Anda di halaman 1dari 2

Apa Itu “Bullseye” Marketing?

Meskipun semua platform saat ini memiliki penawaran yang menggiurkan, seringkali pelaku
bisnis merasa kesulitan menentukan pilihan yang tepat dan akhirnya berinvestasi di semua
platform tanpa hasil yang maksimal. Salah satu strategi pemasaran terbaru yang cocok untuk
berbagai macam bisnis adalah Bullseye Marketing. Strategi ini memungkinkan pelaku bisnis
dalam menentukan saluran pemasaran terbaik dengan menawarkan pendekatan yang terfokus
dan optimal.

Bullseye Marketing pertama kali diciptakan oleh Gabriel Weinberg, pendiri perusahaan


startup bernama Duck Duck Go yang menyediakan layanan mesin pencari dan navigasi
pribadi bagi penggunanya. Bersama Justin Mares, Weinberg menulis buku berjudul Traction :
A Startup Guide to Getting Customers yang membahas metodologi memfokuskan upaya
pemasaran pada saluran yang paling tepat bagi bisnis. Sesuai namanya, kerangka Bullseye
memprioritaskan pembingkaian media terbaik yang dapat digunakan untuk menghasilkan
daya tarik nyata bagi bisnis dengan membaginya menjadi tiga lingkaran utama anak panah :
lingkaran luar, lingkaran tengah, dan lingkaran inti. Lima langkah untuk menerapkan
kerangka Bullseye Marketing untuk bisnis :

1. Brainstorming
Undang tim untuk mendiskusikan saluran yang memungkinkan untuk model bisnis. Tulis
sebanyak mungkin manfaat, biaya, dan perkiraan dari saluran yang dipilih. Misalnya,
pemasaran digital di media sosial, atau membuka toko di marketplace dan aktif mengikuti
promo yang ditawarkan. Kumpulkan semua saluran di lingkaran luar anak panah untuk
diidentifikasi pada tahap selanjutnya.

2. Ranking
Atur hasil diskusi dengan mengelompokkan saluran yang dikumpulkan menjadi beberapa
bagian : yang paling menjanjikan, yang bekerja dengan baik, dan yang bagus untuk jangka
panjang. Singkirkan beberapa saluran yang tidak sesuai dengan biaya dan target pembeli
yang telah ditentukan, sehingga akhirnya pebisnis memiliki saluran dengan kemungkinan
yang paling masuk akal untuk ditempatkan di lingkaran tengah.

3. Prioritaskan
Menyaring tiga saluran utama ke dalam lingkaran inti. Jika sudah ada tiga di lingkaran
tengah, maka bisa langsung melakukan tes. Jika tidak, maka prioritaskan saluran yang
paling menjanjikan. Menentukan yang memiliki kerugian paling sedikit dan hasil
maksimum untuk dijalankan.

4. Pengujian
Aktif menjalankan bisnis dengan fokus pemasaran melalui saluran yang telah ditentukan.
Cari metode lain untuk memaksimalkan efektivitas saluran, seperti menggunakan Search
Engine Optimization (SEO). Tujuan pengujian adalah untuk membuktikan keakuratan
asumsi saluran yang dipilih. Dengan begitu, pelaku bisnis dapat menyimpulkan apakah
perkiraan biaya dan manfaat sesuai dengan harapan.

5. Fokus
Jika semuanya berjalan dengan baik, akan mendapatkan hasil yang menjanjikan dari salah
satu saluran yang dipilih. Memastikan untuk mengidentifikasi kembali hasil pengujian dari
setiap saluran sebelum menyebarkan semua materi promosi ke satu saluran yang dianggap
paling menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai