SKRIPSI
Disusun oleh :
IRA AGHISTA
17.96.0090
2021
KOMUNIKASI PERSUASIF GURU DAN ORANGTUA
Oleh :
Dosen Pembimbing:
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Diajukan oleh :
Ira Aghista
17.96.0090
Menyetujui,
(NIK. 190302107)
ii
HALAMAN MOTO
iii
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 17.96.0090
Menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya ilmiah asli, bukan plagiasi
dari karya orang lain. Apabila pernyataan ini tidak benar dan ditemukan plagiasi
pada karya lain maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditentukan oleh
Universitas.
Ira Aghista
17.96.0090
iv
ABSTRAK
v
ABSTRCT
The results of this study indicate that the persuasive communication techniques of
teachers and parents in building student character by paying attention, praise
and refraction. In addition, with the existence of cohesiveness between teachers
and parents, it is hoped that it can change the character of students.
vi
KATA PENGANTAR
Penulis
Ira Aghista
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN MOTO.........................................................................................
LEMBAR PERTANYAAN..............................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
viii
3.1 Kajian Teori................................................................................................
ix
4.2 Kohesifitas tinggi memberikan kesamaan komunikasi persuasif guru dan
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan................................................................................................
5.2. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
LAMPIRAN.....................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
BAB I
PENDAHULUAN
sosial yang tidak bisa hidup mandiri tetapi saling membutuhkan satu sama
berbagai tujuan untuk berhubungan satu sama lain. Menurut Effendy (2004:5)
lain untuk memberi tahu, ataupun mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,
memberikan efek pesan kepada orang lain. Maka dari itu komunikasi
mempunyai cara tersendiri untuk mempengaruhi orang lain dengan apa yang
1
berkomunikasi dengan orang lain karena manusia tidak bisa hidup sendirian
tanpa bantuan orang lain. Salah satu naluri manusia sebagai makhluk hidup
Membangun karakter juga merupakan bentuk dari kualitas sekolah itu agar
prestasi.
karakter yang baik sejak dini. Tujuan guru dan orang tua ini agar anak
terbebas dari perilaku menyimpang untuk itu peran guru dan orang tua sangat
karakter yang baik pada siswa. Cara komunikasi yang dilakukan guru sangat
bisa memberikan arahan langsung kepada anak didik tanpa adanya paksaan.
melakukan semua hal yang telah diajarkan oleh guru maupun orang tua.
Dalam hal ini komunikasi yang ditekankan pada proses membangun karakter
siswa.
2
Pada kegiatan proses belajar mengajar, Guru menginstruksikan pesan-
dilakukan dengan berbagai cara, baik secara “verbal” (dalam bentuk kata-kata
baik lisan maupun tulisan) ataupun “non verbal” (tidak dalam bentuk kata-
muka, berbicara di depan kelas dalam proses belajar mengajar adalah contoh-
pendidik harus mampu menciptakan suasana yang jauh dari kata pemaksaan
pada anak didik, sebaliknya para pendidik dituntut untuk berkomunikasi yang
lemah lembut, santun, baik dan penuh kasih sayang. Hal ini dimaksudkan
agar proses membangun karakter mampu di serap dan ditiru oleh anak.
3
karena komunikasi seperti ini mampu mempengaruhi komunikan untuk aktif
Berbagai program mengajar diterapkan disekolah ini. Tetapi hal tersebut tidak
sesuai dengan perilaku siswanya, dari tiga SMA Negeri yang ada dikota
Boyolali hanya SMA Negeri 2 Boyolali yang terkenal dipandang kurang baik,
maka dari itu penulis ingin meneliti di SMA Negeri 2 Boyolali. Banyak
Boyolali ini masih banyak siswa yang bolos dengan seragam sekolah,
walaupun sudah diterapkan kedisiplinan tetapi masih aja ada siswa yang
karakter yang baik. Tetapi, bagi siswa yang baru tidak semua mempunyai
karakter yang baik. Hal ini dikarenakan pendidikan sebelumnya pada sekolah
dari itu tidak mudah untuk membentuk karakter baru siswa menjadi satu
siswa yang berbeda-beda menjadi satu karakter yang sesuai visi dan misi
4
SMA Negeri 2 Boyolali. Sekolah akan dikatakan berkualitas dan bermutu jika
guru dan orang tua untuk membentuk karakter siswa melalui teknik
komunikasi persuasif yang ada di SMA Negeri 2 Boyolali. Peneliti ingin tahu
5
3. Untuk mengetahui bagaimana kohesifitas komunikasi persuasif guru dan
1. Manfaat Akademik
Sebagai masukan dan informasi bagi para peneliti dan pembaca dalam hal
komunikasi persuasif.
