Konsti Tusi
Konsti Tusi
BAB IV
KONSTITUSI DAN TATA PERUNDANG-UNDANGAN
A. Konstitusi
Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang berisian aturan-aturan
untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi
harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal). namun menurut
para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus diterjemahkan termasuk kesepakatan
politik, negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi [1],
Konstitusi bagi organisasi pemerintahan negara yang dimaksud terdapat beragam bentuk dan
kompleksitas strukturnya, terdapat konstitusi politik atau hukum akan tetapi mengandung pula
arti konstitusi ekonomi [2]
Dewasa ini, istilah konstitusi sering di identikkan dengan suatu kodifikasi atas dokumen yang
tertulis dan di Inggris memiliki konstitusi tidak dalam bentuk kodifikasi akan tetapi berdasarkan
pada yurisprudensi dalam ketatanegaraan negara Inggris dan mana pula juga Konstitusi Istilah
konstitusi berasal dari bahasa inggris yaitu “Constitution” dan berasal dari bahasa belanda
“constitue” dalam bahasa latin (contitutio,constituere) dalam bahasa prancis yaitu “constiture”
dalam bahsa jerman “vertassung” dalam ketatanegaraan RI diartikan sama dengan Undang –
undang dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan peraturan dasar dan yang memuat ketentuan –
ketentuan pokok dan menjadi satu sumber perundang- undangan. Konstitusi adalah keseluruhan
peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara suatu
pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakata negara
1. Pengertian Konstitusi Menurut Para Ahli
K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem ketaatanegaraaan suatu negara yang berupa
kumpulan peraturan yang mmbentuk mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu negara.
Herman Heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada uud. Konstitusi tidak hanya bersifat
yuridis tettapi juga sosiologis dan politis
Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat di dalam masyarakat seperti
golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat misalnya kepala negara
angkatan perang, partai politik dsb
L.j Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun peraturan tak tertulis 5)
Koernimanto soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin cisme yang berarati
bewrsama dengan dan statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti
menetapkan secara bersama.
Carl Schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu:
a. Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian yaitu;
• Konstitusi sebagai kesatuan organisasi yang mencakup hukum dan semua organisasi yang ada
di dalam negara.
• Konstitusi sebagai bentuk negara
• Konstitusi sebagai faktor integrasi
• Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma hukum yang tertinggi di dalam negara
b. Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu:
• Konstitusi sebagai tuntyutan dari golongan borjuis agar haknya dapat dijamin oleh penguasa
• Konstitusi sebagai sebuah konstitusi dalam arti formil (konstitrusi dapat berupa terttulis) dan
konstitusi dalam arti materiil (konstitusi yang dilihat dari segi isinya)
c. Konstitusi dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan politik yang tertinggi sehingga
mampu mengubah tatanan kehidupan kenegaraan
d. Konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang memuat adanya jaminan atas hak asasi serta
perlindungannya
2. Tujuan Konstitusi
a. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang maksudnya tanpa
membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja
kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak
b. Melindungi Ham maksudnya setiap penguasa berhak menghormati Ham orang lain dan hak
memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.
c. Pedoman penyelengaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi negara kita
tidak akan berdiri dengan kokoh.
3. Nilai Konstitusi
a. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi
mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku
dalam masyarakat dalam arti berlaku efgektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
b. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetrapi tidak sempurna.
Ketidak sempurnaan itu disebabkan pasal – pasal tertentu tidak berlaku / tidsak seluruh pasal –
pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah negara.
c. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan penguasa saja.
Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat untuk
melaksanakan kekuasaan politik.
4. Macam – Macam Konstitusi
a. Menurut CF. Strong konstitusi terdiri
1. Konstitusi tertulis (dokumentary constiutution / writendari: constitution) adalah aturan –
aturan pokok dasar negara , bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan dasar lainnya
yang mengatur perikehidupan suatu bangsa di dalam persekutuan hukum negara.
2. Konstitusi tidak tertulis / konvensi(nondokumentary constitution) adalah berupa kebiasaan
ketatanegaraan yang sering timbul. Adapun syarat – syarat konvensi adalah:
• Diakui dan dipergunakan berulang – ulang dalam praktik penyelenggaraan negara.
