Contoh Proposal Perencanaan Bisns (Update)
Contoh Proposal Perencanaan Bisns (Update)
No Kontak: 085462218366
Disusun Oleh:
FAKULTAS KESEHATAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada dzat maha kuasa yang telah memberikan
rahmat beserta kemudahan dalam proses penyusunan proposal “Pendirian Usaha
“JAYA MEDIUM” Di Jalan Gunung Batu, Sukaraja, Pasteur, Kota Bandung”.
Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam beserta keluarga, sahabatnya, dan pengikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
3.2 Perijinan........................................................................................................ 14
ii
BAB V ASPEK KEUANGAN .................................................................................. 21
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
“JAYA MEDIUM” merupakan usaha yang bergerak dibidang penjulan
medium mikrobiologi. Pendiri memberikan nama “JAYA MEDIUM” sebagai bentuk
do´a dan harapan agar bisnis yang kami rintis akn menjadi satu bisnis yang berjaya dan
akan terus berjaya.
Bisnis “JAYA MEDIUM” dibangun atas latar belakang teori dan fakta yang
nyata dilapangan. Dimana saat ini dunia mikrobiologi sudah berkembang pesat.
Namun, medium yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam kultur
bakteri, jamur atau mikroorganisme lain masih memiliki harga yang relatif tinggi.
Sehingga hal ini mendorong kami untuk membuat produk medium dari bahan yang
mudah didapat, harga terjangkau serta memiliki manfaat yang sama.
Diawal perjalanan “JAYA MEDIUM” akan berfokus pada dua produk yaitu
PDA Ubi Cilembu dan NA Ubi Jalar Putih. Dalam menjual produk “JAYA MEDIUM”
akan menggandeng instansi laboratorium di Bandung yang bergerak dibidang
mikrobiologi, kampus analis kesehatan/teknologi laboratorium medik yang ada di
Bandung, para mitra penjual medium baik distributor, agen maupun dealer yang
berjualan secara online dan offline.
Berdasarkan hasil analisa SWOT dan kelayakan usaha bisnis ini memiliki
potensi untuk dijalankan, karena dilihat dari kebutuhan masyarakat seta keunggulan
produk yang dimiliki. Keuntungan yang akan diperoleh dari bisnis “JAYA MEDIUM”
sudah diperkirakan dan bisnis ini berpeluang besar untuk terus maju, mengingat dunia
mikrobiologi yang terus berkembang. Penjelasan keuangan secara lebih rinci
dijelaskan pada Bab V
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia mikrobiologi pada saat ini sudah berkembang cukup pesat
baik dibidang kesehatan dan industri. Salah satu yang dirasakan adalah perkembangan
mikrobiologi di industri pangan seperti pengunaan bakteri asam laktat untuk
mengawetkan makanan. Yang tidak kalah penting dalam perkembangan dunia
mikrobiologi adalah medium sebagi tempat untuk menumbuhkan mikrobiologi itu
sendiri.
Medium merupakan campuran zat atau nutrisi yang digunakan sebagai tempat
untuk menumbuhkan mikroorganisme. Selain dapat menumbuhkan mikroba medium
juga diperlukan untuk isolasi dan inokulasi serta untuk uji fisiologi dan biokimia
mikroba.
Medium harus sesuai dengan lingkungan asal mikroorganisme agar
pertumbuhan bisa optimal. Media harus mengandung semua kebutuhan untuk
pertumbuhan mikroba, yaitu: sumber energi misalnya gula, sumber nitrogen, juga ion
inorganik essensial dan kebutuhan yang khusus, seperti vitamin. Media pertumbuhan
mengandung unsur makro yang dibutuhkan mikroba seperti karbon (C), Hidrogen (H),
oksigen (O), Nitrogen (N), dan Phospor (P). selain itu media juga mengandung unsur
mikro seperti besi (Fe), dan Magnesium (Mg). media juga dapat mengandung bahan
tambahan lain seperti indikator phenol red. Sifat media pembenihan yang ideal adalah
mampu memberikan pertumbuhan yang baik jika ditanami kuman, mendorong
pertumbuhan cepat, murah, mudah dibuat kembali, dan mampu memperlihatkan sifat
khas mikroba yang diinginkan (Yusmaniar,2017).