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmiah, dan ide serta sarana
6
perilaku beribadah ritual khususnya sholat fardhu lima waktu dan aktivitas
Pembentukan penelitian,
calon lokasi
Tamtama penelitian.
Rindam IV
Diponegoro
Kebumen
2. Fatmah Komunikasi Komunikasi Kualitatif Subjek,
dalam Permasalaha
membentuk penelitian,
beribadah lokasi
anak penelitian.
khususnya
sholat wajib
7
lima
waktu dan
aktifitas
membaca Al-
Qur’an
Sumber : olahan peneliti
BAB II
8
METODELOGI PENELITIAN
1. Paradigma Penelitian
realitas sosial dilihat sebagai hasil kontruksi sosial bersifat relatif. Paradigma
2003:3).
2. Pendekatan Penelitian
9
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan cara observasi dan
1. Observasi
langsung, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau observer dalam
Peneliti akan terjun langsung ke lapangan dan melakukan riset ditempat yang
telah ditentukan.
2. Metode Wawancara
terarah yang dilaksanakan secara bebas dan juga mendalam (in-depth), tetapi
kebebasan ini tidak terlepas dari pokok permasalahan yang akan ditanyakan
3. Dokumentasi
10
2.3 Teknik Analisis Data
terkumpul, maka peneliti akan menganalisis data yang ada dan juga informasi
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
lapangan.
11
makna yang terkandung dengan konsep dasar penelitian. Verifikasi
obyektif.
1. Data primer
Data primer yakni data yang diperoleh dilapangan bersumber dari informan
4 orang (Guru wali kelas dan Orang tua murid) di SMA Negeri 2 Boyolali.
2. Data sekunder
12
2.5 Tempat dan Waktu Penelitian
. 1 2 n3 4 5
1. ACC Judul
2. BAB I – II
3. BAB III-IV
4. Observasi
5. Analisis Data
6. ACC Sidang
Catatan :
BAB III
13
3.1.1 Definisi Komunikasi
communicare yang berarti membuat sama (to make common). Kata pertama
merupakan asal dari kata-kata Latin yang mirip. Komunikasi berarti berbagi
ide, makna atau informasi dengan cara yang sama (Deddy Mulyana : 2005 :
46).
transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan dari guru kepada siswa. Hal ini
gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk
14
terjadinya komunikasi. Dalam istilah “bahasa komunikasi” komponen-
4. Media : sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh
sebagai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, komunikasi akan efektif dan
simbol.
1. Sumber (Source)
15
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam rangka penyampaian pesan,
2. Komunikator
3. Komunikan
sebagai berikut :
16
Dengan kata lain, hasil atau respons yang diharapkan komunikator
bergantung pada proses dan strategi komunikasi yang dia dilakukan pada
komunikan.
1. Komunikasi Informatif
2. Komunikasi koersif
seseorang kepada orang lain dengan ancaman agar merubah sikap atau
3. Komunikasi Persuasif
17
Komunikasi persuasif merupakan proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain agar berubah sikapnya, opininya dan tingkah
4. Hubungan Manusiawi
sugestif dan kedua pihak merasa hatinya puas. Komunikasi ini bersifat
komunikasi persuasif.
sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan atau bujukan agar mau
18
Menurut Severin & Tankard, (2007 : 177) (dalam Olzon dan Zanna),
orang lain. Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua:
Menurut De Vito (dalam Riyanto & Mahfud, 2012: 51) yaitu ; (1)
efek. Efek menurut Applbaum (dalam Effendy, 2009 : 80), adalah apa
yang terjadi pada komunikan sebagai akibat dari dampak stimuli atau
perubahan sikap, opini dan tingkah laku yang timbul dari kesadaran
19
3.1.2.1 Efek Komunikasi Persuasif
Efek adalah perubahan yang terjadi pada drii komunikasi sebagai akibat
(DeFluer,1996), yaitu :
1. Model psikodinamika
Model sosial budaya bersumber dari teori hubungan sosial dan teori
20
budaya. Jadi pemahaman tentang komunikasi lintas budaya merupakan
1. Teknik Asosiasi
2. Teknik Integrasi
komunikan.
3. Teknik Ganjaran
menjanjikan harapan.
4. Teknik Tataan
21
Menurut Chotimah (2008), guru adalah orang yang memfasilitasi proses
Sedangkan menurut Dri Atmaka (2004) definisi guru adalah orang dewasa
sosial.
Definisi orangtua adalah keluarga kecil yang terdiri dari ayah dan ibu,
Guru dan orangtua juga mempunyai tujuan yang sama untuk anaknya
tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
karakter adalah cara berfikir dan berperilaku seseorang yang menjadi ciri
khas dari individu untuk hidup dan kerjasama, baik dalam keluarga,
22
watak, kepribadian memang sering tertukar pengertiannya. Karena dalam
hal ini memang mempunyai kesamaan yaitu sesuatu yang asli dalam diri
Sejak lahir hingga umur lima tahun, kemampuan nalar seorang anak
belum tumbuh sehingga pikiran bahwa sadar masih terbuka dan mau
3.1.5 Siswa
Siswa atau pesetra didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan
23
Gambar 2.1
Komunikasi Persuasif
1. Karakter Religius
2. Karakter Mandiri
3. Karakter Gotong Royong
4. Karakter Nasionalisme
24
Juni tahun 1982. Sekolah ini juga mempunyai monumen perjuangan rakyat
bersama pelajar pejoang yang sering di sebut SA/CSA. Icon SMA Negeri 2
1981, telah dimulai juga pada tanggal 6 September 1981 perletakan batu.
kurang lebih 7 km dari Kragilan. Sekolah ini pada awalnya dibangun pada
masa perjuangan dan pada masa itu siswa yang sekolah disini hanya sedikit,
desa Tlatar ini terutama dari 9 Kelurahan tersebut diatas untuk diterima
ini kemudian banyak diminati oleh para orangtua. Dari tahun ke tahun
adalah:
25
. Menjabat
1. Alm. Bapak Priyono 1982 - 1987
- Sekarang
Sumber : SMA Negeri 2 Boyolali
26
Gambar 2.1 Logo SMA Negeri 2 Boyolali
A. Visi
B. Misi
perlombaan.
27
6. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, aman dan
sehat.
BAB IV
28
4.1 Hasil Teknik Komunikasi Guru dan Orangtua dalam membangun
karakter
karakter siswa yaitu dengan cara memuji yang baik terkait prestasinya,
seperti contohnya dengan memberikan pujian bagi siswa yang datang lebih
awal atau presensi paling awal, dan menggumpulkan tugas paling awal lalu
29
prestasi siswa disertai pujan halus condong memudahkan mengambil
Hal yang sama juga dilakukan oleh Ibu Mumfasillah yang mengatakan
membuat diskusi terkait kasus yang lagi viral dengan hal itu siswa akan
saya keluarkan suatu pujian “kerja kamu luar biasa, tingkatkan prestasimu
memberikan pujian ke siswa yang bersikap baik contoh lain jika ada tugas
rumah selalu mengerjakan dan tepat waktu saat menggumpulkan tugas saya
beri apresiasi supaya lebih semangat saya memuji yang tidak berlebihan tapi
bisa menarik siswa itu kekuatan saya dalam berkomunikasi dengan siswa”.
