Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN ALKALOID,


GLIKOSIDA SAPONIN, TRITERPENOID , STEROID
DAN FLAVONOID

Dosen Pengampu
Al-Ustadz Apt. Kurniawan, S.Si, M.Farm

Disusun Oleh :
Amna Nabila Sonifa
3020187181450
Kelompok 1

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

MANTINGAN NGAWI-JATIM

2020
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menegtahui cara identifikasi senyawa golongan
alkaloid
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara identifikasi senyawa golongan
glikosida saponin, triterpenoid dan steroid
3. Mahasiswa mampu mengetahui cara identifikasi senyawa golongan
Flavonoid
B. LATAR BELAKANG
Di dalam keilmuan dunia medis dan biokimia secara spesifik , ialah
senyawa pada golongan Alkaloid, Glikosida saponin, triterpenoid dan steroid
telah lama menjadi bagian yang sangat penting dari tumbuhan dan
sebagaimana pula senyawa- senyawa golongan ini mampu di jadiakan riset
dalam penelitian. Dengan bioaktifitas untuk di cari dari senyawanya banyak
senyawa organik yang di temukan di alam. Dapat kita lihat hampir seluruh
senyawa golongan berasal dari tumbuhan yang memiliki ciri khas tersendiri.
Dengan identifikasi dari klasifikasi , secara organoleptik , daun-daunan yang
sepat, pahit , manis ,beracun . selain daun-daunan , senyawa dapat di temukan
pada akar , biji ranting dan kulit kayu.
Pada praktikum kali ini kami disini menggunakan ekstrak sirih , ekstrak
daun sirih digunakan untuk berbagai penelitian dan di manfaatkan sebagai
obat-obatan seperti antisariawan, antibatuk, astrigent dan antiseptik.
Kandungan kimia yang ada di tanaman sirih adalah saponin, flavonoid,
polifenol dan minyak atsiri. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai
antimikroba. Senyawa ini akan merusak membran pada sitoplasma dan
membunuh sel. Senyawa flavonoid diduga memiliki mekanisme kerja dengan
memetabolisme protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa di perbaiki
kembali.( Aiello,2012) .
Daun sirih memiliki banyak aroma khas karena mengandung minyak
atsiri senilai 1-4,2% air, protein , lemak , karbohidrat, kalsium , fosfor, vitamin
A,B,C,yodium, gula dan pati. Fenol mengandung minyak atsiri memiliki kadar
antiseptik untuk membasmi kuman 5 kali lebih kuat dibandingkan fenol
biasa(Bakterisid dan fungisid).( Putri ,2010)
Disini kami akan menjelaskan satu persatu kandungan senaywa golongan
mulai dari Alkaloid , Alkaloid di sini merupakan suatu golongan senyawa
organik yang banyak di gunakan dan mudah di dapatkan. Kemudian semua
alkaloid mengandung paling sedikit satu atom nitrogen . memiliki sifat basa
atau alkali dan sifat basa , ini di sebabkan karena adanyaatom N ( Nitrogen) di
dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkat heterosiklik atau
aromatis dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada
manusia dan hewan.

