Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL

PENDIRIAN USAHA MEDIUM BIAKAN “JAYA MEDIUM”

DI JALAN GUNUNG BATU, SUKARAJA, PASTEUR, KOTA BANDUNG

No Kontak: 085462218366

Disusun Oleh:

Desti Junaidah 5118010

Nenden Nurhamidah 5118011

Ranita Meliani Laulaka 5118013

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada dzat maha kuasa yang telah memberikan
rahmat beserta kemudahan dalam proses penyusunan proposal “Pendirian Usaha
“JAYA MEDIUM” Di Jalan Gunung Batu, Sukaraja, Pasteur, Kota Bandung”.
Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam beserta keluarga, sahabatnya, dan pengikutnya.

Usaha yang akan didirakan bernama “JAYA MEDIUM” yang begerak


dibidangan produksi medium yang memiliki harga terjangkau dengan kualitas tinggi.
Dengan pemberian nama “JAYA MEDIUM” para pendiri berharap usaha yang akan
dirintis akan senantiasa berjaya dan memberi manfaat bagi banyak.

Dalam penataan proposal ini penulis banyak menerima dukungan beserta


dorongan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapakan ribuan
terimakasih kepada yang sudah terlibat dalam penyusunan proposal ini. Khususnya
kepada dosen pembimbing yang sangat berperan dalam pengarahan kegiatan usaha ini.
Kami berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca
pada umumnya.

Bandung, 30 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Visi Dan Misi Usaha ...................................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2

1.4 Produk Yang Dihasilkan ................................................................................ 2

BAB II ASPEK PEMASARAN ................................................................................. 4

2.1 Gambaran Umum Pasar .................................................................................. 4

2.2 Prediksi dan Proyeksi Penjualan .................................................................... 5

2.3 Analisa SWOT ............................................................................................... 6

2.4 Strategi Pemasran ........................................................................................... 9

BAB III ASPEK PENGORGANISASIAN DAN MANAJEMEN ........................ 12

3.1 Aspek Organisasi .......................................................................................... 12

3.2 Perijinan........................................................................................................ 14

3.3 Kegiatan Pra Operasi .................................................................................... 14

3.4 Tanah Dan Bangunan ................................................................................... 15

BAB IV ASPEK PRODUKSI................................................................................... 16

4.1 Produk .......................................................................................................... 16

4.2 Proses Produksi ............................................................................................ 18

4.3 Rencana Kapasitas Produksi ........................................................................ 19

4.4 Mesin Dan Peralatan .................................................................................... 19

4.5 Bahan Baku Dan Bahan Pembantu .............................................................. 20

ii
BAB V ASPEK KEUANGAN .................................................................................. 21

5.1 Pendanan Usaha ........................................................................................... 21

5.2 Proyeksi Keuangan ....................................................................................... 21

5.3 Analisa Keuntungan ..................................................................................... 23

5.4 Analisa Kelayakan Usaha ............................................................................. 24

BAB VI PENUTUP ................................................................................................... 28

6.1 Tujuan Proposal ............................................................................................ 28

6.2 Ucapan Terimakasih ..................................................................................... 28

6.3 Saran dan Masukan ...................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 29

iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
“JAYA MEDIUM” merupakan usaha yang bergerak dibidang penjulan
medium mikrobiologi. Pendiri memberikan nama “JAYA MEDIUM” sebagai bentuk
do´a dan harapan agar bisnis yang kami rintis akn menjadi satu bisnis yang berjaya dan
akan terus berjaya.

Bisnis “JAYA MEDIUM” dibangun atas latar belakang teori dan fakta yang
nyata dilapangan. Dimana saat ini dunia mikrobiologi sudah berkembang pesat.
Namun, medium yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam kultur
bakteri, jamur atau mikroorganisme lain masih memiliki harga yang relatif tinggi.
Sehingga hal ini mendorong kami untuk membuat produk medium dari bahan yang
mudah didapat, harga terjangkau serta memiliki manfaat yang sama.

Diawal perjalanan “JAYA MEDIUM” akan berfokus pada dua produk yaitu
PDA Ubi Cilembu dan NA Ubi Jalar Putih. Dalam menjual produk “JAYA MEDIUM”
akan menggandeng instansi laboratorium di Bandung yang bergerak dibidang
mikrobiologi, kampus analis kesehatan/teknologi laboratorium medik yang ada di
Bandung, para mitra penjual medium baik distributor, agen maupun dealer yang
berjualan secara online dan offline.
Berdasarkan hasil analisa SWOT dan kelayakan usaha bisnis ini memiliki
potensi untuk dijalankan, karena dilihat dari kebutuhan masyarakat seta keunggulan
produk yang dimiliki. Keuntungan yang akan diperoleh dari bisnis “JAYA MEDIUM”
sudah diperkirakan dan bisnis ini berpeluang besar untuk terus maju, mengingat dunia
mikrobiologi yang terus berkembang. Penjelasan keuangan secara lebih rinci
dijelaskan pada Bab V

