Anda di halaman 1dari 14

EFEKTIVITAS ALAT PERAGA KAMPANYE TERHADAP PARTISIPASI

MASYARAKAT PADA PILPRES 2019

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu
Dr. Saharudin, M.A.

Disusun Oleh:
Nina Karlina (A1C018120)
Nita Apriliana (A1C018123)
Putri Diana (A1C018139)
Richa Pratiwi (A1C018146)
Siti Ma’rifah (A1C018154)
Vidia Maelina Yuslis (A1C018164)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI REGULER PAGI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2019
Abstrak
Makalah ini mengenai efektivitas APK terhadap partisipasi masyarakat pada pilpres
2019 di Nusa Tenggara Barat. Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pemilihan umum
menjadi salah satu tanda kesuksesan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyelenggarakan
pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2019-2024. Namun masih saja ada
masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya pada saat pemilu atau golput.Dengan adanya
fenomena ini dibutuhkan media untuk mengkampanyekan dan memberikan informasi mengenai
calon presiden dan wakil presiden yang dibutuhkan oleh pemilih.Penggunaan APK sebagai
media yang gratis diharapkan mampu menjangkau masyarakat untuk berpartisipasi dalam
menyuarakan hak pilihnya. Jenis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dengan
cara menyebarkan kuesioner tertutup kepada masyarakat. Sebagai sampel, data yang diambil
sebanyak 54 orang. Hasil dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa APK cukup efektif
sebagai penunjang dalam memperkenalkan calon presiden dan wakil presiden serta visi misinya
kepada masyarakat, tetapi kurang efektif dalam meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai
keputusan akhir untuk memilih.
Kata kunci : Alat peraga Kampanye, Partisipasi masyarakat, Efektivitas
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan pemilu di Indonesia didasarkan pada pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat, antara lain, menyatakan bahwa, “…
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat…”. Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1
Ayat (2) mengatakan bahwa “kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar”. Perubahan tersebut bermakna bahwa kedaulatan rakyat tidak lagi
dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR, tetapi dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
Media massa memiliki peranan dalam keberhasilan meningkatkan efektivitas kampanye,
bukan hanya untuk mempengaruhi individu melainkan juga ke individu-individu lain untuk
mengumpulkan suara pemilih dalam pemilihan.
Dalam menyampaikan visi dan misinya, calon presiden dan wakil presiden beserta partai
politiknya membutuhkan media guna mendukung jalannya kampanye, pemilihan setiap unsur
dalam kampanye tidak bisa lepas dari media, salah satunya APK (Alat Peraga Kampanye)
dimana APK tersebut juga tidak bisa lepas dari perilaku dan kebutuhan masyarakat guna
mendapatkan informasi dari calon presiden dan wakil presiden serta partai politik yang
melakukan proses kampanye. Untuk dapat mengetahui keterkaitan setiap unsur APK yang
digunakan pada saat kampanye dengan lingkungan masyarakat dan alasan pemilihannya, serta
penggunaan bahasa dalam kalimat kampanye yang digunakan untuk menarik perhatian
masyarakat, perlu dilakukan pengkajian secara mendalam mengenai Alat Peraga Kampanye
(APK).

I.2 Rumusan Masalah

a. Apakah makna yang terkandung dalam iklan kampanye calon Presiden dan Wakil
Presiden?

b. Bagaimana efektivitas alat peraga kampanye terhadap partisipasi masyarakat di Nusa


Tenggara Barat pada Pilpres 2019?
II. PEMBAHASAN
2.1 Alat peraga kampanye
Alat Peraga Kampanye (APK) merupakan media yang selalu ada dalam pemilihan umum
di Indonesia.Alat peraga kampanye menurut PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum)
Nomor 23 tahun 2018 Pasal 1 ayat 28 adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat
visi, misi, program, dan/atau informasi lainnya dari Peserta Pemilu, simbol atau tanda
gambar Peserta Pemilu, yang dipasang untuk keperluan Kampanye bertujuan untuk mengajak
orang memilih Peserta Pemilu tertentu1.
Bentuk dari alat peraga kampanye yang ditetapkan oleh KPU yaitu: baliho, billboard,
videotron, umbul-umbul, dan spanduk. Selain alat peraga kampanye, iklan kampanye juga
sangat erat kaitannya untuk memperkenalkan peserta pemilu. Sesuai dengan pengertian iklan
kampanye dari PKPU Nomor 23 tahun 2018 pasal 1 ayat 30, iklan kampanye adalah
penyampaian pesan kampanye melalui media cetak, media elektronik, media dalam jaringan,
media sosial, dan lembaga penyiaran, berbentuk tulisan, gambar, animasi, promosi, suara,
peragaan, sandiwara, debat, dan bentuk lainnya yang dimaksudkan untuk memperkenalkan
Peserta Pemilu atau meyakinkan Pemilih memberi dukungan kepada Peserta Pemilu2.