viral melalui media atau surat kabar yang kemudian dijadikan bahan diskusi
untuk para siswa. Guru memberikan contoh dari media tidak hanya
mengenai hal yang negatif tetapi juga ada hal positifnya. Lalu diharapkan
Hal ini juga dilakukan oleh Ibu Sugyarti ia mengatakan bahwa “saya
selalu memberikan pujian kepada anak dan selalu bangga dengan nilai yang
didapat, contohnya saya memuji “anak pintar sudah berhasil juara kelas ya,
selalu belajar dengan baik, sebagai orangtua saya harus bisa mencontohkan
30
yang baik supaya anak meniru seperti tidak pernah meninggalkan sholat,
kalau sholat kita rajin tepat waktu anak pasti akan meniru”.
kepada anaknya dengan nilai yang ia dapat, nilai berapapun ibu selalu bilang
dengan orangtua.
Menurut Ibu Rahma “teknik komunikasi saya dalam mendidik anak itu
dengan selalu mengapresiasi hal yang positif, seperti halnya kamu pinter ya
nak, secara terus menerus, supaya anak saya merasa bahwa dia kebanggaan
saya, oya disisi lain saya selalu mendidik anak saya dengan keras supaya
mendidik anaknya dengan keras supaya anak itu tidak bersifat manja.
komunikasi persuasif memuji bisa membuat siswa lebih percaya diri dan
semangat untuk belajar dari adanya komunikasi yang baik timbul pula
karakter yang baik, karena anak dimasa remaja menuju dewasa sangat
31
mengarahkan, memperhatikan dan selalu mendampingi perkembangan
memberikan perhatian yang lebih juga bisa membuat siswa menjadi nyaman
seperti contohnya ibu guru yakin kalau kamu mau belajar lebih giat pasti
kamu bisa meraih nilai yang lebih bagus jangan lupa selalu belajar dan jaga
kesehatan, dan ibu selalu bersedia menjadi tempat curhat siswa jika
membutuhkan saya”.
Hasil wawancara dengan ibu ratih puji ia mengatakan jika dengan cara
yang baik.
hanya sebatas pada satu dua segi kebaikan dalam membangun karakter,
tetapi dalam segi mental, moral, fisikal, keimanan, dan sosial, agar
menciptakan individu yang berkarakter baik dan sempurna bukti dari saya
sebelum ujian kamu jangan lupa makan terlebih dahulu supaya konsentrasi”.
memberi reminder pada h-1 pelajaran di grub kelas agar tidak ada siswa
32
yang terlambat/ketinggalan absen, jika siswa yang tidak ada kabarnya saya
chat temannya, jika tidak bisa kita datang kerumahnya karena itu sebagai
untuk mencari tau keadaanya, saat anak tersebut jarang aktif dikelas.
meraih mimpi ya kak, besok ada ujian kakak jangan capek- capek istirahat
yang cukup, jangan lupa berdo’a dan sholat 5 waktu selalu menanamkan
perhatian juga membuat pola pikir anak bisa berubah tanpa memaksanya
dan selalu menanamkan nilai agama ke anak supaya anak berakhlak baik.
perlahan saya beri nasehat, saya juga selalu siap dan bersedia jika anak saya
33
ingin bercerita atau sharing baik dalam hal pembelajaran maupun diluar
anaknya dan mendidik anaknya supaya selalu terbuka dalam segala hal.
(nyata) dan lebih percaya dengsn apa yang mereka lihat dari pada yang
akan mampu menjelaskan suatu pengetahuan, nilai agama, nilai moral, dan
nilai social pada anak dengan cara yang lebih mudah. Hindari penggunaan
kata-kata yang tidak layak didengar maupun sikap yang tidak layak dilihat
perhatian.
34
Ibu ratih puji menjelaskan “metode yang saya gunakan ini dengan cara
dahulu, lalu membaca buku 15 menit sebelum pelajaran selain itu saya
selalu membiasakan siswa untuk selalu menjaga tutur kata yang baik,
bertutur kata yang baik itu juga harus di contohi oleh gurunya, jika sedang
mengajar jangan sampai kita berkata yang jelek, selain menjaga tutur kata
yang baik saya selalu mencontohkan kepada siswa jika saat pelajaran
dimulai tidak boleh memainkan handphone, saat saya melarang saya juga
melaksanakan pelajaran”.