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia mikrobiologi pada saat ini sudah berkembang cukup pesat
baik dibidang kesehatan dan industri. Salah satu yang dirasakan adalah perkembangan
mikrobiologi di industri pangan seperti pengunaan bakteri asam laktat untuk
mengawetkan makanan. Yang tidak kalah penting dalam perkembangan dunia
mikrobiologi adalah medium sebagi tempat untuk menumbuhkan mikrobiologi itu
sendiri.
Medium merupakan campuran zat atau nutrisi yang digunakan sebagai tempat
untuk menumbuhkan mikroorganisme. Selain dapat menumbuhkan mikroba medium
juga diperlukan untuk isolasi dan inokulasi serta untuk uji fisiologi dan biokimia
mikroba.
Medium harus sesuai dengan lingkungan asal mikroorganisme agar
pertumbuhan bisa optimal. Media harus mengandung semua kebutuhan untuk
pertumbuhan mikroba, yaitu: sumber energi misalnya gula, sumber nitrogen, juga ion
inorganik essensial dan kebutuhan yang khusus, seperti vitamin. Media pertumbuhan
mengandung unsur makro yang dibutuhkan mikroba seperti karbon (C), Hidrogen (H),
oksigen (O), Nitrogen (N), dan Phospor (P). selain itu media juga mengandung unsur
mikro seperti besi (Fe), dan Magnesium (Mg). media juga dapat mengandung bahan
tambahan lain seperti indikator phenol red. Sifat media pembenihan yang ideal adalah
mampu memberikan pertumbuhan yang baik jika ditanami kuman, mendorong
pertumbuhan cepat, murah, mudah dibuat kembali, dan mampu memperlihatkan sifat
khas mikroba yang diinginkan (Yusmaniar,2017).
Pada saat ini medium yang banyak dipasarkan memiliki harga yang relatif
tinggi karena terbuat dari bahan yang sulit didapatkan. Seiring dengan hal ini maka kita
memiliki ide untuk mendirikan bisnis dengan menggantikan bahan utama medium oleh
bahan yang mudah didapat dan memiliki harga relatif murah sehingga menghasilkan
produk medium yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

1
Bisnis ini didirikan oleh tiga orang yaitu Desti Junaidah, Nenden Nurhamidah,
Ranita Meliani Laulaka pada tahun 2022. Kita sebagai pendiri “JAYA MEDIUM”
berlatar belakang pendidikan Teknologi Laboratorium Medik yang juga mempelajari
bidang ilmu mikrobiologi. Dimana hal ini memiliki keselarasan dengan bisnis yang
akan kita jalankan.

1.2 Visi Dan Misi Usaha


1.2.1 Visi

“Menjadi perusahaan penyedia medium mikrobiologi yang murah dan berkualitas.”

1.2.2 Misi
1. Selalu mengutamakan kualitas produk.
2. Melayani konsumen dengan cepat, tanggap dan ramah.
3. Menjalin kerjasama dengan instansi laboratorium mikrobiologi.

1.3 Tujuan
1. Terwujudnya Produk Yang Berkualitas.
2. Terselenggaranya Pelayanan Konsumen Dengan Cepat, Tanggap Dan Ramah.
3. Terjalinnya kerjasama dengan instansi laboratorium mikrobiologi dan para
mitra penjual medium.

1.4 Produk Yang Dihasilkan

1. PDA Ubi Cilembu

Gambar 1.1. Gambar PDA Ubi Cilembu

2
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sering digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan yeast dan kapang. PDA yang kami jual
terbuat dari ubi cilembu sehingga akan memiliki harga yang relatif lebih murah dari
pada yang berbahan dasar kentang. Kandungan karbohidrat dan unsur hara lain dalam
ubi Cilembu dapat menjadi sumber nutrisi bagi pertumbuhan jamur sehinga dapat
menjadi media alternatif pertumbuhan jamur.

2. NA Ubi Jalar Putih

Gambar 1.2. Gambar NA Ubi Jalar Putih


Nutrient Agar (NA) adalah salah media yang sering digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan bakteri. Nutrient Agar (NA) biasanya terbuat
dari ekstrak daging namun pada produk yang kami produksi ini terbuat dari ubi jalar
putih. Ubi jalar putih ini mengandung nutrisi yang berguna untuk pertumbuhan bakteri.
Sehigga produk ini dapat menjadi media alternatif pertumbuhan bakteri.

1.5 Keunggulan Produk


1. Produk akan selalu ada karena bahan yang mudah diperoleh.
2. Produk yang kami jual merupakan produk yang berkualitas dan akan melewati
uji terlebih dahulu
3. Harga produk sangat terjangkau.

3
BAB II
ASPEK PEMASARAN
2.1 Gambaran Umum Pasar
2.1.1 Segment pasar
Segmentasi pasar pada hakikat-nya adalah pengelompokan pembeli atau
pembeli potensial yang beraneka ragam ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil
yang pola-pola kebutuhan pembelinya sama (Agustini, 2003). Perusahaan “JAYA
MEDIUM” bergerak sebagai penyedia medium yang berkualitas dan murah sehingga
kita akan menyasar segmen institusi laboratorium, kampus dan juga akan
menggunakan pemasaran business to business (B2B).

2.1.2 Target Pasar


Target pasar dikenal sebagai sasaran khusus bagi konsumen potensial dari
usaha yang didirikan. Target pasar dari perusahaan “JAYA MEDIUM” adalah instansi
laboratorium di Bandung yang bergerak dibidang mikrobiologi, kampus analis
kesehatan/teknologi laboratorium medik yang ada di Bandung, para mitra penjual
medium baik distributor, agen maupun dealer yang berjualan secara online dan offline.
“JAYA MEDIUM” didirikan di Jalan Gunung Batu, Sukaraja, Pasteur, Kota Bandung,
Jawa Barat. Lokasi ini sangat strategis sehingga diharapkan usaha ini akan membantu
instansi-instansi laboratorium mikrobiologi, kampus analis kesehatan dan para mitra
penjualan dalam mendapatkan medium dengan harga terjangkau dengan kualitas yang
baik. Para pendiri “JAYA MEDIUM” meyakini bahwa bisnis yang didirikan akan
menjadi bisnis yang berjaya.