2.2 Analisis Alat Peraga Kampanye


Dalam kaitannya untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas alat peraga kampanye
terhadap partisipasi masyarakat di provinsi NTB, maka terdapat beberapa hal yang perlu di
bahas, yaitu :
2.2.1 Makna iklan kampanye paslon 01 dan paslon 02
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengunggah video iklan kampanye dua pasangan
calon presiden dan wakil presiden 2019 ke akun resmi media sosial Youtube pada tanggal 25
Maret 2019.KPU memberikan porsi masing-masing pasangan capres-cawapres untuk
menampilkan tiga iklan kampanye dalam satu video berdurasi 1 menit 30 detik.
Gambar.1 Adalah iklan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-
Ma'ruf Amin.Iklan tersebut dibuka dengan menampilkan program tiga kartu yang menjadi
andalan jika terpilih kembali menjadi presiden di Pilpres 2019.Ketiga kartu tersebut yakni,Kartu
Pra-Kerja, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
1
PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) Nomor 23 tahun 2018 pasal 1 ayat 28 tentang alar peraga
kampanye.
2
PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) Nomor 23 tahun 2018 pasal 1 ayat 30 tentang iklan kampanye.
Tujuan dikeluarkannya program tiga kartu tersebut adalah:
1. Kartu Pra-Kerja
Kartu ini dikeluarkan untuk mendukung anak-anak Indonesia supaya memiliki peluang
untuk masuk ke dunia kerja. Sehingga dengan memiliki kartu ini, para lulusan SMA,
SMK, hingga Perguruan Tinggi, yang ingin bekerja akan diberi pelatihan skill terlebih
dahulu dan uang saku.Supaya bisa mewujudkan impian yang diinginkan.
2. Kartu Sembako Murah
Kartu ini bertujuan untuk membantu dalam hal ekonomi, sehingga masyarakat dapat
membeli bahan-bahan pokok dengan harga yang murah.
3. Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah
Kartu ini bertujuan untuk membantu pembiayaan kuliah untuk mahasiswa dari keluarga
yang kurang mampu supaya dapat mengenyam pendidikan tinggi.Sehingga harapannya
adalah menjadikan Indonesia negeri berjuta sarjana, negeri para juara.
Kemudian pada video selanjutnya, pasangan yang diusung enam partai politik PDI Perjuangan,
PPP, Golkar, Hanura, NasDem, dan PKB ini membahas tentang figur seorang bapak. Pesan yang
disampaikan adalah memilih presiden sama seperti memilih figur bapak. Lalu digambarkan
bahwa bapak yang baik harus peduli dan selalu hadir saat dibutuhkan.Pada akhirnya, narasi
tentang bapak yang digambarkan dalam iklan boleh jadi adalah sebagai upaya untuk membangun
otoritas kepada kandidat nomor urut 01.Sedangkan video terakhir pasangan capres dan cawapres
nomor urut 01 ini mengarahkan kepada masyarakat untuk saling menghargai, menghormati, dan
tidak saling menghujat antar sesama warga Negara untuk mencapai cita-cita bangsa, menjadikan
Indonesia Maju dan bersama-sama bergandengan tangan dalam menghadapi perubahan-
perubahan yang ada dimasa mendatang. Namun penampilan Ma'ruf dalam seluruh video iklan
kampanye terbilang minim.Video itu lebih banyak menampilkan kegiatan-kegiatan Jokowi saat
bertemu dengan masyarakat.
Gambar.2 adalah iklan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-
Sandiaga Uno.Iklan kampanye dibuka dengan menyatakan kesiapannya untuk berjuang untuk
seluruh rakyat Indonesia.Prabowo dalam video itu pun menyampaikan kembali beberapa visi dan
misi pemerintahannya mendatang.Di video kedua tidak banyak pesan yang disampaikan. Video
hanya menampilkan kegiatan Prabowo dan Sandi saat bertemu dengan masyarakat, diisi dengan
latar belakang sebuah lagu yang diperkirakan dibuat oleh tim sukses pasangan capres dan
cawapres nomor urut 02 tersebut.Sementara di video ketiga, pasangan Prabowo-Sandi
menonjolkan keragaman masyarakat Indonesia dari agama dan budaya dengan diksi Prabowo
soal tanah yang subur menonjolkan visual yang sederhana. Dengan latar belakang lagu Rayuan
Pulau Kelapa dalam iklan mengingatkan akan keberagaman kekayaan Indonesia.Jelang akhir
video, terdengar suara Prabowo yang menyatakan "bersama Prabowo-Sandi Indonesia akan adil
dan makmur".
Berbeda dengan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, porsi penampilan
Prabowo dan Sandi cendurung sama dalam seluruh video yang diunggah ke akun Youtube KPU.
2.2.2 Makna Alat Peraga Kampanye Luar Ruang
Gambar.3 spanduk bertuliskan “Muda Mudi NW Pilih Jokowi” disertai dengan foto
paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf dan foto Tuan Guru Bajang.Artinya spanduk itu
menunjukkan bahwa pemuda dan pemudi dari kalangan Nahdatul Wathan menyatakan
