Anda di halaman 1dari 1

Salam jumpa saudaraku, renungan pagi penyejuk iman kembali menyapa saudara dengan tema:

Kegigihanlah Yang Akan Menjadikan Dirimu Bintang


Untuk pelayanan firman, mari kita berdoa: Ya Tuhan, kami bersyukur atas hidup anugerahMu.
Tolonglah kami untuk memaknai hidup ini dengan kebajikan. Dan Roh KudusMu memampukan
kami mengerti firmanMu hari ini. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa.
Firman Tuhan hari ini dari Hakim-hakim 11:7 demikian:
“Tetapi kata Yefta kepada tua-tua Gilead itu: bukankah kamu sendiri yg membenci aku dan mengusir
aku dari keluargaku? Mengapa kamu sekarang datang kepadaku, pada waktu kamu terdesak”.

Saudaraku…Saya sepakat denga napa yg dikemukakan oleh Maruli Pardamaian dlm bukunya yang
diberi judul: “Karena Kata Adalah Doa”. Pada bagian pembahasan tentang kegigihan, ia mengutif
ungkapan David Herbert Lawrence demikian: “Kegigihan adalah kekuatan yang tidak
kelihatan yang dapat menyingkirkan rintangan-rintangan besar”. Benar bahwa dalam
setiap upaya seseorang untuk mencapai puncak kesuksesan, maka tidak bisa tidak, ia harus
berhadapan dengan tantangan dan kesulitan, bahkan ada kalanya ia sampai berasakan
keterpurukan yang paling menyakitkan yang hamper saja membuat ia kehilangan harapan dan
menyerah. Di saat-saat seperti itu, dibutuhkan tekad dan keberanian untuk tetap bertahan dengan
tegak berdiri menghadapi terpahan badai kehidupan. Dan hal itulah yg disebut dengan kegigihan.
Gigih berarti tetap teguh pada pendirian, ulet atau pantang menyerah.
Thomas Watson, pendiri IBM memberikan makna yang sangat indah tentang kegigihan dengan
berkata: “Tak ada sesuatu dalam dunia ini yang dapat menggantikan kegigihan.
Bakat pun tidak. Sebab fakta menyatakan bahwa orang berbakat pun banyak yang
tidak sukses. Genius juga tidak dan genius yang tidak berhasil adalah hal yang
biasa. Pendidikan juga tidak. Sebab dunia ini penuh dengan orang yang
berpendidikan yang hidupnya terlantar. Hanya kegigihan dan tekad kuat yang
mahadahsyat membuka jalan sukses”.
Salah satu hakim yang menunjukkan karakter yang demikian adalah Yefta. Dia adalah seorang yang
gagah perkasa, namun ia terlahir dari rahim seorang perempuan sundal. Karena latar belakang
ibunya itu, maka saudara-saudaranya sebapa tidak menganggapnya sebagai anggota keluarga, lalu
mereka mengusirnya. Yefta menerima perlakuan itu dengan penuh kesabaran, dan ia pergi ke tanah
Tob. Tob dalam Bahasa Ibrani artinya BAIK. Jadi Ketika ia diperlakukan dengan tidak benar, ia
menerima perlakuan itu dengan lapang dada, ia menyambut perlakuan itu dengan pikiran yang
positif bahwa hal itu baik untuk masa depannya. Karena itu, di tanah Tob, ia melatih dirinya menjadi
seorang pemimpin. Ia berpihak kepada orang-orang yang terusir dari keluarganya, mengumpulkan
mereka dan menghidupi mereka. Dan ketika bani Amon menyerang Israel, barulah tua-tua Israel
datang meminta bantuan kepadanya. Yefta sebenarnya punya alasan untuk menolak permintaan
itu. Tetapi karena karakternya telah terbentuk sedemikian kuatnya untuk berpihak kepada orang-
orang yang teraniaya, maka ia pun menerima permintaan itu dan menjadi Hakim atas bangsa Israel.
Ini menjadi pelajaran yang sangat berarti bagi setiap kita. Sebab boleh jadi saudara memiliki kisah
masa lalu yang kelam, di mana saudara diperlakukan tidak benar bahkan dipandang sebelah mata.
Mari sambut perlakuan itu sebagai kesempatan melatih dan mengasah diri utk menjadi pemimpin.
Akhirnya saya hendak menegaskan hal ini: “Dengan modal kegigihan, saudara dapat
berangkat dari titik nol untuk menggapai sukses sehingga saudara layak jadi
bintang”.

Selamat menjalani aktivitasmu hari ini. Tuhan Yesus memberkatimu.

Anda mungkin juga menyukai