C. DASAR TEORI
Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat Didalam
memiliki sifat basa atau alkali kemungkinan besar sifat basa disebabkan oleh
karena adanya atom N (Nitrogen) yang berada didalam molekul senyawa
tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosiskecil
dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Sebagai
contoh,morfina sebagai pereda rasa sakit, reserfina sebagai obat penenang,
atrofina berfungsi sebagai antispamodia, kokain sebagai anestetik lokal, dan
strisina sebagai stimulan syaraf (Ikan,1969)
Saponin merupakan senyawa glikosida triterpenoida ataupun glikosida
steroida yang merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun
serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan
menghemolisa sel darah merah. Pola glikosida saponin kadang-kadang rumit,
banyak saponin yang mempunyai satuan gula sampai lima dan komponen yang
umum ialah asam glukuronat (Harborne, 1996).
Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa sapogenin.
Saponin tersebar luas di antara tanaman tinggi, keberadan saponin sangat
mudah ditandai dengan pembentukan larutan koloidal dengan air yang apabila
dikocok menimbulkan buih yang stabil. Saponin merupakan senyawa berasa
pahit menusuk dan dapat menyebabkan bersin dan bersifat racun bagi hewan
berdarah dingin, banyak di antaranya digunakan sebagai racun ikan (Gunawan
dan Mulyani, 2004).
Saponin memiliki berat molekul tinggi, dan berdasarkan struktur
aglikonnya, saponin dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tipe steroida
dan tipe triterpenoida. Kedua senyawa ini memiliki hubungan glikosidik pada
atom C- 3 dan memiliki asal usul biogenetika yang sama lewat asam mevalonat
dan satuan-satuan isoprenoid (Gunawan dan Mulyani, 2004).
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam
satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C-30
asiklik, yaitu skualena, senyawa ini tidak berwarna, berbentuk kristal, bertitik
leleh tinggi dan bersifat optis aktif (Harborne,1987). Menurut Harborne (1987)
senyawa triterpenoid dapat dibagi menjadi empat golongan,yaitu: triterpen
sebenarnya, saponin, steroid, dan glikosida jantung.
Steroid adalah suatu golongan senyawa triterpenoid yang mengandung inti
siklopentana perhidrofenantren yaitu dari tiga cincin sikloheksana dan sebuah
cincin Universitas Sumatera Utara siklopentana. Dahulu sering digunakan
sebagai hormon kelamin, asam empedu, dll. Tetapi pada tahun-tahun terakhir
ini makin banyak senyawa steroid yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan
.Tiga senyawa yang biasa disebut fitosterol terdapat pada hampir setiap
tumbuhan tinggi yaitu: sitosterol, stigmasterol, dan kampesterol.(Harborne,
1987; Robinson, 1995).
Flavonoid di alam sering dijumpai dalam bentuk glikosidanya (Kristanti,
2008). Apabila suatu senyawa terdapat banyak ikatan glikosidana maka
senyawa tersebut mengandung lebih polar, sehingga pada proses ekstraksi ,
senyawa yang bekerja kurang spesifik. Karena terikat dengan gugus gula.
Reaksi hidrolisis dilakukan untuk memutus ikatan glikosida pada senyawa
(saifuddin.dkk,2006)

D. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
- Bunsen (1 buah)
- Kaki tiga (1 buah )
- Tabung reaksi (10 buah)
- Corong kaca (1 buah)
- Gelas Beker 100ml ( 1buah)
- Gelas ukur 10 ml (1 buah)
- Gelas ukur 25ml ( 1 buah)
- Pipet tetes ( 1 buah )
- Spatula ( 1 buah)
- Gelas arloji ( 2 buah)
b. Bahan
- Ekstrak Sirih 2,7 g
- HCL 2N 5 ml
- NaCl 0,3 g
- Aquadest 10ml
- Kertas saring q.s
- Asam asetat anhidrat q.s
- H2 SO4 Pekat q.s
- Etanol q.s
- N- Heksan 12 ml
- HCL pekat q.s
- Aquadest q.s

E. PROSEDUR KERJA
1. Identifikasi Senyawa Alkaloid

Ditimbang Ekstrak Sirih Kental 0,3 g. HCL 2 N 5ml , NaCl 0,3


g

Dimasukan Sampel ke dalam gelas beaker dan di tambahlan


HCl 2 N 5 ml

Dipanaskan di atas bunsen sambil di aduk selama 3 menit

Didingingikan Dan di tambah NaCl sambil di aduk

Disaring dengan kertas saring

Larutan di beri 3 , 1A ,1B ,1C

Larutan 1A ditambah pengaktif mayer, Larutan 1B ditambah


pereaksi wegner dan di amati
2. Identifikasi Glikosida Saponin , Triterpenoid dan Steroid
a. Uji Buih