“siswa akan bersikap baik sesuai dengan apa yang mereka liat, maka dari
dan yang non islam ada pelajaran rohani tersendiri, selain itu pembiasaan
35
Hasil dari wawancara dengan ibu Mumfasillah, ia menggunakan
didalam kehidupannya.
Penuturan hal yang sama di ungkap oleh orangtua siswa Ibu Sugyarti
peraturan kepada anak waktu belajar jam 7 malam hingga jam 9 malam hal
itu menjadikan anak saya jadi terbiasa akan jam itu waktunya belajar, tidak
main hp, mencontohkan kepada anak jika selalu menjalankan ibadah, jika
bapak dan ibu sudah mencontohkan yang baik maka anak juga akan ikut
meniru maka dari itu penting banget untuk membiasakan anak untuk rajin
Ibu Rahma juga mengatakan “saya mendidik anak saya itu dengan
pergi kemana harus pamit dengan saya, karena anak remaja SMA ini perlu
mempunyai cara yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama maka
36
cara pembiasaan, guru dan orangtua sama-sama ingin membiasakan anak
didik nya supaya ngelatih pola pikirnya agar selalu mengingat nya dengan
warga sekolah baik guru, siswa, orangtua/wali murid sebagai bagian dari
setiap hari.
37
sangat penting untuk mempermudahkan kegiatan program literasi ini.
Model program literasi yang ada di SMA Negeri 2 Boyolali mulai dengan
mengatakan :
Hal yang sama juga dilakukan oleh Ibu Ratih Puji yang mengatakan “Saya
sangat mendukung dengan program ini karena dengan adanya program ini
siswa akan lebih disiplin , tetapi dalam program literasi ini sekolah harus
membaca, lalu di setiap kelas diberikan rak buku , lalu ditaman juga
disediakan tempat duduk untuk membaca, disisi lain sekolah kurang bisa
penuh program literasi ini karena agar sekolah mempunyai kebiasaan yang
baik.
sebagai berikut :
N Komponen Uraian
38
Perencanaan
1. Program : gerakan literasi SMA Negeri 2 Boyolali
2. Deskripsi Kondisi : Minat baca siswa di SMA Negeri 2
Boyolali masih rendah. Hal ini ditandai dengan
frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan masih
rendah, siswa lebih sering bermain hp ketimbang
membaca
3. Kegiatan: kegiatan yang diprogramkan di SMA Negeri
2 Boyolali adalah :
1. Pembiasaan kegiatan membaca hari senin
setiap minggu ke -1 selama 45 menit.
2. Memajangkan karya siswa di majalah dinding
kelas dan sekolah.
3. Kunjungan wajib ke peperpustakaan.
4. Mengikuti lomba yang berkaitan dengan
literasi.
4. Tujuan : mengembangkan budaya literasi siswa di
literasi di SMA negeri 2 boyolali ini cukup berjalan dengan baik dan
unggul juga dikarenakan adanya komunikasi guru dan siswa yang baik
sehingga siswa bisa lebih nyaman saat melaksaan program ini, tanpa
Ibu Mumfasillah juga mengatakan jika “dalam program literasi ini bisa
dikatakan berhasil dan cukup baik , walaupun banyak siswa yang malas
membaca maka dari itu saya sebagai guru harus pandai dalam
39
berkomunikasi dengan siswa supaya program ini mencapai keberhasilan
tidak harus tentang mata pelajaran tetapi bebas bisa membaca apa saja
dibuktikan dengan :
Book
6. Siswa merumuskan V
resume materi yang
dibaca di perpustakaan
7. Siswa membiasakan V
membaca sebelum
belajar dilaksanakan
literasi yang ada disekolah ini hampir berjalan dengan baik bisa dikatakan
40
baik karena dari tahun ke tahun SMA Negeri 2 boyolali ada perubahan
terkait perilaku siswa, dari yang tidak disiplin sekarang menjadi disiplin bisa
mencapai tujuan ini juga karena berkat komunikasi yang baik yang
dilakukan antara guru dan orangtua, karena adanya kerja sama sebagian
membaca dengan siswa rajin membaca maka dapat menambah wawasan dan
Berdasarkan wawancara diatas ibu Sugyarti selaku orangtua siswa dia sama-
Hal sama juga dikatakan oleh Ibu Rahma “saya sebenernya setuju-
setuju aja kak dengan program ini, karena kan untuk anak ya jadi saya selalu
nurut saja dengan sekolah yang terpenting anak saya tidak neko-neko dan
Hasil wawancara dengan Ibu Rahma , kohesifitas ibu rahma ini sedang
tidak terlalu kuat ia nurut aja dengan apa yang ada di sekolah.