• Tidak bertentangan dengan UUD 1945
• Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.
b. Secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi:
1. konstitusi politik adalah berisi tentang norma- norma dalam penyelenggaraan negara,
hubungan rakyat dengan pemerintah, hubuyngan antar lembaga negara.
2. Konstitusi sosial adalah konstitusi yang mengandung cita – cita sosial bangsa, rumusan
filosofis negara, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem politik yang ingin dikembangkan
bangsa itu
c. Bedasarkan sifat dari konstitusi yaitu:
1. Flexible / luwes apabila konstitusi / undang undang dasar memungkinkan untuk berubah
sesuai dengan perkembangan.
2. Rigid / kaku apabila konstitusi / undang undang dasar jika sulit untuk diubah.
d. Unsur /substansi sebuah konstitusi yaitu:
1. Menurut sri sumantri konstitusi berisi 3 hal pokok yaitu:
• Jaminan terhadap Ham dan warga Negara
• Susunan ketatanegaraan yang bersdifat fundamental
• Pembagian dan poembatasan tugas ketatanegaraan
2. Menurut Miriam budiarjo, konstitusi memuat tentang: Organisasi negara HAM Prosedur
penyelesaian masalah pelanggaran hukum Cara perubahan konstitusi.
3. Menurut koerniatmanto soetopawiro, konstitusi berisi tentang:
• Pernyataan ideologis
• Pembagian kekuasaan
• Jaminan HAM (hak asasi manusia)
• Perubahan konstitusi
• Larangan perubahan konstitusi
5. Syarat Terjadinya Konstitusi
Agar suatu bentuk pemerintahan dapat dijalankan secara demokrasi dengan memperhatikan
kepentingan rakyat. Melinmdungi asas demokrasi Menciptakan kedaulatan tertinggi yang berada
ditangan rakyat Untuk melaksanakan dasar negara Menentukan suatu hukum yang bersifat adil
6. Kedudukan konstitusi (UUD) Dengan adanya UUD baik penguasa dapat mengetahui aturan /
ketentuan pokok mendasar mengenai ketatanegaraan . Sebagai hukum dasar Sebagai hukum
yang tertinggi
7. Perubahan konstitusi / UUD
Secara revolusi, pemerintahan baru terbentuk sebagai hasil revolusi ini yang kadang – kadang
membuat sesuatu UUD yang kemudian mendapat persetujuan rakyat. Secara evolusi,
UUD/konstitusi berubah secara berangsur – angsur yang dapat menimbulkan suatu UUD, secara
otomatis UUD yang sama tidak berlaku lagi.
8. Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi
keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita – cita dan
tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan UUD suatu negara. Dasar negara sebagai
pedoaman penyelenggaraan negara secara tertulis termuat dalam konstitusi suatu negara
9. Keterkaitan konstitusi dengan UUD
Konstitusi adalah hukum dasar tertulis dan tidak ter tulis sedangkan UUD adalah hukum dasar
tertulis. Uud memiliki sifat mengikat oleh karenanya makin elastik sifatnya aturan itui makin
baik, konstitusi menyangkut cara suatu pemeritahan diselenggarakan
B. Tata Perundang-Undangan
Berdasarkan TAP MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
Perundang-undangan, tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia adalah:
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
3. Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)
5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah
A. HAKIKAT NEGARA
Menurut Max Weber, Negara adalah Suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
menggunakan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah. Sedangkan Karl Marx
mengatakan Negara adalah suatu kekuasaan bagi manusia (penguasa) untuk menindas manusia
lain.
Prof. Mr. Soenarko, Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu
dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan, sedangkan Prof. Miriam
Budiardjo memberikan pengertian Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah dapat
memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongankekuasaan lainnya dan yang
dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu.
Jadi Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh
pemerintah negara yang sah, yang umumnya mempunyai kedaulatan (keluar dan ke dalam).
Sifat-Sifat Negara
• Memaksa yaitu negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa agar peraturan di taati
• Monopoli yaitu negara menetapkan tujuan bersama dari masyarakat
• Menyeluruh/mencakup semua (all embresing) yaitu peraturan perundang-undangan yang dibuat
negara berlaku untuk semua warga negara tanpa kecuali.
Unsur-Unsur negara
• Wilayah, terdiri dari ; darat laut dan udara
• Rakyat yaitu sekelompok manusia yang menjadi penghuni negara dan taat pada peraturan yang
berlaku di negara tersebut.
• Pemerintah yang berdaulat. Kedaulatan kedalam yaitu kekuasaan untuk mengatur rumah
tangganegaranya tanpa campur tangan dari negara lain. Kedaulatan ke luar yaitu kekuasaan
untuk mengadakan hubungan atau kerjasama dengan negara lain
• Pengakuan dari negara lain (Unsur deklaratif). Baik secara de facto (kenyataan) maupun secara
de jure (secara hukum)
Pada umumnya tujuan negara adalah untuk menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi
rakyatnya. Menurut Charles E. Merriam, tujuan negara dalah :
1. Menciptakan keamanan ekstern
2. Memelihara ketertiban intern
3. Mewujudkan keadilan
4. Mewujudkan kesejahteraan yang meliputi ; keamanan, ketertiban, keadilan dan kebebasan
5. Memberikan kebebasan kepada individu
Fungsi negara yaitu :
1. Melaksanakan penertiban
2. Mengusahakan kesejahrteraan dan kemakmuran rakyatnya
3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan
SISTEM PEMERINTAHAN
2.1. Sistem Pemerintahan Berbagai Negara
2.1.1. Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Berbicara tentang system pemrintahan berarti membicarakan tentang mekanisme pertanggung
jawaban dalam pelaksanaan pemerintahan. Pada garis besarnya, system pemerintahan yang
dilakukan pada Negara demokrasi diklasifikasikan ke dalam system pemrintahan parlementer
dan system pemerintahan presidensial.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi sistim pemerintahan suatu Negara adalah
sebagai berikut;
1) Faktor sejarah
Dari perjalanan sejarah dunia kita cermati bahwa terdapat beberapa sebab kemunculan suatu
Negara baru. Terjadinya revolusi, invasi dan penaklukan.
Contoh proses terbentuknya suatu Negara;
a. penyerahan (cessie)
b. pencaplokan / penguasan (anexatie)
c. pemisahan (separatise)
Contoh Negara merdeka baru yang memiliki keterkaitan sejarah dengan negara lain sehingga
terpengaruh terhadap sistim pemerintahan yang digunakan.
2. Faktor Ideologi
Diantara ideologi yang berkembang didunia, tiga yang disebut besar yang dipraktekkan
diberbagai Negara yaitu
a. fasisme
b. liberalisme
c. komunisme
Beberapa contoh Negara yang terpangaruh oleh persebaran ideologi yaitu
2.2.2 Sikap positif WNI yang baik terhadap pelaksanaan system pemerintahan Negara
Dalam menetukan sikap terhadap pelaksanaan system pemerintahan yang berlaku di Indonesia,
kita seharusnya mengembalikan pada landasan kehidupan bernegara yaitu pancasila sebagai
landasan ideologi dan UUD Negara RI 1945 sebagai landasan konstitusional
1. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia
setiap bangsa dan Negara tentu memilki ideologi begitu pula dengan Indonesia memiliki ideologi
yaitu pancasila. Ideologi pancasila senantiasa menjadi landasan cita-cita untuk ,membangun
kehidupan bermasyarakat dan bernegara menjadi lebih maju dan lebih baik
2. UUD Negara RI 1945 sebagai landasan konstitusional
UUD Negara RI 1945 sebagai landasan konstitusional mengandung artibahwa dalam segala
penyelenggaraan pemerintah Negara harus berlandaskan pada Negara RI 1945.
2.3 Pelaksanaan system pemerintahan yang berlaku di Indonesia dengan pelaksanaan system
pemerintahan yang berlaku dinegara lain
2.3.1 Pelaksanaan system pemerintahan presidensil di Indonesia.
a. Kurun waktu berlakunya
Pada tanggal 18 agustus 1945 PPKI menetapkan dan mengesahkan UUD 1945. masa berlakunya
UUD 1945 dengan menerapkan system pemerintahan presidensil mengalami beberapa kali kurun
waktu:
- 18 agustus 1945 – 14 nopember 1945
- 5 juli 1959- sekarang
b. Kekuasaan Pemerintah Negara dan kementerian Negara
UUD negara RI 1945 telah mengatur kekuasaan pemerintah Negara dan kementerian Negara.
