Anda di halaman 1dari 3

CONTOH LAPORAN FISKAL DAN KOMERSIAL

LAPORAN FISKAL DARI LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DENGAN


CARA MELAKUKAN REKONSILIASI DENGAN KOREKSI FISKAL. BERIKUT
INI CARA PEMBUATANNYA :
1. BUKU BESAR PERUSAHAAN,
GAMBAR 1 (LAPORAN BUKU BESAR)

2. DARI CATATAN BUKU BESAR, BUAT LAPORAN LABA RUGI


GAMBAR 2 (LAPORAN LABA RUGI)

3. MELAKUKAN PENYESUAIAN FISKAL


 Pada gambar sebelumnya, ada beberapa kegiatan
keuangan yang perlu penyesuaian agar memilki nilai pajak
penghasilan yang benar.
Penyesuaian ini berupa penyesuaian fiskal positif dan
negative.
 Bunga jasa giro dimasukkan dalam pendapatan dikenakan
pajak final oleh pihak bank, sehingga dalam laporan fiskal
tidak perlu dikenakan pajak lagi, ini dijadikan faktor
pengurang Laba Kena Pajak.
 Pengambilan direktur bukan beban perusahaan, maka
dimasukkan ke dalam koreksi fiskal positif (faktor
penambah laba kena pajak).
 Sembako untuk pegawai merupakan bentuk kenikmatan
(natura) yang diberikan perusahaan, ini tidak diakui
sebagai beban perusahaan.
 Sumbangan juga bukan beban perusahaan dan bukan
dikategorikan revenue. Sumbangan dimasukkan ke dalam
kelompok koreksi fiskal positif.
 Dari data buku besar dan laporan laba rugi, tidak
ditemukan fiskal negatif sehingga nilainya 0 (nol). Setelah
dimasukkan unsur koreksi fiskal, laporan laba rugi menjadi
seperti dibawah ini:
GAMBAR 3 (LAPORAN LABA RUGI) SETELAH
PENYESUAIAN FISKAL

4. KEMBALIKAN KOREKSI FISKAL


Poin sebelumnya adalah laporan fiskal perusahaan Anda.  Tetapi
laporan komersialnya, laba tidak dimasukkan ke dalam neraca
(laba tahun berjalan). Di neraca, laba akan dioff-set dengan
mutasi rekening di kelompok aset.
Koreksi fiskal yang meliputi bunga jasa giro, pengambilan
direktur, sembako untuk pegawai dan sumbangan akan
berpengaruh pada posisi kas. Kalau koreksi fiskalnya tidak diakui
tetapi laba dipaksakan masuk ke dalam neraca, neraca sudah
pasti tidak balance.
Semua unsur tadi dikoreksi setelah memperoleh laba fiskal
setelah pajak, setelah itu semua koreksi fiskal dikembalikan ke
laporan. Laporannya menjadi seperti ini:
GAMBAR 4 (LAPORAN LABA RUGI)
SETELAH KOREKSI FISKAL
Laporan Keuangan Fiskal dan Komersial

Laporan keuangan di atas sudah berisi laporan laba rugi komersial dan fiskal
dalam satu lembar laporan. Anda tidak perlu lagi membuatnya dalam dua
laporan. Laba pajak sudah bisa dimasukkan ke dalam neraca dan pasti balance.

Kesimpulan
Laporan keuangan fiskal dan komersial memiliki perbedaan dalam hal
penghasilan, beban serta penyusutan dan nilai persediaan.
Ada dua penyesuaian yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan
keuangan fiskal, yaitu penyesuaian positif dan negatif.

TUGAS MATA KULIAH :


PERPAJAKAN LAJUTAN
MERLYN D. RUMONDOR
NIM : 210621030001

Anda mungkin juga menyukai