2.1.3 Positioning
Positioning merupakan berapa persen (%) bagian pasar yang dapat dibidik
untuk produk kita diantara pesaing produk sejenis. Dalam hal ini “JAYA MEDIUM”
diprediksi mampu menguasai 75% pasar karena produk memiliki kualitas yang baik
namun harga sangat terjangkau dibandingkan produk lain dalam bidag yang sama.

4
“JAYA MEDIUM” akan selalu memastikan kualitas dan stok produk untuk dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga pasaran dapat dimenangkan oleh
perusahaan ini.

2.2 Prediksi dan Proyeksi Penjualan


Pada bulan pertama setelah launcing “JAYA MEDIUM” diperkirakan dapat
jumlah pembeli sekitar 78 orang dengan perhitungan jumlah hari buka selama 26 hari.
Dan untuk jumlah kunjungan per hari sekitar 2-3 orang dengan besaran belanja sekitar
Rp.1.750.000,- per orang. Dari data tersebut dapat dihitung omset bulan pertama untuk
usaha ini adalah 70 orang x Rp. 1.750.000,- = Rp. 61.250.000,-
Secara optimis diperkirakan bisnis akan berkembang sebesar 2-5% per bulan.
Maka kemajuan usaha “JAYA MEDIUM” dapat diproyeksikan melalui rencana hasil
penjualan produk sebagai berikut:
Tabel 2.1. Rencana hasil penjualan

Bulan ke Jumlah pengunjung Belanja/orang (Rp) Omset (Rp)

1 70 875.000 61.250.000

2 70 875.000 61.250.000

3 73 1.750.000 127.750.000

4 73 1.750.000 127.750.000

5 78 1.750.000 136.500.000

6 75 1.750.000 131.250.000

7 78 1.750.000 136.500.000

8 78 1.750.000 136.500.000

9 78 1.750.000 136.500.000

5
10 78 2.500.000 195.000.000

11 80 2.500.000 200.000.000

12 85 5.000.000 425.000.000

Jumlah 916 24.000.000 1.814.000.000

2.3 Analisa SWOT


Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) adalah suatu
Analisa yang melakukan kajian kombinasi terhadap faktor internal (kekuatan,
kelemahan) dan faktor eksternal (opportunity, threat).
Berikut merupakan analisa SWOT perusahaan “JAYA MEDIUM”
1. Strength (Kekuatan)
a. Kualitas produk terjamin
Perusahaan “JAYA MEDIUM” akan selalu memperhatikan kualitas produk dengan
dilakukan uji terlebih dahulu.
b. Harga Terjangkau
Bahan utama pembuatan medium yang diproduksi “JAYA MEDIUM” adalah bahan
yang mudah diperoleh dengan harga terjangkau dipasaran. sehingga produk yang
dihasilkan memiliki harga yang sagat terjangkau
c. Pelayanan ramah dan cepat
Kita akan selalu memastikan kepuasan setiap konsumen yang datang salah satunya
dengan pelayanan ramah dan cepat
d. Stok selalu tersedia
Perusahaan “JAYA MEDIUM” akan selalu memastikan ketersediaan produk yang
dibuat.
e. Pengemasan terjamin

Produk yang kita dijual akan dipastikaan keamanan packaging-nya. Termasuk juga
apabila ada pembeli yang ada diluar kota/pulau produk akan kami kemas dengan baik.

6
f. Letak/ lokasi sangat Strategis
2. Weakness (Kelemahan)
a. Nama dan logo merek belum terdaftar di HAKI
b. “JAYA MEDIUM” merupakan perusahaan swasta yang berdiri sendiri dan
belum tergabung dalam jaringan/ memiliki cabang
c. Tempat parkir masih terbatas
3. Peluang (Opportunitya).
a. Jarang ada produk yang sama dipasaran
b. Perkembangan dibidang mikrobiologi
c. Semakin banyak instansi laboratorium mikrobiologi
4. Threat (ancaman)
a. Persaingan dengan perusahaan medium lain

Kekuatan dan Kelemahan


IFAS (Internal Strategic Analysis Summary) usaha “JAYA MEDIUM”:
Tabel 2.2. Kekuatan dan Kelemahan usaha “JAYA MEDIUM”

NO FAKTOR INTERNAL BOBOT RATING NILAI


KEKUATAN
1. Kualitas Produk Terjamin 0.5 4 2
2. Harga Terjangkau 1.0 4 4
3. Pelayanan Ramah Dan Cepat 0.5 4 2
4. Stok Selalu Tersedia 0.5 4 2
5. Pengemasan Terjamin 0.5 3 1.5
6. Letak/ Lokasi Sangat Strategis 0.5 3 1.5
JUMLAH 3.5 13
KELEMAHAN
Nama Dan Logo Merek Belum
1. Terdaftar Di HAKI 1 4 4

7
“JAYA MEDIUM” Merupakan
2. Perusahaan Swasta Yang Berdiri 0.5 3 1.5
3. Tempat Parkir Masih Terbatas 0.5 3 1.5
JUMLAH 1.4 7

Peluang dan Ancaman


EFAS (Eksternal Strategic Analysis Summary) usaha “JAYA MEDIUM”:
Tabel 2.3. Peluang dan Ancaman usaha “JAYA MEDIUM”

NO FAKTOR EKSTERNAL BOBOT RATING NILAI

PELUANG (OPPORTUNITYA).

