Anda di halaman 1dari 20

MATERI 2

BUKTI PEMBUKUAN DAN ANALISA


TRANSAKSI

TIM WIDYAISWARA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL
UPTD. BALAI PENDIDIKAN PELATIHAN PERKOPERASIAN DAN WIRAUSAHA
Jalan Soekarno-Hatta No.708 Gedebage Bandung Telp. 022-7807541, Fax. 022-7805742
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

BUKTI PEMBUKUAN DAN ANALISA TRANSAKSI


Tim Widyaiswara BP3W

I. BUKTI PEMBUKUAN

Sebagaimana kita ketahu bahwa proses akuntansi adalah rangkaian kegiatan


mulai dari terjadinya transaksi, pecatatan bukti, menggolongkan, mengelompokkan,
mengikhtisarkan (meringkas) transaksi, menyajikan ringkasan transaksi kedalam
laporan keuangan. Setiap kegiatan yang bersifat keuangan harus dicatat dan
dilaporkan. Kegiatan-kegiatan yang bersifat keuangan ini tercermin dalam transaksi
usaha. Transaksi usaha adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi
keuangan yang berarti mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi antara
kekayaan dan sumber pembelanjaan. Kalau berbicara tentang transaksi atau
kejadian, maka hal tersebut akan selalu berhubungan dengan tindakan yang telah
diselesaikan, misalnya membeli barang. Membeli barang ini harus mempunyai tanda
bukti. Tanda bukti ini disebut juga dengan dokumen dasar. Dokumen atau tanda
bukti ini terdiri dari dua macam kalau dilihat dari sumbernya, yaitu : (1). Dokumen
atau tanda bukti intern yang diterbitkan oleh badan usaha koperasi yang
bersangkutan dan (2). Dokumen atau tanda bukti ekstern yaitu bukti yang berasal
dari luar koperasi.

II. BUKTI PENDUKUNG

Yang dimaksud dengan bukti pendukung adalah bukti tambahan sebagai


pelengkap dari pembukuan pada saat melakukan transaksi yang digunakan sebagai
dasar untuk melakukan pencatatan atau membukukan. Bukti-bukti pendukung
tersebut antara lain:
 Kwitansi;
 Faktur;
 Order pembelian barang;
 Kontrak Pembelian dan Penjualan;

2
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

 Rekening Koran (Giro Bank);


 dll

III. PERSYARATAN KEABSAHAN BUKTI

Setiap tanda bukti, sebelum dicatat dan dijadikan dokumen pembukuan harus
memenhi beberapa ketentuan untuk menjamin kelengkapan dan keabsahan sebagai
alat bukti pembukuan antara lain:
 Setiap bukti pembukuan harus disahkan oleh yang berwenang;
 Apabila dalam suatu transaksi tidak diperoleh bukti ekstern, maka koperasi
harus membuat bukti intern yang disetujui oleh pihak yang berwenang;
 Pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus memakai materai sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
 Dalam tanda bukti tidak diperkenankan untuk membuat coretan-coretan, tip
ex atau menghapus tulisan yang berkaitan dengan, nama, jumlah rupiah, unit
barang dan lain-lain yang dapat menimbulkan keraguan;

IV. MACAM DAN BENTUK BUKTI-BUKTI

Macam dan bentuk bukti-bukti pembukuan yang berlaku pada badan usaha
koperasi terdiri dari :

(1) Bukti Penerimaan Kas (BKM)


Bukti ini dipergunakan untuk membukukan setiap jenis transaksi yang diterima
secara tunai (kas) oleh koperasi, sebagai contoh :
 Penerimaan simpanan dari anggota/bukan anggota;
 Penerimaan pembayaran pinjaman dari anggota/bukan anggota;
 Penerimaan pinjaman dari bank;
 Penerimaan insentif;
 Dan sebagainya.

(2) Bukti Penerimaan Bank (BBM)

3
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

Bukti ini dipergunakan untuk membukukan setiap jenis transaksi yang diterima
melalui bank oleh koperasi, sebagai contoh :
 Penerimaan simpanan dari anggota/bukan anggota;
 Pembayaran piutang dari pihak ketiga;
 Penerimaan jasa giro;
 Dan sebagainya.

(3) Bukti Pengeluaran Kas (BKK)


Bukti ini dipergunakan untuk membukukan setiap jenis transaksi yang harus
dibayar secara tunai oleh koperasi, sebagai contoh :
 Pembayaran untuk pembelian barang dagangan.
 Pembayaran pinjaman kepada bank.
 Pembayaran gaji/honor/insentif.
 Pembayaran bunga
 Dan sebagainya

(4) Bukti Pengeluaran Bank (BBK)


Bukti ini dipergunakan untuk membukukan setiap jenis transaksi yang dibayar
melalui bank oleh koperasi, sebagai contoh :
 Pembayaran untuk pembelian barang dagangan.
 Pembayaran pinjaman kepada bank.
 Pembayaran gaji/honor/insentif.
 Pembayaran bunga
 Dan sebagainya

4
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

(5) Bukti Penjualan (BJ)


Bukti ini dipergunakan untuk melakukan transaksi penjualan barang
dagangan.

