Anda di halaman 1dari 50

Course : Principle of Corporate Communications (1501PCC14)

elearning.lspr.edu
Master of Arts in Communication : Corporate Communication Studies

LSPR eLearning Program

Session Topic : Masalah yang akan Dialami


Corporate Communication, Manajemen Reputasi
dan Kode Etika Public Relations
Course: Principle of Corporate Communications
By Nico Wattimena Ph.D MCIPR

Content

Part 1

Overview

Part 2

Manajemen Reputasi

Part 3

Kode Etik Public Relations

Part 4

Kategori & Isu Kode Etik

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 3

Part1: Overview

Review

Setelah mempelajari:
Peran, fungsi dan pentingnya corporate communication,
Perencanaan dan strategi corporate communication,
Komunikasi krisis,
sebagai penutup mata kuliah Principle of Corporate Communication..
Saya akan menjelaskan permasalahan yang dihadapi
1. Corporate communication,
2. Manajemen reputasi,
3. Kode Etik Public Relations.

Q: Mengapa ketiga hal ini penting dipelajari?


A: Setiap corporate communication dalam sebuah perusahaan
Mengalami masalah serta manajemen reputasi
Perlu mengerti Etika Public Relations.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 5

Corporate Communication: Permasalahan

Kita akan mulai dari permasalahan yang dihadapi:


Corporate Communication
Manajemen reputasi.

Walau
Memiliki potensi dalam mendukung manajemen
mencapai sasaran atau tujuan yang diinginkan
Kenyataannya eksistensi Corporate Communication
masih belum mengembirakan.
Banyak ahli berpendapat ada tiga persoalan yang masih
mengganggu kelancaran kinerja Corporate
communication saat ini.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 6

Corporate Communication: 3 Persoalan

Persoalan yang dihadapi Corporate Communication:


1. Pemahaman pimpinan yang kurang
2. Kurangnya otoritas atau wewenang dan tidak ada akses
langsung ke pimpinan
3. Dana
1. Pemahaman pimpinan yang kurang (persoalan
utama)
Pada mulanya dikenal sebagai Public Relations
Sebab: Pimpinan bisa memberikan pengakuan
terhadap corporate communication
Akibat: kontribusinya akan lebih jelas.
Public Relations hanya dibutuhkan jika berhubungan
dengan media atau media relations.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 7

Corporate Communication: 3 Persoalan (lanjut)

Corporate communication tidak hanya menangani media,


tapi...
Peran,
Fungsi
Komunikasi
dalam perusahaan, baik..
internal maupun
eksternal.

Fungsi Corporate Communication tidak hanya,


membuat press release,
mengatur wawancara,
melaksanakan jumpa pers.
Namun lebih dari itu.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 8

Corporate Communication: 3 Persoalan (lanjut)

2. Kurangnya otoritas (wewenang) dan tidak ada akses


langsung ke pimpinan

Sebab: Corporate communication tidak memiliki


Wewenang
Otoritas
Akses lansung ke top manajemen
Akibat: Tersendatnya pelaksanaan tugas Corporate
Communication.
Bayangkan kalau terjadi krisis dalam perusahaan, apa yang
akan terjadi
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 9

Corporate Communication: 3 Persoalan (lanjut)

3. Dana
Masalah dana yang dialokasikan untuk Corporate
communication.
Sebab: Adanya masalah pertama dan kedua
Akibat: Munculnya masalah ketiga
Kadang-kadang tidak bisa memberikan jaminan
bahwa dana yang diberikan akan memberikan
hasil yang diharapkan manajemen
Tidak dijamin 100 persen Corporate
communication akan berhasil dengan semua
rencana.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 10

Corporate Communication: 3 Persoalan (lanjut)

Sebab: Masalah public opinion tidaklah bisa


dilihat dari sisi matematis, satu tambah satu
adalah dua
Akibat: Jaminan tidak bisa diberikan
Yang jelas dan penting,
Dana yang tidak mencukupi akan membuat
pelaksanaan tugas Corporate communication akan
tersendat-sendat.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 11

Part2: Manajemen Reputasi

Reputasi Perusahaan: Pengertian & Keadaan

Q: Apakah reputasi perusahaan?


