Fisiologi Respirasi 11
Fisiologi Respirasi 11
Disusun oleh :
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran
di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Fisiologi dan juga untuk
khalayak umum sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang
semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami
sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran, dan pesan dari semua yang
membaca makalah ini terutama dosen mata kuliah Fisiologi yang kami harapkan
sebagai bahan koreksi untuk kami.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Reaksi ini bisa menghasilkan zat sisa yang berupa karbondioksida serta uap air
yang lalu dihembuskan keluar. Jadi pada dasarnya tujuan respirasi sebenarnya ialah
untuk membentuk ATP yang diperlikan untuk seluruh kegiatan kehidupan manusia.
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAN
2.1 RESPIRASI
Laring
Laring merupakan daerah pangkal tenggorokan yang tersusun oleh kepingan tulang
rawan. Laring berfungsi menyalurkan udara dari faring ke trakea.
Pada bagian atas laring terdapat suatu jaringan penutup yang disebut epiglottis.
Epiglotis ini berfungsi mencegah makanan masuk ke saluran respirasi.
Trakea
Trakea merupa saluran pernapasan yang berbentuk tabung yang menghubungkan
laring dan bronkus. Dinding trakea terdiri atas tiga lapisan berikut:
Paru-paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama pada manusia yang terletak dengan aman
di dalam rongga dada. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu lobus atas, lobus tengah dan
lobus bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua lobus yaitu lobus atas dan
lobus bawah, masing-masing lobus terbagi atas lobules dan setiap lobules
mengandung jutaan alveolus.
Selain sebagai pembentuk dinding dada, otot skelet juga berfungsi sebagai otot
pernafasan. Menurut kegunaannya, otot-otot pernafasan dibedakan menjadi otot untuk
inspirasi, dimana otot inspirasi terbagi menjadi otot inspirasi utama dan tambahan,
serta otot untuk ekspirasi tambahan.
Saat pernafasan biasa (quiet breathing), untuk ekspirasi tidak diperlukan kegiatan
otot, cukup dengan daya elastis paru saja udara di dalam paru akan keluar saat
ekspirasi berlangsung.
Otot-otot untuk ekspirasi juga berperan untuk mengatur pernapasan saat berbicara,
menyanyi, batuk, bersin, dan untuk mengedan saat buang air besar serta saat
persalinan.
Volume tidal adalah jumlah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi
setiap kali bernapas normal, besarnya kira-kira 500 mililiter pada laki-laki
dewasa.
Volume cadangan inspirasi adalah volume udara ekstra yang dapat diinspirasi
setelah dan di atas volume tidal normal bila dilakukan inspirasi kuat, biasanya
mencapai 3000 mililiter.
Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara ekstra maksimal yang dapat
diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidal normal, jumlah
normalnya adalah sekitar 1100 mililiter.
Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru setelah
ekspirasi paling kuat, volume ini besarnya kira-kira 1200 mililiter.
Kapasitas residu fungsional adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada
akhir ekspirasi normal (kira-kira 2300 mililiter) yang merupakan hasil jumlah
dari volume cadangan ekspirasi dan volume residu.
https://www.pintarbiologi.com/2015/09/volume-dan-kapasitas-paru-paru-
manusia.html
https://www.pusatbiologi.com/2013/01/mekanisme-pernapasan-manusia.html
http://www.gudangbiologi.com/2015/10/sistem-pernapasan-respirasi-pada-
manusia.html
https://brainly.co.id/tugas/11809244
https://www.dictio.id/t/otot-otot-apa-saja-yang-dibutuhkan-pada-sistem-
pernapasan/13785/2
https://www.alodokter.com/posisi-tidur-ibu-hamil-yang-baik-perlu-diketahui-sejak-
dini
https://prezi.com/nr_5r66hqkrf/transpor-pertukaran-gas-volu/
2.6 PENGATURAN PERNAPASAN
Baik peningkatan PCO2 atau konserntrasi H+ darah arteri maupun penurunan PO2
akan memperbesar derajat aktivitas neuron pernapasan di medula oblongata,
sedangkan perubahan ke arah yang berlawanan mengakibatkan efek inhibisi
ringan. Pengaruh perubahan kimia darah terhadap pernapasan berlangsung
melalui komoreseptor pernapasan di glomus karotikum dan aortikum serta
sekumpulan sel di medula oblongata maupun di lokasi lain yang peka terhadap
peurbahan kimiawi dalm darah. Reseptor tersebut membangkitkan impuls yang
merangsang pusat pernapasan. Bersamaan dengan dasar pengerndalian
pernapasan, berbagai aferen lain menimbulkan pengaturan non-kimiawi yang
mempengaruhi pernapasan keadaan tertentu (Tabel 36-1).
Tabel 36-1 berbagai rangsang yang mempengaruhi pusat pernapasan
Pengendalian kimia
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pintarbiologi.com/2015/09/volume-dan-kapasitas-paru-paru-
manusia.html
https://www.pusatbiologi.com/2013/01/mekanisme-pernapasan-manusia.html
http://www.gudangbiologi.com/2015/10/sistem-pernapasan-respirasi-pada-
manusia.html
https://brainly.co.id/tugas/11809244
https://www.dictio.id/t/otot-otot-apa-saja-yang-dibutuhkan-pada-sistem-
pernapasan/13785/2
https://www.alodokter.com/posisi-tidur-ibu-hamil-yang-baik-perlu-diketahui-sejak-
dini
https://prezi.com/nr_5r66hqkrf/transpor-pertukaran-gas-volu/