Pada saat ini medium yang banyak dipasarkan memiliki harga yang relatif
tinggi karena terbuat dari bahan yang sulit didapatkan. Seiring dengan hal ini maka kita
memiliki ide untuk mendirikan bisnis dengan menggantikan bahan utama medium oleh
bahan yang mudah didapat dan memiliki harga relatif murah sehingga menghasilkan
produk medium yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
1
Bisnis ini didirikan oleh tiga orang yaitu Desti Junaidah, Nenden Nurhamidah,
Ranita Meliani Laulaka pada tahun 2022. Kita sebagai pendiri “JAYA MEDIUM”
berlatar belakang pendidikan Teknologi Laboratorium Medik yang juga mempelajari
bidang ilmu mikrobiologi. Dimana hal ini memiliki keselarasan dengan bisnis yang
akan kita jalankan.
1.2.2 Misi
1. Selalu mengutamakan kualitas produk.
2. Melayani konsumen dengan cepat, tanggap dan ramah.
3. Menjalin kerjasama dengan instansi laboratorium mikrobiologi.
1.3 Tujuan
1. Terwujudnya Produk Yang Berkualitas.
2. Terselenggaranya Pelayanan Konsumen Dengan Cepat, Tanggap Dan Ramah.
3. Terjalinnya kerjasama dengan instansi laboratorium mikrobiologi dan para
mitra penjual medium.
2
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sering digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan yeast dan kapang. PDA yang kami jual
terbuat dari ubi cilembu sehingga akan memiliki harga yang relatif lebih murah dari
pada yang berbahan dasar kentang. Kandungan karbohidrat dan unsur hara lain dalam
ubi Cilembu dapat menjadi sumber nutrisi bagi pertumbuhan jamur sehinga dapat
menjadi media alternatif pertumbuhan jamur.
3
BAB II
ASPEK PEMASARAN
2.1 Gambaran Umum Pasar
2.1.1 Segment pasar
Segmentasi pasar pada hakikat-nya adalah pengelompokan pembeli atau
pembeli potensial yang beraneka ragam ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil
yang pola-pola kebutuhan pembelinya sama (Agustini, 2003). Perusahaan “JAYA
MEDIUM” bergerak sebagai penyedia medium yang berkualitas dan murah sehingga
kita akan menyasar segmen institusi laboratorium, kampus dan juga akan
menggunakan pemasaran business to business (B2B).
2.1.3 Positioning
Positioning merupakan berapa persen (%) bagian pasar yang dapat dibidik
untuk produk kita diantara pesaing produk sejenis. Dalam hal ini “JAYA MEDIUM”
diprediksi mampu menguasai 75% pasar karena produk memiliki kualitas yang baik
namun harga sangat terjangkau dibandingkan produk lain dalam bidag yang sama.
4
“JAYA MEDIUM” akan selalu memastikan kualitas dan stok produk untuk dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga pasaran dapat dimenangkan oleh
perusahaan ini.
1 70 875.000 61.250.000
2 70 875.000 61.250.000
3 73 1.750.000 127.750.000
4 73 1.750.000 127.750.000
5 78 1.750.000 136.500.000
6 75 1.750.000 131.250.000
7 78 1.750.000 136.500.000
8 78 1.750.000 136.500.000
9 78 1.750.000 136.500.000
5
10 78 2.500.000 195.000.000
11 80 2.500.000 200.000.000
12 85 5.000.000 425.000.000
Produk yang kita dijual akan dipastikaan keamanan packaging-nya. Termasuk juga
apabila ada pembeli yang ada diluar kota/pulau produk akan kami kemas dengan baik.
6
f. Letak/ lokasi sangat Strategis
2. Weakness (Kelemahan)
a. Nama dan logo merek belum terdaftar di HAKI
b. “JAYA MEDIUM” merupakan perusahaan swasta yang berdiri sendiri dan
belum tergabung dalam jaringan/ memiliki cabang
c. Tempat parkir masih terbatas
3. Peluang (Opportunitya).
a. Jarang ada produk yang sama dipasaran
b. Perkembangan dibidang mikrobiologi
c. Semakin banyak instansi laboratorium mikrobiologi
4. Threat (ancaman)
a. Persaingan dengan perusahaan medium lain
7
“JAYA MEDIUM” Merupakan
2. Perusahaan Swasta Yang Berdiri 0.5 3 1.5
3. Tempat Parkir Masih Terbatas 0.5 3 1.5
JUMLAH 1.4 7
PELUANG (OPPORTUNITYA).
JUMLAH 1.5 6
THREAT (ANCAMAN)
JUMLAH 1 4
8
Posisi Bisnis dalam SWOT
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa posisi dari bisnis ‘“JAYA
MEDIUM” berada pada Kuadran 1 yaitu berada dititik kekuatan dan peluang yang
positif. Rekomendasi taktik yang diberikan ialah progresif dan dimungkinkan untuk
terus menjalankan ekspansi dan memperbesar pertumbuhan.
