Singapura
May 18, 2011 at 7:58 am · Filed under Malaysia, Singapore, Traveling
·Tagged angkutan umum, bis, kereta api
Tujuan akhir kereta Senandung Sutera ini adalah stasiun Tanjung Pagar
di selatan Singapura, berjarak kurang lebih 30 menit dari Woodlands
yang berada di utara negara ini. Dari stasiun Tanjung Pagar, perjalanan
menuju ke daerah-daerah lain di Singapura bisa dilanjutkan dengan
Bis atau MRT yang halte dan stasiunnya tak jauh dari stasiun Tanjung
Pagar. Keluar dari st. Tanjung Pagar, tujuanku adalah Chinatown untuk
mencari hostel. Dengan menggunakan bis kota nomor 80 seharga SGD
1, Chinatown berada pada halte bis ke 4 dari Tajung Pagar.
Kesan menaiki kereta ber-AC yang harga tiketnya terbilang murah ini
(jika dibandingkan kereta ber-AC dengan jarak tempuh yang sama di
Indonesia) adalah sangat nyaman dan bisa tidur nyenyak, tak ada
pedagang asongan, pengamen, ataupun sampah yang bertebaran.
Toiletnya pun bersih dan tidak bau. Jadi, sangat direkomendasikan
sekali menggunakan kereta ini bagi para traveler yang sangat ketat
akan budget dan jadwal perjalanan untuk pergi ke Kuala Lumpur dari
Singapura atau sebaliknya.
Backpacker ke Singapore
via Kuala Lumpur
REP | 24 May 2011 | 20:03 Dibaca: 3300 Komentar: 10 Nihil
Saya yakin banyak orang yang ingin berlibur dan berhibur ke Singapore.
Namun, merasa khawatir akan mengeluarkan beaya cukup mahal. Maklum di
Singapore terkenal mahal beaya hidup dan juga charge hotelnya. Masalah
tersebut dapat disiati dengan berangkat dari Kuala Lumpur, misalnya.
Sebagai perbandingan penukaran mata uang kedua negara dari USD sbb:
USD 100 = kl RM 300; sedangkan USD 100 = kl SD 123. Hampir dua kali lipat
bila kita belanjakan di Singapore.
Banyak penerbangan murah dari tanah air ke KL, seperti promosi yang selalu
ditawarkan oleh penerbangan yang ngetop dengan harga murahnya. Untuk
tinggal di KL, juga bisa mencari hostel atau hotel murah dengan harga kl RM
50. Yang penting dapat istirahat. Untuk transportasi di KL dapat
menggunakan LRT (kereta listrik) yang cukup murah dan nyaman serta tidak
kena macet. Saya tidak ceritakan soal jalan-jalan di KL ini. Nanti ditulisan
berikut.
Untuk ke Singapore dari KL, bisa menggunakan kereta (train). Namanya KTM
(Kereta Api Tanah Melayu) dari KL Sentral. Hampir semua moda transportasi
berhenti di Terminal Utama KL ini. Di Jakarta dulu seperti Lapangan Banteng
(Sekarang sudah tidak ada). KTM tersebut namanya KTM Intercity
(Antarbandar). Karcisnya cukup murah, hanya RM 34 sekali jalan untuk kursi
duduk (tidak tidur). Tapi bila beli sekali jalan doang, kena mahal beli di
Singapore karena dicharge dengan Dolar Singapore. Saya sarankan beli PP.
Bagi yang mau menghindari biaya hotel di Singapore, bisa beli esok harinya.
KTM tersebut ada yang berangkat malam, dari KL jam 23.00 dan tiba di
Singapore (Stasiun Tanjong Pagar jam 07.00); dan bisa beli tiket balik ke KL
pada esoknya, berangkat dari Singapore ke KL jam 22.30 di loket KTM KL
Sentral.
Seharian, dari pagi dapat dimanfaatkan untuk keliling Singapore tanpa perlu
menginap di hotel. Setibanya di Tanjong Pagar, kita dapat langsung memulai
pengembaraan di Singapore. Stasiun tersebut dekat sekali dengan Vivocity,
mall yang juga terminal monorel ke Pulau Sentosa. Keluar stasiun belok
kanan menuju Keppel Road, kita menyeberang dan berjalan kali ke arah
Barat menuju Vivocity. Mau naik bus juga boleh, cuma satu halte saja.
Karcisnya SD 1. Tapi bagi backpacker bisa jalan kaki, cuma 5 menit dan juga
masih pagi sehingga belum terasa panas. Setibanya di Vivocity bisa langsung
ke Pulau Sentosa dengan harga karcis SD 3 PP. Puaskan disitu untuk
mengambil gambar dan berfoto ria sampai puas dan teler, hehehe. Ada tiga
halte di situ, halte pertama Studio Universal, kedua Imbiah ada patung
Merlion, dan ketiga Sentosa Beach. Setelah puas berfoto, perjalanan bisa
dilanjutkan dengan menggunakan MRT dari vivocity menuju Harbour Front
(MRT terakhir di Selatan).
