentuk akibat infeksi menunjukkan pada infestasi rekuren, gejala
skabies pada umumnya berupa terowongan dapat timbul dalam 4-6 hari karena telah ada
yang berisi tungau, telur, dan hasil reaksi sensitisasi sebelumnya.6,7
metabolisme. Terowongan berwarna putih Terdapat varian dari skabies yang
abu-abu, tipis dan kecil seperti benang dengan disebut skabies berkrusta (skabies Norwegia).
struktur linear atau berkelok-kelok kurang Bentuk ini ditandai dengan dermatosis
lebih 1-10 mm yang merupakan hasil dari berkrusta pada tangan dan kaki, kuku yang
pergerakan tungau di dalam stratum korneum. distrofik, skuama yang generalisata. Bentuk ini
Di ujung terowongan dapat ditemukan vesikel sangat menular tetapi rasa gatalnya sangat
atau papul kecil. Terowongan dapat ditemukan sedikit. Tungau dapat ditemukan dalam jumlah
bila belum terdapat infeksi sekunder.1,9,14 yang sangat banyak. Skabies krusta terutama
Ketika menggali terowongan, tungau terjadi pada pasien dengan usia yang lebih tua,
mengeluarkan sekret yang dapat melisiskan imunokompromais, retardasi mental, dan
stratum korneum. Sekret dan eksret tersebut psikosis.6,15,16
akan menyebabkan sensitisasi sehingga Selain agen tungau spesifik Sarcoptes
menimbulkan lesi sekunder. Lesi sekunder scabiei var. hominis, manusia juga dapat
berupa papul, vesikel, pustul, dan terkadang terinfeksi dari spesies yang berasal dari hewan.
bula. Selain itu dapat pula terbentuk lesi tersier Hewan domestik dan liar di seluruh dunia yang
berupa ekskoriasi, eksematisasi, dan pioderma. rentan terhadap Sarcoptes scabiei
Meskipun dapat terbentuk lesi sekunder dan menyebabkan penyakit yang disebut tungau
tersier, namun tungau hanya dapat ditemukan sarcoptic. Telah dilaporkan skabies yang
pada lesi primer.1,6,9 Lesi primer pada skabies disebabkan oleh Sarcoptes scabiei varian selain
sangat menular melalui jatuhnya krusta yang hominis, diantaranya berasal dari anjing, babi,
berisi tungau. Krusta tersebut menyediakan kuda, unta, beruang hitam, monyet, dan
makanan dan perlindungan bagi tungau yang rubah.13
memungkinkan mereka untuk bertahan Telah dilaporkan adanya transfer parasit
hidup.12 dari hewan ke manusia, namun studi
Kelangsungan hidup Sarcoptes scabiei eksperimental menunjukkan limited-cross
sangat bergantung pada kemampuannya ineffectivity antara agen spesies dengan host
meletakkan telur, larva, dan nimfa di dalam yang berbeda. Selain itu, studi genotip juga
stratum korneum. Oleh karena itu, tungau ini telah mengungkapkan bahwa terdapat
sangat menyukai bagian kulit yang memiliki pemisah yang terkait host dan agen spesifik
stratum korneum yang relatif lebih longgar dan yang membatasi transmisi tungau. Pada kasus
tipis seperti sela-sela jari tangan, telapak yang langka, transmisi tungau dari hewan ke
tangan bagian lateral, pergelangan tangan manusia menimbulkan manifestasi klinis yang
bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak berbeda, seperti misalnya masa inkubasi
bagian depan, areola mammae (wanita), menjadi lebih pendek, gejala bersifat
umbilikus, bokong, genitalia eksterna (pria). sementara dan dapat sembuh sendiri, tidak
Kelainan klinis pada kulit yang terdapat terowongan yang terbentuk, serta
ditimbulkan oleh infestasi Sarcoptes scabiei predileksinya menjadi atipikal.13
sangat bervariasi. Dikenal 4 tanda utama atau Diagnosis skabies ditegakkan
tanda kardinal pada infestasi skabies yaitu, berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
pruritus nokturna, menyerang sekelompok Apabila ditemukan dua dari empat tanda
orang, ditemukannya terowongan (kunikulus), kardinal skabies, maka diagnosis sudah dapat
dan ditemukan parasit Sarcoptes scabiei.6,7 dipastikan.6,7,17 Diagnosis dapat dipastikan bila
Pruritus nokturna adalah rasa gatal yang terasa menemukan Sarcoptes scabiei. Beberapa cara

Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |39


Firza Syailindra dan Hanna Mutiara l Skabies

untuk menemukan tungau tersebut adalah waktu yang dianjurkan, segera bersihkan
kerokan kulit, mengambil tungau dengan skabisid dan tidak boleh mengulangi
jarum, membuat biopsi eksisional, dan penggunaan skabisid yang berlebihan setelah
membuat biopsi irisan.1,6 Apabila ditemukan seminggu sampai dengan 4 minggu yang akan
gambaran terowongan yang masih utuh, datang; dan (g) Setiap anggota keluarga
kemungkinan dapat ditemukan pula tungau serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan
dewasa, larva, nimfa, maupun skibala (fecal yang sama dan ikut menjaga kebersihan.18
pellet) yang merupakan poin diagnosis pasti. Produk yang digunakan untuk
Akan tetapi, kriteria ini sulit ditemukan karena membunuh tungau disebut skabisid. Permetrin
hampir sebagian besar penderita pada krim 5%, Krotamiton losio 10% dan Krotamiton
umumnya datang dengan lesi yang sangat krim 10%, Sulfur presipitatum 5%-10%, Benzyl
variatif dan tidak spesifik. Pada kasus skabies Benzoat Losio 25%, Gamma benzene
yang klasik, jumlah tungau sedikit sehingga hexachloride 1% krim (Lindane losio 1%), dan
diperlukan beberapa lokasi kerokan kulit. Ivermektin merupakan regimen untuk
Teknik pemeriksaan tersebut sangat pengobatan tungau yang hanya tersedia
tergantung pada operator sehingga sering dengan resep dokter.6,19,20
terjadi kegagalan menemukan tungau.6,7 Permetrin krim 5% telah disetujui oleh
Diagnosis banding dari skabies adalah United States Food and Drug Administration
prurigo karena memiliki tempat predileksi yang (FDA). Aman dan efektif bila digunakan pada
sama.1 Diagnosis banding skabies meliputi anak-anak berusia 2 bulan atau lebih, dan
hampir semua dermatosis dengan keluhan merupakan obat pilihan untuk pengobatan
pruritus, yaitu dermatitis atopik, dermatitis skabies. Permetrin dapat membunuh tungau
kontak, prurigo, urtikaria papular, pioderma, dan telur. Aplikasinya hanya sekali dan dihapus
pedikulosis, dermatitis herpetiformis, setelah 10 jam. Bila belum sembuh diulangi
ekskoriasi-neurotik, liken planus, penyakit setelah seminggu.6,19 Krotamiton losio 10%
Darier, gigitan serangga, mastositosis, urtikaria, dan Krotamiton krim 10% telah disetujui FDA
dermatitis eksematoid infeksiosa, pruritis untuk pengobatan skabies pada orang dewasa.
karena penyakit sistemik, dermatosis pruritik Aman bila digunakan dengan pengarahan,
pada kehamilan, sifilis, dan vaskulitis. Oleh yaitu harus dijauhkan dari mata, mulut, dan
karena itu skabies disebut juga “the greatest uretra. Obat ini memiliki dua efek, yaitu
imitator”. 1,6 sebagai antiskabies dan antigatal.6,19
Penatalaksanaan skabies dilakukan Sulfur presipitatum 5%-10% digunakan
kepada penderita dan seluruh anggota untuk mengobati skabies pada anak-anak dan
keluarga atau orang yang dekat dengan orang dewasa. Preparat ini tidak efektif
penderita meskipun tidak menimbulkan terhadap stadium telur sehingga
gejala.6,15 Syarat obat yang ideal harus efektif penggunaanya tidak boleh kurang dari 3 hari.
terhadap semua stadium tungau, harus tidak Kekurangannya ialah berbau dan mengotori
menimbulkan iritasi dan tidak toksik, tidak pakaian, kadang-kadang menyebabkan iritasi.
berbau atau motor serta tidak mewarnai atau Telah terbukti dapat mengobati anak usia
merusak pakaian, dan mudah diperoleh serta kurang dari 2 bulan.6,16 Benzyl Benzoat losio
murah.6 25% efektif terhadap semua stadium, diberikan
Penatalaksanaan umum meliputi edukasi setiap malam selama 3 hari. Obat ini sulit
kepada pasien, yaitu: (a) Mandi dengan air diperoleh, sering memberi iritasi, dan kadang-
hangat dan keringkan badan; (b) Pengobatan kadang menyebabkan rasa makin gatal dan
skabisid topikal yang dioleskan di seluruh kulit, panas setelah dipakai.6,20
kecuali wajah, sebaiknya dilakukan pada Gamma benzene hexachloride 1% krim
malam hari sebelum tidur; (c) Hindari (Lindane losio 1%) merupakan organoklorida.
menyentuh mulut dan mata dengan tangan; (d) Meskipun telah disetujui penggunaannya oleh
Ganti pakaian, handuk, sprei yang digunakan, FDA untuk pengobtan skabies, lindane tidak
dan selalu cuci dengan teratur, bila perlu dianjurkan sebagai terapi lini pertama.
direndam dengan air panas, karena tungau Penggunaan yang berlebihan atau secara tidak
akan mati pada suhu 130 oC; (e) Hindari sengaja menelan lindane dapat menjadi racun
penggunaan pakaian, handuk, sprei bersama bagi otak dan bagian-bagian lain dari system
anggota keluarga serumah; (f) Setelah periode saraf. Penggunaan lindane harus terbatas pada

Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |40


Firza Syailindra dan Hanna Mutiara l Skabies

pasien yang mengalami gagal pengobatan dengan penderita. Pengulangan terapi dapat
dengan obat lain yang memiliki efek lebih dilakukan bila tanda dan gejala menetap.
sedikit atau tidak mampu mentoleransi obat Pilihan obat untuk skabies adalah Permethrin
tersebut. Lindane tidak boleh digunakan pada krim 5%, Krotamiton losio atau krim 10%,
bayi yang premature, orang dengan gangguan Sulfur presipitatum 5%-10%, Benzyl Benzoate
kejang, ibu hamil atau menyusui, iritasi kulit, 25%, Lindane losio 1 %, dan Ivermektin oral.
serta bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang
beratnya kurang dari 110 pon.16,19 Simpulan
Ivermektin merupakan agen antiparasit Skabies merupakan penyakit infeksi oleh
oral yang yang digunakan untuk infeksi cacing. ektoparasit Sarcoptes scabiei var. hominis.
Bukti menunjukkan bahwa ivermektin oral Skabies merupakan penyakit kulit ke tiga dari
dapat menjadi pengobatan yang aman dan dua belas penyakit kulit tersering di Indonesia.
efektif untuk skabies. Tapi, ivermektin tidak Peyakit ini sering terjadi kepada orang atau
termasuk obat yang disetujui FDA. Ivermektin kelompok dengan higienitas yang rendah.
oral digunakan untuk pasien yang mengalami Gejala yang paling sering ditimbulkan adalah
gagal pengobatan atau tidak dapat gatal yang semakin bertambah saat malam
mentoleransi obat topikal. Dosis yang hari. Diagnosis skabies ditegakkan berdasarkan
digunakan untuk skabies klasik adalah 2 dosis hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik.
(200µg/kgBB/ dosis) diminum bersamaan Penatalaksanaan pada skabies memerlukan
dengan makan, sekitar satu minggu edukasi yang lebih untuk pasien karena pilihan
terpisah.16,19 obat yang akan diberikan tidak sedikit efek
sampingnya dan parasit ini bersifat sangat
Ringkasan menular.
Skabies merupakan penyakit kulit yang
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi Daftar Pustaka
terhadap Sarcoptes sacbiei var. hominis. Siklus 1. Sutanto I, Ismid IS, Sjarifuddin PK, dan
hidup skabies memiliki beberapa fase, yaitu Sungkar S. Parasitologi kedokteran edisi
telur, larva, nimfa, dan dewasa. Sarcoptes keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran
scabiei bertahan hidup dengan membuat lesi Universitas Indonesia; 2008.
berupa terowongan di lapisan stratum 2. Audhah NA, Umniyati SR, dan Siswati AS.
korneum kulit manusia yang berisi telur, Scabies risk factor on students of islamic
tungau, dan hasil metabolisme. Lesi tersebut boarding school (study at darul hijrah
sangat menular melalui kontak langsung kulit islamic boarding school, cindai alus village,
ke kulit maupun kontak tidak langsung. martapura subdistrict, banjar district,
Skabies dapat menginfestasi siapa saja, south kalimantan). J Buski. 2012;1(4):14-
namun beberapa kelompok yang memiliki 22.
kerentanan dan lebih berisiko untuk terinfeksi 3. Aminah P, Sibero HT, dan Ratna MG.
adalah anak-anak/usia muda, dewasa muda Hubungan tingkat pengetahuan dengan
yang aktif secara seksual, penghuni rumah kejadian skabies. J Majority. 2015;5(4):54-
jompo, fasilitas kesehatan jangka panjang, 59.
sekolah berasrama, dan tempat huni lain yang 4. Ratnasari AF dan Sungkar S. Prevalensi
ramai dengan kebersihan rendah, sistem skabies dan faktor-faktor yang
kekebaan tubuh yang rendah, pendapatan berhubungan di pesantren x, jakarta
keluarga yang rendah, kebersihan yang buruk timur. eJKI [internet]. 2014 [diakses
seperti berbagi pakaian dan handuk serta tanggal 30 November 2015]; 2(1):7-12.
frekuensi mandi yang jarang. Tersedia dari:
Terdapat empat tanda kardinal dari http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/arti
infeksi oleh Sarcoptes scabiei, yaitu pruritus cle/viewFile/3177/3401.
nokturna, menyerang sekelompok orang, 5. Stephen J dan Gilmore. Control strategies
terdapat terowongan (kunikulus), dan for endemic childhood scabies. PloS ONE
menemukan parasit skabies. Penatalaksanaan [internet]. 2011 [diakses pada 30
skabies dilakukan pada penderita yang November 2015]; 6(1):e15990. Tersedia
terinfeksi dan orang-orang yang dekat dengan dari:http://journals.plos.org/plosone/artic
penderita maupun melakuan kontak langsung le?id=10.1371/journal.pone.001599.

Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |41


Firza Syailindra dan Hanna Mutiara l Skabies

6. Ronny PH. Skabies. Dalam: Adhi D, Oktober 2015]. Tersedia


Mochtar H, Siti A, Editor. Ilmu Penyakit dari:http://emedicine.medscape.com/arti
Kulit dan Kelamin Edisi Keenam. Jakarta: cle/1109204-overview#a5.
Balai Penerbit FKUI; 2010. hlm. 122-125. 14. American Academy of Dermatology 1938;
7. Amiruddin MD. Ilmu penyakit kulit dan 2015 [diakses tanggal 30 Oktober 2015].
kelamin edisi I. Makassar: Fakultas Tersedia dari:
Kedokteran Universitas Hasanuddin; https://www.aad.org/dermatology-a-to-
2003. z/diseases-and-treatments/q---
8. Centers for Disease Control Prevention; t/scabies/signs-symptoms.
2010 [diakses tanggal 29 oktober 15. Gunning K, Pippitt K, Kiraly B, Sayler M.
2015].Tersedia dari: Pediculosis and scabies: a treatment
http://www.cdc.gov/parasites/scabies/. update. American Family Physician.
9. Currie BJ dan McCarthy JS. Permethrin 2012;86(6):535-541.
and ivermectin for scabies. N Egl J Med. 16. Oakley A. Scabies: diagnosis and
2010;362(8):717-725. management. BPJ19. 2009;19:12-16.
10. Medscape; 2014 [diakses tanggal 30 17. Oliver Chosidow. Scabies. N Engl J Med.
Oktober 2015]. Tersedia dari: 2006;354(16):1718-1-27.
http://emedicine.medscape.com/article/ 18. Karthieyan K. Treatment in scabies:
1109204-overview#a4. newer perspectives. Postgraduate Med J.
11. Centers for Disease Control Prevention; 2005;81:7-11.
2010 [diakses tanggal 29 oktober 2015]. 19. Centers for Disease Control Prevention;
Tersedia dari: 2010 [diakses tanggal 30 Oktober 2015].
http://www.cdc.gov/parasites/scabies/ep Tersediadari:
i.html. http://www.cdc.gov/parasites/scabies/he
12. American Academy of Dermatology 1938; alth_professionals/meds.html.
2015 [diakses tanggal 30 Oktober 2015]. 20. American Academy of Dermatology 1938;
Tersedia dari: 2015 [diakses tanggal 30 Oktober 2015].
https://www.aad.org/dermatology-a-to- Tersedia dari:
z/diseases-and-treatments/q--- https://www.aad.org/dermatology-a-to-
t/scabies/who-gets-causes. z/diseases-and-treatments/q--
13. Medscape; 2014 [diakses tanggal 30 t/scabies/diagnosis-treatment

Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |42

Anda mungkin juga menyukai