Ketentuan tersebut tercantum didalam pasal 4 sampai dengan pasal 16 UUD Negara RI 1945 (
mengenai kekuasaan pemerintah Negara ) dan pasal 17 UUD negara RI 1945 ( meneganai
kementerian Negara
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
1. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
1.1. Makna Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideology terus beradaptasi dengan perkembangan masyarakat Indonesia dan
masyarakat dunia yang ditandai dengan sifatnya yang terbuka terhadap perkembangan, artinya
selalu menyesuaikan diri dengan tuntutan jaman, mencerminkan sifat luwes dan fleksibel.
Keluwesan dan fleksibelitas serta keterbukaan yang dimiliki oleh ideologi Pancasila menjadikan
Pancasila tidak ketinggalan zaman dalam tatanan sosial, namun sifatnya yang terbuka bukan
berarti nilai-nilai dasar Pancasila dapat dirubah /diganti dengan nilai dasar yang lain. Sebab jika
nialai dasar tersebut dirubah berarti meniadakan Pancasila bahkan membubarkan Negara RI.
Yang dimaksud dengan ideologi Pancasila yang bersifat terbuka adalah nilai-nilai dasar dari
Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan
zaman.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis.
Nilai dasar : nilai yang bersifat umum, abstrak, tidak terikat dengan tempat atau waktu, dengan
kandungan kebenaran yang tinggi berupa cita-cita, tujuan dan tuntunan dasar kehidupan yang
dicita-citakan.
Nilai dasar terdiri dari;
a. Nilai Ketuhanan
b. Nilai Keadilan
c. Nilai Kemanusiaan
d. Nilai Kerakyatan
e. Nilai Persatuan
Nilai instrumental; penjabaran dari nilai dasar yang merupakan arahan dalam kurun waktu dan
kondisi tertentu,nilai instrumental bersifat kontekstual dan disesuaikan dengan perkembangan
zaman.
Nilai instrumental dapat ditemukan :
a. UUD 1945
b. Ketetapan MPR
c. Undang-undang
d. Pertaturan pemerintah
e. Peraturan perundangan lainnya.
Nilai praktis : interaksi antara nilai instrumental dengan situasi kongkrit pada tempat dan situasi
tertentu, nilai ini sangat dinamis karena berusaha mewujudkan nilai instrumental dalam
kenyataan.
Nilai praktis dari pancasila dapat dilihat dan ditemukan pada berbagai wujud kongkrit
pengamalan nilai-nilai pancasila oleh lembaga Negara, organisasi sosial politik, lembaga
ekonomi, tokoh masyarakat, dan anggota warga Negara.
1.2 Hakekat Ideologi Pancasila
Pancasila sebagai ideologi merupakan ide atau gagasan yang merupakan falsafah hidup yang
harus dapat diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagai
ideologi nasional pancasila telah tumbuh dan berkembang dari sosial budaya yang terkristalisasi
menjadi nilai filosofis-ideologis yang konstitusional ( dikukuhkan berdasarkan UUD 1945)
OTONOMI DAERAH
h. Desa
Desa merupakan wilayah terkecil yang mempunyai kewenangan mengatur urusan rumah
tangganya sendiri. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004, Desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI.
Pemerintahan desa terdiri dari :
a) Pemerintah Desa
b) Badan Permusyawaratan Desa atau Badan Perwakilan Desa (BPD)
BPD, menurut UU No. 22 Tahun 1999, merupakan lembaga perwakilan rakyat desa yang
berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta bersama kepala desa
menetapkan peraturan desa.
Kebijakan Publik adalah kebijakan yang diperuntukkan bagi seluruh anggota masyarakat dalam
hal penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
BAB 3
GLOBALISASI
A. PENGERTIAN GLOBALISASI
Menurut A.G. MacGrew, Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan
kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu
dan masyarakat belahan dunia yang lain.
Menurut Internasional Monetary Fund (IMF), Globalisasi adalah meningkatnya saling
ketergantungan ekonomi antara negara-negara di duia yang ditandai oleh meningkat dan
beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan penyebaran teknologi yang
meluas dan cepat.