dukungannya terhadap paslon nomor urut 01.
Gambar.4 spanduk bertuliskan “Tenaga kerja butuh kesempatan.GASPOL terus
perbanyak lapangan kerja.Sudah Terbukti” dibarengi dengan foto Jokowi.Ini merupakan
program kerja dari paslon nomor urut 01 apabila terpilih menjadi presiden dan wakil presiden
akan melakukan perluasan lapangan pekerjaan agar tenaga kerja bisa mendapat kesempatan kerja
guna mengurangi pengangguran di Indonesia. Kalimat tersebut dipertegas dengan kalimat
“Sudah Terbukti”bahwa ini merupakan upaya mempengaruhi masyarakat untuk mengubah atau
mempertahankan pilihan terhadap dirinya melalui pengemasan citra dan popularitas.Semakin
dapat menampilkan citra yang baik, maka peluang nya untuk kembali terpilih semakin besar.
Gambar.5 spanduk bertuliskan “17 April 2019….!!! Jokowi – Ma’ruf for 2019-2024,
KAMI PILIH #01 #ITE TETEP JOKOWI-AMIEN #NTB AMAN & DAMAI”.Pemakaian
bahasa daerah ini dimanfaatkan untuk meraih simpati, menarik perhatian, membuat persepsi
terhadap suatu masalah, dan mengendalikan pikiran, perilaku serta nilai yang dianut.Maka dari
itu, bahasa daerah seringkali digunakan untuk menarik perhatian masyarakat.
Gambar.6 baliho bertuliskan “SIAP MENDUKUNG DUA PERIODE UNTUK
MENJADI PRESIDEN KEMBALI” dibarengi dengan foto paslon 01 dan logo partai PDIP.Ini
merupakan bentuk dukungan terhadap paslon 01.
Gambar.7 iklan bertuliskan “Bersama Membangun Negeri Nasionalis + Religius” lalu
ada gambar Paslon 01 sedang naik motor ditemani cucu dari Pak Jokowi serta membawa bendera
Indonesia dan Nahdlatul Ulama. Artinya paslon 01 ingin menekankan pada sisi nasionalis
sekaligus religius.Jokowi dianggap sebagai orang yang nasionalis dan K.H Ma’ruf Amin adalah
seorang ulama dan politikus. Sebagai ulama, K.H Ma’ruf Amin juga aktif di ormas keagamaan
dan mengemban amanat dan jabatan yang cukup strategis di Nahdlatul Ulama, jadi tidak heran
jika paslon 01 akan mendapat dukungan dari dikalangan NU.
Gambar.8 baliho bertuliskan “KEBANGKITAN EKONOMI UMAT & EKONOMI
KERAKYATAN” disertai dengan foto pasangan calon, di pojok kanan atas terdapat foto Habib
Rizieq dan dibawahnya logo partai pengusung yaitu Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, dan
Berkarya.Artinya baliho itu memaparkan misi dari paslon nomor urut 02 di bidang
ekonomi.Apabila terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden menjadi awal kebangkitan dari
ekonomi Indonesia, dengan dikembangkan melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),
industri, dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Gambar.9 spanduk dalam postingan di akun facebook Thamrin bertuliskan “Lebih
Ganteng Lebih Pinter.Coblos dasinya 02.Dibarengi dengan foto paslon 02 serta partai
pengusung.Pernyataan dalam spanduk itu ditujukan kepada sosok Prabowo dan Sandiaga Uno
dimana keduanya memiliki wajah yang ganteng dan pintar.Terlebih lagi dengan Sandiaga Uno
sebelum mencalonkan diri sebagai calon Wakil Presiden, ia disebut sebagai pengusaha muda
kaya di Indonesia, dan banyak lagi prestasi lainnya.Sedangkan pada pernyataan “coblos dasinya
02” sebagai ajakan agar mencoblos paslon nomor urut 02.Penggunaan kalimat seperti ini efektif
dalam menarik perhatian masyarakat agar memilih paslon 02 karena kebanyakan dari masyarakat
terutama dari kalangan emak-emakmemilih paslon 02 karena sosok sandi yang tampan dan
pintar.
2.3 Tingkat Partisipasi Masyarakat Nusa Tenggara Barat pada Pemilu 2014 dengan 2019
Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat pada pemilu 2019 dibutuhkan perbandingan
antara jumlah data pada pemilu 2014 dengan 2019 yaitu sebagai berikut :
1. Perolehan suara capres dan cawapres nomor urut 01 Prabowo-Hatta se-NTB sebanyak
1.844.178 atau 72,45 persen. Sedangkan, Jokowi-JK 701.238 atau 27,54 persen. Jumlah
pemilih yang terdaftar dalam DPT 3.522.679. Dimana jumlah itu ditambah dengan DPTb,
DPK, DPKTB sehingga menjadi 3.579.559 orang. Warga yang memberikan hak pilih
sebanyak 2.569.997 atau 71,79 persendengan rincian: jumlah suara sah sebanyak
2.545.416 dan jumlah suara tidak sah sebanyak 24.581. Sementara yang tidak
memberikan hak pilih atau golput sebanyak 1.009.562 orang atau 28,21 persen.
2. Perolehan suara capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf se-NTB sebanyak
951.242 atau 32,11 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi sebanyak
2.011.319 atau 67,89 persen. Adapun jumlah pemilih sebanyak 3.792.056 pemilih terdiri
dari pemilih yang masuk dalam DPT sebanyak 3.667.253 pemilih dan dalam DPTb