Ditimbang ekstrak sirih kental 0,3 g dan diukur


aquades 10 ml

Dimasukan ke dalam gelas reaksi dan di kocok


selama 30 menit

Diamati keberadaan dan tinggi busa

b. Reaksi Warna

Dilarutkan 0,3 g di dalam 15 ml etanol

Dibagi menjadi 3 , masing-masing 5 ml larutan


II A, II B , II C

Larutan II B di tambah 3 tetes asam asetat


antioksidan dan 1 tetes H2SO4 pekat, di kocok

Diamati perubahan warna

Larutan II C ditambah 1-2 ml H2SO4 Pekat


melalui dinding tabung reaksi

Diamati
3. Identifikasi senyawa golongan flavonoid

Dikocok 0,3 g ekstrak dengan 3 ml N-Heksan sebanyak 4


kali

Filtrat di larutkan dengan etanol dan bagian larutan III


A, III B, III C

III A Sebagai blanko , III B ditambah 0,5 ml HCl Pekat

Dipanaskan diatas bunsen dan diamati perubahan warna

Larutan III C ditambah 0,5 ml HCl Pekat dan 1,5 g


potong magnesium

Diamati dan diencerkan dengan aquadest dan di


tambahkan 1 ml Butanol serta diamati warna pada
lapisan

F. DATA PENGAMATAN
1. Identifikasi Senyawa Golongan Alkaloid

Larutan Sebelum Sesudah


IA Kuning Kuning
IB Kuning Jingga
IC Kuning Kuning

2. Identifikasi Senyawa Golongan Saponin


a. Uji Buih

Sampel Tinggi busa Keterangan


Ekstrak Sirih Kental 0,5 ml Memiliki kandungan
saponin

b. Reaksi Warna

Larutan Sebelum Sesudah Ket


II A Hijau Tua Hijau Tua -
II B Hijau Tua Hijau Tua -
II C Hijau Tua Cincin merah Adanya steroid
tak jenuh

3. Identifikasi Senyawa Golongan Flavonoid

Larutan Sebelum Sesudah Ket


III A Hijau Tua Hijau Tua -
III B Hijau Tua Hijau Tua Adanya
Leukoantosiarin
III C Hijau Tua Hijau Tua Flavonon

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami menguji identifikasi senyawa golonga Alkaloid,
Saponin , triterpenoid dan steroid, dan flavonoid. Alkaloid memiliki sifat
fisika yang pada umunya memiliki 1 atom N , meskipun beberapa atom yang
dimiliki lebih dari 1 atom N seperti pada Ergotamin yang memiliki 5 atom N.
Alkaloid disini juga memiliki sifat kimia sebagai mana sifat basa. Sifat nya
tergantung pada adanya pasangan elektron pada nitrogen. Jika gugus
fungsional yang berdekatan dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron.
Untuk pengklasifikasian suatu golongan alkaloid biasanya diklasifikasikan
menurut kesamaan sumber asal molekulnya , berdasarkan dengan metabolisme
yang di pakai untuk membentuk molekul itu. Hasil yang di dapat dari
pengamatan untuk mengidentifikasi senyawa golongan memiliki pengamatan
sebelum dan sesudah , sebelum pengamatan pada larutan I A (mayer) , I B
( waagner),IC ( blanko ) berwarna kuning ,kalau sesudahnya pada larutan IA
(mayer) , IB (wagner) berwarna jingga, IC (blanko) berwarna kuning.
Golongan senyawa
H. KESIMPULAN
I. SARAN
J. DAFTAR PUSTAKA
Aiello, Susan E. The Merck etinary manual. USA: Merck Sharp & Dohme
Corp; 2012.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Materia Medika Indonesia
Jilid III. Jakarta : Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan
Putri ZF. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L.)
terhadap Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus
multiresisten . Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2010
Ikan,1996. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerbit ITB. Bandung
Saifuddin, 2006. Kandungan Senyawa golongan Flavonoid. UNBRA. Malang.

Anda mungkin juga menyukai