Jarang ada produk yang sama


1. dipasaran 1 3 3

2. Perkembangan dibidang mikrobiologi 0.5 3 1.5


Semakin banyak instansi laboratorium
3. mikrobiologi 0.5 3 1.5

JUMLAH 1.5 6

THREAT (ANCAMAN)

Persaingan dengan perusahaan


1. medium lain 1 4 4

JUMLAH 1 4

IFAS = Total Skor Kekuatan – Total Skor Kelemahan


= 13 – 7
=6
EFAS = Total Skor Peluang– Total Skor Ancaman
= 6-4
=2

8
Posisi Bisnis dalam SWOT

Gambar 2.1. Gambar Posisi Bisnis dalam SWOT

Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa posisi dari bisnis ‘“JAYA
MEDIUM” berada pada Kuadran 1 yaitu berada dititik kekuatan dan peluang yang
positif. Rekomendasi taktik yang diberikan ialah progresif dan dimungkinkan untuk
terus menjalankan ekspansi dan memperbesar pertumbuhan.

2.4 Strategi Pemasran


Dari analisa SWOT di atas telah diketahui bahwa posisi bisnis “JAYA
MEDIUM” berada pada kuadran 1 (Kuat, berpeluang) sehingga langkah-langkah pada
pemasaran yang akan dilakukan ke depan harus bersifat progresif dan agresif, artinya
segala upaya pengembangan bisnis harus dikerahkan semaksimal mungkin tanpa harus
khawatir atas adanya kelemahan internal dan ancaman eksternal yang ada.

9
Langkah-langkah pemasaran produk “JAYA MEDIUM” yang dapat ditempuh
meliputi pada tujuh pokok penting yang terdiri atas: product, Price, Promotion,
Placement, People, Process, Physical Evidence ( 7P ).
1. Aspek Product
Strategi pemasaran pada aspek product merupakan segala sesuatu yang
dipersiapkan untuk menyediakan produk yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen. Aspek product mencakup bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan produk, kualitas produk hingga jenis-jenis produk yang ditawarkan kepada
konsumen.
Dalam hal ini perusahaan “JAYA MEDIUM” akan menyediakan produk yang
berkualitas dan telah melewati uji sebelumnya. Bahan baku yang digunakan akan
dipilih berdasarkan kriteria terbaik.
2. Aspek Price
Price merupakan sejumlah uang yang diberikan sebagai nilai produk yang
ditawarkan kepada konsumen. Dalam penentuan nilai harga produk, perlu adanya
pertimbangan seperti daya beli konsumen. Strategi bauran pemasaran pada aspek price
berhubungan dengan pemberian harga produk dan kemudahan dalam pembayaran yang
dilakukan oleh konsumen.
“JAYA MEDIUM” menawarkan produk dengan harga yang sangat terjangkau.
Harga produk yang ditawarkan kepada konsumen berkisar Rp. 1.750.000/ kg. Harga
ini jauh lebih murah dibandingkan dengan harga medium pada umumnya.
3. Aspek Place

Strategi pemasaran lain yaitu aspek place mencakup lokasi usaha dan
pendistribusian produk kepada konsumen. “JAYA MEDIUM” memiliki lokasi usaha
yang baik dengan letakny yang strategis ditengah perkotaan. Place harus diperhatikan
karena lokasi usaha yang strategis akan memudahkan jangkauan konsumen yang akan
membeli produk dan bagi perusahaan dapat memperluas sasaran penjualan.

4. Aspek Promotion

10
Setiap industri perlu melakukan promosi untuk menginformasikan barang atau
jasa yang ditawarkan kepada konsumen agar produk dikenal oleh konsumen. Kegiatan
promosi dapat berupa iklan, promosi penjualan, yang dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung melalui media cetak, elektronik maupun media online.

Produk “JAYA MEDIUM” akan dipromosikan secara offline dan online. Kita
akan membuat iklan di media sosial, membuat iklan di brosur, promosi langsung
kepada mitra penjual medium dengan mengajak bekerjasama dan pemberian diskon
juga promo lain.

5. Aspek People
Dalam menjamin kualitas para pekerja/aspek People akan dilakukan pelatihan
dan pengembangan kinerja karyawan juga akan ada pemberian reward bagi pekerja
yang berprestasi.
6. Aspek Process
Setiap proses yang dilakukan harus dipastikan kualitasnya. “JAYA MEDIUM”
akan memastikan kualitas, baik dalam proses pemebelian bahan, pembutan produk,
hingga proses transaksi dengan konsumen. Agar semua itu bisa tercapai akan dibuatkan
kesepakatan SOP proses.
7. Aspek Physical Evidence (tampilan fisik)

“JAYA MEDIUM” akan selalu memastikan kebersihan lokasi usaha karena


lokasi yang bersih dan menarik sehingga akan membrikan kenyamanan baik kepada
karyawan atau konsumen.

11
BAB III
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
3.1 Aspek Organisasi
3.1.1 Nama Dan Alamat Perusahaan

Kita (Nenden Nurhamidah, Desti Junaidah, Ranita Meliani Laulaka)


mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang medium untuk pertumbuhan
mikrobiologi. Usaha yang didirikan diberi nama “JAYA MEDIUM”. “JAYA
MEDIUM” berasal dari dua kata “jaya” dan “medium. Kata “jaya” digunakan dengan
harapan bisnis yang kami dirikan akan berjaya dan dapat memenangkan pasaran.
Sedangkan kata medium diambil dari bidang usaha yang kami jalankan yaitu medium
sehingga konsumen akan mudah mengingat brand kami.

“JAYA MEDIUM” beralamat di Jalan Gunung Batu, Sukaraja, Pasteur, Kota


Bandung, Jawa Barat. Yang mana lokasi ini sangat strategis karena terletak di tengah-
tengah kota. Selain itu tempat ini juga terletak di sisi jalan sehingga mudah terlihat dan
dapat dengan cepat dikenal masyarakat.

3.1.2 Struktur Organisasi

Owner

General
Manager

Staf bahan
Staf Pegawai
dan
Keuangan Produksi
Pemasaran

3.1.3 Uraian Tugas


1. General Manager
Nama : Nenden Nurhamidah

12
Ringkasan pekerjaan : Memimpin Perusahaan
Rincian tugas :
- Melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan
- Melakukan hubungan kerja dengan pihak lain
- Memberi motivasi kepada setiap anggota
- Mengambil keputusan dalam suatu pertimbangan rapat
2. Staf Keuangan
Nama : Ranita Meliani Laulaka
Ringkasan pekerjaan : Mengatur keuangan perusahaan
Rinciang tugas :
- Melakukan analisa keungan dan pemodalan
- Membuat dokumentasi pembelian dan penjualan produk
- Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan
- Membuat laporan keuangan di akhir periode
3. Staf Bahan dan Pemasaran
Nama : Desti Junaidah

Ringkasan pekerjaan : Melakukan analisis pasar dan menentukan strategi pemasaran.

Rincian tugas :
- Membuat media promosi untuk memasarkan produk
- Menentukan strategi yang berkaitan dengan pasar
- Melakukan analisa pasar mengenai kebutuhan konsumen
- Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran
- Melakukan pengawasan atas ketersediaan produk dan bahan penunjang
4. Pegawai Produksi
Nama : Hamidah
Ringkasan pemasaran : Bertanggung jawab dalam kegiatan produksi.
Rincian tugas :
- Membuat media promosi dan maintenance untuk semua alat yang dimiliki oleh
perusahaan

13
- Melakukan peninjauan baik dari segi teknik maupun finansial untuk
meningkatkan kapasitas maupun kualitas pemasaran
- Menciptakan desain yang informatif dan kompetitif

3.2 Perijinan
a. Surat Izin Usaha Perdagangan
b. Tanda Daftar Perusahaan
c. Surat Izin Gangguan
d. Surat Tanda Domisili
e. Nomor Pokok Wajib Pajak

3.3 Kegiatan Pra Operasi


Kegiatan sebelum usaha dimulai harus disertai dengan adanya jadwal
pelaksanaan yang diatur berdasarkan periode tertentu (mingguan atau bulanan). Kami
menyusun kegiatan pra-oprasi dalam mingguan yaitu :

a. Minggu pertama :
• Survey pasar
• Menyusun rencana usaha
• Mengurus perijinan
b. Minggu kedua :
• Survey tempat usaha
• Survey peralatan usaha
• Pemasangan sarana penunjang
c. Minggu ketiga :
• Mencari pekerja
• Uji coba produksi
• Operasional

14
3.4 Tanah Dan Bangunan
Tanah yang kita gunakan merupakan lahan sewa dari pihak lain dengan
dokumen perjanjian sewa pada tanggal 4 April 2021 (terlampir) seluas 400 m2.
Bangunan usaha 1 lantai seluas 300 m2 terdiri dari 1 ruangan staff, 1 ruangan gudang,
1 buah kamar mandi, 1 mushola, termasuk lahan untuk parkir.

15
BAB IV
ASPEK PRODUKSI
4.1 Produk
1. PDA Ubi Cilembu
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sering digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan yeast dan kapang. PDA berbahan utama
potato yang banyak dipasaran memiliki harga yang tinggi sehingga kami memiliki ide
untuk mengganti potato dengan ubi Cilembu. Kandungan karbohidrat dan unsur hara
lain dalam ubi Cilembu dapat menjadi sumber nutrisi bagi pertumbuhan jamur namun
diperlukan komposisi yang tepat dalam pembuatan media alternatif berbahan ubi
Cilembu.
Tepung Cilembu dibuat secara langsung dari ubi Cilembu yang dihancurkan
dan kemudian dikeringkan, tetapi dapat pula dibuat dari gaplek ubi Cilembu yang
dihaluskan dan kemudian diayak dan disaring.
Tabel 4.1. Komposisi Kimia Tepung Ubi Cilembu dalam 100 g.

Kandungan gizi ubi cilembu Nilai

Kadar air 6,67

Kadar abu 4,71

Protein 4,42

Lemak 0,91

Karbohidrat 83,19

Serat 5,54

Sumber (Djami S A.,2007)

16
Manfaat PDA berbahan ubi cilembu yaitu : Ubi Cilembu lebih mudah diperoleh
dibandingkan PDA berbahan kentang, juga ekonomis karena harga PDA ubi Cilembu
lebih murah dibandingkan PDA berbahan kentang.