41
untuk orangtua dan guru yang tujuannya untuk membangun komunikasi
yang baik antara guru dan orangtua, adanya keterkaitan kerja sama yang
itulah setiap guru mempunyai beban dan rasa tanggung jawab dalam hal
yang disetujui dari orangtua juga jadi sekolah bekerja sama dengan orangtua
kegiatanya orangtua harus tau apa saja yang ada dilakukan sekolah untuk
pendidikan karakter yang baik kepada semua siswa. pendidikan karakter ini
42
bertujuan supaya kelak nanti siswa yang sudah lulus dari sekolah mereka
Boyolali ini bisa dikatakan terlaksanakan dengan baik berbeda dengan tahun
sebelumnya dan dari tahun 2018 sampai dengan sekarang ini ada
baik, lalu siswa tidak hanya mempunyai pengetahuan saja tetapi juga punya
nilai karakter tidak terbatas pada pengetahuan saja, tapi juga dengan sikap
Hal lain juga di sampaikan oleh ibu Ratih Puji yang mengatakan
“dijaman sekarang ini banyak anak muda yang gampang terpengaruh hal
jelek maka dari itu dengan adanya program pendidikan karaker di SMA
SMA Negeri 2 Boyolali, hal ini dibuktikan dengan terjadi peningkatan siswa
43
yang baik, dengan nilai religi seperti contohnya naiknya jumlah jemaah
untuk siswa tentang pentingnya pendidikan karakter dan supaya siswa juga
generasi yang berkatakter baik tidak terjerumus akan hal yang tidak sesuai
kurang akan sikap, untuk itu saya sebagai orangtua mendukung penuh
program pendidikan karakter yang ada di SMA Negeri 2 Boyolali ini, dan
saya selalu hadir jika ada rapat supaya tau perkembangan anak saya
Bukti jika ibu sugyarti sangat mendukung program ini adalah ibu selalu
Ibu Rahma menuturkan “dengan program ini anak saya ada perubahan
44
mengerjakan pr saat ada tugas, saya juga ikut mengapresiasi jika anak saya
positif seperti itu jadi saya mendukung- mendukung aja program ini.
punya karakter yang baik, maka dari itu bentuk apapun itu yang
sebagai berikut :
.
1. Membiasaka Warga Seluruh Melaksanaka Terlaksana
n akhlak sekolah warga
dengan 5 S yang sekolah n kegiatan 5S
(Senyum, bertemu
Salam, dengan (senyum,sala
Sapa,Sopan warga lain
dan Santun ) mengucapka m,sapa,sopan
n salam
disertai dan santun.
menyapa
dengan
senyum dan
sopan
santun.
2. Motivation Pemutaran 1 bulan 1x Mengundang Terlaksana
day film yang setiap hari motivator
menunjang jum’at untuk
mengajarkan
pendidikan minggu
siswa agar
atau sekolah terakhir memiliki jiwa
mendatangk karakter yang
an alumni baik
motivator
yang dekat
dengan
45
siswa,
seperti
contohnya :
Psikolog
3. Mewujudka Menaati Semua Selalu Terlaksana
n sikap aturan yang warga menaati
teladan ada di sekolah peraturan
lingkungan yang berlaku
sekolah. disekolah
Guru
terutama
memberikan
teladan bagi
peserta
didik.
