18 4 Draft Standar Kompetensi Bidan 2011
18 4 Draft Standar Kompetensi Bidan 2011
iu
nd
uh
da
ri
w Dra
w ft
w
.h
pe
q.
di
kt
i.g
o.
id
STANDAR KOMPETENSI
id
BIDAN INDONESIA
o.
i.g
kt
di
q.
pe
w ft
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesian Demographic and Health Survey (2007) mengungkapkan bahwa
angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 228/100.000
kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) yaitu 34/1000 kelahiran
id
o.
hidup, sedangkan dunia mem-proyeksikan target penekanan AKI menjadi
i.g
102/100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 15/1000 kelahiran hidup.
kt
Bidan merupakan mitra perempuan, memiliki posisi penting dan strategis
di
q.
dalam membantu upaya penurunan AKI dan AKB, terutama dalam
pe
w ft
meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kesehatan ibu dan anak mempunyai
w Dra
.h
id
o.
harus mampu memberikan nasihat, informasi dan fasilitas yang dibutuhkan
i.g
perempuan agar mereka mampu berpartisipasi serta mengambil keputusan
kt
untuk peningkatan kesehatannya.
di
q.
pe
w ft
id
o.
Mencermati harapan masyarakat tersebut, sudah selayaknya organisasi
i.g
profesi dan asosiasi institusi pendidikan kebidanan (IBI dan AIPKIND)
kt
menyusun suatu standar kompetensi bidan yang dapat digunakan sebagai
di
q.
acuan dalam penyelenggaraan pendidikan kebidanan, agar lulusan yang
pe
w ft
B. TUJUAN
Tujuan penyusunan standar kompetensi bidan Indonesia adalah:
id
o.
i.g
1. Sebagai batasan minimal kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
kt
bidan untuk melaksanakan pelayanan kebidanan yang prima (best
di
practices) di Indonesia.
q.
pe
2. Sebagai alat ukur penampilan kinerja bidan dalam memberikan
w ft
w Dra
.h
pelayanan kebidanan.
w
secara berkelanjutan.
7. Sebagai acuan dalam menetapkan standar praktik bidan.
id
o.
Basic Midwifery Practice, 2011
i.g
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
kt
Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI
di
Nomor 5063);
q.
pe
w ft
id
o.
i.g
diurutkan sesuai dengan perundangan yg paling tinggi
kt
di
q.
pe
w ft
w Dra
.h
w
ri
da
u h
nd
iu
D
A. TERMINOLOGI
1. Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang
diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah negara RI serta
memiliki kompetensi kualifikasi untuk registrasi, sertifikasi atau secara
syah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan
id
o.
(Kepmenkes, no 369/2007 tentang Standar Profesi Bidan).
i.g
2. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung-jawab
kt
yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
di
q.
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan
pe
w ft
tertentu
w Dra
.h
id
13. Lisensi.............................
o.
i.g
14. Dosen bidan....................
kt
15. Lembaga Pengembang Uji Kompetensi.....................
di
16. MTKI.............................
q.
pe
17. MTKP...........................
w ft
w Dra
.h
id
disusun berdasarkan unsur-unsur dasar kurikulum yang disarankan
o.
UNESCO (Learning to know, learning to do, learning to be, and learning
i.g
to live together). Profesional Competence menurut Wilkerson (2002)
kt
di
yang disitasi oleh Suryadi (2009) adalah ‘the habitual and judicious use
q.
of communication, knowledge, technical skills, clinical reasoning,
pe
w ft
attributes and abilities of the individual and the performances of task (or
nd
id
o.
i.g
kt
CHILDBEARING
di
q.
pe
Keterangan gambar:
w ft
w Dra
.h
kehidupan ini, seperti interaksi antara peristiwa biologis dalam tubuh dengan
lingkungan eksternal.
u h
(terjemahan gambar dijelaskan lebih rinci agar pada saat melihat kurikulum
nd
id
kehidupan
o.
i.g
3. RUANG LINGKUP PRAKTIK KEBIDANAN
kt
di
Ruang lingkup praktik bidan yang digunakan dalam dokumen ini dibuat atas
q.
dasar definisi bidan ICM (revisi Juni 2011) yang menjelaskan bahwa bidan
pe
w ft
Bidan memiliki peran yang penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,
D
tidak hanya bagi perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan komunitas.
Tugas ini harus dilakukan pada pendidikan antenatal dan persiapan menjadi
orang tua dan dapat pula meluas pada kesehatan perempuan, seksual atau
kesehatan reproduksi dan asuhan pada anak.
id
o.
akan disahkan oleh PP-IBI bersama Kolegium Bidan Indonesia. Standar
i.g
Kompetensi disusun melalui pengorganisasian kompetensi berdasarkan
kt
pendekatan yang bersifat umum ke yang bersifat khusus/spesifik yaitu
di
q.
profil, kompetensi utama, kompetensi penunjang dan Kriteria Kinerja
pe
w ft
id
o.
i.g
kt
di
q.
pe
w ft
w Dra
.h
w
ri
da
Keterangan:
Profil
u h
(manager).
Area kompetensi
Area kompetensi adalah sejumlah/keseluruhan kompetensi baku yang diperlu-
kan dalam melaksanakan tugas/pekerjaan tertentu suatu bidang keahlian. Area
kompetensi bidan adalah keseluruhan kompetensi yang harus dimiliki bidan
dalam melaksanakan pelayanan kebidanan yaitu : Etik legal dan keselamatan
pasien, Komunikasi efektif, Pengembangan diri dan profesionalisme, Landasan
ilmiah ilmu kebidanan, Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan , Promosi
kesehatan dan konseling, Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Elemen kompetensi
Elemen kompetensi merupakan sejumlah sub-fungsi tugas/pekerjaan bidan
yang mendukung ketercapaian unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang
dapat diukur dan diamati, meliputi ranah pengetahuan, keterampilan, dan
afektif.
id
o.
Kriteria Kinerja (Performances Criteria)
i.g
Kriteria kinerja adalah kemampuan bidan yang dapat diukur dalam
kt
menunjukkan kinerjanya sesuai dengan standar kompetensi yang telah
di
ditentukan oleh profesi dan kolegium berdasarkan undang-undang atau
peraturan yang berlaku.
q.
pe
w ft
w Dra
.h
w
ri
da
u h
nd
iu
D
id
Area kompetensi 3 : Pengembangan diri dan profesionalisme
o.
Area kompetensi 4 : Landasan ilmiah praktek kebidanan
i.g
Area kompetensi 5 : Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
kt
Area kompetensi 6 : Promosi kesehatan dan konseling
di
q.
Area kompetensi 7 : Manajemen, kepemimpinan dan kewirausahaan
pe
w ft
w Dra
.h
B. KOMPONEN KOMPETENSI
w
Komponen Kompetensi :
iu
id
perempuan
o.
i.g
1.2 Mematuhi aspek etik-legal dalam praktik kebidanan
kt
di
1.2.1 Menghargai hak azasi manusia khususnya hak perempuan dalam
kesehatan reproduksi.
q.
pe
w ft
reproduksinya
iu
kesehatan reproduksinya
1.3.3 Menghormati martabat perempuan dan keluarganya
1.3.4 Menjalin kemitraan dengan perempuan dan keluarganya dalam
pengambilan keputusan terhadap kepentingan kesehatan
reproduksinya.
id
mengancam kehidupan perempuan dan keluarganya
o.
i.g
kt
di
Komponen area kompetensi 2: Komunikasi efektif
Kompetensi Inti : q.
pe
w ft
w Dra
reproduksi perempuan.
2.1.3 Memberi penjelasan dan informasi yang akurat kepada perempuan
dan keluarganya tentang kesehatan reproduksinya
2.1.4 Memberi penjelasan dan informasi yang akurat serta meminta
persetujuan kepada perempuan dan keluarganya untuk melakukan
tindakan/rujukan
id
lisan, tertulis, atau melalui media elektronik dengan meng-
o.
utamakan kepentingan pasien berdasarkan keilmuan dalam praktik
i.g
kebidanan
kt
di
2.3.2 Menelaah kasus pasien bersama tim kerja untuk meningkatkan
q.
pelayanan dan keilmuan dalam praktik kebidanan
pe
w ft
2.4.1 Memberi informasi yang relevan tentang kondisi pasien baik secara
w
id
kebidanan
o.
3.1.2 Membekali diri dengan kecerdasan spiritual dan emosional
i.g
3.1.3 Melakukan refleksi terhadap pelayanan kebidanan yang telah
kt
di
dilakukan secara ilmiah.
3.1.4
q.
Menerima dan menanggapi secara wajar terhadap kritikan yang
pe
w ft
kebidanan
3.2 Kesediaan belajar sepanjang hayat
ri
kebidanan
u
nd
id
3.4.4 Menghargai dan melaksanakan kesepakatan yang telah diputuskan
o.
profesi
i.g
kt
di
Komponen area kompetensi 4: Landasan ilmiah Praktik kebidanan
Kompetensi Inti :
q.
pe
w ft
sosial, ilmu kesehatan masyarakat, etika, budaya, dan asuhan yang tepat untuk
w
yang berkualitas tinggi dan pendidikan kesehatan yang tanggap budaya dalam
h
id
Cara kerja, indikasi, manfaat dan risiko kontrasepsi. Rumor dan mitos
o.
yang mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi
i.g
4.1.10 Kriteria kelayakan penggunaan metode kontrasepsi, termasuk jangka
kt
di
waktu yang sesuai dalam penggunaan kontrasepsi tersebut.
q.
4.1.11 Metode dan strategi untuk memfasilitasi perempuan dan / atau
pe
w ft
4.1.12 Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual yang
w
sering terjadi
4.1.13 Indikator umum penyakit akut dan kronis , spesifik pada daerah yang
ri
(misalnya, HIV, TB, malaria) serta proses rujukan untuk penilaian lebih
h
4.1.14 Indikator dan metode untuk memberikan konseling dan rujukan pada
iu
dan penelantaran
4.1.15 Prinsip metode skrining untuk kanker serviks, (misalnya, inspeksi visual
dengan asam asetat [IVA], Pap test, dan kolposkopi)
id
4.2.4 Pemeriksaan dan tes untuk memastikan kehamilan
o.
4.2.5 Metode untuk diagnosis kehamilan ektopik
i.g
4.2.6 Prinsip penghitungan usia kehamilan berdasarkan siklus menstruasi,
kt
di
ukuran dan pembesaran rahim, dan penggunaan USG (jika tersedia).
4.2.7
q.
Data riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan pada
pe
w ft
setiap kunjungan
w Dra
.h
id
4.2.18 Prinsip dasar obat farmakokinetik yang diresepkan, diberikan atau
o.
diserahkan kepada perempuan selama kehamilan
i.g
4.2.19 Efek obat yang diresepkan, obat bebas, obat tradisional, serta
kt
di
pemberian obat dengan dosis yang berlebihan pada kehamilan dan
janin
q.
pe
w ft
4.2.20 Dampak merokok, penyalahgunaan alkohol dan napza pada ibu hamil
w Dra
.h
dan janin.
w
4.2.23 Tanda dan gejala awal persalinan (termasuk persepsi perempuan dan
h
gejala)
u
nd
4.2.24 Teknik untuk meningkatkan relaksasi dan cara mengatasi nyeri selama
iu
proses persalinan.
D
4.2.25 Tanda, gejala dan dampak yang mungkin terjadi pada kondisi yang
mengancam jiwa perempuan hamil dan / atau janinnya, (misalnya, pre-
eklampsia/eklampsia, perdarahan pevaginam, persalinan prematur,
anemia berat, Rh isoimmunisation, sifilis)
4.2.26 Cara dan metode menasihati tentang perawatan, pengobatan dan
dukungan untuk perempuan hamil HIV-positif termasuk langkah-
id
pencegahan intermittent (IPT) dan promosi kelambu berinsektisida
o.
(ITN)
i.g
4.2.29 Farmakologi dasar obat cacing pada kehamilan (sesuai dengan
kt
di
kebutuhan).
q.
4.2.30 Fisiologi laktasi dan metode mempersiapkan perempuan untuk
pe
w ft
menyusui.
w Dra
.h
w
4.3 Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan asuhan yang
berkualitas tinggi dan tanggap budaya selama persalinan, menolong
ri
persalinan dan kelahiran yang bersih dan aman serta menangani situasi
da
4.3.3 Aspek psikologis dan sosial budaya dalam persalinan dan kelahiran
D
id
4.3.13 Tanda dan gejala komplikasi saat persalinan ( misal perdarahan, partus
o.
macet, mal presentasi, eklampsia, kegawatdaruratan maternal, gawat
i.g
janin, infeksi dan prolaps tali pusat)
kt
di
4.3.14 Prinsip pencegahan trauma dasar panggul dan robekan perineum
q.
4.3.15 Episiotomi (pengertian, Indikasi melakukan tindakan, metoda, prosedur
pe
w ft
tindakan)
w Dra
.h
id
4.4.7 Masalah atau komplikasi ibu menyusui, termasuk mastitis
o.