(6) Bukti Pembelian (BP)


Bukti ini dipergunakan untuk melakukan transaksi pembelian barang
dagangan.

(7) Bukti Umum/Memorial (BM)


Bukti ini dipergunakan untuk membukukan transaksi-transaksi yang tidak
termasuk kepada 6 (enam) jenis terdahulu, seperti :
 Perhitungan harga pokok;
 Perhitungan penyusutan;
 Penerimaan bantuan atau donasi dalam bentuk barang;
 Dan sebagainya.

V. CONTOH TANDA BUKTI PEMBUKUAN

5
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

BKM No :.............

I. BUKTI PENERIMAAN KAS

Diterima dari : ............................... Angota/bukan anggota


........................................................... Dalam huruf

Tunai Rp ........................ Jumlah : ..................................................


Cek No ............ Rp ........................ .................................................................

Bank Rp ........................ .................................................................

Jumlah Rp ........................ .................................................................

Untuk

Tempat Tanggal Bulan Tahun

Yang menyetor Kasir

......................................................... ...............................................................

Di isi oleh juru Nomor Debet Kredit


buku perkiraan (Rp) (Rp)

Tgl Pembukuan
........................

Paraf...................

Lembar 1 : Penyetor
Lembar 2 : Pembukuan
Lembar 3 : Kasir

6
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

BBM No :.............

II. BUKTI PENERIMAAN BANK

Diterima dari : ............................... Angota/bukan anggota


........................................................... Dalam huruf

Tunai Rp ........................ Jumlah : ..................................................


Cek No ............ Rp ........................ .................................................................

Bank Rp ........................ .................................................................

Jumlah Rp ........................ .................................................................

Untuk

Tempat Tanggal Bulan Tahun

Yang menyetor Kasir

......................................................... ...............................................................

Di isi oleh juru Nomor Debet Kredit


buku perkiraan (Rp) (Rp)

Tgl Pembukuan
........................

Paraf...................

Lembar 1 : Penyetor
Lembar 2 : Pembukuan
Lembar 3 : Kasir

7
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

BKK No : ..............

III. BUKTI PENGELUARAN KAS

Dibayar Kepada : ............................... Angota/bukan anggota


........................................................... Dalam huruf

Tunai Rp ........................ Jumlah : ..................................................


Cek No ............ Rp ........................ .................................................................

Bank Rp ........................ .................................................................

Jumlah Rp ........................ .................................................................

Untuk

Tempat Tanggal Bulan Tahun

Menyetujui Kasir Penerima

........................................ ........................................ ........................................

Di isi oleh juru Nomor Debet Kredit


buku perkiraan (Rp) (Rp)

Tgl Pembukuan
........................

Paraf...................

Lembar 1 : Kasir
Lembar 2 : Pembukuan

8
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

BBK No : ..............

IV.BUKTI PENGELUARAN BANK

Dibayar Kepada : ............................... Angota/bukan anggota


........................................................... Dalam huruf

Tunai Rp ........................ Jumlah : ..................................................


Cek No ............ Rp ........................ .................................................................

Bank Rp ........................ .................................................................

Jumlah Rp ........................ .................................................................

Untuk

Tempat Tanggal Bulan Tahun

Menyetujui Kasir Penerima

........................................ ........................................ ........................................

Di isi oleh juru Nomor Debet Kredit


buku perkiraan (Rp) (Rp)

Tgl Pembukuan
........................

Paraf...................

Lembar 1 : Kasir
Lembar 2 : Pembukuan

9
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

BJ No ..................

V. BUKTI PENJUALAN/PENGELUARAN
BARANG

Dijual kepada : ....................................................... Angota/bukan anggota


...............................................................................

Harga Jumlah
No Nama Barang Banyaknya
(Rp) (Rp)

Jumlah

Tempat Tanggal Bulan Tahun

Penerima Petugas

......................................................... ...............................................................

Di isi oleh juru Nomor Debet Kredit


buku perkiraan (Rp) (Rp)

Tgl Pembukuan
........................

Paraf...................

Lembar 1 : Pembeli
Lembar 2 : Pembukuan

10
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

Lembar 3 : Penjual

11
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

BP No ..................