sebanyak 13.456 pemilih, serta masuk dalam DPK sebesar 111.347 pemilih. Warga yang
memberikan hak pilih sebanyak 3.040.686 dengan rincian: jumlah suara sah sebanyak
2.962.561 dan jumlah suara tidak sah sebanyak 78.125. Sementara yang tidak
memberikan hal pilih atau golput sebanyak 751.370 atau 19,82 persen.
Berdasarkan data yang diperoleh dari website KPU NTB dapat disimpulkan bahwa tingkat
partisipasi masyarakat yang memilih pada pilpres 2019 mengalami peningkatan dibandingkan
dengan pilpres pada tahun 2014 yaitu, dari 71,79 persen menjadi 80,18 persen. Dan dilihat dari
berkurangnya tingkat golput masyarakat menjadi 19,82 persen di pemilu 2019.
2.3 Efektivitas Alat Peraga Kampanye terhadap Tingkat Partisipasi Masyarakat di Nusa
Tenggara Barat pada Pemilu 2019
Upaya calon presiden dan wakil presiden dalam mempengaruhi partisipasi politik adalah
salah satunya dengan kampanye yang dilakukan melalui alat peraga kampanye, dengan
menggunakan strategi melalui upaya kampanye menggunakan APK dapat menyampaikan pesan-
pesan dan tujuan kedepannya untuk membentuk opini, sikap, dan partisipasi masyarakat
sehingga mereka mau memberikan dukungan dan suara kepada calon presiden dan wakil
presiden 2019. Iklan politik melalui sosial media merupakan alternative yang digunakan dalam
kampanye pemilihan umum. Partai politik dan calon eksekutif menggunakan media massa
sebagai salah satu alat untuk memudahkan upaya pencapaian tujuan-tujuan politik mereka.
Tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pemilu menjadi salah satu tanda
kesuksesan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyelenggarakan pemilihan presiden dan
wakil presiden.Namun partisipasi Golongan Putih (Golput) masih terdapat pada saat pemilihan
umum. Golput sering kali terjadi karena kurangnya pengetahuan atau ketidaktauan masyarakat
tentang calon presiden dan wakil presiden yang akan dipilihnya. Dengan adanya fenomena
tersebut dibutuhkan gerakan untuk lebih mengkampanyekan serta memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh pemilih.Penggunaan Alat Peraga Kampanye (APK) menjadi salah satu media
untuk membantu dalam mendapatkan partisipasi politik dan informasi mengenai calon presiden
dan calon wakil presiden 2019.
Gambar.10 Persentasi faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam memilih.
Dari diagram diatas dapat kita simpulkan bahwa yang menjadi faktor penting terhadap partisipasi
masyarakat adalah karena adanya kesadaran politik masyarakat sebesar 50 persen. Partisipasi
politik tanpa kesadaran politik itu bisa terjadi. Seperti pada kasus pemilih yang hanya sekedar
menggunakan hak pilihnya namun sebenarnya ia hanya asal pilih. Sebaliknya partisipasi politik
yang dilandasi oleh kesadaran politik akan menghasilkan pilihan yang baik dan sesuai dengan
hati nurani. Jadi, jika individu memiliki kesadaran politik maka ia akan memiliki kesadaran akan
posisi dirinya dalam sebuah tatanan kehidupan bernegara dan untuk kepentingan Negaranya
dimasa depan. Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi adalah dari visi misi paslon sendiri
sebesar 37 persen, masyarakat berpartisipasi karena melihat dari visi misi paslon apakah sesuai
dengan cita-cita bangsa yang diinginkan. Media yang cocok untuk menyampaikan visi misi
paslon adalah dengan menggunakan media sosial.Karena dilihat dari perkembangan teknologi
yang semakin cepat, sehingga masyarakat lebih cenderung untuk mengambil informasi di sosial
media.Ini berarti media sosial yang termasuk dalam alat peraga kampanye luar ruang sangat
efektif dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemilih.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penggunaan alat peraga kampanye baik luar ruang maupun melalui media sosial dirasa
cukup efektif dalam memperkenalkan pasangan calon presiden dan wakil presiden beserta visi
misi, dan program kerjanya kepada masyarakat. Namun alat peraga kampanye kurang efektif jika
digunakan untuk pengambilan keputusan untuk memilih pada pemilu 2019.Karena dari data
sampel yang sudah dikumpulkan yang menjadi faktor meningkatnya partisipasi politik untuk
memilih adalah karena adanya kesadaran politik dari masyarakat itu sendiri.Berdasarkan data
yang diperoleh dari website KPU NTB dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat
yang memilih pada pilpres 2019 mengalami peningkatan dibandingkan dengan pilpres pada
tahun 2014 yaitu, dari 71,79 persen menjadi 80,18 persen. Dan dilihat dari berkurangnya tingkat
golput masyarakat menjadi 19,82 persen di pemilu 2019.
DAFTAR PUSTAKA