9
Langkah-langkah pemasaran produk “JAYA MEDIUM” yang dapat ditempuh
meliputi pada tujuh pokok penting yang terdiri atas: product, Price, Promotion,
Placement, People, Process, Physical Evidence ( 7P ).
1. Aspek Product
Strategi pemasaran pada aspek product merupakan segala sesuatu yang
dipersiapkan untuk menyediakan produk yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen. Aspek product mencakup bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan produk, kualitas produk hingga jenis-jenis produk yang ditawarkan kepada
konsumen.
Dalam hal ini perusahaan “JAYA MEDIUM” akan menyediakan produk yang
berkualitas dan telah melewati uji sebelumnya. Bahan baku yang digunakan akan
dipilih berdasarkan kriteria terbaik.
2. Aspek Price
Price merupakan sejumlah uang yang diberikan sebagai nilai produk yang
ditawarkan kepada konsumen. Dalam penentuan nilai harga produk, perlu adanya
pertimbangan seperti daya beli konsumen. Strategi bauran pemasaran pada aspek price
berhubungan dengan pemberian harga produk dan kemudahan dalam pembayaran yang
dilakukan oleh konsumen.
“JAYA MEDIUM” menawarkan produk dengan harga yang sangat terjangkau.
Harga produk yang ditawarkan kepada konsumen berkisar Rp. 1.750.000/ kg. Harga
ini jauh lebih murah dibandingkan dengan harga medium pada umumnya.
3. Aspek Place
Strategi pemasaran lain yaitu aspek place mencakup lokasi usaha dan
pendistribusian produk kepada konsumen. “JAYA MEDIUM” memiliki lokasi usaha
yang baik dengan letakny yang strategis ditengah perkotaan. Place harus diperhatikan
karena lokasi usaha yang strategis akan memudahkan jangkauan konsumen yang akan
membeli produk dan bagi perusahaan dapat memperluas sasaran penjualan.
4. Aspek Promotion
10
Setiap industri perlu melakukan promosi untuk menginformasikan barang atau
jasa yang ditawarkan kepada konsumen agar produk dikenal oleh konsumen. Kegiatan
promosi dapat berupa iklan, promosi penjualan, yang dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung melalui media cetak, elektronik maupun media online.
Produk “JAYA MEDIUM” akan dipromosikan secara offline dan online. Kita
akan membuat iklan di media sosial, membuat iklan di brosur, promosi langsung
kepada mitra penjual medium dengan mengajak bekerjasama dan pemberian diskon
juga promo lain.
5. Aspek People
Dalam menjamin kualitas para pekerja/aspek People akan dilakukan pelatihan
dan pengembangan kinerja karyawan juga akan ada pemberian reward bagi pekerja
yang berprestasi.
6. Aspek Process
Setiap proses yang dilakukan harus dipastikan kualitasnya. “JAYA MEDIUM”
akan memastikan kualitas, baik dalam proses pemebelian bahan, pembutan produk,
hingga proses transaksi dengan konsumen. Agar semua itu bisa tercapai akan dibuatkan
kesepakatan SOP proses.
7. Aspek Physical Evidence (tampilan fisik)
11
BAB III
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
3.1 Aspek Organisasi
3.1.1 Nama Dan Alamat Perusahaan
Owner
General
Manager
Staf bahan
Staf Pegawai
dan
Keuangan Produksi
Pemasaran
12
Ringkasan pekerjaan : Memimpin Perusahaan
Rincian tugas :
- Melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan
- Melakukan hubungan kerja dengan pihak lain
- Memberi motivasi kepada setiap anggota
- Mengambil keputusan dalam suatu pertimbangan rapat
2. Staf Keuangan
Nama : Ranita Meliani Laulaka
Ringkasan pekerjaan : Mengatur keuangan perusahaan
Rinciang tugas :
- Melakukan analisa keungan dan pemodalan
- Membuat dokumentasi pembelian dan penjualan produk
- Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan
- Membuat laporan keuangan di akhir periode
3. Staf Bahan dan Pemasaran
Nama : Desti Junaidah
Rincian tugas :
- Membuat media promosi untuk memasarkan produk
- Menentukan strategi yang berkaitan dengan pasar
- Melakukan analisa pasar mengenai kebutuhan konsumen
- Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran
- Melakukan pengawasan atas ketersediaan produk dan bahan penunjang
4. Pegawai Produksi
Nama : Hamidah
Ringkasan pemasaran : Bertanggung jawab dalam kegiatan produksi.