4.4.8 Tanda dan gejala kondisi yang mengancam jiwa yang dapat timbul
i.g
selama periode post partum (misal perdarahan vaginal persisten,
kt
di
emboli, preeklamsia dan eklamsi postpartum, depresi berat)
4.4.9
q.
Tanda dan gejala komplikasi tertentu selama periode postpartum
pe
w ft
kelainan congenital)
da
4.4.12 Prinsip aspirasi vakum manual pada kavum uteri untuk mengeluarkan
iu
hasil konsepsi
D
4.4.13 Prinsip pencegahan penularan HIV, TBC, hepatitis B dan C dari ibu ke
anak pada masa post partum
4.4.14 Metode keluarga berencana yang dapat digunakan pada masa post
partum dini (misal : MAL, pil progestin)
4.4.15 Pelayanan post partum dikomunitas bagi perempuan dan keluarganya
dan cara mengakses pelayanan tersebut.
id
4.5.3 Kebutuhan dasar bayi baru lahir : pernafasan, kehangatan, nutrisi,
o.
bonding attachment)
i.g
4.5.4 Berbagai metode dan keuntungan menghangatkan bayi baru lahir,
kt
di
termasuk kontak kulit dengan kulit (metode kangguru)
4.5.5
q.
Penilaian usia gestasi bayi baru lahir.
pe
w ft
4.5.10 Kelainan tertentu pada bayi baru lahir normal (misal : kaput, molase,
da
Mongolian spot)
h
4.5.11 Asuhan bayi sehari – hari (misal : perawatan tali pusat, kebutuhan
u
nd
4.5.12 Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada BBL dan bayi (misal
D
id
4.6.2 Faktor – faktor yang diperlukan dalam mengambil keputusan berkaitan
o.
dengan kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak disadari.
i.g
4.6.3 Metode kontrasepsi yang sesuai untuk periode pasca aborsi.
kt
di
4.6.4 Persyaratan medis yang harus dipenuhi dalam mengakhiri kehamilan
4.6.5
q.
Asuhan, informasi dan dukungan yang diperlukan selama dan setelah
pe
w ft
4.6.6 Proses normal involusi, pemulihan fisik dan emosi pasca keguguran
w
4.6.7 Tanda dan gejala sub involusi dan atau aborsi inkomplit (misal :
perdarahan uterus persisten)
ri
4.6.8 Tanda dan gejala komplikasi keguguran serta kondisi yang mengancam
da
Kompetensi Inti :
Bidan memiliki keterampilan tentang ilmu kebidanan, neonatologi, ilmu-ilmu
sosial, ilmu kesehatan masyarakat, etika, budaya, dan asuhan yang tepat untuk
perempuan, bayi yang baru lahir, “childbearing women”,dan keluarga
Komponen Kompetensi :
5.1 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memberikan
id
pelayanan yang berkualitas tinggi dan pendidikan kesehatan yang tanggap
o.
budaya dalam upaya mempromosikan kehidupan keluarga yang sehat,
i.g
perencanaan kehamilan dan menjadi orang tua
kt
5.1.1 Mengkaji riwayat kesehatan dan midwifery, obstetri, ginekologi,
di
q.
serta riwayat kesehatan reproduksi secara komprehensif
pe
w ft
id
o.
5.2 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk dapat memberikan
i.g
pelayanan antenatal berkualitas tinggi guna memaksimalkan kesehatan
kt
di
perempuan selama kehamilan termasuk deteksi dini dan pengobatan atau
rujukan pada komplikasi tertentu
q.
pe
w ft
5.2.4 menilai gizi ibu hamil dan hubungannya dengan pertumbuhan janin;
da
cara memenuhinya
u
nd
id
mengurangi ketidaknyamanan umum selama kehamilan.
o.
5.2.14 Memberikan bimbingan dan persiapan dasar untuk persalinan,
i.g
kelahiran dan kesiapan menjadi orang tua
kt
di
5.2.15 Mengidentifikasi kelainan normal selama kehamilan :
q.
gizi kurang dan atau tidak memadai
pe
w ft
pendarahan pervaginam
h
u
aterm (≥ 36 minggu)
iu
id
5.3.1 Mengkaji riwayat spesifik dan tanda vital ibu saat persalinan
o.
5.3.2 Melakukan pemeriksaan fisik terfokus dalam persalinan
i.g
5.3.3 Melakukan pemeriksaan abdomen lengkap mengenai posisi janin
kt
di
dan penurunan
5.3.4
q.
