NIM : 1914290088 BAB 4 ETIKA DAN PROFESI MANAJEMEN A.PENGANTAR Etika didefinisikan sebagai konsensus mengenai standar perilaku yang diterima untuk suatu pekerjaan, perdagangan atau profesi. Sedangkan menurut Griffin, Etika adalah pandangan, keyakinan dan nilai akan sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah. Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang memenuhi kriteria etika. Selain etika, dikenal pula istilah Moral atau Moralitas yakni ajaran-ajaran perilaku personal berdasarkan agama atau filosofi.
3 bidang dasar yang menjadi persoalan khusus dari etika manajerial:
1. Bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan mereka, Upah dan kondisi kerja merupakan bidang yang memungkinkan menin kontroversi. Fakta bahwa manajer membayar seorang karyawan lebih sedi yang layak diterima karena manajer tahu bahwa karyawan tersebut tidal keluar atau tidak mau mengambil risiko kehilangan pekerjaannya jika protes,m dianggap tidak etis. Terakhir, setiap organisasi diwajibkan melindungi ke pribadi karyawannya. 2. Bagaimana karyawan memperlakukan organisasi Sejumlah persoalan etika juga berakar dari bagaimana karyawan mempera organisai mereka. Konflik kepentingan muncul ketika suatu keputusan potensial menguntungkan individu tetapi mungkin merugikan organisasi l menjaga praktik seperti ini sebagian besar perusahaan melarang pembeli untuk menerima hadiah dari pemasok. Mengungkapkan rahasia perusahaan j tidak etis. Karyawan yang bekerja di bisnis yang sangat kompetitif seperti eo software, pakaian, mungkin tergoda untuk menjual informasi mengena perusahaan kepada competitor. Kejujuran juga masalah yang sering muncul te menggunakan telepon perusahaan untuk membuat panggilan interlokal mencuri perlengkapan kantor, dan menambahkan pengeluaran. 3. Bagaimana karyawan dan perusahaan memperlakukan agen ekonomi lain. Agen-agen ekonomi yang berkepentingan: konsumen, competitor, saham, pemasok, dealer dan serikat tenaga kerja. Perilaku antara organis agen-agen tersebut yang rentan terhadap ambiguitas etika termasuk iklan, pr pengungkapan financial, pemesanan dan pembelian, pengiriman dan permintaan. B.TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility(CSR) adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan cksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat. partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya. Carroll menyatakan bahwa manajer organisasi bisnis memiliki empat tanggung jawab yakni: Tanggung jawab ekonomi yakni memproduksi barang dan jasa yang bernilai bagi masyarakat. 2) Tanggung jawab hukum yakni perusahaan diharapkan mentaati hukum yang ditentukan oleh pemerintah. Tanggung jawab etika yakni perusahaan diharapkan dapat mengikuti keyakina 4 Tanggung jawab kebebasan memilih yakni tanggung jawab yang diasumsikan masyarakat u,um mengenal bagaimana orang harus bertindak dalam suatu masyarakat dengan sukarela. Dari keempat tanggung jawab tersebut, tanggung jawab ekonomi dan hukum dinilai sebagai tanggung Jawab dasar yang harus dimiliki perusahaan. Setelah tanggung jawab dasar terpenuhi maka perusahaan dapat memenuhi tanggung jawab sosialnya yakni dalam hal etika dan kebebasan memilih Ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan memutuskan untuk menerapkan CSR sebagal bagian dari aktivitas bisnisnya, yakni: 1. Moralitas: Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak yang berkepentingan terutama terkait dengan nilai-nilai moral dan keagamaan yang dianggap baik oleh masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa mengharapkan balas jasa 2. Pemurnian Kepentingan Sendiel: Perusahaan harus bertanggung jawab terhadan pihak pihak yang berkepentingan karena pertimbangan kompensasi. Perusahaan berharap akan dihargai karena tindakan tanggung jawab mereka baik dalam jangka. pendek maupun jangka panjang. 3. Teori Investasi: Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder karena tindakan yang dilakukan akan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan. 4. Mempertahankan otonomi: Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder untuk menghindari campur tangan kelompok-kelompok yang ada didalam lingkungan kerja dalam pengambilan keputusan manajemen, Perusahaan yang menerapkan CSR, tentu akan memperoleh dampak dari kegiatan atau program CSR yang dikembangkannya. Adapun manfaat dari tanggung jawab sosial perusahaan sebagai berikut; 1. Manfat bagi Perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan tentunya menimbulkan citra positif perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah 2. Manfat bagi Masyarakat. Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi win win solution. 3. Manfaat bagi Pemerintah. Dalam hal ini pemerintah merasa memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial Untuk dapat menerapkan CSR dengan baik, maka diperlukan langkah strategis untuk mengimplementasikannya Ada pun langkah strategi tersebut mencakup 1. Strategi Reaktif. Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sostal. 2. Strategi Defensif. Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial. 3. Strategi Akomodatif. Strategi Akomodatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan. 4. Strategi Proaktif. Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dri tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. jika stakeholders terpuaskcan, sekitar akan hal tersebut maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun. C. MENGAPA MANAJEMEN DIPERLUKAN Dilihat dari sejarahnya, ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari- harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadari ataupun tidak disadari. Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragam sejenisnya. D. TUGAS DAN PEKERJAAN MANAJEMEN Menurut Hasibuan (2009) tugas-tugas manajer adalah: Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan. Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannyauntuk bekerja giat dan membina para bawahan dengan baik dan harmonis. Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaanya. Secara hierarki , manajer adalah orang yang berada di posisi atas dalam suatu manajemen.Tugas manajer tentunya berbeda-beda jika dikategorikan melalui bidangnya. Berikut ini adalah paparkan tugas manajer secara umum: 1. Memimpin tim, Salah satu tugas utama seorang manajer adalah memimpin timnya. Memimpin jalanny aktivitas dan tugas yang diemban. Memastikan seluruh tim berada pada jalur kerja yan ditetapkan. Memotivasi dan mensuport tim merupakan salah satu fungsi kerja dari memimpin. 2. Membuat konsep, Seorang manajer bertugas membuat konsep kerja atau konsep besar proyek yang dijalankan. Memang perencanaan konsep harus dibangun secara tim, tetapi setidaknya manajer harus mempunyai gambaran atau ide besar dahulu terhadap proyek atau aktivitas yang ingin dikerjakan sebelum di-floor-kan ke forum. 3. Mendelegasikan tugas, Kemampuan mendelegasikan tugas merupakan hal yang terkadang sulit untuk dilakukan. Seorang manajer harus mampu membagi tugas kepada tim dengan adil dan yang terpenting, tepat sasaran. Mendelegasikan tugas kepada orang yang salah akan berakibat pada molornya waktu kerja dan kurangnya kualitas hasil kerja. 4. Mengambil keputusan, Pengambilan keputusan adalah saat-saat yang sangat penting bagi pelaksanaan proyek atau aktivitas selanjutnya. Salah sekali saja dalam pengambilan keputusan bisa berakibat fatal di hasil akhir. 5. Mengawasi proses dan hasil kerja bawahannya, Setelah mendelegasikan tugas, seorang manajer tidak seharusnya lepas tangan. Kepercayaan memang sangat dibutuhkan tetapi pengawasan tetap harus berjalan. Bila perlu adakan evaluasi secara rutin untuk laporan hasil kerja. 6. Meminta pertanggungjawaban pada bawahan dan bertanggung jawab pada atasan, Pada dasarnya seorang manajer mendapat tugas dari atasan untuk memimpin sebuah tim atau departemen. Untuk itu, perlu baginya untuk melaporkan hasil kerja terhadap atasannya. Laporan ini dirangkum dari laporan-laporan lainnya oleh bawahan. BAB 5 MENYUSUN PERENCANAAN PERUSAHAAN A.PENGANTAR Perencanaan menentukan tujuan serta memberikan arah bagi hampir semua tindakan seorang manajer. Pada umumnya perusahaan besar mempekerjakan para ahli untuk menangani penyusunan rencana perusahaan ke depan. Hampir dalam segala hal, manajer harus menyesuaikan rencana induk dengan unit-unit yang di pimpinnya. Biasanya, seorang manajer bertanggung jawab atas rencana jangka panjang (strategis), sedangkan supervisor pertanggung jawab terhadap rencana jangka pendek (taktis). Dalam bahasa militer, rencana taktis adalah rencana yang berkaitan dengan perang kecil. Sedangkan rencana strategis merupakan dasar bagi pertempuran besar atau menyeluruh.
