Anda di halaman 1dari 3

Pelajaran 27

Pola Kanou V ( V potensial )


Kata kerja Potensial dapat menunjukan kemampuan atau kesanggupan seseorang dalam
melakukan aktifitas.Kata bantu yang menyertai adalah ga ( o diganti ga)
Cara pembentukan kata kerja potensial adalah:
Kata kerja group I, V bentuk masu kemudian masu hilangkan terus vokal i diganti eru.
Atau dapat juga dari V kamus kemudian vokal u diganti eru
Contoh : - kanji o kakimasu. > Kanji o kaki > kanji ga kakeru >kanji ga kakemasu.
(saya bisa menulis kanji) .
-Kanji o kaku > kanji ga kakeru > kanji ga kakemasu.
Kata kerja group II, masu diganti rareru
Contoh : - yoku nemasu > yoku nerareru > yoku neraremasu. ( dapat tidur dengan nyenyak)
- Babi guling o tabemasu. > babi guling ga taberaremasu. (bisa makan babiguling)
- Hyaku okimasen > hayaku okiraremasen. ( tidak bisa bangun cepat/ malas bangun)
Kata kerja group III, dihapal.
- Kuru > korareru > koraremasu
- Suru > dekiru > dekimasu.
Ingat seluruh kata kerja potensial termasuk kata kerja kelompok II, oleh karena itu
perubahannya sesuai dengan kt kerja kelompok II.
Contoh : yomimasu – yomemasu – yomenai – yomete – yometa.
Pelajari baik-baik bab 27 renshu A halaman 12 Minna II.
Menunjukan kemampuan ada dengan cara (1) kata kerja potensial dan (2) V kamus koto
ga dekiru
Contoh : 1. Nihongo ga hansemasu.
2. Nihongo o hanasu koto ga dekimasu.
Kata kerja miemasu ( mieru ) dan kikoemasu ( kikoeru ), menunjukan suatu keadaan
yang dapat ditangkap oleh mata/telinga kita , bukan berdasarkan keinginan seseorang.
Contoh : GWK kara Kuta kaigan ga miemasu. ( dari GWK pantai Kuta kelihatan )
Bom no oto ga kikoemasu. ( terdengar suara bom )
Yoku kikoemasu. ( terdengar dengan jelas/baik)
--- ga dekimasu artinya bisa/dapat, pada pelajaran ini dekimasu dapat juga berarti
muncul, selesai, dibuat, rampung.
Contoh : bangohan ga dekimashita. ( sudah selesai makan malam )
kuruma no shuuri wa itsu dekimasu ka. ( kapan selesai service mobilnya )
koko ni hashi ga dekimasu. ( di sini akan dibuat jembatan )
hoteru no tatemono ga dekimashita.( bangunan hotel sudah rampung )
Penggunaan : ni wa, de wa, e wa, kara wa
Kata bantu tersebut diatas digunakan untuk memilih kata benda yang dijadikan topik pada
kalimat bersangkutan.
Contoh: Watashi no daigaku ni wa nihonjin no sensei ga imasu.
( di kampus saya ada dosen orang Jepang)
Batubulan de wa barong danshu ga miraremasu
(di Batubulan dapat menonton tarian barong )
Kuta no kaigan e wa ooki basu ni noremasen.( ke pantai kuta tidak bisa naik bis besar)
Hoteru kara wa umi ga miemasu. (dari hotel kelihatan laut)

Kata bantu wa dapat juga menyatakan perbandingan.


Contoh : Romaji wa yomemasu ga, hiragana wa yomemasen.
( membaca romaji bisa tetapi membaca hiragana tidak bisa )
Kuta wa ikimasu ga Jimbaran wa ikimasen

Penggunaan : ni mo, de mo, e mo, kara mo , yang berarti juga, kata bantu mo ini
penggunaannya sama dengan wa di atas.. Bila pertikel e mendahului mo maka e dapat
dihilangkan.
Contoh : Yoko san wa Indonesiago ga hanasemasu. Barigo mo hanasemasu.
( tuan yoko bisa berbicara bahasa Indonesia. Bahasa bali juga bisa.)
Mira san wa Bedugul e ikimashita. Tanah Lot (e) mo ikimashita. ( e boleh hilang)

Penggunaan shika dan dake yang berarti hanya.


Kedua jenis kata tersebut mengikuti kata benda, kata bilangan dll. Kata shika digunakan
bersamaan dengan predikat negatif sedangkan dake predikat positif.
Contoh: Indonesiago shika wakarimasen. ( saya tidak mengerti selain bahasa Indonesia.)
Indonesiago dake wakarimashita.( saya mengerti hanya bahasa Indonsia.

Anda mungkin juga menyukai