 Hafil, Muhammad dan Muhammad Nursyamsi. 2019. Prabowo Kembali Unggul dari Jokowi
di NTB.http://m.republika.co.id/berita/nasional/politik/prex2s430/prabowo-kembali-unggul-
dari-jokowi-di-ntb. (20 Juni 2019).
 Krisna, Eugenius. 2018. Peran Penting Alat Peraga Kampanye terhadap Kesuksesan
Pemilu.https://www.kompasiana.com/ekrisnasaputra/5c0536026ddcae0b306c54e6/peran-
penting-alat-peraga-kampanye-terhadap-kesuksesan-pemilu?page=all#. (6 Juni 2019).
 Merdeka.2019. Rekapitulasi KPU NTB: Prabowo Kalahkan Jokowi Dengan Selisih 1.060.070
Suara.https://www.merdeka.com/politik/rekapitulasi-kpu-ntb-prabowo-kalahkan-jokowi-
dengan-selisih-1060070-suara.html. (10 Juni 2019).
 Novelino, Andry. 2019. Ideologi Bapakisme Jokowi di Iklan Kampanye Pilpres 2019.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190326174230-32-380895/ideologi-bapakisme-
jokowi-di-iklan-kampanye-pilpres-2019/2. (4 Juni 2019).
 Redaksi. 2019. KPU NTB: Pemilu 2019, Partisipasi Masyarakat Diatas Angka
Nasional.https://mataramnews.co.id/12193/kpu-ntb-pemilu-2019-partisipasi-masyarakat-
diatas-angka-nasional/ . (10 Juni 2019).

LAMPIRAN

Gambar.1 Iklan kampanye Paslon 01 Gambar. 2 Iklan kampanye Paslon 02


Sumber : Youtube KPU RI. Tanggal unduhan 10 Mei 2019.

Gambar.3 Spanduk paslon nomor urut 01 di Jalan TGKH Zaenuddin Abdul Majid.
Tanggal Pengambilan Foto: 23 Maret 2019.

Gambar.4 Spanduk Paslon 01 di Gambar. 5 Spanduk paslon 01 di jalan Gora


2, Lingsar, NTB
Tertanggal : 9 April 2019
Gambar.6 Baliho paslon 01 di Gang Melati, Gambar. 7 Iklan Kampanye Paslon 01
Pelembak, Mataram, NTB. Sumber: Facebook Amin Khusaini
Tertanggal: 4 April 2019 Tertanggal: 1 Maret 2019

Gambar.8 Baliho Paslon 02 di Cilinaya, Gambar. 9 Spanduk Paslon 02


Cakranegara, NTB. Sumber: Facebook Thamrin
Tertanggal: 28 Maret 2019 Tertanggal: 17 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai