Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah


Dosen pembimbing : Ahmad Arief SKM,MKes

Disusun oleh :

Ana Qurotul Aini

Aulia Sifana Dewi

Winda Dewi Permata Putri

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEBIDANAN

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran
di dunia dan akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Fisiologi dan juga untuk
khalayak umum sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang
semoga bermanfaat.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami
sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran, dan pesan dari semua yang
membaca makalah ini terutama dosen mata kuliah Fisiologi yang kami harapkan
sebagai bahan koreksi untuk kami.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Respirasi pada manusia adalah langkah proses pengambilan oksigen serta


pengeluaran sisa berupa karbondioksida dan uap air. Oksigen diperlukan oleh smua
sel-sel tubuh dalam reaksi biokimia (oksidasi biologi) untuk menghasilkan energi
berpa ATP (adenosin tri phosphat).

Reaksi ini bisa menghasilkan zat sisa yang berupa karbondioksida serta uap air
yang lalu dihembuskan keluar. Jadi pada dasarnya tujuan respirasi sebenarnya ialah
untuk membentuk ATP yang diperlikan untuk seluruh kegiatan kehidupan manusia.

Dengan berdasarkan tempatnya, pertukaran gas O2 serta CO2 pernafasan bisa


dibedakan menjadi dua, yaitu:

 Pernapasan luar/respirasi eksternal ialah pertukaran O2 dalam alveolus dengan


CO2 dalam darah.
 Pernapasan dalam/respirasi internal ialah pertukaran gas O2 dengan CO2 dari
aliran darah dengan sel-sel tubuh

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa pengertian respirasi?


1.2.2 Bagaimana mekanisme pernapasan?
1.2.3 Apa saja otot-otot yang terlibat dalam proses pernapasan?
1.2.4 Bagaimana proses pertukaran dan transport gas pernapasan?
1.2.5 Berapa volume dan kapasitas paru-paru?
1.2.6 Bagaimana peraturan pernapasan?
1.2.7 Bagaimana adaptasi fisiologi oksigenasi pada ibu hamil?
1.2.8 Bagimana posisi tidur pada ibu hamil?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Dapat mengetahui pengertian respirasi

1.3.2 Dapat mengetahui mekanisme respirasi

1.3.3 Dapat mengetahui otot-otot yang terlibat dalam proses pernapasan

1.3.4 Dapat mengetahui proses pertukaran dan transport gas pernapasan

1.3.5 Dapat mengetahui jumlah volume dan kapasitas paru-paru?

1.3 6 Dapat mengetahui peraturan pernapasan

1.3.7 Dapat mengetahui adaptasi fisiologi oksigenasi pada ibu hamil

1.3.8 Dapat mengetahui posisi tidur pada ibu hamil


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 RESPIRASI

RESPIRASI (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa


organik (bahan makanan) di dalam sel sehingga diperoleh energi. Sedangkan bernapas
diartikan sebagai proses memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan
mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan. Energi yang dihasilkan dari
respirasi sangat menunjang sekali untuk melakukan beberapa aktifitas. Misalnya saja,
mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Oleh karena itu,
kegiatan pernapasan dan respirasi sebenarnya saling berhubungan.
Adapun alat-alat pernapasan, diantaranya :
 Rongga hidung
Rongga hidung merupakan saluran pertama yang dilalui oleh udara, di dalam
rongga hidung terdapat rambut hidung dan mukus. Rambut-rambut hidung ini
berfungsi untuk menangkap dan menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk
ketika bernapas, sementara mukus berfungsi untuk menangkap partikel yang lolos
melewati rambut rongga hidung, membasahi atau melembabkan udara yang masuk
dan menghangatkan udara sehingga sesuai dengan panas tubuh kita. Mukus ini
dihasilkan oleh sel goblet. Dari rongga hidung udara selanjutnya masuk ke faring.
 Faring
Faring merupakan daerah persilangan saluran makanan (esophagus) dan saluran
pernapasan (trakea).
Terdapat 3 daerah bagian pada faring yaitu:

1. Nasofaring (daerah faring yang membuka ke rongga hidung, di atas langit-


langit lunak),
2. Orofaring (daerah faring yang membuka ke rongga mulut), dan
3. Laringofaring (daerang faring yang membuka kearah laring.

Selanjutnya udara dari faring diteruskan ke laring.

 Laring
Laring merupakan daerah pangkal tenggorokan yang tersusun oleh kepingan tulang
rawan. Laring berfungsi menyalurkan udara dari faring ke trakea.
Pada bagian atas laring terdapat suatu jaringan penutup yang disebut epiglottis.
Epiglotis ini berfungsi mencegah makanan masuk ke saluran respirasi.

 Trakea
Trakea merupa saluran pernapasan yang berbentuk tabung yang menghubungkan
laring dan bronkus.  Dinding trakea terdiri atas tiga lapisan berikut:

1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.


2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun
atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang
cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini
berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka. Selain itu, tulang rawan
ini berfungsi untuk mencegah terjadinya pengempisan yang dapat
mengganggu masuknya udara dan menjaga kekuatan trakea selama menarik
napas.
3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epiteli kolumnar bersilia yang
menghasilkan banyak mukus . berfungsi sebagai elemen pembersih dengan
cara menahan materi-materi yang tidak diinginkan dan mengeluarkannya
melalui batuk atau bersin.

 Bronkus dan Bronkiolus


Bronkus merupakan cabang trakea yang terdiri atas lempengan tulang rawan dan
berjumlah sepasang yang mengarah yang mengarah ke paru-paru kanan dan kiri.
Bronkus kanan bercabang ke dalam tiga lobus paru-paru, sedangkan bronkus kiri
bercabang ke dalam dua lobus. Selanjutnya, udara didalam masing-masing bronkus
masuk ke beberapa cabang saluran lagi disebut bronkiolus. Masing-masing bronkiolus
bermuara pada alveoli.

 Paru-paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama pada manusia yang terletak dengan aman
di dalam rongga dada. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu lobus atas, lobus tengah dan
lobus bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua lobus yaitu lobus atas dan
lobus bawah, masing-masing lobus terbagi atas lobules dan setiap lobules
mengandung jutaan alveolus.

 Saluran pernapasan antara lain Hidung - Faring - Laring - Trakea - Bronkus


- Bronkus Lobaris - Bronkus Segmentalis - Bronkiolus - Bronkiolus Terminalis =
Saluran Penghantar Udara.

2.2 MEKANISME PERNAPASAN


Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi.

2.2.1. Mekanisme Pernapasan Dada

 Fase Inspirasi pernapasan dada


Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi - tulang
rusuk terangkat (posisi datar) - Paru-paru mengembang - tekanan udara dalam
paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar - udara luar
masuk ke paru-paru.
 Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi - tulang rusuk menurun - paru-paru menyusut
-tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan
udara luar - udara keluar dari paru-paru.

2.2.2Mekanisme Pernapasan Perut


 Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi - posisi dari melengkung menjadi
mendatar - paru-paru mengembang - tekanan udara dalam paru-paru lebih
kecil dibandingkan tekanan udara luar - udara masuk.
 Fase ekspirasi pernapasan perut
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi - posisi dari mendatar kembali melengkung - paru-
paru mengempis - tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan
tekanan udara luar - udara keluar dari paru-paru.
2.3 OTOT-OTOT PERNAPASAN
Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang berfungsi penting
sebagai otot pernafasan. Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai
berikut :
2.3.1 Interkostalis eksterrnus (antar iga luar) berfungsi untuk mengangkat masing-
masing iga.
2.3.2 Sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
2.3.3 Skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
2.3.4 Interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
2.3.5 Otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong
diafragma ke atas.
2.3.6 Otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma
Sedangkan Menurut Djojodibroto (2009), yang digolongkan ke dalam struktur
pelengkap sistem pernafasan adalah struktur penunjang yang diperlukan untuk
bekerjanya sistem pernafasan tersebut. Struktur pelengkap itu sendiri terdiri dari
costae dan otot, difragma serta pleura. Dinding dada atau dinding thoraks dibentuk
oleh tulang, otot, serta kulit. Tulang pembentuk dinding thoraks antara lain costae (12
buah), vertebra thoracalis (12 buah), sternum , clavicula dan scapula.

Sementara itu, otot pembatas rongga dada terdiri dari:

 Otot ekstremitas superior


 Musculus pectoralis major
 Musculus pectoralis minor
 Musculus serratus anterior
 Musculus subclavius
 Otot anterolateral abdominal
 Musculus abdominal oblicus externus
 Musculus rectus abdominis
 Otot thorax intrinsik
 Musculus intercostalis externa
 Musculus intercostalis interna
 Musculus sternalis
 Musculus thoracis transversus

Selain sebagai pembentuk dinding dada, otot skelet juga berfungsi sebagai otot
pernafasan. Menurut kegunaannya, otot-otot pernafasan dibedakan menjadi otot untuk
inspirasi, dimana otot inspirasi terbagi menjadi otot inspirasi utama dan tambahan,
serta otot untuk ekspirasi tambahan.

 Otot inspirasi utama (principal) yaitu:


 Musculus intercostalis externa
 Musculus intercartilaginus parasternal
 Otot diafragma.
 Otot inspirasi tambahan (accessory respiratory muscle)sering juga disebut
sebagai otot bantu nafas terdiri dari:
 Musculus sternocleidomastoideus
 Musculus scalenus anterior
 Musculus scalenus medius
 Musculus scalenus posterior

Saat pernafasan biasa (quiet breathing), untuk ekspirasi tidak diperlukan kegiatan
otot, cukup dengan daya elastis paru saja udara di dalam paru akan keluar saat
ekspirasi berlangsung.

Namun, ketika seseorang mengalami serangan asma, seringkali diperlukan active


breathing, dimana dalam keadaan ini untuk ekspirasi diperlukan kontribusi kerja otot-
otot seperti:

 Musculus intercostalis interna


 Musculus intercartilagius parasternal
 Musculus rectus abdominis
 Musculus oblique abdominus externus

Otot-otot untuk ekspirasi juga berperan untuk mengatur pernapasan saat berbicara,
menyanyi, batuk, bersin, dan untuk mengedan saat buang air besar serta saat
persalinan.

2.4 PERTUKARAN DAN TRANSPORT GAS PERNAPASAN


Pertukaran O2 dan CO2 dalam kapiler terjadi secara difusi di alveolus dan sel-sel
jaringan tubuh. Pertukaran O2 dan CO2 yang terjadi pada sel-sel jaringan tubuh sangat
dipengaruhi oleh tekanan parsial. Transpor dan pertukaran gas terdiri dari:
2.4,1 Transport oksigen
Sekitar 97% oksigen dalam darah terikat oleh hemoglobin (hb) eritrosit dan
sisanya sekitar 3 % juga larut dalam plasma dan dilakukan dalam bentuk solusi untuk
jaringan. Pengangkutan oksigen dari paru ke jaringan tercapai karena hemoglobin
afinitas tertinggi untuk oksigen pada 100 mm Hg PO2 ( yang hampir hadir di udara
alveolar ) dan afinitas rendah umtuk oksigen pada 40 mm Hg PO2 yang lazim
dijaringan.

2.4.2 Transfor Karbondioksida


Karbondioksida yang dihasilkan,yang dihasilkan dari metabolism dan diberikan
oleh jaringan, dilewtkan ke dalam darah melalaui cairan jaringan dan disampaikan
kembali ke permukaan pernapasan Bersama dengan aliran darah. Darah mengangkut
karbondioksida dalam tiga cara, yaitu : sebagai asam karbonat, sebagai bikarbonat
natrium dan kalium dan sebagai carbomnohemoglobin.
2.5 VOLUME DAN KAPASITAS PARU
Untuk memudahkan pengertian peristiwa ventilasi paru, maka udara dalam paru
dapat dibagi menjadi empat volume dan empat kapasitas. Empat macam volume
tersebut jika semuanya dijumlahkan, sama dengan volume maksimal paru yang
sedang mengembang atau disebut juga total lung capacity, dan arti dari masing-
masing volume tersebut adalah sebagai berikut:

 Volume tidal adalah jumlah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi
setiap kali bernapas normal, besarnya kira-kira 500 mililiter pada laki-laki
dewasa.
 Volume cadangan inspirasi adalah volume udara ekstra yang dapat diinspirasi
setelah dan di atas volume tidal normal bila dilakukan inspirasi kuat, biasanya
mencapai 3000 mililiter.
 Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara ekstra maksimal yang dapat
diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidal normal, jumlah
normalnya adalah sekitar 1100 mililiter.
 Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru setelah
ekspirasi paling kuat, volume ini besarnya kira-kira 1200 mililiter.

Untuk menguraikan peristiwa-peristiwa dalam siklus paru, kadang-kadang perlu


menyatukan dua atau lebih volume paru di atas. Kombinasi seperti itu disebut
kapasitas paru.

 Kapasitas inspirasi sama dengan volume tidal ditambah volume cadangan


inspirasi. Ini adalah jumlah udara (kira-kira 3500 mililiter) yang dapat dihirup
oleh seseorang, dimulai pada tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru
sampai jumlah maksimum.

 Kapasitas residu fungsional adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada
akhir ekspirasi normal (kira-kira 2300 mililiter) yang merupakan hasil jumlah
dari volume cadangan ekspirasi dan volume residu.

 Kapasitas vital adalah jumlah dari volume cadangan inspirasi ditambah


volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. Ini adalah jumlah udara
maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru, setelah terlebih dahulu
mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-
banyaknya (kira-kira 4600 mililiter).
 Kapasitas paru total adalah volume maksimum yang dapat mengembangkan
paru sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin (kira-kira 5800
mililiter), jumlah ini sama dengan kapasitas vital ditambah volume residu.

https://www.pintarbiologi.com/2015/09/volume-dan-kapasitas-paru-paru-
manusia.html
https://www.pusatbiologi.com/2013/01/mekanisme-pernapasan-manusia.html
http://www.gudangbiologi.com/2015/10/sistem-pernapasan-respirasi-pada-
manusia.html
https://brainly.co.id/tugas/11809244
https://www.dictio.id/t/otot-otot-apa-saja-yang-dibutuhkan-pada-sistem-
pernapasan/13785/2
https://www.alodokter.com/posisi-tidur-ibu-hamil-yang-baik-perlu-diketahui-sejak-
dini
https://prezi.com/nr_5r66hqkrf/transpor-pertukaran-gas-volu/
2.6 PENGATURAN PERNAPASAN
Baik peningkatan PCO2 atau konserntrasi H+ darah arteri maupun penurunan PO2
akan memperbesar derajat aktivitas neuron pernapasan di medula oblongata,
sedangkan perubahan ke arah yang berlawanan mengakibatkan efek inhibisi
ringan. Pengaruh perubahan kimia darah terhadap pernapasan berlangsung
melalui komoreseptor pernapasan di glomus karotikum dan aortikum serta
sekumpulan sel di medula oblongata maupun di lokasi lain yang peka terhadap
peurbahan kimiawi dalm darah. Reseptor tersebut membangkitkan impuls yang
merangsang pusat pernapasan. Bersamaan dengan dasar pengerndalian
pernapasan, berbagai aferen lain menimbulkan pengaturan non-kimiawi yang
mempengaruhi pernapasan keadaan tertentu (Tabel 36-1).
Tabel 36-1 berbagai rangsang yang mempengaruhi pusat pernapasan
Pengendalian kimia

CO2 (melalui konsentrasi H+ di LCS dan cairan interstisiel otak)

O2 (melalui glomus karotikum dan aortikum)


H+ (melalui glomus karotikum dan aortikum)
Pengendalian non-kimia
Aferen nervus vagus dari reseptor di saluran pernapasan dan paru-paru
Aferen dari pons, hipotalamus dan sistem limbik
Aferen dari proprioseptor
Aferen dari baroseptor: arteri, atrium, ventrikel. pulmonal

2.7 ADAPTASI FISIOLOGI OKSIGENASI PADA IBU HAMIL


Usaha pernapasan pasa ibu harus meningkat pada kehamilan sebab untuk
memenuhi peningkatan kebutuhan metabolik jaringan ibu dan janin. Pada akhir
kehamilan, konsumsi oksigen meningkat sebesar 16-20%. Sistem pernapasan juga
dipengaruhi oleh volume uterus yang membesar. Dalam hal cadangan fisiologis, stres
yang ditimbulkan oleh kehamilan pada sistem pernapasan lebih kecil dibandingkan
dengan peningkatan yang dapat diukur saat olahraga (tabel 2.1). Hal ini berbeda dengan
proporsi cadangan fisiologis kardiovaskular yang dibutuhkan selama kehamilan yang jauh
lebih besar. Dampak klinis dari perbedaan ini adalah bahwa pasien dengan penyakit
pernapasan lebih kecil kemungkinannya mengalami perburukan dibandingkan dengan mereka
yang mengidap penyakit jantung.
Tabel 2.7.1 kehamilan dan cadangan fisiologis

Parameter Normal Kehamilan %peningkat Olahraga %peningkat


an an
Volume 7,5 l/mnt 10,5 l/mnt 40 80 l/mnt 1000
menit
Konsumsi 220 ml/mnt 255 ml/mnt 16
oksigen
Curah 4,5 l/mnt 6 l/mnt 30 12 l/mnt
jantung

Perubahan fisiologi pernapasan pada ibu hamil :