Menghitung lamanya kontraksi dan Keefektifan kontraksi uterus
pe
w ft
kelahiran
D
id
muka dan bokong
o.
5.3.17 Menjepit dan memotong tali pusat
i.g
5.3.18 Melakukan penanganan segera pada kasus kegawatdaruratan
kt
di
kebidanan (misal: prolaps tali pusat, malpresentasi, distosia bahu
q.
dan gawat janin) untuk menyelamatkan janin sebelum dilakukan
pe
w ft
5.3.19 Memeriksa dan melakukan maneuver lilitan tali pusat pada leher
w
id
5.3.31 Melakukan manual plasenta
o.
5.3.32 Melakukan kompresi bimanual interna dan eksterna
i.g
5.3.33 Melakukan kompresi aorta
kt
di
5.3.34 Mengidentifikasi dan melakukan manajemen syok
q.
5.3.35 Memasang dan mengatur cairan infus, mengambil darah untuk
pe
w ft
pemeriksaan laboratorium
w Dra
.h
kebutuhan.
h
id
5.4.9 Memberikan pelayanan kontrasepsi sebagai bagian integral dari
o.
asuhan postpartum
i.g
kt
di
q.
5.5 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan dalam memberikan asuhan
pe
w ft
dasar komprehensif dan berkualitas tinggi pada Bayi baru lahir sehat
w Dra
.h
hingga usia 2 bulan. (input rakernas sampai anak pra sekolah) tolong
w
ditambahkan
ri
pusat.
iu
5.5.2 Memeriksa kondisi awal bayi baru lahir (misal APGAR skor atau
D
metode lainnya)
5.5.3 Mengupayakan dan mempertahankan kehangatan tubuh bayi
dengan menggunakan penutup (selimut, topi), menjaga kondisi
lingkungan dan memfasilitasi kontak kulit
5.5.4 Melakukan tindakan kegawatdaruratan pada gangguan pernafasan
(resusitasi pada bayi baru lahir), hipotermi, hipoglikemi
id
vitamin K, pencatatan kelahiran)
o.
5.5.9 Posisi bayi baru lahir untuk inisiasi menyusui bayi sesegera mungkin
i.g
setelah kelahiran dan mendukung ASI Eksklusif
kt
di
5.5.10 Merujuk bayi baru lahir berisiko kefasilitas pelayanan yang tepat;
jika memungkinkan
q.
pe
w ft
bahaya pada bayi baru lahir dan kapan harus membawa bayinya ke
w
pelayanan kesehatan
5.5.12 Memberikan pendidikan kesehatan kepada orang tua mengenai
ri
yang normal
u
nd
5.5.13 Membantu orang tua dan keluarga untuk mengakses sumber daya
iu
id
pemeriksaan bimanual dan atau pemeriksaan urin kehamilan.
o.
5.6.2 Memberikan konseling kepada perempuan yang sedang
i.g
mempertimbangkan untuk melakukan supaya tetap
kt
di
mempertahankan kehamilannya
5.6.3
q.
Memberikan pendidikan kesehatan kepada perempuan ( dan
pe
w ft
Kompetensi Inti :
id
pencegahan penyakit
o.
6.1.3 Melakukan kerja sama dalam tim untuk mencegah penyakit dan
i.g
meningkatkan kesehatan masyarakat.
kt
di
6.1.4 Memberdayakan potensi keluarga dan masyarakat dalam
q.
meningkatkan derajat kesehatannya
pe
w ft
Bidan mampu:
Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya dibawah tanggung
jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif sumber daya di wilayah
kerjanya dengan memanfaatkan IPTEK untuk menghasilkan langkah-langkah
strategis pengembangan organisasi.
id
o.
7.1 Menerapkan teori kepemimpinan dalam pengelolaan sumber daya
i.g
kebidanan
kt
7.1.1 Memaksimalkan potensi kepemimpinannya dalam pelayanan dan
di
praktek kebidanan sebagai model peran dan mentor
7.1.2 q.
Melakukan manajemen dalam menentukan alternatif pemecahan
pe
w ft
w Dra
masalah
.h
w
rujukan.
7.1.5 Menginisiasi team building
u h
kepentingan.
iu
D
id
o.
7.3.1 Mengidentifikasi peluang dalam meningkatkan profesionalisme
i.g
bidan
kt
7.3.2 Memfasilitasi penelitian kebidanan sebagai sumber informasi
di
profesi.
7.3.3 q.
Melakukan toleransi ambiguitas, untuk dapat berfungsi dengan
pe
w ft
w Dra