2. NA Ubi Jalar Putih


Nutrient Agar (NA) adalah salah media yang sering digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan bakteri.
Nutrient Agar (media instan) berbahan ubi jalar putih digunakan sebagai media
pertumbuhan bakteri gram negatif yaitu E.coli dan bakteri gram positif yaitu Bacillus
subtilis.
Tabel 4.2 kandungan gizi ubi jalar putih
Kandungan Ubi Jalar Putih
KH total (g) 35.7
Protein (g) 1.5
Lemak (g) 0.3
Ca (mg) 29
Phosphor (mg) 64
Besi (mg) 0.8
Vit. A (SI) 0
Vit. B1 (mg) 0.17
Vit. C(mg) 22,0
Air (g) 61.6
Serat (g) 0.7
Abu (g) 0.9
Karoten total 264
Bbd (g) 91
Sumber: Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 1995 dalam Zulaekah, 2002.

17
NA dari bahan ubi jalar putih memiliki keuntungan yaitu sebagai media
pertumbuhan bakteri yang bernilai ekonomis dengan harganya murah, mudah didapat,
dan terdapat sumber nutrisi untuk pertumbuhan bakteri.

4.2 Proses Produksi

1. PDA Ubi Cilembu


Proses Pembuatan Tepung Ubi Cilembu:

a. Dilakukan Pengupasan kulit


b. Merendamnya dengan air (mencegah pencoklatan)
c. Ubi yang telah bersih dipotong-potong menjadi beberapa bagian ± 1 cm
d. Dilakukan pengukusan ± 20 menit
e. Cara pengeringan menggunakan oven suhu 55-600C
f. Dilakukan penggilingan

Formula
Formula g/Liter
Tepung Ubi Cilembu 7.0
Glukosa 20.0
Agar 15.0
pH 5.6 ± 0.2 pada suhu 25°C
Cara Pembuatan Media Ubi Cilembu

1. Ditimbang Media Ubi Cilembu


2. Dilarutkan dengan dipanaskan sampai mendidih dan homogen
3. Diukur pH dengan pH indikator universal 5,6 ± 0,2
4. Disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit dengan tekanan
2 atm.
5. Media steril dibiarkan suhunya turun sampai dengan 40-45 °C kemudian
dituangkan secara aseptik ke dalam cawan petri denag ketebalan 4 ± 0,2 mm.
6. Didinginkan sampai membeku dan dibalikkan sehingga tutup cawan petri

18
berada di bawah.
7. Dinokulasi ke media ubi Cilembu tersebut dengan jamur uji yaitu Candida
albicans 0,1 mL secara streak plate dengan jumLah jamur sesuai standar 0,5 Mac
Farland atau setara dengan 1,5 x 108sel/ mL.
8. Diinkubasi 37 °C selama 2x 24 jam
9. Diamati koloni yang tumbuh :
- Dihitung jumLah koloninya (Sel/mL)
- Diukur diameter koloninya (mm).
10. Dibandingkan pertumbuhannya dengan media standar PDA

2. NA Ubi Jalar Putih


Pembuatan media ubi jalar putih dilakukan dengan membuat ekstrak yang
dilakukan dengan cara merebus umbi sebanyak 300 g kedalam 1000 mL akuades dan
menambahkan akuades sampai ume kembali seperti semula, lalu menambahkan gula
(gulaku) 20 g dan agar (swallow) 20 g ke dalam masing-masing ekstrak umbi.
Menambahkan NaOH 0,05 N sampai pH menjadi netral.

4.3 Rencana Kapasitas Produksi


Kapasitas produksi perusahaan “JAYA MEDIUM” menghasilkan produk
medium dalam satu hari adalah 2-3 kg dan dalam satu bulan diperkirakan mencapai 83
kg medium. Sehingga dalam satu tahun kami memproduksi medium sebanyak 1 ton.

4.4 Mesin Dan Peralatan


Peralatan yang kita gunakan dalam membuat produk ini yaitu :

1. Kompor gas
2. Oven
3. Pisau
4. Tabung gas 12 kg
5. Alat penggiling
6. Baskom

19
7. Panci
8. Talenan
9. Toples
10. Timbangan digital
11. Blender
12. Corong
13. Gunting
14. Mangkok
15. Saringan
16. Gelas ukur

4.5 Bahan Baku Dan Bahan Pembantu


Bahan baku pembuatan medium PDA Ubi Cilembu:
1. Ubi cilembu
2. Gula
3. Agar
4. Air
5. NaOh
6. Asam laktat
Bahan baku pembuatan medium NA ubi jalar putih :

1. Ubi jalar putih


2. Gula
3. Agar
4. Air
5. NaOh
6. Asam laktat

20
BAB V
ASPEK KEUANGAN
5.1 Pendanan Usaha

Kami akan memperoleh modal berupa tabungan atau investasi dari:

a. Milik Sendiri
b. Pinjaman dari teman
c. Bantuan keluarga

5.2 Proyeksi Keuangan

Kami membutuhkan modal awal sebesar Rp. 90.000.000 untuk keperluan


kegiatan operasional, pemasaran dan fasilitas :
Tabel 5.1. Modal bisnis ”JAYA MEDIUM”
Modal Nilai (Rp)
Milik sendiri Rp. 45.000.000
Pinjaman dari teman Rp. 15.000.000
Bantuan keluarga Rp. 30.000.000
total Rp. 90.000.000
*modal milik sendiri 3 x Rp. 15.000.000 = Rp. 45.000.000