Dari Harbour Front, yang paling dekat, menuju China Town untuk
mengabadikan lokasi dan berfoto. Puas di situ, bisa dilanjutkan ke Orchad,
tempat yang sangat terkenal di Singapore bagi orang kaya shoping. Puas
poto-poto bisa dilanjutkan perjalanan ke Little India (bagi yang suka). Jangan
lupa, dari Orchad pindah MTR di Gaby Ghout. Bisa dilihat di peta di setiap
stasiun MTR dengan menandai warnanya. Di little India ini, aroma Tamil
sangat kentara dan bau khasnya. Cukup berpoto-poto saja untuk sekedar
tahu.
Saya kira, sudah beberapa jam sudah kita lakukan, pasti perut lapar dong.
Bagi yang mencari makanan halal, bisa menuju Mustafa Center, sebuah
tempat shoping yang katanya murah. Tapi masih mahal, bahkan masih lebih
mahal dibandingkan di Wan Cai di Hongkong. Ke Mustafa Center bisa
menggunakan MTR dan turun di stasiun Ferer Park. Hanya 4 menit dari situ
kita sudah sampai di Mustafa Center, untuk makan siang sekenyang-
kenyangnya. Menu restoran kebanyakan masakan India tapi ada juga
restoran Madura dan Vegetarian. Untuk lebih irit, bisa pesan nasi Biriani
kosong (tanpa lauk), karena nasinya sudah ada bumbu dan rasanya enak.
Saya sendiri bisa menghabiskan dua piring, karena nambah lagi. Kalau mau
ditambah lauk pun boleh, heheheee. Jangan terlalu ngirit.
Setelah kenyang, kita bisa istirahat di Masjid Aguilla, di dekat Mustafa Center,
atau bisa masuk ke Mustafa Center dulu, bagian farfum. Bisa tester gratis dan
pakaian menjadi harum setelah berkeringat sejak pagi. Setelah itu baru ke
masjid, untuk shalat jamak dan qashar (Zhuhur dan Ashar) dan juga istirahat.
Bila ada waktu, bisa berkunjung ke Kampung Melayu di Singapore, kita naik
MRT menuju Paya Lebar. Dari situ kita menuju Geylang Road dan ke
Geylang Serai Market. Kawasan ini merupakan kawasan Melayu. Cukup
mengambil gambar dan bila masih sempat ke Bugis. Bila tidak ada waktu, dari
Paya Lebar bisa langsung ke Rafles Park (Marina Bay), tempat yang terkenal
dengan patung Merlion, saat ini dibuat hotel dan dibuka pada tgl. 6 Juni 2011.
Bagusnya kesini agak sore, jam 5-an ke atas. Puaskan poto-poto disitu
hingga malam. Jadi dapat dua kali suasana berpoto ria, sebelum ada
gemerlap lampu dan sesudahnya.
Pasti lelah seharian berjalan dan menikmati liburan. Sudah waktunya balik ke
KL lagi. Dari Rafless Park dengan MRT menuju stasiun Tanjong Pagar (cuma
satu halte). Tapi kita harus berjalan sekitar 10 menit menuju stasiun dari situ.
(Maklum, jalan kereta KTM itu masih milik Malaysia sehingga tidak
dihubungkan dengan MRT langsung seperti stasiun MRT lainnya oleh
pemerintah Singapore). Kita keluar ke arah Hotel Amara. Dari situ, mengikuti
Tanjong Pagar Road hingga ketemu Keppel Road. Ada beberapa sign yang
bisa dijadikan patokan antara lain St. Andrew’s Centre, Cantonment Rd,
Cantonment Central di Keppel Road dan didepannya kita sudah sampai di
stasiun Tanjong Pagar.
Pasti kita belum shalat Maghrib dan Isya. Disitu kita bisa shalat. Tempatnya
diatas restoran India (semacam warteg). Kita bisa bersih-bersih, kencing dan
shalat. (Kencing si WC umum bayar 20 sen). Di Mushalla gratis. Sambil
menunggu keberangkatan ke KL, kita bisa menikmati minuman atau makan
ringan.
Note: Selama perjalanan, jangan lupa selalu membawa air minum dalam
ransel kita. KTM ada kelas Utama yang bisa tidur sehingga selesa (rileks)
sebagaimana tidur sebenarnya. Cuma harganya lebih mahal. RM 80. Tiba di
KL, jam 07.00, masih bisa shalat subuh dan sikat gigi. Bagi yang akan online
check-in, dapat mampir di toko buku dan money changer …@mag yang
langsung dapat diprint