Menurut Bank Dunia, Globalisasi berarti kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan
untuk memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara lain.
Jadi Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok dan antar negara
saling berintraksi, bergantung, terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain yang melintasi
batas negara.
Globalisasi di tujukkkan dengan beberapa tanda-tanda yaitu :
Meningkatnya perdagangan global
Meningkatnya aliran modal internasional (investasi langsung dari luar negeri)
Meningkatnya lairan data lintas atas (; penggunaan internet, satelit komunikasi dan telepon)
Adanya desakan berbagai pihak untuk mengaddili penjahat perang di Mahkamah Kejahatan
Internasional (internastional Criminal Court)dan adanya gerakan untuk menyerukan keadilan
internasional
Meningkatnya pertukaran budaya (cultural exchange) internasional
Menyebar luasnya paham multikulturalisme dan semakin besarnya akses individu terhadap
berbagai macam budaya
Meningkatnya perjalanan dan turisme tingkat negara
Meningkatnya imigrasi, termasuk imigrasi ilegal
Berkembngnya infrastuktur telekomunikasi global
Berkembangnya sistem keuangan global
Meningkatnya aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan
multinasional
Meningkatnya peran organisasi-organisasi internasional (WTO,IMF) yang berhubungan dengan
transaksi-transaksi internasional.
Ada tiga (3) faktor penyebab meningkatnya globalisasi yaitu ; adanya perubahan politik dunia,
aliran informasi yang cepat dan luas, dan berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan
internasional / traansnasional
Adanya Perubahan Politik Dunia
Menurut Anthony Giddens pengaruh politik yang mempengaruhi meningkatnya globalisasi yaitu
:
Bubarnya Uni Soviet Tahun 1991dan jatuhnya Komunisme Model uni Soviet
Munculnya Mekanisme Pemerintahan Internasioal dan Regional
Munculnya Organisasi Antarpemerintah (Intergovermental Organizations/IGOs) dan Organisasi
Non-pemerintahInternasional (International Non-govermental Organizations/INGOs
Adanya Aliran Informasi yang cepat dan luas, hal ini dipengaruhi oleh semakin pesatnya
kemajuan dibidang teknologi
Berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan internasional / transnasioal (Transnasional
Corporation – TNCs) yaitu perusahaan yang memproduksi barang atau jasa di lebih dari satu
negara
Faktor Pendukung Globalisasi yaitu :
Berkembang pesatnya teknologi komunikasi
Adanya integrasi ekonomi dunia
B. ARTI PENTING GLOBALISASI BAGI INDONESIA
Globalisasi adalah sebuah realita, artinya globalisasi tidak bisa dihindari, dan setiap bangsa atau
negara mau tidak mau akan masuk ke dunia yang global yang disebut globalisasi. Salah satu cara
negara mempersiapkan diri untuk menghadapi globalisasi adalah dengan membangun sistem
pendidikan yang baik yang bertujuan untuk menciptakan SDM-SDM yang berprestasi, tekun,
jujur, ulet dan mau belajar terus-menerus demi kemajuan diri, keluarga, masyarakat, serta bangsa
dan negaranya.
Hukum globalisasi bagi bangsa indonesia yaitu (1) apappun yang terjadi di indonesia bisa
menimbulkan reaksi di dunia internasional, (2) apapun yang terjadi di dunia internasional bisa
memmengaruhi indonesia.
Contoh peranan indonesia dalam dunia internasional dengan politik bebas aktifnya :
Indonesia menyelenggarakan Konfrensi Asia Afrika (KAA), tanggal 24 April 1955 di Bandung
dan tanggal 22-23 April 2005 di Jakarta
Indonesia memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok (GNB)tahun 1961. gerakan ini bertujuan
untuk meredakan ketegangan perang dingin antar Blok Barat dengan Blok Timur guna
mewujudkan perdamaian dunia.
Indonesia memprakarsai berdirinya perhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara
(ASEAN)
Indonesai aktif membantu menyelesaikan konflik di Bosnia, Filipina, Kampuchea dan negara-
negara lain yang mengalami konflik dan perang saudara