A: Asset yang tidak nyata (intangible asset)

Keadaan reputasi tergantung pada,


Apa yang dilakukan perusahaan
sebagai entitas
Komunikasi
Tanda-tanda yang dipilih untuk
diberikan kepada pasar

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 13

Reputasi Perusahaan: Sebab & Akibat

Sebab: Simbol dari reputasi, nama perusahaan


dikelola dengan baik.
Akibat: Akan
merepresentasikan perusahaan agar
didukung oleh masyarakat
sangat bernilai bagi konsumen.
Reputasi merupakan,
suatu fenomena yang kompleks, namun
jika dikelola dengan baik akan sangat
berharga.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 14

Manajemen Reputasi: Perbedaan

Q: Apa yang membedakan antara manajemen reputasi yang


baik dengan yang tidak terlalu baik?
A: Hal ini banyak diteliti oleh para pakar yang praktisi.

Dalam ruang lingkup akademis riset tentang


manajemen reputasi juga ada peminatnya
walaupun tidak sebanyak dari praktisi.
Beberapa penelitian telah berusaha
menghubungkan antara,
1. Budaya dan
2. Citra
...perusahaan terhadap pasar atau karyawan.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 15

Manajemen Reputasi: Isu

Beberapa isu penting dalam manajemen reputasi:


objektif utama dalam mengelola reputasi
pandangan masyarakat tentang reputasi
sejauh mana globalisasi pasar dapat
mempengaruhi
Manajemen reputasi merupakan isu yang menarik
untuk di bahas. Namun demikian, tidak kalah
penting adalah
1. bagaimana pendekatan perusahaan
mempertahankan reputasi
2. cara mengukur reputasi.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 16

Manajemen Reputasi: Bagian penting

Bagian terpenting dari reputasi perusahaan adalah


1. kepribadian (keadaan sebenarnya dari perusahaan),
2. identitas (apa yang disampaikan oleh perusahaan),
3. citra (bagaimana masyarakat melihatnya).
Beberapa pakar melihat bahwa,
budaya relatif penting dalam pembentukan reputasi
desain serta faktor-faktor nyata lainnya berjasa dalam soal
reputasi.

Sementara itu, ada yang lebih mementingkan


public relations dan
iklan
.sebagai faktor utama, penentu dalam peningkatan reputasi
perusahaan.
Disinilah peran dan fungsi utama Corporate Communication dalam
sebuah perusahaan.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 17

Manajemen Reputasi: Faktor

Dalam mengelola reputasi, faktor yang harus


diperhatikan adalah berubahnya
1. situasi
2. kondisi lingkungan.
Disini para eksekutif perusahaan ditantang
untuk tetap mampu mengelola reputasi dalam
perubahan.
Dibandingkan dengan keadaan biasa
(business as usual), pasti lebih sulit
mengelola perusahaan dalam perubahan.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 18

Manajemen Reputasi: Faktor - Contoh

Contoh: Perubahan struktur perusahaan akibat merger atau


akusisi, memerlukan penanganan yang serius.
Sebab: Bagaimanapun
Jika strateginya tidak tepat akan mengganggu reputasi
perusahaan itu sendiri.
Ada persoalan yang pelik seperti nilai-nilai perusahaan yang
merger.

Akibat: Corporate communication akan terlibat dalam


melakukan komunikasi perubahan (change management) untuk
internal maupun eksternal perusahaan.
Peran corporate communication dengan
mengkomunikasikan perubahan punya peran penting untuk
tetap menjaga reputasi perusahaan.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 19

Manajemen Reputasi: Sudut Pandang

Dari sudut pandangan manajerial,


Pertanyaan penting adalah bagaimana perusahaan menjadi lebih
efektif dalam menghadapi isu strategis yang mempengaruhi
reputasi perusahaan.
Literatur akademis banyak memberikan berbagai sumbangan
pemikiran yang menjelaskan dan
memperkirakan pengambilan dari manajemen korporasi dan
lawan eksternalnya dalam situasi krisis.
Pandangan diatas yang berasal dari berbagai displin ilmu seperti,
Public relations/corporate communication,
Strategi
Pemasaran
telah menghasilkan kerangka integrative yang menganalisis
karakteristik,
1. isu strategis
2. manajemen dan organisasi.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 20