4. Membangun Seluruh Seluruh Setiap jumat Terlaksana
rasa komponen Warga siswa muslim
persaudaraa sekolah Sekolah diadakan
n, terdiri dari sholat jumat
solidaritas. aneka ragam berjamaah,
Dan suku, ras siswa putri
kedamaian antar jumat
golongan muslimah
dikembangk dan siswa
an dalam non muslim
persaudaraa diadakan
n solidaritas (PERSISKA
dan untuk yang
kedamaian beragama
tanpa non muslim)
membedaka
n SARA
5. Menanamka Siswa Seluruh Pendamping Terlaksana
n rasa cinta diarahkan warga Ekstrakulikul
tanah air dan sekolah er
melalui diwajibkan
ekstrakuliku untuk
ler mengikuti
ekstrakuliku
ler
Sumber : SMA Negeri 2 Boyolali
di SMA Negeri 2 Boyolali ini hampir mencapai tujuan yang baik dan
46
terlaksana dengan baik, bisa dikatakan berhasil juga karena efek komunikasi
persuasif yang dilakukan oleh guru mencapai tujuan dan dalam menjalani
program tersebut, ia mencontohkan yang baik alhasil akan tumbuh siswa yang
baik pula.
Ketika motivasi belajar siswa menurun, guru harus sebagai orang yang
bisa menginspirasi semangat. Salah satu cara yang bisa dilakukan guru
sebagai berikut :
memotivasi. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Albert
47
Bandura yang mengatakan bahwa teori belajar membahas tentang
(reinforcement) dan observational learning, (2) cara pandang dan cara pikir
yang kita miliki terhadap informasi, (3) begitu pula sebaliknya, bagaimana
menarik perhatian seperti memuji ini dilakukan oleh guru dan orangtua agar
didik. Dalam arti supaya guru dan orangtua bisa mengambil hati anak didik.
biasanya digunakan guru untuk menarik siswa agar siswa fokus dalam
proses pembelajran, hal ini sama dengan teori yang dikemukakan oleh Gage
(kebiasaan atau proses berpikir) seseorang sebagai hasil proses belajar dari
pengalaman itu sendiri. Untuk mengaplikasikan teori ini, seorang guru perlu
48
Berdasarkan penuturan informan diatas dapat disimpulkan bahwa
perhatian guru dan orangtua terhadap anak didik tidak hanya cukup jika
tidak dukung dengan perhatian dari orang tua saja tetapi keduanya harus
saling melengkapi, jadi harus ada kerja sama antara guru dan orangtua.
Bagaimanapun sikap yang ditunjukkan guru dan orangtua kepada anak akan
karakter anak, hal ini sesuai dengan taori yang dikemukakan oleh Gage
terlalu fokus pada pendidik. Jadi, tantangannya adalah guru harus lebih
baik itu akan menjadi kebiasaan anak karena mereka meniru dari hal-hal
yang konret. Guru dan orangtua yang sadar akan pentingnya membangun
manusia yang memiliki perilaku yang baik sehingga anak menjadi generasi
49
diatas, apabila guru dan orangtua selalu menampakkan sikap-sikap yang
buruk kepada anak didik, hal itu juga akan berpengaruh terhadap tumbuh
antara visi misi sekolah dengan visi misi orangtua kalau semisal
kohesifitasnya kuat berarti itu visi misinya sama, orangtua juga senantiasa
menjadi pola untuk kualitas pembelajaran yang akan jauh lebih baik
dengan pola hubungan yang kohesif kuat ada efek baik untuk kualitas
pendidikan.
Dengan adanya program yang ada disekolah ini diharapkan anak didik
bisa membawa efek perubahan, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari
yang tidak paham menjadi paham, dari tidak bisa menjadi bisa semua itu
Hal ini sesuai dengan teori behavioristik yang dikemukakan oleh Gage
menyampaikan suatu materi agar siswa tidak bosan, maka dari itu terbitlah
50
sekolah memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan program literasi
siswa, dan dijadikan sebagai kebiasaan. Sehingga setelah anak lulus dari
karakter yang baik, terlebih lagi diharapkan tidak mudah terpengaruh oleh
analisis terhadap bacaan tersebut. Dalam hal ini guru tidak hanya mengajar
saja tetapi lebih dari itu memberikan contoh dan kebiasaan untuk anak
bimbingan untuk anaknya, jadi dengan adanya kerja sama yang baik antara
guru dan orangtua memberikan efek yang baik pula untuk anak.