B.HAKIKAT DAN PENTINGNYA PERENCANAAN
Rencana adalah hasil dari proses perencanaan. Rencana, atau program, adalah apa yang akan dilakukan di masa depan. Sebelum menyusun rencana, terlebilh dahulu menetapkan target. Target tersebut disebut sasaran atau standar. Setelah menetapkan sasaran, manajer membuat pedoman umum untuk mencapal sasaran tersebut, Pedoman ini disebut kebijakan Kebijakan sebenarnya adalah rencana induk yang diturunkan dari tujuan organisasi. Setelah kebijakan ditetapkan, barulah rencana operasional yang spesifik dapat disusun. Rencana operasional itu mencakup (1) jadwal, yang mengatur apa yang harus dilakukan, dan menentukan waktu untuk memulai serta mengakhiri, dan (2) prosedur, vang menentukan metode yang tepat dan harus digunakan serta urutan yang harus diikuti dalam melaksanakan suatu rencana Dalam konteks organisasi, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan di lakukan, dan mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan masa depan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, perencanaan mengandung beberapa arti, antara lain a) Proses, yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan- kegiatan yang dilakukan akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang telah ditentukan.Dalam hal ini kegiatan dalam perencanaan dilakukan menurut proses yang berlaku lain. b) Penetapan tujuan dan sasaran, yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana organisasi itu akan dituju. organisasi dapat menetapkan tujuannya secara khusus atau-pun secara umum. Atau menetapkan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. c) Pemilihan tindakan, yang berarti organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang kala tidak efektif. d) Mengkaji cara terbaik, walaupun pemilihan tindakan tersebut sudah dikatakan efektif, tapi mungkin saja tindakan tersebut tidak efektif, karna itu seorang menejer harus menguasai teknik ini. e) Tujuan, hal ini berkaitan dengan hasil akhir atau sasaran yang diinginkan organisasi. Selain untuk lebih memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai tujuannya, perencanaan juga memiliki peranan penting lainnya yaitu: 1. Untuk mengkoordinasikan usaha-usaha. Di dalam suatu organisasi, pekerjaan- pekerjaan dilakukan oleh individu dan kelompok. Masing- masing individu atau kelompok memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda. Agar tujuan dan kepentingan itu tidak keluar dari tujuan organisasi, maka perlu dilakukan koordinasi Dan perencanaan merupakan salah satu teknik untuk mencapai upaya yang terkoordonir 2. Untuk mengatasi perubahan. Dengan adanya perencanaan yang matang maka perubahan-perubahan potensial yang akan terjadi akan dapat di antisipasi secepat mungkin. Banyak contoh kasus yang menunjukkan kehancuran dari perusahaan- perusahaan yang diakibatkan kurang siapnya mereka dalam menghadapi perubahan lingkungan. Efektivitas suatu perencanaan sangat bergantung pada seberapa mampu perencana membaca kondisi di masa mendatang. 3. Untuk pengembangan manajer. Salah satu implikasi dari perencanaan bahwa para manajer harus bertindak proaktif dan membuat hal-hal terjadi dan bukan sebaliknya, bertindak rekatif dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan perencanaan akan mempertajam kemampuan manajer untuk berpikir ketika mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak dan kemungkinan-kemungkinan di masa mendatang. 4. Untuk pengembangan standar kinerja. Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi standar kinerja untuk masa yang akan datang. Standar itu biasanya disusun dalam suatu rumusan tujuan organisasi. Tanpa perencanaan, standar performa mungkin menjadi tidak rasional dan subjektif. 5. Perencanaan mengurangi ketidakpastian. Yaitu dengan mendorong para manajer untuk melihat ke depan, mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan dampak perubahan, dan menyusun tanggapan- tanggapan yang tepat. C. JENIS JENIS PERENCANAAN 1. Perencanaan jangka panjang dan Perencanaan jangka pendek Perencanaan jangka pendek lebih bersifat oprasional dan perencanaan jangka panjang lebih bersifat strategis. 2. Perencanaan strategis dan Perencanaan oprasional Rencana strategis merupakan rencana jangka panjang dalam rangka mencapai suatu tujuan strategis. Perencanaan oprasional ruang lingkupnya lebih sempit dari rencana strategis. 3. Perencanaan sekali pakai dan Perencanaan tetap Perencanaan sekali pakai merupakan perencanaan yang dipakai sekali saja yang secara khusus dirancang oleh manajer. Berikut jenis perencanaan sekali pakai : a) Anggaran b) Proyek c) Program Perencanaan tetap yaitu rencana yang digunakan untuk kegiatan yang terjadi terus menerus. Bentuk perencanaan tetap a) Kebijaksanaan b) Prosedur c) Aturan