Manajemen Reputasi: Komunikasi Proses

Selain itu, komunikasi proses menentukan


respons perusahaan kepada isu strategis
reputasi perusahaan juga ikut dianalisa.
Berbagai proposisi untuk ini mencakup keterlibatan
1. stakeholders eksternal
2. liputan media massa.
Pada umumnya,
Stakeholders eksternal akan lebih negative jika tidak ada
klarifikasi dalam pengambilan keputusan.
Liputan mediapun akan makin besar jika narasumbernya
mempunyai kredibilitas.
Tindakan pada isu orisinal akan menjadi sulit jika pihak ketiga
melakukan intervensi dalam konflik.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 21

Manajemen Reputasi: Respon Perusahaan

Efektifitas dari respons perusahaan akan sangat tergantung


kepada konsistensi dalam komunikasi, baik itu
dalam perusahaan dan
diantara pesan internal dan eksternal.
Karakteristik perusahaan memegang peranan penting terhadap
respons perusahaan.
Misal: Perusahaan dengan sikap terbuka,
terhadap stakeholders eksternal akan berbeda dari
perusahaan sifat tertutup.
dipimpin oleh manajer yang orientasi kepada luaran, seperti:
1. Pemasaran
2. Riset
3. Pengembangan produk

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 22

Manajemen Reputasi: Strategi menahan

Strategi menahan
Kerap kali dimiliki perusahaan
Berkaitan dengan ukuran perusahaan sejauh mana perusahaan
mengendalikan sumber dayanya
biasanya perusahaan yang besar dengan kendali yang tinggi
cenderung memilih sifat menahan.
Komitmen terhadap pandangan internal yang unik, orang luar
tidak menghargai dan
menolak
pengetahuan semacam ini dinilai dengan baik diantaranya dari
tolak ukur.
Tolak ukur tersebut,
efektivitas universal,
efisien,
keadilan.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 23

Manajemen Reputasi: Karakteristik

Karakterisitik dari lingkungan bisnis dari karateristik isu


strategis akan mempengaruhi respons perusahaan.
Karakteristik perusahaan yang spesifik seperti karakteristik,
organisasi,
manajemen,
komunikasi
sangat berpengaruh kepada respon perusahaan, baik itu
strategi menjembatani atau strategi menahan.

Respon inilah yang akan menentukan reputasi perusahaan.


Jika bicara tentang komunikasi, itu jelas fungsi Corporate
Communication.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 24

Manajemen Reputasi: Reputasi

Q: Apa yang mempengaruhi reputasi?

A: Reputasi,
Mempunyai nilai ekonomi untuk perusahaan karena sulit ditiru
Para pesaing tidak bisa membuat replikasi faktor-faktor yang
unik dan proses-proses kompleks yang menghasilkan reputasi
Sumber dari keunggulan persaingan untuk mempertahankan
keunggulan relative tersebut..
Memerlukan komitmen dari manajemen perusahaan terhadap
reputasi perusahaan.

Tanggung jawab sosial perusahaan selalu tidak terlupakan


sebagai kekuatan yang utama dalam meningkatkan reputasi
perusahaan.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 25

Manajemen Reputasi: 2 Faktor

Dua faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan


untuk mencapai nilai dari reputasi,
1. Strategi perusahaan, mencakup diferensiasi dan
diversifikasi
2. Praktek-praktek korporasi dalam membentuk identitas
dalam pembuatan citra
Sebab:
Keduanya sesuai
akan saling memperkuat
Akibat: citra yang lebih koheran dari perusahaan.

Sebagai konsekuensi logis, koheran akan mendorong


peringkat reputasi yang lebih baik dan membangun modal
reputasi untuk perusahaan.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 26

Part3: Kode Etik Public Relations

Kode Etik PR: Overview

Kata etika,
Sudah kita kenal dalam kehidupan kita sehari-hari
Namun sering, begitu ditanya maknanya tidak jarang
jawaban yang keluar masih ragu-ragu.
Sulitnya menjelaskan etika seperti sulitnya orang bisu
bermimpi
Ingin bercerita tapi tidak bisa, bisa dirasakan tapi
tidak bisa dikatakan. Ya, begitulah kira-kira.
Keraguan juga bisa timbul misalnya etika dihadapkan
pada hukum positif yang berlaku
karena mungkin saja, sesuatu yang melanggar
hukum juga tidak etis atau sebaliknya.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 28

Kode Etik PR: Contoh

Contoh seseorang tidak melanggar hukum tapi dianggap


melanggar etika: James Wright ketua DPR Amerika Serikat.
Saat itu,
Sebab:
Kesalahannya: menerima royalti dengan cara yang
tidak patut untuk buku otobiografinya
Ia menerbitkan buku tentang riwayat hidupnya
sampai menjadi anggota DPR Amerika Serikat
Memang tidak dapat dibuktikan bahwa telah terjadi
pelanggaran hukum
Namun dari sisi etika ia melakukan perbuatan
tercela yang seharusnya tidak dilakukan anggota
DPR Amerika Serikat.

Akibat: Ia harus mundur dari jabatannya setelah


diperiksa Komisi Etika Kongres.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

James Claude Wright, Jr.


Democratic U.S.
Senator, Texas
34 years in U.S. House
of Representatives
Speaker, US House of
Representatives (1987
to 1989)
Hal 29

Kode Etik PR: Etika

Q: Apa etika?
A: Menurut Raymond Baumhart, Etika
adalah
Sesuatu yang berhubungan dengan,
perasaan dan mana yang benar (Ethics
has to do with feelings tel me is right or
wrong).
keyakinan agama saya (Ethics has to
do with my religion and beliefs).
Terdiri dari berbagai standar perilaku
yang dapat diterima masyarakat kita.
(Ethics consists of the standards of
Rev. Ray Baumhart DBA
behavior our society accepts).
President, Loyola University
Saya tidak tahu artinya (I dont know
Chicago, 1970-1993
what the words means).
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 30

Kode Etik PR: Etika (lanjut)

Apa yang disampaikan Baumnhart menggambarkan beragam


pemahaman dan pengertian tentang etika.
Etika,
1. Menyangkut hati nurani dalam menentukan salah benar,
2. Berkaitan dengan agama
3. Sudah mematuhi hukum yang berlaku
4. Standar perilaku yang diterima masyarakat
5. Ada yang tidak tahu artinya etika.
Kelima unsur ini mempresentasikan tidak mudahnya menggaris
bawahi makna etika, namun kita tentu tidak bisa terpaut disini.
Hidup dan kehidupan berjalan terus
Hubungan antara elemen masyarakat memerlukan guidance
yang disepakati supaya eksistensi masyarakat berjalan dengan
baik.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 31

Kode Etik PR: Praktisi PR

Q: Apa inti guidance hubungan antara elemen masyarakat jika


kita bawa kekehidupan perusahaan?
A: Standar perilaku yang popular dikenal sebagai Kode Etik
(kode etik Public Relations)
Praktisi Public Relations
Defn: Seorang komunikator professional dengan tugas
mengkomunikasikan perusahaannya dengan public.
Komunikasi adalah tugas utamanya.
Harus lebih menguasai komunikasi dibandingkan orang lain
dalam perusahaan (komunikator professional).
Pengetahuan dan kemampuan komunikasinya yang
membedakannya dengan anggota perusahaan lainnya.
Keberhasilan Public Relations tergantung pada kinerjanya
berkomunikasi.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 32

Kode Etik PR: Citra PR

Q: Mengapa Kode Etik Public Relations diperlukan?


A: Kode Etik Public Relations harus semakin
dimasyarakatkan, paling tidak dikalangan praktisi
Public Relations.

