Pernahkah Teman-teman mengalami hal ini... • Menemukan lowongan posisi corcom, dengan title External Communication, Public Relation, PR & Corcom, namun persyaratan diminta harus mengerti riset pasar, advertising, design grafis, ATL, BTL, TTL, B2B, C2C, B2C, branding dll
• Direkrut di posisi marcom dengan title PR & Marketing,
Brand & Communication, Marketing PR, Event & Promotion, Marketing Communication. Namun di tengah jalan harus melaksanakan tugas yang berkaitan dengan stakeholder selain pelanggan, seperti pemegang saham, karyawan, investor, regulator, CSR dll.
• Berada di unit kerja yang mengerjakan fungsi corcom dan
marcom sekaligus dengan sumber daya manusia terbatas baik secara kuantitas maupun kesesuaian skillnya Krisna Maharani Krisna Maharani (coming soon) @krisnaism 2 ...mendapat komentar atau pertanyaan seperti ini....
• Pekerjaan corcom dan marcom sama saja; bikin event,
bergaul dengan banyak orang, pasang iklan, posting di media sosial, kirim-kirim email blast, dll
• Pekerjaan corcom dan marcom mudah selama ada dana
• Tidak terlalu penting karena tidak berdampak langsung
pada penjualan (biasanya dialami corcom)
• Sumber daya manusia untuk corcom dan marcom tidak
perlu terlalu banyak, karena alasan-alasan di atas
Sementara yang terjadi ... • Event, iklan, media relation, postingan di media sosial, dll adalah tools bagi pekerjaan corcom dan marcom. Tujuan, target audience, dan contentnya berbeda dan masing-masing lebih spesifik sehingga butuh skill yang spesifik juga.
• Pekerjaan corcom dan marcom sama-sama tidak mudah
meskipun sudah tersedia dana yang cukup
• Corcom dan marcom sama-sama penting. Marcom lebih erat
hubungannya dengan penjualan karena salah satu stakeholder utamannya adalah pelanggan. Sedangkan corcom stakeholdernya sebagian besar tidak berurusan dengan penjualan produk dan jasa perusahaan.
• Sumber daya manusia untuk corcom dan marcom sama-sama
harus dipenuhi kecukupannya karena dalam implementasi banyak kegiatan di luar rencana yang harus dilaksanakan dengan segera. Krisna Maharani Krisna Maharani (coming soon) @krisnaism 4 Akar masalahnya antara lain...
• Ketidaktahuan atau ketidakpahaman stakeholder utama
khususnya manajemen mengenai bidang pekerjaan PR baik sebagai corcom dan marcom. Hal ini akan berpengaruh pada penempatan dalam struktur organisasi serta alokasi sumber daya manusia yang diberikan
• Upaya dan hasil kerja corcom yang sering kali “kurang
terlihat” dibandingkan dengan hasil kerja unit kerja lainnya
• Kurangnya edukasi yang diberikan oleh para praktisi
corcom kepada stakeholdernya mengenai bidang pekerjaannya
Pembahasan lebih dalam mengenai PR, Corcom dan Marcom
dapat dibaca di literatur berikut: • Corporate Communication Theory & Practice karya Joep Cornelisson • Essential of Corporate Communications karya Cees B.M. van Riel dan Charles J. Fombrun • Jim Macnamara’s Public Relations Handbook karya Jim Macnamara • Marketing Management karya Philip Kotler & Kevin Lane Keller • Situs web International Public Relation Association (IPRA) https://www.ipra.org
Catatan • Content ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis dan literatur di halaman sebelumnya. Berhubung penulis adalah praktisi corcom, maka content ini ditulis dari sisi corcom, tentunya tanpa mengurangi rasa hormat pada para praktisi marcom. • Silakan membagikan content ini dan semoga memberikan manfaat bagi yang membacanya • Jika ada yang ingin ditanyakan silakan menghubungi via DM akun Linked dan Instagram Terima kasih dan salam, Krisna Maharani, M.I.Kom, CIB® Pengalaman 17 tahun di dunia Corcom, Magister Ilmu Komunikasi, BSMR Level 4, Certified Investment Banker