 Trimester pertama
Perubahan pada trimester pertama belum terjadi sepenuhnya karena ibu masih
mengalami peningkatan hormon sehingga terjadi mual-mual dan pertumbuhan
janin belum sempurna sehingga diafragma belum terdorong ke atas, oleh
karena itu pernapasan ibu masih normal.
 Trimester kedua
Perubahan pada trimester kedua ibu mulai merasakan ada keluhan dalam
bernapas karena pertumbuhan janin yang makin membesar sehingga ibu
mengeluh sesak nafas. Pada trimester kedua ini hormon progesteron secara
langsung memperngaruhi pusat pernapasan.
 Trimester ketiga
Pada trimester ketiga 60% ibu hamil mengeluh sesak nafas. Ibu mengalami
pernapasan yang pendek, jadi pada umumnya sesak nafas dan nafas pendek
terjadi pada trimester ketiga karena pembentukan janin yang membesar
sehingga mendorong diafragma.
2.8 POSISI TIDUR PADA IBU HAMIL
Posisi tidur ibu hamil tidak boleh dianggap perkara sepele. Janin yang membesar
bisa membuat posisi tidur ibu menjadi serba salah. Terlebih lagi, ibu hamil juga
mengalami kesulitan untuk bergerak mengubah posisi tidur.
Posisi tidur yang salah pada ibu hamil bisa mengundang berbagai masalah
kesehatan, seperti pembengkakan kaki, nyeri otot, mendengkur, penurunan tekanan
darah, atau justru meningkatnya tekanan darah.
Berikut beberapa informasi seputar posisi tidur ibu hamil yang direkomendasikan.
 Hindari posisi telentang
Setelah memasuki usia kehamilan trimester kedua, terutama setelah bulan
kelima, ibu hamil dianjurkan untuk tidak tidur dalam posisi telentang. Tekanan
pada pembuluh darah besar, yaitu aorta dan vena cava inferior, bisa meningkat
bila ibu hamil tidur dalam posisi telentang. Tekanan ini bisa menghambat
peredaran darah ke tubuh ibu, termasuk ke janin.
 Menyamping ke kiri
Sebagian ahli menganjurkan ibu hamil untuk tidur dalam posisi menyamping
ke kiri. Hal ini bertujuan memperlancar sirkulasi darah, baik yang menuju
jantung maupun yang menuju ke rahim, janin, dan ginjal. Selain itu, berbaring
menyamping ke kiri membuat lambung berada pada posisi yang nyaman dan
tidak menekan organ hati yang terletak di sisi kanan.
Posisi tidur menyamping ke kiri juga dapat mengurangi pembengkakan pada
pergelangan kaki, tungkai kaki, dan tangan. Hal itu karena posisi tersebut membantu
ginjal bekerja lebih leluasa dalam membersihkan zat sisa dan cairan dari tubuh. Bila
ginjal menahan cairan dan zat sisa, ibu hamil bisa mengalami pembengkakan atau
edema.
Namun, sebagian ahli menyatakan tidak perlu terlalu memusingkan apakah
menyamping ke kiri atau ke kanan, selama posisi tersebut membuat ibu hamil merasa
nyaman.
 Gunakan bantal
Bantal dapat membantu menjadikan posisi tidur ibu hamil terasa lebih nyaman.
Bila ibu hamil merasa sesak napas atau napas terasa berat, letakkan bantal di bawah
sisi samping tubuh untuk menaikkan posisi dada. Bila ibu hamil merasakan nyeri pada
ulu hati, letakkan beberapa bantal untuk mengganjal kepala dan punggung agar posisi
badan bagian atas menjadi lebih tinggi. Ibu hamil bisa tidur dalam posisi setengah
duduk untuk membantu asam lambung tidak naik. Sementara itu, untuk menyangga
tubuh dalam posisi menyamping ke kiri, Anda dapat meletakkan bantal di bagian
samping perut dan di antara kedua tungkai atau lutut. Ibu hamil juga bisa
menggunakan bantal khusus ibu hamil untuk membuat tidur menjadi lebih nyaman.
Apabila ibu hamil sulit untuk tidur nyenyak di malam hari itu adalah hal yang
wajarkarena dapat mengalami berbagai macam gangguan, seperti kerap terbangun di
malam hari akibat sering buang air kecil, merasa sesak napas, jantung terasa berdebar
karena meningkatnya detak jantung, sakit punggung dan kram kaki, konstipasi, atau
rasa nyeri di ulu hati. Selain itu, stres juga dapat membuat ibu hamil sulit tidur.
Untuk membantu kualitas tidur di malam hari, beberapa langkah berikut mungkin
dapat membantu.
 Buatlah rutinitas tidur dan bangun tidur di waktu yang sama setiap harinya.
 Hindari melakukan olahraga saat mendekati waktu tidur.
 Lakukan relaksasi sebelum tidur, seperti minum susu hangat dicampur madu.
 Hindari minum teh, kopi, atau minuman bersoda, karena pada umumnya
mengandung kafein.
 Ikuti senam hamil secara rutin. Selain bisa membuat tubuh lebih bugar,
pertemuan dengan sesama ibu hamil dapat menjadi kesempatan berbagi cerita
dan mengurangi kecemasan.
 Jika mengalami kram pada kaki hingga terbangun dari tidur, cobalah untuk
memijakkan telapak kaki ke dinding dan dorong perlahan hingga terasa tarikan
pada otot betis dan belakang paha. Tahan selama beberapa saat sampai kram
reda.
Selain memerhatikan posisi tidur ibu hamil yang nyaman, pastikan juga ibu hamil
mendapatkan kalsium yang cukup untuk mengurangi kram pada kaki. Selain itu,
berbagai nutrisi penting lain bisa dapatkan dengan mengonsumsi sayuran, buah, dan
susu secara seimbang. Untuk mencukupi kebutuhan gizi, ibu hamil juga perlu
mengonsumsi vitamin prenatal. Selain itu, ibu hamil juga harus memeriksakan
kehamilan di dokter kandungan untuk memantau kondisi kesehatan ibu hamil dan
janin.

BAB III
KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
https://www.pintarbiologi.com/2015/09/volume-dan-kapasitas-paru-paru-
manusia.html
https://www.pusatbiologi.com/2013/01/mekanisme-pernapasan-manusia.html
http://www.gudangbiologi.com/2015/10/sistem-pernapasan-respirasi-pada-
manusia.html
https://brainly.co.id/tugas/11809244
https://www.dictio.id/t/otot-otot-apa-saja-yang-dibutuhkan-pada-sistem-
pernapasan/13785/2
https://www.alodokter.com/posisi-tidur-ibu-hamil-yang-baik-perlu-diketahui-sejak-
dini
https://prezi.com/nr_5r66hqkrf/transpor-pertukaran-gas-volu/

Anda mungkin juga menyukai