Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Stunting Terhadap Perkembangan Anak Usia 0-24 Bulan

Oleh
Nama : Oktavianus Bulu
Nim : PO 5303241200075
Kelas : Tingkat 1c
Tugas : Psikologi

1. Pengertian Stunting
Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan
adanya gangguan di masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam
mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Anak stunting
mempunyai Intelligence Quotient (IQ) lebih rendah dibandingkan rata – rata IQ
anak normal (Kemenkes RI, 2018).
a. Stunting
Didefinisikan sebagai keadaan dimana status gizi pada anak menurut
TB/U dengan hasil nilai Z Score = <-2 SD, hal ini menunjukan keadaan tubuh
yang pendek atau sangat pendek hasil dari gagal pertumbuhan. Stunting pada anak
juga menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kematian, masalah perkembangan
motorik yang rendah, kemampuan berbahasa yang rendah, dan adanya
ketidakseimbangan fungsional (Anwar, Khomsan, dan Mauludyani, 2014).
Stunting menjadi masalah gagal tumbuh yang dialami oleh bayi di bawah lima
tahun yang mengalami kurang gizi semenjak di dalam kandungan hingga awal
bayi lahir, stunting sendiri akan mulai nampak ketika bayi berusia dua tahun (Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, 2017). Sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Schmidt bahwa stunting ini merupakan masalah kurang gizi
dengan periode yang cukup lama sehingga muncul gangguan pertumbuhan tinggi
badan pada anak yang lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya
(Schmidt, 2014)
b. Perkembangan anak
Perkembangan anak mengacu pada perubahan biologis, psikologis dan emosional
yang terjadi pada manusia antara kelahiran dan akhir masa remaja, sebagai individu
berlangsung dari ketergantungan untuk meningkatkan otonomi.
2. Pekembangan anak usia 0-24 bulan
Perkembangan anak usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan
dan perkembangan yang pesat, sehingga sering diistilahkan sebagai periode
emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada
masa ini, bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh
kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak
memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan
berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi
dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya (Kemenkes, 2016).
3. Pengaruh stunting terhadap perkembangan anak usia 0-24 bulan
Stunting merupakan gangguan
pertumbuhan yang dapat mengindikasikan adanya gangguan pada organ‐organ tubuh
dimana salah satu organ yang paling cepat mengalami kerusakan pada gangguan gizi
ialah otak.
Otak merupakan pusat syaraf yang sangat berpengaruh terhadap respon anak untuk
melihat, mendengar, berpikir, dan melakukan gerakan. Hal ini sejalan dengan
pendapat Almatsier yang mengatakan bahwa kekurangan gizi dapat mengakibatkan
gangguan fungsi otak secara permanen

Anda mungkin juga menyukai