Rincian tugas :
- Membuat media promosi dan maintenance untuk semua alat yang dimiliki oleh
perusahaan
13
- Melakukan peninjauan baik dari segi teknik maupun finansial untuk
meningkatkan kapasitas maupun kualitas pemasaran
- Menciptakan desain yang informatif dan kompetitif
3.2 Perijinan
a. Surat Izin Usaha Perdagangan
b. Tanda Daftar Perusahaan
c. Surat Izin Gangguan
d. Surat Tanda Domisili
e. Nomor Pokok Wajib Pajak
a. Minggu pertama :
• Survey pasar
• Menyusun rencana usaha
• Mengurus perijinan
b. Minggu kedua :
• Survey tempat usaha
• Survey peralatan usaha
• Pemasangan sarana penunjang
c. Minggu ketiga :
• Mencari pekerja
• Uji coba produksi
• Operasional
14
3.4 Tanah Dan Bangunan
Tanah yang kita gunakan merupakan lahan sewa dari pihak lain dengan
dokumen perjanjian sewa pada tanggal 4 April 2021 (terlampir) seluas 400 m2.
Bangunan usaha 1 lantai seluas 300 m2 terdiri dari 1 ruangan staff, 1 ruangan gudang,
1 buah kamar mandi, 1 mushola, termasuk lahan untuk parkir.
15
BAB IV
ASPEK PRODUKSI
4.1 Produk
1. PDA Ubi Cilembu
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sering digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan yeast dan kapang. PDA berbahan utama
potato yang banyak dipasaran memiliki harga yang tinggi sehingga kami memiliki ide
untuk mengganti potato dengan ubi Cilembu. Kandungan karbohidrat dan unsur hara
lain dalam ubi Cilembu dapat menjadi sumber nutrisi bagi pertumbuhan jamur namun
diperlukan komposisi yang tepat dalam pembuatan media alternatif berbahan ubi
Cilembu.
Tepung Cilembu dibuat secara langsung dari ubi Cilembu yang dihancurkan
dan kemudian dikeringkan, tetapi dapat pula dibuat dari gaplek ubi Cilembu yang
dihaluskan dan kemudian diayak dan disaring.
Tabel 4.1. Komposisi Kimia Tepung Ubi Cilembu dalam 100 g.
Protein 4,42
Lemak 0,91
Karbohidrat 83,19
Serat 5,54
16
Manfaat PDA berbahan ubi cilembu yaitu : Ubi Cilembu lebih mudah diperoleh
dibandingkan PDA berbahan kentang, juga ekonomis karena harga PDA ubi Cilembu
lebih murah dibandingkan PDA berbahan kentang.
17
NA dari bahan ubi jalar putih memiliki keuntungan yaitu sebagai media
pertumbuhan bakteri yang bernilai ekonomis dengan harganya murah, mudah didapat,
dan terdapat sumber nutrisi untuk pertumbuhan bakteri.
Formula
Formula g/Liter
Tepung Ubi Cilembu 7.0
Glukosa 20.0
Agar 15.0
pH 5.6 ± 0.2 pada suhu 25°C
Cara Pembuatan Media Ubi Cilembu
18
berada di bawah.
7. Dinokulasi ke media ubi Cilembu tersebut dengan jamur uji yaitu Candida
albicans 0,1 mL secara streak plate dengan jumLah jamur sesuai standar 0,5 Mac
Farland atau setara dengan 1,5 x 108sel/ mL.
8. Diinkubasi 37 °C selama 2x 24 jam
9. Diamati koloni yang tumbuh :
- Dihitung jumLah koloninya (Sel/mL)
- Diukur diameter koloninya (mm).
10. Dibandingkan pertumbuhannya dengan media standar PDA
1. Kompor gas
2. Oven
3. Pisau
4. Tabung gas 12 kg
5. Alat penggiling
6. Baskom
19
7. Panci
8. Talenan
9. Toples
10. Timbangan digital
11. Blender
12. Corong
13. Gunting
14. Mangkok
15. Saringan
16. Gelas ukur
20
BAB V
ASPEK KEUANGAN
5.1 Pendanan Usaha
a. Milik Sendiri
b. Pinjaman dari teman
c. Bantuan keluarga
21
c. Perlengkapan dan Rp. 15.000.000
peralatan
d. Biaya tidak diduga Rp. 5.000.000
Subtotal Rp. 45.000.000
Biaya Operasional Bulanan
a. Gaji karyawan Rp. 4.000.000
b. Biaya bahan produksi Rp. 20.000.000
c. Biaya Listrik, Air, Tlp Rp. 3.000.000
dll
d. Biaya pemasaran dan Rp. 5.000.000
bonus penjualan
e. Biaya Adm & umum Rp. 500.000
f. Biaya kebersihan Rp. 300.000
g. Biaya pemeliharaan Rp. 300.000
Subtotal Rp. 33.100.000
Total Rp. 78.100.000
1 70 875.000 61.250.000
2 70 875.000 61.250.000
3 73 1.750.000 127.750.000
4 73 1.750.000 127.750.000
5 78 1.750.000 136.500.000
6 75 1.750.000 131.250.000
22
7 78 1.750.000 136.500.000
8 78 1.750.000 136.500.000
9 78 1.750.000 136.500.000
10 78 2.500.000 195.000.000
11 80 2.500.000 200.000.000
12 85 5.000.000 425.000.000
= Rp. 517.200.000
= Rp. 1.296.800.000
23
5.4 Analisa Kelayakan Usaha
Analisisi kelayakan usaha sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk
menghindari risiko kerugian, memudahkan perencanaan, memudahkan pelaksanaan
pekerjaan, memudahkan pengawasan serta memudahkan pengendalian. Ada banyak
cara dalam penilaian kelayakan usaha salah satunya yaitu memperkirakan arus kas
(cash flow) yang masuk dan keluar dari suatu usaha. Penilaian kelayakan usaha juga
diperlukan untuk mengetahui suatu investasi usaha layak atau tidak untuk
dilaksanakan.
a. Asumsi
Dalam perencanaan bisnis “JAYA MEDIUM” diasumsikan bahwa dalam
waktu satu tahun akan mampu memproduksi 1 Ton dengan kisaran 83 kg/bln (2-3
kg/hari). Adapun harga jual produk hand sanitizer sebesar Rp. 1.750.000/ kg. Dengan
demikian maka dapat diperhitungkan biaya produksi yang dibutuhkan untuk 1 Ton
medium adalah sebagai berikut:
24
Tabel 5.5. Biaya Tetap Perbulan
Biaya tetap ditentukan oleh biaya investasi dengan dibagi 12 (jumlah bulan pada
satu tahun)
25
Biaya tetap + Biaya tidak tetap = Rp. 10.833.000 + Rp. 33.100.000
= Rp. 43.933.000
d. Hasil Usaha
Hasil Usaha = jumlah produk x harga jual
= 83 X Rp. 1.750.000
= Rp. 145.250.000
=Rp. 101.317.000
B/C rasio = HU : BP
= 3,3
Jadi pada penjualan medium akan diperoleh hasil usaha 3,3 kali lipat, sehingga “JAYA
MEDIUM” sangat layak untuk dijadikan usaha.
= 0.14
26
Artinya, modal akan kembali setelah lama produksi 0.14 bulan penjualan
Break Event Point (BEP) adalah titik impas dimana tingkat penjualan atau
pendapatan yang diperoleh dan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba berada
dalam posisi yang sama sehimgga tidak mendapat keuntungan atau kerugian.
QuantityBEP = Biaya tetap/ (harga jual per unit-biaya variabel per unit)
= 8 unit
Jadi, untuk mencapai BEP perusahaan “JAYA MEDIUM” harus menjual 8 kg medium
perbulanya.
PriceBEP = Biaya tetap / (harga jual unit-biaya variabel per unit) x harga per unit
= Rp 14.000.000
Jadi, perusahaan harus dapat mencapai penjualan sebanyak Rp 14.000.000 agar mencapai
BEP (tidak untung ataupun tidak rugi)
27
BAB VI
PENUTUP
1. Ibu Suci Rizki Nurul Aeni., M.Si. selaku dosen koordinator mata kuliah Bisnis
Dan Kewirausahaan Laboratorium Medik.
2. Bapak Drs. Nurdin, SAP., MMRS selaku pembimbing dan dosen mata kuliah
Bisnis Dan Kewirausahaan Laboratorium Medik yang telah banyak
memberikan arahan dalam penyusunan proposal ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan saru persatu yang telah banyak
memberikan dukungan dalam penyusunan proposal ini.
28
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, N. K. Y. (2003) ‘Segmentasi Pasar, Penentuan Target dan Penentuan Posisi’,
Equilibrium, Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi, 1(2), pp. 91–106. Available at:
http://journal.uwks.ac.id/index.php/equilibrium/article/download/169/159.
Siswanti, D. (2016). Analisis Cash Flow Sebagai Alat Untuk Menilai Kelayakan Usaha
Pada Peternakan Ayam Petelur Sumber Rejeki Makmur Ponggok Blitar. Universitas
Nusantara Persatuan Guru Republik Indonesia.
29