Tabel 5.2. Peruntukan Modal bisnis ”JAYA MEDIUM”


Modal Nilai
Biaya Investasi
a. Perizinan dan Rp. 10.000.000
administrasi
b. Sewa tanah dan Rp. 25.000.000
bangunan untuk 1 tahun
(dibayar 25% diawal dan
75% diakhir)

21
c. Perlengkapan dan Rp. 15.000.000
peralatan
d. Biaya tidak diduga Rp. 5.000.000
Subtotal Rp. 45.000.000
Biaya Operasional Bulanan
a. Gaji karyawan Rp. 4.000.000
b. Biaya bahan produksi Rp. 20.000.000
c. Biaya Listrik, Air, Tlp Rp. 3.000.000
dll
d. Biaya pemasaran dan Rp. 5.000.000
bonus penjualan
e. Biaya Adm & umum Rp. 500.000
f. Biaya kebersihan Rp. 300.000
g. Biaya pemeliharaan Rp. 300.000
Subtotal Rp. 33.100.000
Total Rp. 78.100.000

Tabel 5.3. Rencana Pendapatan Satu Tahun Kedepan


Bulan ke Jumlah pengunjung Belanja/orang (Rp) Omset (Rp)

1 70 875.000 61.250.000

2 70 875.000 61.250.000

3 73 1.750.000 127.750.000

4 73 1.750.000 127.750.000

5 78 1.750.000 136.500.000

6 75 1.750.000 131.250.000

22
7 78 1.750.000 136.500.000

8 78 1.750.000 136.500.000

9 78 1.750.000 136.500.000

10 78 2.500.000 195.000.000

11 80 2.500.000 200.000.000

12 85 5.000.000 425.000.000

Jumlah 916 24.000.000 1.814.000.000

5.3 Analisa Keuntungan

Analisis keuntungan perusahaan “JAYA MEDIUM” dalam satu tahun


dinyatakan dalam perhitungan sebagai berikut:

Modal = Biaya Investasi + (Biaya Operasional Bulanan x 12) + biaya akhir


sewa bangunan

= Rp. 45.000.000 + ( Rp. 33.100.000 x 12) + Rp. 75.000.000

= Rp. 45.000.000 + Rp. 397.200.000 + Rp. 75. 000.000

= Rp. 517.200.000

Laba = Pendapatan – Modal

= Rp. 1.814.000.000 - Rp. 517.200.000

= Rp. 1.296.800.000

Jadi perusahaan “JAYA MEDIUM” mendapatkan laba selama setahun


adalah Rp. 1.296.800.000 sehingga usaha ini sangat layak untuk didrikan.

23
5.4 Analisa Kelayakan Usaha

Analisisi kelayakan usaha sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk
menghindari risiko kerugian, memudahkan perencanaan, memudahkan pelaksanaan
pekerjaan, memudahkan pengawasan serta memudahkan pengendalian. Ada banyak
cara dalam penilaian kelayakan usaha salah satunya yaitu memperkirakan arus kas
(cash flow) yang masuk dan keluar dari suatu usaha. Penilaian kelayakan usaha juga
diperlukan untuk mengetahui suatu investasi usaha layak atau tidak untuk
dilaksanakan.

a. Asumsi
Dalam perencanaan bisnis “JAYA MEDIUM” diasumsikan bahwa dalam
waktu satu tahun akan mampu memproduksi 1 Ton dengan kisaran 83 kg/bln (2-3
kg/hari). Adapun harga jual produk hand sanitizer sebesar Rp. 1.750.000/ kg. Dengan
demikian maka dapat diperhitungkan biaya produksi yang dibutuhkan untuk 1 Ton
medium adalah sebagai berikut:

Biaya Tabel 5.4. Rencana Biaya Investasi Produksi Medium

Biaya Investasi Nilai (Rp)


a. Perizinan dan administrasi Rp. 10.000.000
b. Sewa tanah dan bangunan untuk 1 tahun Rp. 100.000.000
(dibayar 25% diawal dan 75% diakhir)
c. Perlengkapan dan peralatan Rp. 15.000.000
d. Biaya tidak diduga Rp. 5.000.000
Total Rp. 130.000.000

24
Tabel 5.5. Biaya Tetap Perbulan

Biaya tetap ditentukan oleh biaya investasi dengan dibagi 12 (jumlah bulan pada
satu tahun)

Biaya Investasi Nilai (Rp) Biaya Tetap (RP)


a. Perizinan dan administrasi Rp. 10.000.000 Rp. 833.000
b. Sewa tanah dan bangunan untuk 1 Rp. 25.000.000 Rp. 8.333.000
tahun (dibayar 25% diawal dan (100.000.000/tahun)
75% diakhir)
c. Perlengkapan dan peralatan Rp. 15.000.000 Rp. 1.250.000
d. Biaya tidak diduga Rp. 5.000.000 Rp. 417.000
Total Rp. 45.000.000 Rp. 10.833.000

Tabel 5.6. Biaya Tidak Tetap.