D. Proses Penyusunan Perencanaan
Perencanaan adalah suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Langkah-langkah Penyusunan Rencana: 1. Merumuskan Misi dan Tujuan Pengertian yang jelas tentang organisas akan membantu manajer untuk memilih dan mengimplementasikan startegi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi 2. Memahami Keadaan Saat Ini Tujuan ditetapkan dalam rangka mengantisipasi kondisi masa yang akan datang dengan tujuan menetapkan standar-standar yang di inginkan 3. Mempertimbangkan Faktor Pendukung dan Penghambat Tercapainya Tujuan Disatu pihak perusahaan dapat meraih kemudahan-kemudahan dan memanfaatkan seoptimal mungkin mengenai peluang dan kesempatan yang tersedia tapi dilain pihak perusahaan dapat mengantisipasi kemungkinan datangnya ancaman dan hambatan dengan mempersiapkan pemecahan jika memang akan benar-benar terjadi 4. Menyusun Rencana Kegiatan Untuk Mencapai Tujuan Cara Proses Penentuannya : a) Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan /tindakan yang mungkin dapat dipilih b) Menilai dan membandingkan untung ruginya setiap alternatif kegiatan/kebijaksanaan c) Memilih dan menetapkan satu alternatif yang paling cocok /lebih baik diantara alternatif tersebut
E. Pendekatan Dalam Perencanaan
1. Pendekatan Perencanaan Inside-Out dan Perencanaan Outside-In Perencanaan Inside Out :perencanaan yang memfokuskan pada apa yang telah dilakukan namun terus menerus mengusahakan untuk melakukan yang terbaik yang dapat dilakukan .Tujuannya menjadikan Organisasi lebih efektif dan membantu pemanfaatan sumber daya dengan baik Biasanya digunakan ketika organissi ingin melakukan apa yang organisasi siap melakukannya dengan lebih baik
Perencanaan Outside In : Menganalisa lingkungan eksternal dan
membuat perencanaan untuk mengeksploitasi kesempatan-kesempatan dan meminimisasi permasalahan yang terjadi .Tujuannya Menemukan kesempatan eksternal yang dapat organisasi eksploitasi untuk menghasilkan keuntungan Biasanya digunakan ketika organisasi ingin menemukan kesempatan unik untuk aktivitas organisasi 2. Pendekatan Perencanaan Top Down dan Perencanaan Bottom Up Perencanaan dari atas ke bawah /Top Down Planning : manajer puncak menentukan tujuan secara luas dan memperbolehkan manajer tingkat bawah untuk membuat perencanaan dengan menggunakan batas tersebut Perencanaan dari bawah ke atas /Bottom Up Planning : Merencanakan yang dikembangkan pada tingkatan yang paling bawah tanpa ada batasan 3. Pendekatan Perencanaan Contigency Perencanaan Contigency meliputi perencanaan alternatif-alternatif yang menyebabkan tindakan yang dapat di implementasikan seandainya dan saat perencanaan orisinil tidak sesuai karena perubahan keadaan F. Efektivitas Perencanaan 2 Hambatan Utama dalam Pengembangan Perencanaan Efektif : 1. Penolakan Dari Dalam Diri Perencana Terhadap Penetapan Tujuan dan Pembuatan Rencana untuk Mencapainya Manajer yang tidak mampu dalam menetapkan tujuan yang bermanfaat tidak mamou membuat rencana yang efektif . Alasan mengapa manajer ragu-ragu menurut David A.Kolb : Keenganan melepaskan tujuan alternatif Ketakutkan akan kegagalan Minimnya pengetahuan tentang organisasi Minimnya pengetahuan tentang lingkungan Kurang percaya diri 2. Keenganan Yang Lazim Dari Para Anggota Organisasi untuk Menerima Rencana Karena Perubahan Yang Akan Ditimbulkan
3 alasan mengapa anggota organisasi dapat menolak perubahan yang
akan terjadi : Ketidakpastian mengenai sebab dan akibat dari perubahan Keenganan untuk melepaskan keuntungan yang ada Kesadaran akan kelemahan dalam perubahan yang diusulkan
Langkah-Langkah yang Ditempuh Agar Tujuan Yang Sulit Dapat
Dicapai : Memberikan pelatihan dan bimbingan mengenai cara untuk mencapai tujuan tersebut Penghargaan dan imbalan atas tercapainya tujuan tersebut Memberikan tanggapan yang membangun serta menunjang apabila tujuan seringkali tidak tercapai