51
perpustakaan, jadi fasilitas perpustakaan juga harus mewadahi seperti buku
bacaan yang lengkap, tempat yang nyaman, dan fasilitas komputer dan
Ferguson (dalam Sutanto, dkk. 2016) yang menyatakan jika literasi tidak
hanya semata mengenai budaya baca dan tulis, tetapi juga harus
teknologi.
sulit. Maka dari itu sebagai guru dan orangtua harus bisa menarik
yang baik agar bisa membangun karakter anak yang baik pula, sesuai
dengan teori yang disampaikan oleh (chaiken et al) semakin banyak orang
dalam program ini mempunyai visi misi yang sama antara sekolah dan
52
Boyolali ini yakni (1) menambah kosa kata, (2) dapat menciptakan
dan ada efek yang diberikan oleh guru dan orangtua. Perubahan itu di
dimiliki dengan cara membaca hal ini membawa perubahan besar pada
kebiasaan membaca siswa yang tadinya tidak tau menjadi tau. Maka dari
itu diperlukan komunikasi persuasif yang kuat antara guru dan orangtua.
berpikiran baik, dan berperilaku baik. Jika sudah mencapai tujuan yang
menjelaskan bahwa karakter adalah satu kualitas atau sifat yang tetap terus
53
menerus dan kekal yang bisa dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan
bertujuan untuk merubah seorang individu menjadi sosok yang lebih baik
emosional dan spiritual serta skill yang dimiliki masing – masing individu.
Negara kita yang tercinta ini. Karakter yang baik membuat kita nyaman
baik maka dari itu perlu adanya komunikasi persuasif , komunikasi yang
tidak memaksa ,cara komunikasi persuasif ini untuk menarik anak didik
SMA Negeri 2 boyolali ini sebagian besar sudah mencapai tujuan. Berikut
Boyolali :
54
2. Nilai Karakter Nasionalisme
sportif yang diberikan oleh sekolah jika melanggar tata tertib sekolah.
sepanjang hayat.
akademik.
55
a. Cakupan sikap karakter integritas adalah tanggung jawab sebagai
siswa misal menggunakan hal pilih dan benar saat pemilihan osis,
b. Capaian karakter integras ini seperti siswa menepati janji. Ada pula
ditemukan.
guru dan orangtua dalam membina karakter anak adalah salah satu solusi
agama, karena selain belajar dan bermain anak remaja juga harus bisa
mendorong dirinya dengan akhlak yang baik dan ibadah yang baik supaya
terbiasa sampai dewasa. Selain itu hasil dari program pendidikan karakter
yaitu salam, sapa, senyum, sopan, dan santun dikalangan siswa, selain itu
hal pendidikan karakter siswa peran guru dan orangtua sangatlah penting,
56
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian dan analisis data tersebut
adalah :
membiasakan siswa untuk berbuat hal baik, hal ini di magsudkan supaya
57
siswa mampu memahami mengenai karakter dengan baik dan mampu
dan bekerja sama dengan orangtua, membuat visi misi antara sekolah dan
kontribusi yang kuat juga antara guru dan orangtua agar adanya
diharap bisa membangun karakter anak , dalam program ini juga bisa
4.2 Saran
berikut :
2. SMA Negeri 2 Boyolali ini sudah cukup baik dalam menjalankan program
58
DAFTAR PUSTAKA
A.W. Widjaja. 2002. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Bandura, A. (1994). Self Efficacy. In V. S. Ramachaudran (Ed.), Encyclopedia of
human behavior (Vol. 4, 77-81). New York: Academic Press
Effendi, Onong Unchjana. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, Bandung:
Rosdakarya.
59
Effendy, Onong Uchjana. Dinamika komunikasi, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014.
60
61