Tidak jarang, citra negatif tentang Public


Relations disebabkan perilaku praktisi Public
Relations itu sendiri.
Salah satu cara meningkatkan citra ini adalah
lebih dihayatinya ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam Kode Etik Public Relations.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 33

Kode Etik PR: Definisi, Sebab & Akibat

Kode Etik
Defn:
Panduan bagi profesi, yang dibuat berdasarkan kaidah
moral.
Suatu yang luhur karena ia merupakan panduan moral
bagi penggelut suatu profesi.
Sebab: Memiliki Kode Etik yang operasional dan ditaati
Akibat: dapat meninggalkan integritas suatu profesi di
mata publik.
Ini bisa kita lihat dari profesi,
1. Dokter
2. Pengacara.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 34

Kode Etik PR: Contoh

Q: Kenapa diperlukan Kode Etik Public Relations?


A: Karena sifat kerja Public Relations (the nature of their
work) yang capable of influencing people (Bowman &
Elis).

Contoh: Suatu penelitian di Amerika.


Tahun: 1987. Saat itu,
melaporkan 168 keluhan menyangkut praktik
Public Relations.
untuk menilai berbagai keluhan tersebut
diperlukan alat ukur: Kode Etik yang dimiliki
PRSA (Public Relations Society of America).

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 35

Kode Etik PR: Public Relations

Public Relations
Dengan kemampuan komunikasinya untuk mempengaruhi,
1. dapat saja tergelincir pada tindakan yang tidak terpuji.
Karenanya
harus mempunyai komitmen teguh tentang dirinya
sendiri,
Ia akan maintain decent standard.
Bukan tidak mungkin, misalnya suatu saat ada yang
mengontrak sebuah perusahaan Public Relations untuk
mengkampanyekan aborsi menjadi legal di Indonesia
padahal saat ini baik dari sisi
hukum positif kita
moral masyarakat
...aborsi masih merupakan hal yang tabu.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 36

Kode Etik PR: Public Relations (lanjut)

2. dapat membangun citra suatu perusahaan atau


seorang figur.
tidak terseret arus, misalnya menciptakan citra
seorang tokoh yang bijaksana dan demawan
memalsukan riwayat hidup tokoh tersebut.
Disamping label create favorable image, Public
Relations power to manipulate.
Jika tidak punya rem berbentuk etika, bisa saja
Public Relations terlibat dalam upaya manipulasi
persepsi masyarakat terhadap suatu isu.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 37

Kode Etik PR: Power

Power Public Relations,


create favorable image,
influencing others,
manipulating
perlu dikekang sendiri oleh praktisi Public
Relations professional.
Kalau tidak,
masyarakat yang menjadi korban
dapat meniadakan kepercayaan
masyarakat pada profesi Public Relations.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 38

Kode Etik PR: Manfaat

Sebenarnya ada 2 manfaat pokok Kode Etik


Pertama untuk menghindar timbulnya abuse of
power dari suatu profesi.

Misalnya profesi kedokteran,


Jika tidak ada kode etik kedokteran
masyarakat bisa jadi korban kesewenangan
dokter. Misalnya dalam hal,
1. tarif,
2. pelayanan,
3. perbuatan asusila.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 39

Kode Etik PR: Perkembangan

Q: Mengapa tidak mudah mengembangkan dan


bahkan mengenforce Kode Etik Public Relations
yang ada?
A: Ini disebabkan
perkembangan profesi Public Relations belum
begitu semarak di Indonesia
masih belum well documented-nya kita
mencatat berbagai kasus
padahal pencatatan ini diperlukan dalam
melaksanakan Kode Etik.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 40

Kode Etik PR: Contoh

Contoh: Suatu penelitian di Amerika.


Tahun: 1987. Saat itu,
melaporkan 168 keluhan menyangkut praktik
Public Relations.
untuk menilai berbagai keluhan tersebut
diperlukan alat ukur: Kode Etik yang dimiliki
PRSA (public Relations Society of America).