Pengeluaran Nilai (RP)


a. Gaji karyawan Rp. 4.000.000
b. Biaya bahan produksi Rp. 20.000.000
c. Biaya Listrik, Air, Tlp dll Rp. 3.000.000
d. Biaya pemasaran dan bonus penjualan Rp. 5.000.000
e. Biaya Adm & umum Rp. 500.000
f. Biaya kebersihan Rp. 300.000
g. Biaya pemeliharaan Rp. 300.000
Total Rp. 33.100.000

b. Biaya Variabel Per Unit


Biaya tidak tetap : jumlah produksi = Rp. 33.100.000 : 83
= Rp.399.000
c. Biaya Produksi dalam Satu Bulan

25
Biaya tetap + Biaya tidak tetap = Rp. 10.833.000 + Rp. 33.100.000
= Rp. 43.933.000
d. Hasil Usaha
Hasil Usaha = jumlah produk x harga jual
= 83 X Rp. 1.750.000
= Rp. 145.250.000

c. Laporan Laba atau Rugi

L/R = HU-BP; karena HU>BP, maka

= Rp. 145.250.000 - Rp. 43.933.000

=Rp. 101.317.000

e. Benefit Cost (B/C) Ratio

B/C rasio = HU : BP

= Rp. 145.250.000 : Rp. 43.933.000

= 3,3

Jadi pada penjualan medium akan diperoleh hasil usaha 3,3 kali lipat, sehingga “JAYA
MEDIUM” sangat layak untuk dijadikan usaha.

f. Jangka Waktu Modal Kembali

Jangka Waktu Modal Kembali = (Investasi + Biaya Produksi) : ( Laba x lama


produksi)

Jangka Waktu Modal Kembali = (Rp. 130.000.000 + Rp. 43.933.000) :

(Rp. 101.317.000 x 12)

= Rp. 173.933.300: 1.215.804

= 0.14

26
Artinya, modal akan kembali setelah lama produksi 0.14 bulan penjualan

g. Break Event Point (BEP)

Break Event Point (BEP) adalah titik impas dimana tingkat penjualan atau
pendapatan yang diperoleh dan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba berada
dalam posisi yang sama sehimgga tidak mendapat keuntungan atau kerugian.

QuantityBEP = Biaya tetap/ (harga jual per unit-biaya variabel per unit)

= Rp.10.833.000/ (Rp. 1.750.000- Rp.399.000)

= 8 unit

Jadi, untuk mencapai BEP perusahaan “JAYA MEDIUM” harus menjual 8 kg medium
perbulanya.

PriceBEP = Biaya tetap / (harga jual unit-biaya variabel per unit) x harga per unit

= Rp.10.833.000/ (Rp. 1.750.000- Rp.399.000) x Rp. 1.750.000)

= Rp 14.000.000

Jadi, perusahaan harus dapat mencapai penjualan sebanyak Rp 14.000.000 agar mencapai
BEP (tidak untung ataupun tidak rugi)

27
BAB VI
PENUTUP

6.1 Tujuan Proposal

Proposal ini disusun Sebagai Rencana pendirian usaha “JAYA MEDIUM” Di


Jalan Gunung Batu, Sukaraja, Pasteur, Kota Bandung. Dengan adanya proposal
diharapkan dapat memberi gambaran proses kegiatan, potensi serta risiko dari bisnis
ini. Selain itu penulis juga berharap proposal ini akan memberikan informasi dan
manfaat bagi para pembacanya.

6.2 Ucapan Terimakasih

Dalam penyusunan proposal ini penulis menyadari banyak mendapatkan


bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagi pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini dengan sega kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan
terimakasih atas segala bantuan, bimbingan serta dukungan kepada:

1. Ibu Suci Rizki Nurul Aeni., M.Si. selaku dosen koordinator mata kuliah Bisnis
Dan Kewirausahaan Laboratorium Medik.
2. Bapak Drs. Nurdin, SAP., MMRS selaku pembimbing dan dosen mata kuliah
Bisnis Dan Kewirausahaan Laboratorium Medik yang telah banyak
memberikan arahan dalam penyusunan proposal ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan saru persatu yang telah banyak
memberikan dukungan dalam penyusunan proposal ini.

6.3 Saran dan Masukan


Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saran dan masukan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan
proposal dimasa yang akan datang.

28
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, N. K. Y. (2003) ‘Segmentasi Pasar, Penentuan Target dan Penentuan Posisi’,
Equilibrium, Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi, 1(2), pp. 91–106. Available at:
http://journal.uwks.ac.id/index.php/equilibrium/article/download/169/159.

Dermawan, A. et al. 2020. Pemberdayaan Media Ubi Cilembu (Lpomoea batatas)


Untuk Pertumbuhan Candida albicans Di Institusi Pendidikan Teknologi
Laboratorium Medis (TLM) Di Bandung. Politeknik Kesehatan Bandung

Putri, S. (2018) ‘Buku Pegangan’, pp. 1–14.Widya, A. (2016) ‘Pertumbuhan Bakteri


Escherichia coli dan Bacillus subtilis pada Media Singkong, Ubi Jalar Putih dan Ubi
Jalar Kuning untuk Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis’,
Skripsi, pp. 1–13.

Siswanti, D. (2016). Analisis Cash Flow Sebagai Alat Untuk Menilai Kelayakan Usaha
Pada Peternakan Ayam Petelur Sumber Rejeki Makmur Ponggok Blitar. Universitas
Nusantara Persatuan Guru Republik Indonesia.

Utomo, P. E. et al. (2010) ‘Formulasi strategi pemasaran berdasarkan analisis swot’.

29

Anda mungkin juga menyukai