Anda di halaman 1dari 2

HASIL WAWANCARA JOGJA AIRPORT RESTO

Pembentukan Jogja Airport Resto berangkat dari adanya keperluan untuk memenuhi
kebutuhan pemilik pada bisnis lainnya. Pada mulanya pemilik memiliki bisnis sekolah
pramugari dimana seluruh siswa dituntut untuk dapat menguasai kemampuan dan
keahlian khusus selayaknya sedang menjaga dan melayani para pelanggan yang
menggunakan transportasi penerbangan. Seiring dengan berjalannya waktu, siswa-
siswa cenderung kurang menunjukkan keterikatan baik dari segi sikap maupun tata
perilaku yang benar-benar dapat menunjukkan bagaimana seorang pramugari dan
pramugara yang sedang bertugas. Sehingga pemilik memutuskan untuk membeli
pesawat bekas dari Cengkareng dengan harapan pada siswa mendapatkan suasana
yang lebih baik dengan mengadakan latihan langsung di dalam pesawat. Namun,
lambat laun pemilik memiliki kebingungan untuk mendatangkan orang yang seolah-
olah adalah para penumpang pesawat. Sehingga tercetuslah ide untuk membuat
konsep resto dengan suasana tempat makan di dalam pesawat. Melalui konsep
tersebut pemilik berharap siswa dapat berlatih secara langsung dengan pelanggan
sungguhan yang sedang menikmati hidangan di dalam pesawat.
Selain itu pemilik juga tergerak untuk menyediakan pengalaman naik pesawat bagi
orang-orang yang belum berkesempatan menggunakan trasnportasi penerbangan
seperti anak kecil, kelompok ibu-ibu usia menengah ke atas dan lansia.

Awalnya kan ibu kebetulan memiliki sekolah pramugari, terus siswanya  kan
prakteknya kita bikin di setiap Lembaga itu seperti tempat praktek siswa, kaya kita
bikin kabin pesawat, beli kursi pesawat, beli kabin pesawat, kita set up seperti dalam
ruangan pesawat, itu kan juga ga butuh biaya yang sedikit. Karena itu akhirnya pak
Andi memutuskan untuk beli pesawat dari cengkareng. Setelah beli pesawat, kita
mulai bangun, kita bingung gimana cara mendatangkan orang untuk biar bisa lihat
siswa kita demo, kan gak mungkin kalau tiba tiba kita minta datang terus lihat siswa
kita demo. Terus muncul ide kita kemas dalam bentuk resto, kita bikin sedemikian
rupa seperti mini bandara, ada pendorong pesawat, mesin GPU untuk nge charge
pesawat, penarik barang, mesin extrait di depan, jadinya harapan kami membuat
resto seperti mini bandara ini bisa mengedukasi semua masyarakat mulai dari anak-
anak TK yang mungkin belum pernah naik dan tahu di dalam pesawat itu bagaimana,
karena tidak semua orang pernah naik pesawat, jadi mereka bisa datang kesini,
soalnya memang benar-benar tidak ada yang kita ubah dalamnya, hanya saja kita
mengurangi kursinya diganti meja untuk makan, lainnya masih asli bawaan pesawat,
ada kokpit pesawat, toilet, ya seperti pesawat pada umumnya. Kemudian untuk ibu-
ibu yang mau umroh, jadi kan biar tahu dalam pesawat itu seperti apa, supaya nanti
tidak bingung.

Anda mungkin juga menyukai