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 41

Kode Etik PR : Organisasi

Organisasi profesi PR
Di Indonesia,
1. Perhumas (Perhimpunan Humas Indonesia),
2. Bakohumas (Badan Koordinasi KeHumasan
Pemerintah),
3. APPRI (Asosiasi Perusahaan Public Relations
Indonesia).
Di berbagai Negara,
1. IPRA (International Public Relations Association),
2. IPR (Public Relations Institute),
3. PRIA (Public Relations Institute Australia),
4. IABC (International Association Business
Communication),
5. CIPR (Chartered Institute Of Public relations),
6. PRSA (Public Relations Society of America).
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 42

Part4: Kategori & Isu Kode Etik

Kategori Isi Kode Etik: 5 Kategori

Kalau dipelajari berbagai kode etik organisasi Public


Relations, area yang diatur etika Public Relations dapat
dikelompokan dalam Lima kategori:
1. Pertanggungan jawab sosial pada masyarakat (social
responsibility to the public)
Hubungan dengan,
2. klien dan atasan (Relationship with the client and
employer)
3. media masa (Relationship with the mass media)
4. sesama profesi Public Relations (Relationship with
fellow Public Relations Practitioners)
5. pemerintah (Relationship with the government)
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 44

Isu dalam Kode Etik: Masalah yang menonjol

Ada beberapa masalah atau isu yang menonjol dalam


praktik Public Relations,
1. menyesatkan dan salah (misleading & fault)
2. kerahasiaan (confidentiality)
3. tidak memanipulasi media (isu menonjol lain pada etika
Public Relations)
...Isu ini mudah dibicarakan namun membutuhkan,
kesadaran dan
komitmen kuat
praktisi Public Relations untuk memenuhinya.
Terlebih pula, upaya memanipulasi media bisa ditafsirkan
sangat luas
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 45

Isu dalam Kode Etik: Masalah yang menonjol (lanjut)

Misalnya,
berbohong kepada wartawan,
memberikan amplop,
menutup-nutupi informasi
bisa diartikan sebagai bentuk manipulasi media demi
kepentingan sepihak Public Relations.
4. tidak merendahkan rekan seprofesi
Di Indonesia kasus ini belum pernah terdengar, yaitu rekan
seprofesi Public Relations menjelekan atau menyerang rekan
lainnya.
Ini mungkin karena perusahaan Public Relations belum
menjamur di Indonesia.
Memang sebaiknya begitu adanya: saling respek menghargai
antara sesama praktisi Public Relations adalah basis hubungan
antara mereka.
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 46

Isu dalam Kode Etik: Dinamika

Q: Mengapa sebagai sebuah profesi, Public Relations


baiknya mempunyai Kode Etik?
A: Dengan adanya Kode Etik
masyarakat akan terlindungi dari kemungkinan
penyalahgunaan power Public Relations.
pelaksanaan dalam arti pencatatan kasus-kasus yang
timbul serta pengawasannya belum terlaksana.

Mungkin dinamika dan romantika praktik Public


Relations di Indonesia belum complicated seperti
praktik di negera-negara maju.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 47

Isu dalam Kode Etik: Dinamika (lanjut)

Dinegara maju sering dalam melakukan tugasnya praktisi


Public Relations bertemu dengan dilema etika, misalnya
diminta berbohong,
menulis press release yang misleading,
berbohong pada wartawan
menutup-nutupi hal-hal yang tidak mungkin tercapai
Dua kemungkinan
Jika praktisi Public Relations berani
1. Menolak, mungkin ada resiko dipecat.
2. Menuruti dan apalagi jika berulang-ulang, mereka akan
tersiksa terus karena telah bertindak yang tidak sesuai
dengan hati nurani dan etika.

Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 48

Penutup

Untuk mengakhiri mata kuliah,


saya hanya ingin mengucapkan
selamat dan semoga mata
kuliah
Principle
Corporate
Communication ini bermanfaat
dan menambah wawasan, baik
dari sisi praktisi maupun
akademisi.

All the best and do


Your best!
Powered by HarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 49

Course : Principle of Corporate Communications (1501PCC14)

elearning.lspr.edu
Associate Partners :

Powered
HarukaEdu.com
Powered
bybyHarukaEdu.com

- 1501PCC14-

Hal 50

Anda mungkin juga menyukai