Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ANISA ZULFITRI

NIM : P032013411006

PRODI : DIII GIZI

TINGKAT : 1A

MATA KULIAH : ANATOMI FISIOLOGI

RESUME HOMEOSTATIS CAIRAN DAN ELEKTROLIT

RESUME LINK YOUTUBE 1

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Cairan di dalam tubuh kita terdiri dari banyak zat salah satunya adalah elektrolit.
Cairan dan elektrolit sangat diperukan dalam menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Pada
tubuh terdapat 90% dari total berat badan adalah cairan, persentas pada bayi adalah 75%,
pria dewasa 57%, dan wanita dewasa 55%.

 Cairan dan elektrolit diatur oleh :

1. Ginjal. Sebagai pengatur air, konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan
asam basa

2. Kulit. Sebagai pengatur cairan yang berkaitan dengan panas tubuh.

3. Paru-paru. Berperan dalam pengeluaran cairan insensible water -+ 400 ml/hari.

4. Gastrointestinal. Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam


mengeluarkan melalui penyerapan.

 Perpindahan cairan meliputi :

- Difusi

- Osmosi

- Filtrasi

- Transport aktif
 Faktor yang berpengaruh dalam pengaturan cairan dan elektrolit diantaranya :

- Umur - Kondisi sakit

- Iklim - Tindakan medis

- Diet - Pengobatan

- Strees - Pembedahan

 Gangguan dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit :

- Hipovolume/dehidrasi - Hiperkalemia

- Hipervolume/overhidrasi - Hiperkalsemia

- Hiponatremia - Hipokalsemia

- Hipernatremia - Hipermagnesia

- Hipokalemia - Hipomagnesia

 Pengaturan elektrolit :

1. Pengaturan keseimbangan natrium

Natrium merupakan kation dalam tubuh untuk pengaturan osmolaritas dan volume
cairan tubuh

2. Pengaturan keseimbangan kalium

Kalium merupakan kation utama dalam cairan intrasel dan berfungsi mengatur
keseimbangan elektrolit

3. Pengaturan keseimbangan kalsium

Kalsium dalam tubuh berfungsi sebagai pembentukan tulang.

4. Pengaturan keseimbangan magnesium

Magnesium merupakan kanion dalam tubuh yang terpenting kedua dalam cairan
intrasel.
 Tindakan untuk mengatasi masalah dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit.

Tindakan ini dengan memasukkan cairan melalui intravera yang dilakukan kepada pasien
dengan bantuan perangkat infus. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan
elektrolit dan juga sebagai pengobatan, pemberian makanan.

 Transfusi darah

Transfusi darah adalah tindakan memasukkan darah melalui vna dengan menggunakan
seperangkat alat transfusi ada pasien yang membutuhkan darah. Transfusi darah
berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar yang
disebabkan oleh trauma, operasi, shock dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah
merah.
RESUME LINK YOUTUBE 2

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DALAM TUBUH

Tubuh terdiri dari cairan dan elektrolit.air merupakan kompenen utama yang paling
banyak terdapat didalam tubuh manusia. Sekitar 60%-70% dari total berat badan orang
dewasa terdiri dari air. Namun, hal ini juga tergantung dari kandungan lemak dan otot yang
terdapat didalam tubuh. Fungsi cairan diantaranya adalah :

- Sebagai sarana untuk mengangkut zat makanan ke sel

- Meloloskan buangan sel

- Metabolisme sel.

Sedangkan elektrolit merupakan mineral yang memiliki muatan positif dan negatif ketika
larut dalam cairan tubuh. Fungsi utamanya ialah untuk menjaga organ tubuh agar berfungsi
normal. Komponen elektrolit diantaranya sodium chloride; sodium; chloride; pottasium;
magnesium; calcium; dan phosphate, yang masing- masing memiliki fungsi tersendiri dalam
tubuh. Fungsi tubuh yang dipengaruhi oleh elektrolit, antara lain :

- Irama jantung

- Kontraksi otot

- Fungsi otot

Secara alamiah tubuh akan mempertahankan kesiembangan cairan. Ketidakseimbangan


dapat terjadi karena dehidrasi dan intoksikasi air. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit:

1. Usia, berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan dan
berat badan

2. Temperatur lingkungan, panas yang berlebihan menyebabkan berkeringat, SSO


dapat kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 g/hr

3. Diet, saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan energi, proses
ini menimbulkan pergerakan cairan yang interstitiial ke intraseluler.

4. Stress, menimbulkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis


otot, retensi sodium dan air. Proses ini meningkatkan produksi ADH dan
menurunkan produksi urine.
5. Sakit, keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjal dan jantung, gangguan
hormon akan mengganggu keseimbangan cairan.

Konsumsi air oleh tubuh diatur oleh rasa haus dan kenyang. Apabila konsentrasi bahan-
bahan didalam darah tinggi, berarti tubuh memerlukan cairan. Bahan-bahan tersebut akan
menarik air dari kelenjar ludah, akibatnya mulut menjadi kering dan timbul keinginan untuk
minum. Mekanisme ini diatur oleh hipotalamus dan syaraf lambung. Pengeluaran air oleh
tubuh diatur oleh ginjal dan otot. Apabila volume dan tekanan darah terlalu rendah atau
konsentrasi garam didalam tubuh terlalu tinggi, hipotalamus akan memerintahkan kelenjar
pituitari untuk menghasilkan hormon ADH (antidiuretika hormon).

ADH mempengaruhi ginjal untuk menahan dan menyerap kembali air dan
mengedarkannya keseluruh tubuh, sehingga semakin banyak air yang dibutuhkan oleh
tubuh semakin sedikit pula air yang dikeluarkan. Apabila air yang dikeluarkan terlalu banyak
volume dan tekanan darah akan menjadi rendah. Akibatnya, ginjal akan mengeluarkan
hormon renin. Renin dapat mengaktifkan protein dalam darah bernama angiotensinogen
menjadi bentuk aktif angiotensin. Angiotensin akan mempersempit diamter pembuluh
darah sehingga tekanan darah meningkat. Selain itu, angiotensin dapat pula mengatur
pengeluaran hormon aldosteron. Hormon aldosteron dapat mempengaruhi ginjal untuk
menahan natrium dan air. Akibatnya apabila tubuh membutuhkan banyak air semakin
sedikit pula air yang dikeluarkan.

Gangguan elektrolit adalah kondisi saat kadar elektrolit didalam tubuh seseorang
menjadi tidak seimbang, bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah. Umumnya disebabkan
karena kehilangan cairan tubuh melalui keringat berlebih, diare atau muntah yang
berlangsung lama. Untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, yaitu:

- Minum segelas air minimal 8 gelas perhari

- Dan mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan air nya.

- Mengkonsumsi minuman yang mengandung elektrolit setelah berolahraga

- Mengkonsumsi sumber mineral lainnya.

 Keadaan tubuh saat membutuhkan lebih banyak asupan air :

1. Saat berolahraga atau aktif secara fisik

2. Cuaca yang sangat panas

3. Saat mengalami demam, diare atau muntah-muntah.


4. Hamil dan menyusui. Wanita hamil disarankan mengkonsumsi air sekitar 2,4 liter
perhari. Sedangkan, wanita yang menyusui disarankan mengkonsumsi air sekitar 3,1
liter per hari.

 Kemungkinan yang dapat terjadi, jika tubuh kekurangan asupan air putih :

1. Kurang fokus dan mudah lelah

2. Sembelit

3. Gangguan fungsi ginjal

4. Tekanan darah tinggi

5. Kulit kering

Anda mungkin juga menyukai