VI.BUKTI PEMBELIAN/PENERIMAAN BARANG

Dibeli dari : ....................................................... Angota/bukan anggota

Harga Jumlah
No Nama Barang Banyaknya
(Rp) (Rp)

Jumlah

Tempat Tanggal Bulan Tahun

Menyetujui Petugas

......................................................... ...............................................................

Di isi oleh juru Nomor Debet Kredit


buku perkiraan (Rp) (Rp)

Tgl Pembukuan
........................

Paraf...................

Lembar 1 : Penjual
Lembar 2 : Pembukuan
Lembar 3 : Petugas

12
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

BU/M No ..............

VII. BUKTI UMUM/MEMORIAL

Keterangan : ........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................

Tempat Tanggal Bulan Tahun

Menyetujui Petugas

......................................................... ...............................................................

Di isi oleh juru Nomor Debet Kredit


buku perkiraan (Rp) (Rp)

Tgl Pembukuan
........................

Paraf...................

Lembar 1 : Pihak yang menyerahkan


Lembar 2 : Pembukuan
Lembar 3 : Petugas

13
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

VI. Analisa terhadap Bukti Transaksi

Analisis Bukti Transaksi merupakan Kegiatan yang dilakukan pertama kali


dalam suatu siklus akuntansi. Setiap transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan
akan memunculkan bukti transaksi, bukti transaksi tersebut harus dianalisis untuk
dilakukan pencatatan dalam jurnal umum yang selanjutnya dari analisis ini akan
menghasilkan informasi keuangan diakhir tahap Siklus Akuntansi.
Transaksi Keuangan adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi
keuangan dari  suatu  badan  usaha  yang  wajib untuk  dicatat. Transaksi ini
biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen, sebagai contoh transaksi yang dapat
terjadi dalam suatu perusahaan adalah: pembayaran rekening telepon bulanan,
pembelian barang dagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain
sebagainya.Suatu  transaksi  tertentu  dapat  menimbulkan  peristiwa  atau 
keadaan  yang mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang
dagangan secara kredit akan disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran
kepada kreditor.
Sebagaimana  disebutkan  diatas  transaksi  yang  terjadi  biasanya 
dibuktikan dengan  adanya  dokumen.  Suatu  transaksi  baru  dikatakan  sah  atau 
benar  bila didukung oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari
bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai  bukti secara tertulis, misalnya
pencurian barang dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar
biasa.
Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan
untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi
itu lebih lanjut, jadi dapat disimpulkan bahwa bukti transaksi adalah bukti adanya
peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan keuangan yang berfungsi sebagai
dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi peristiwa hukum
dimasa yang akan datang dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan dan
pengeluaran keuangan.

14
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

Untuk dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti
ini harus dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat
untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut, jadi fungsi Analisis Bukti
Transaksi yaitu untuk mempermudah pencatatan dalam pengelompokan akun debet
atau kredit. Untuk dapat mengnalisis suatu akun masuk debet atau kredit maka
harus mengetahui aturan–aturan  yang diperkenankan dalam akuntansi yaitu sebagai
berikut:

Bukti transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan


keuangan, fungsi Bukti Transaksi adalah sebagai dasar pencatatan akuntansi,
sebagai bukti tertulis bila terjadi peristiwa hukum dimasa yang akan datang, dan
sebagai dasar pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran keuangan.
Tanda Bukti Transaksi tersebut setelah dianalisa kesahannya, perlu diketahui
apakah transaksi tersebut masuk golongan perkiraan Neraca, Perkiraan Perhitungan
Hasil Usaha, masuk ke Debet atau masuk ke Kredit masing-masing perkiraan. Proses
penentuan Penggolongan (Pengkodean) dan Penamaan serta Pendebetan dan
Pengkreditan ini disebut dengan Analisa Bukti Transaksi.
Akibat yang terjadi pada proses transaksi dan akibatnya terhadap posisi
keuangan koperasi yaitu sebagai berikut:

(1) Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Hibah

15
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

 Menambah Harta
 Menambah Modal

(2) Membayar Beban Usaha


 Mengurangi Harta
 Mengurangi Modal

(3) Menerima Pendapatan Usaha


 Menambah Harta
 Menambah Modal

(4) Membayar Hutang


 Mengurangi Harta
 Mengurangi Utang

(5) Menerima Piutang


 Menambah Kas
 Mengurangi Piutang

(6) Menjual Tunai Barang/Jasa


 Menambah Harta
 Menambah Modal

(7) Menjual Kredit Barang/Jasa


 Menambah Harta
 Menambah Modal

(8) Membeli Kredit Barang/Jasa


 Menambah Harta
 Menambah Utang

Untuk lebih singkatnya perubahan yang terjadi dari kegiatan transaksi dan
berakibat pada bertambah atau berkurangnya perkiraan-perkiraan transaksi adalah
sebagai berikut:

16
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

DEBET KREDIT

1. Harta bertambah 1. Harta berkurang

2. Beban bertambah 2. Beban berkurang

3. Modal berkurang 3. Modal bertambah

4. Utang berkurang 4. Utang bertambah

5. Pendapatan berkurang 5. Pendapatan bertambah

VII. Kelompok Perkiraan

Perkiraan adalah suatu alat untuk mencatat trasnaksi-transaksi keuangan


yang berkaitan dengan Harta, Kewajiban dan Modal serta Pendapatran dan Beban
sebagai dasar penyusunan Laporan keuangan. Banyaknya rekening tergantung
kepada kebutuhan Koperasi masing-masing. Rekening dapat digolongkan sebagai
berikut :

1. Rekening/Perkiraan Neraca atau Rekening Riil, yakni rekening yang


mempunyai wujud dan pada akhir periode tertentu akan dilaporkan dalam
Neraca, yang terdiri dari rekening-rekening Harta, Kewajiban dan Modal;
2. Rekening/perkiraan Perhitungan Hasil Usaha (PHU) atau Rekening Nominal,
yakni rekning-rekening yang hanya ada pada perhitungan saja dan tidak
berwujud dimana pada akhir periode tertentu akan dilaporkan dalam
Perhitungan Hasil Usaha (PHU), yang terdiri dari rekening-rekening
Pendapatan dan Beban dan rekening-rekening ini tidak masuk ke Neraca.

Penggolongan Rekening-rekening dalam Akuntansi Koperasi :

17
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

Harta

Riil Utang

Rekening Modal

Pendapatan
Nominal
Biaya

Untuk mempermudah pengerjaan akuntansi koperasi, setiap transaksi


diklasifikasi dan digolongkan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan
dalam proses akuntansi keuangan koperasi. Penggolongan perkiraan dengan
mengelompokkan dapat menyerdehanakan proses pencatatan, penganalisaan
transaksi-transaksi yang terjadi, penyusunan laporan keuangan serta mempermudah
dalam proses perhitungan hasil usaha. Dengan demikian proses penentuan
perkiraan-perkiraan mana saja yang menjadi golongan pendapatan dan golongan
biaya menjadi sangat penting. Oleh karena itu dibawah ini penggolongan perkiraan-
perkiraan yang masuk dalam kelompok harta dan kelompok kewajiban dan Modal
yang masuk dalam perrkiraan neraca.

18
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

HARTA (AKTIVA)

I. HARTA LANCAR II. INVESTASI JANGKA PANJANG

 Kas  Penyertaan pada Koperasi lain

 Bank  Penyertaan pada Non Koperasi

 Investasi Jangka Pendek III.HARTA TETAP

 Piutang Usaha  Tanah/Hak Atas Tanah

 Piutang Pinjaman  Bangunan

 Piutang Non Anggota  Mesin

 Piutang Lain-lain  Inventaris

 Penyisihan Piutang (-)  Akumulasi Penyusutan (-)

 Persedian IV. HARTA LAIN-LAIN

 Pendapan yang akan diterima  Harta Tetap Dalam Konstruksi

 Piutang Simpanan Pokok  Beban yang ditangguhkan

 Piutang Simpanan Wajib  Aktiva Milik Anggota/Non Anggota

KEWAJIBAN DAN MODAL

I. UTANG JANGKA PENDEK II. UTANG JANGKA PANJANG

 Utang Usaha  Utang Bank

 Utang Pelayanan  Utang Jangka Panjang Lainnya

 Utang Pajak

 Utang Simpanan Anggota III. MODAL

19
Bukti Pembukuan dan Analisa Transaksi

KEWAJIBAN DAN MODAL

 Utang Sisa Partisipasi Anggota  Simpanan Pokok

 Utang Dana-dana  Simpanan Wajib

 Utang JK Panjang Jatuh Tempo  Modal Penyertaan

 Biaya yang masih harus dibayar  Donasi/Hibah

 Utang Jangka Pendek Lainnya  Cadangan

 SHU belum dibagi

Kesimpulan
Bukti transaksi keuangan merupakan bukti adanya peristiwa atau kejadian
yang berhubungan dengan keuangan yang berfungsi sebagai dasar pencatatan
akuntansi, Bukti transaksi ini harus dianalisis untuk mempermudah pencatatan dalam
pengelompokan akun debet atau kredit. Setelah diadakan analisis yang tepat maka
dilanjutkan dengan pencatatan ke dalam Jurnal Umum.

20

Anda mungkin juga menyukai