TIM WIDYAISWARA
I. LATAR BELAKANG
Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan
ekonomi dan keuangan semakin menjadi andalan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap jalannya suatu roda organisasi, demikian juga halnya
dengan koperasi sebagai badan usaha. Informasi akuntansi sangat diperlukan baik
oleh pihak manajemen (internal) maupun oleh pihak luar (eksternal) seperti
pemilik/anggota, calon investor baru, kreditur, pemerintah dll. Informasi akuntansi
tersebut diperlukan sebagai “jembatan” komunikasi antara pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap badan usaha koperasi tersebut. Dengan demikian
informasi tersebut merupakan data yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi
berbagai pihak yang berkepentingan untuk penentuan kebijakan selanjutnya.
II. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
Laporan Keuangan adalah informasi yang dihasilkan dari suatu proses
akuntansi, mulai dari transaksi kemudian dibuatkan tanda bukti pembukuan,
dicatat kedalam buku jurnal, dibukukan kedalam buku besar sampai dengan
penyusunan neraca lajur hingga menjadi laporan keuangan. Penyediaan informasi
keuangan sebagaimana tersebut diatas memerlukan suatu proses dan pengerjaan
yang bertahap dan memerlukan suatu sistem pengolahan informasi keuangan
atau biasanya disebut dengan istilah akuntansi keuangan dan hasil akhirnya
disebut dengan istilah laporan keuangan. Laporan keuangan ini merupakan
dokumen resmi badan usaha koperasi yang dipakai sebagai bahan informasi oleh
pihak-pihak yang berkepentingan dengan Badan Usaha Koperasi.
1
keuangan ini sebagai salah satu alat dalam menganalisa kinerja keuangan serta
bahan untuk mengambil keputusan apabila akan bekerjasama dengan koperasi.
IV. KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
Kegunaan laporan keuangan sebagaimana disebutkan dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 27, bahwa Laporan Keuangan
Koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggung jawaban pengurus selama
satu periode akuntansi, sehingga dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai hasil
kerja dan prestasi koperasi. Selain itu untuk mengetahui sumber daya ekonomis
yang dimiliki oleh koperasi, kewajiban dan kekayaan bersih, transaksi, kejadian
dan keadaan yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan
bersih dalam suatu periode tertentu serta informasi lainnya yang berkaitan dengan
keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
V. JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
Penyusunan laporan keuangan ini dibuat setelah penyusunan Neraca Lajur
selesai dikerjakan dengan kata lain bahwa bahan baku penyusunan laporan
keuangan koperasi ini berasal dari neraca lajur, tanpa ada neraca lajur maka sulit
untuk dapat menyajikan laporan keuangan. Adapun jenis-jenis Laporan Keuangan
Koperasi tersebut terdiri dari (1). Kelompok Laporan Utama dan (2). Kelompok
Laporan Tambahan. Kelompok Laporan Utama yang terdiri (1). Neraca; (2).
Laporan Perhitungan Hasil Usaha; (3). Laporan Arus Kas; (4) Laporan Promosi
Ekonomi Anggota; dan (5). Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan kelompok
tambahan terdiri dari (1). Laporan Perubahan Kekayaan Bersih Koperasi (ekuitas);
(2). Laporan Pembagian/ Distribusi Sisa Hasil Usaha; (3). Laporan-laporan lain
yang penggunaannya relatif spesifik untuk pihak tertentu yang mempunyai
keterkaitan langsung dengan koperasi.
5.1 NERACA
Neraca merupakan gambaran mengenai posisi keuangan koperasi pada
suatu akhir periode tertentu yang menyajikan informasi mengenai Harta, hutang
dan Kekayaan bersih koperasi. Bentuk Neraca tersebut bisa skontro atau dua sisi,
bisa juga dalam bentuk Staffel atau Report, dimana susunan laporannya berurut
kebawah. Perkiraan-perkiraan tersebut apabila dikelompok-kelompokkan menjadi:
2
Investasi Jangka Panjang;
Aktiva Tetap;
Aktiva Lain-lain;
Aktiva Tetap dalam Konstruksi;
Beban Ditangguhkan;
Aktiva Milik Anggota;
(2) Kelompok Kewajiban terdiri dari:
Kewajiban Jangka Pendek;
Kewajiban Jangka Panjang;
(3) Modal Penyertaan
(4) Kelompok Kekayaan Bersih terdiri dari:
Simpanan Pokok;
Simpanan Wajib;
Cadangan;
Hibah;
Modal Penyetaraan;
3
KOPERASI SEJAHTERA SELALU
NERACA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20XY DAN 20XZ
4.HARTA LAIN-LAIN
Harta Tetap Dalam
0 0
Konstruksi
Beban yang ditangguhkan 0 0
Aktiva Milik Anggota/Non
0 0
Anggota
Jumlah Harta Lain-lain 0 0
JUMLAH HARTA 3.250 4.025 JUMLAH HUTANG DAN KEKAYAAN 3.250 4.025
4
USP KOPERASI MAJU TERUS PANTANG MUNDUR
NERACA
PERIODE ………………….. S/D …………………….
N Kewajiban dan
Aktiva Jumlah No Jumlah
o Kekayaan Bersih
1 Kas 1 Tabungan Koperasi
Giro, Tabungan, Deposito
2 2 Simpanan Berjangka
Bank
Tabungan Simpanan pada
3 3 Modal Tidak Tetap
Koperasi
4 Surat-surat Berharga 4 Beban ymh dibayar
Pengurus
5
5.2 LAPORAN PERHITUNGAN HASIL USAHA
Laporan Perhitungan Hasil Usaha (PHU) terdiri dari Sisa Partisipasi Anggota
dan Laba/Rugi Koperasi dari bisnis dengan non anggota yang digabungkan
menjadi satu laporan yang disebut sebagai Perhitungan Hasil Usaha. Laporan Sisa
Partisipasi Anggota (SPA) memuat mengenai partisipasi bruto anggota, beban
pokok pelayanan koperasi, beban usaha pelayanan koperasi kepada anggota,
beban perkoperasian dan partisipasi neto, termasuk menyajikan biaya dan
pendapatan lain-lain dan pos luar biasa sebagai akibat hubungan transaksi
pelayanan kepada anggota.
Perhitungan Hasil Usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan,
beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu.
Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha
(SHU). SHU yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau
rugi kotor dengan non anggota. Istilah perhitungan hasil usaha digunakan
mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata di ukur dari SHU atau
Laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota. Dalam Laporan
Perhitungan Hasil Usaha komponen-komponen yang perlu diketahui dan dicermati
yaitu:
1. Partisipasi Anggota
2. Pendapatan dari Non Anggota
3. Sisa Hasil Usaha (SHU)
Untuk lebih jelasnya contoh laporan perhitungan hasil usaha tersebut
adalah sebagimana tertera dibawah ini:
6
KOPERASI SEJAHTERA SELALU
PERHITUNGAN HASIL USAHA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20XY DAN 20XZ
MENGETAHUI/MENYETUJUI
PENGAWAS PENGURUS
7
USP KOPERASI MAJU TERUS PANTANG MUNDUR
PERHITUNGAN HASIL USAHA PERIODE ………………….. S/D …………………….
1. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
A. PENDAPATAN OPERASIONAL
1. Pendapatan bunga Rp.................
1.1. Bunga atas pinjaman yang diberikan Rp. .............
1.2. Bunga dari Bank: Rp. .............
- Giro Rp..................
- Tabungan Rp..................
- Deposito Rp..................
1.3. Bunga dari Koperasi: Rp. .............
- Tabungan Rp..................
- Simpanan Berjangka Rp..................
1.4. Pendapatan administrasi atas pinjaman yang diberikan
RP...............
2. Pendapatan operasional lainnya Rp.................
Jumlah Pendapatan Operasional (1+2) Rp................
B. BEBAN OPERASIONAL
1. Beban bunga Rp. ...............
1.1. Bunga simpanan atas Rp ..............
- Tabungan Rp..................
- Simpanan Berjangka Rp..................
1.2. Bunga Pinjaman Rp...............
1.3. Beban administrasi pinjaman Rp...............
1.4. Provisi/komisi yang dibayar untuk mendapat dana Rp...............
2. Beban Operasional lainnya Rp. ...............
2.1. Beban umum dan Administrasi Rp..............
2.2. Beban Organisasi Rp...............
2.3. Beban Operasional Lainnya Rp...............
Jumlah Beban Operasional (1+2) Rp.................
HASIL USAHA/RUGI USAHA OPERASIONAL Rp...............
2. PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
A. PENDAPATAN NON OPERASIONAL
1. Pendapatan Penyertaan Rp.................
2. Pendapatan lainnya Rp.................
Jumlah Pendapatan Non Operasinal Rp.................
B. BEBAN NON OPERASIONAL
1. Beban Penyertaan Rp.................
2. Beban lainnya Rp.................
Jumlah Beban Non Operasional Rp.................
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL Rp...............
8
SISA HASIL USAHA SEBELUM PAJAK Rp.................
BEBAN PAJAK Rp.................
SISA HASIL USAHA (SHU) BERSIH Rp. ..............
Catatan:
Beban Umum dan Administrasi dengan perincian antara lain:
1. Beban Gaji dan Upah;
2. Beban Lembur;
3. Beban ATK;
4. Biaya Perjalanan Dinas;
5. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap;
6. Biaya Perbaikan Peralatan;
7. Biaya Penghapusan Pinjaman.
Laporan Arus Kas adalah laporan yang merincikan mengenai perubahan kas
yakni penjumlahan saldo awal kas dengan penerimaan kas, yang kemudian
disebut jumlah kas tersedia dikurangi oleh pengeluaran kas dan hasilnya disebut
saldo akhir kas. Laporan ini menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang
meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas dan saldo akhir
kas pada periode tertentu. Komponen Arus Kas yang perlu dicermati dalam
membuat laporan adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas Operasi
1.1 Penerimaan kas atas pelayanan
1.2 Pembayaran kas
1.3 Pembayaran bunga
1.4 Pembayaran Pajak
1.5 Pos luar biasa
2. Aktivitas Investasi
2.1 Pembelian Aktiva
2.2 Penjualan Aktiva
2.3 Penerimaan Bunga/Jasa Giro
2.4 Penerimaan Deviden
9
3. Aktivitas Pendanaan
3.1 Simpanan Pokok
3.2 Simpanan Wajib
3.3 Simpanan Lain-lain
4. Perubahan selama tahun berjalan
5. Saldo Awal
6. Saldo Akhir
CONTOH
KOPERASI SEJAHTERA SELALU
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20XY
10
3. Dari Aktivitas Pendanaan:
3.1 Simpanan Pokok .............................................................. Rp. 500 (+)
3.2 Simpanan Wajib .............................................................. Rp. 600 (+)
3.3 Simpanan Lainnya ........................................................... Rp. 400 (+)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan .......................... Rp. 1.500 (+)
4. Kenaikan Kas Bersih (1+2+3) ............................................. Rp. 2.600 (+)
5. Kas dan setara kas awal periode ......................................... Rp. 400 (+)
Total Kas dan setara Kas pada Akhir Periode ..................... Rp. 3.000
11
Contoh dan cara penyajiannya Laporan Promosi Ekonomi Anggota (PEA)
sebagaimana ilustrasi dibawah ini:
12
URAIAN 20XY 20XZ
13
2.10 Penyelenggaraan rapat anggota dan keputusan-keputusan penting
yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian
laporan keuangan.
14
Pemakaian cadangan tujuan resiko untuk
menutupi kredit macet Rp.
1.000.000
15
KOPERASI SEJAHTERA SELALU
LAPORAN PERUBAHAN KEKAYAAN BERSIH (EKUITAS)
PERIODE ...........S/D ................
SALDO
NO PERKIRAAN MUTASI SALDO AKHIR
AWAL
1. Simpanan Pokok 50.000.000 10.000.000 60.000.000
16
4. Beban perkoperasian menjadi beban transaksi koperasi dengan anggotanya
saja dan tidak dibebankan kepada transaksi dengan non anggota;
5. Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan gabungan dari sisa hasil partisipasi
anggota dan laba/rugi koperasi.
1. CADANGAN 30 %
2. BAGIAN ANGGOTA:
JASA TRANSAKSI 25 %
JASA MODAL 10 %
3. DANA PENGURUS 10 %
4. DANA PEGAWAI 5%
5. DANA PENDIDIKAN 10 %
6. DANA PEMBANGUNAN 5%
7. DANA SOSIAL 5%
JUMLAH 100 %
17
b) Diketahui SHU selama Tahun 2016 Rp. 110.000.000;
c) Data simpanan dan jasa transaksi anggota sebagai berikut:
18
d) Pembagian SHU sesuai dengan RAT atau AD/ART:
27.500.000 3,438
X 100 % =
800.000.000 %
19
Atau
SHU bagian Anggota Amat Transakasi Anggota Amat SHU bagian Anggota atas Jasa
= X
atas Jasa Transaksi Total Transaksi Anggota Transaksi
8.000.000
= X 27.500.000 = 275.000
800.000.000
11.000.000
X 100 % = 2,245 %
490.000.000
SHU bagian Anggota Amat Total Simpanan Anggota Amat SHU bagian Anggota atas
= X
atas Jasa Modal Total Simpanan Seluruh Anggota Jasa Modal
12.510.000
= X 11.000.000 = 280.837
490.000.000
20
Jadi SHU bagian Anggota Amat =
Bagian SHU atas Jasa Transaksi + Bagian SHU atas Jasa Modal = 275.000 + 280.837 = 555.837
b. Laporan Pembagian SHU bagian Anggota:
21
VI. KESIMPULAN.
Penyusunan dan penyajian Laporan keuangan koperasi sebagaimana diuraikan
diatas, mengikuti aturan yang baku sesuai dengan petunjuk dan pedoman, baik yang
dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM maupun oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) yang berupa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor
27. Tahun 2002. Namun dalam pelaksanaannya dilapangan tentu akan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi Koperasi. Dari paparan ini dapat ditarik kesimpulan antara
lain:
22