CHAPTER 2
“Defining the Marketing Research Problem and Developing an Approach”
Chapter 2
Defining the Marketing Research Problem and Developing
an Approach
Tugas yang terlibat dalam definisi masalah terdiri dari diskusi dengan pengambil keputusan,
wawancara dengan pakar industri dan individu berpengetahuan lainnya, analisis data
sekunder, dan beberapa kali penelitian kualitatif. Tugas-tugas ini membantu peneliti untuk
memahami latar belakang masalah dengan menganalisis konteks lingkungan. Definisi
masalah dan proses pengembangan pendekatan ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Tugas yang Terlibat
Diskusi dengan Pengambil Keputusan
Diskusi dengan pengambil keputusan (DM) sangat penting. Para pengambil keputusan perlu
memahami kemampuan dan keterbatasan penelitian. Penelitian memberikan informasi yang
relevan dengan keputusan manajemen, tetapi tidak dapat memberikan solusi karena solusi
memerlukan penilaian manajerial. Sebaliknya, peneliti perlu memahami sifat keputusan yang
dihadapi manajer dan apa yang mereka harapkan untuk dipelajari dari penelitian. Audit
masalah menyediakan kerangka kerja yang berguna untuk berinteraksi dengan DM dan
mengidentifikasi penyebab yang mendasari masalah. Audit masalah, seperti jenis audit
lainnya, adalah pemeriksaan komprehensif atas masalah pemasaran dengan tujuan memahami
asal dan sifatnya.
Agar bermanfaat, interaksi antara DM dan peneliti harus dicirikan oleh 7C:
1. Communication. Pertukaran ide bebas antara DM dan peneliti sangat penting.
2. Cooperation. Riset pemasaran adalah proyek tim di mana kedua belah pihak (DM dan
peneliti) harus bekerja sama.
3. Confidence. Interaksi antara DM dan peneliti harus dipandu oleh rasa saling percaya.
4. Candor. Tidak boleh ada agenda tersembunyi, dan sikap keterbukaan harus
diutamakan.
5. Closeness. Perasaan kehangatan dan kedekatan harus menjadi ciri hubungan antara
DM dan peneliti.
6. Continuity. DM dan peneliti harus berinteraksi secara terus menerus dan tidak
sporadis.
7. Creativity. Interaksi antara DM dan peneliti harus kreatif daripada formula.
Qualitative Research
Terkadang penelitian kualitatif harus dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang
masalah dan faktor-faktor yang mendasarinya. Penelitian kualitatif tidak terstruktur, bersifat
eksploratif, berdasarkan sampel kecil, dan dapat menggunakan teknik kualitatif populer
seperti kelompok fokus, asosiasi kata, dan wawancara mendalam. Teknik penelitian
eksplorasi lainnya, seperti survei percontohan dan studi kasus, juga dapat dilakukan untuk
mendapatkan wawasan tentang fenomena yang menarik. Survei percontohan cenderung
kurang terstruktur daripada survei skala besar karena umumnya berisi lebih banyak
pertanyaan terbuka dan ukuran sampel jauh lebih kecil. Studi kasus melibatkan pemeriksaan
intensif dari beberapa kasus yang dipilih dari fenomena yang menarik. Kasusnya bisa berupa
konsumen, toko, perusahaan, atau berbagai unit lain seperti pasar, situs Web, dan sebagainya.
Data diperoleh dari perusahaan, sumber sekunder eksternal, dan dengan melakukan
wawancara tidak terstruktur yang panjang dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan
tentang fenomena yang diminati.
Wawasan yang diperoleh dari penelitian kualitatif, bersama dengan diskusi dengan
pengambil keputusan, wawancara dengan pakar industri, dan analisis data sekunder,
membantu peneliti untuk memahami konteks lingkungan masalah.
Tujuan
Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan. Perumusan masalah keputusan manajemen harus
didasarkan pada pemahaman yang jelas tentang dua jenis tujuan: (1) tujuan organisasi (tujuan
organisasi), dan (2) tujuan pribadi pembuat keputusan. Agar proyek berhasil, itu harus
melayani tujuan organisasi dan pengambil keputusan. Namun, ini bukan tugas yang mudah.
Perilaku Pembeli
Perilaku pembeli adalah komponen utama dari konteks lingkungan. Dalam sebagian besar
keputusan pemasaran, masalahnya pada akhirnya dapat dilacak hingga memprediksi respons
pembeli terhadap tindakan tertentu oleh pemasar. Pemahaman tentang perilaku pembeli yang
mendasari dapat memberikan wawasan berharga tentang masalah tersebut. Faktor perilaku
pembeli yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:
1. Jumlah dan lokasi geografis pembeli dan bukan pembeli
2. Karakteristik demografi dan psikologis
3. Kebiasaan konsumsi produk dan konsumsi kategori produk terkait
4. Media, termasuk media sosial, perilaku konsumsi dan respon terhadap promosi
5. Sensitivitas harga
6. Perlindungan gerai ritel
7. Preferensi pembeli
Contoh berikut menunjukkan bagaimana pemahaman tentang perilaku pembeli yang
relevan membantu dalam mengidentifikasi penyebab yang mendasari suatu masalah.
Lingkungan Hukum
Lingkungan hukum mencakup kebijakan publik, undang-undang, lembaga pemerintah, dan
kelompok penekan yang mempengaruhi dan mengatur berbagai organisasi dan individu
dalam masyarakat. Lingkungan hukum dapat memiliki pengaruh penting pada definisi
masalah riset pemasaran, seperti halnya lingkungan ekonomi
Lingkungan Ekonomi
Komponen penting lainnya dari konteks lingkungan adalah lingkungan ekonomi, yang terdiri
dari daya beli, pendapatan kotor, pendapatan yang dapat dibelanjakan, pendapatan
diskresioner, harga, tabungan, ketersediaan kredit, dan kondisi ekonomi secara umum.
Keadaan ekonomi secara umum mempengaruhi keinginan konsumen dan bisnis untuk
mengambil kredit dan membelanjakan barang-barang mahal. Dengan demikian, lingkungan
ekonomi dapat memiliki implikasi penting untuk masalah riset pemasaran.
Contoh berikut membedakan lebih lanjut antara masalah keputusan manajemen dan masalah
riset pemasaran:
● Untuk menentukan preferensi konsumen dan niat beli untuk produk baru yang
diusulkan
● Untuk menentukan efektivitas kampanye iklan saat ini
● Untuk menentukan elastisitas harga permintaan dan dampak pada penjualan dan
keuntungan dari berbagai tingkat perubahan harga
Meskipun berbeda, masalah riset pemasaran harus terkait erat dengan masalah keputusan
manajemen. Perbedaan dan keterkaitan antara masalah keputusan manajemen dan masalah
riset pemasaran ini membantu kita dalam memahami bagaimana masalah riset pemasaran
harus didefinisikan.
Jenis kesalahan kedua justru sebaliknya: Masalah riset pemasaran didefinisikan terlalu
sempit. Fokus yang sempit dapat menghalangi pertimbangan beberapa tindakan, terutama
yang inovatif dan mungkin tidak jelas. Ini juga dapat mencegah peneliti dari menangani
komponen penting dari masalah keputusan manajemen. Misalnya, dalam proyek yang
dilakukan untuk perusahaan produk konsumen utama, masalah keputusan manajemen adalah
bagaimana menanggapi pemotongan harga yang dilakukan oleh pesaing. Tindakan alternatif
yang awalnya diidentifikasi oleh staf riset perusahaan adalah (1) menurunkan harga merek
perusahaan agar sesuai dengan potongan harga pesaing; (2) mempertahankan harga tetapi
meningkatkan iklan secara besar-besaran; (3) sedikit menurunkan harga, tanpa menandingi
harga pesaing, dan menaikkan iklan secara moderat. Tak satu pun dari alternatif ini tampak
menjanjikan. Ketika pakar riset pemasaran luar dibawa.
Komponen Pendekatan
Dalam proses mengembangkan suatu pendekatan, kita tidak boleh melupakan tujuan
hasilnya. Keluaran dari proses pengembangan pendekatan harus mencakup komponen-
komponen berikut: kerangka tujuan/teori, model analitis, pertanyaan penelitian, hipotesis, dan
spesifikasi informasi yang dibutuhkan.
Kerangka Tujuan
Secara umum, penelitian harus didasarkan pada bukti objektif dan didukung oleh teori. Teori
adalah skema konseptual berdasarkan pernyataan dasar yang disebut aksioma, yang dianggap
benar. Bukti obyektif (bukti yang tidak bias dan didukung oleh temuan empiris) dikumpulkan
dengan mengumpulkan temuan yang relevan dari sumber sekunder. Demikian juga, teori
yang tepat untuk memandu penelitian dapat diidentifikasi dengan meninjau literatur akademis
yang terkandung dalam buku, jurnal, dan monografi. Peneliti harus mengandalkan teori untuk
menentukan variabel mana yang harus diselidiki. Selanjutnya, pertimbangan teoritis
memberikan informasi tentang bagaimana variabel harus dioperasionalkan dan diukur, serta
bagaimana desain penelitian dan sampel harus dipilih. Sebuah teori juga berfungsi sebagai
landasan di mana peneliti dapat mengatur dan menafsirkan temuan. “Tidak ada yang begitu
praktis selain teori yang bagus.”
Model Analitis
Model analitik adalah seperangkat variabel dan keterkaitannya yang dirancang untuk
mewakili, secara keseluruhan atau sebagian, beberapa sistem atau proses nyata. Model dapat
memiliki banyak bentuk yang berbeda. Yang paling umum adalah struktur verbal, grafis, dan
matematika. Dalam model verbal, variabel dan hubungannya dinyatakan dalam bentuk prosa.
Model seperti itu mungkin hanya pernyataan kembali dari prinsip utama sebuah teori. Model
grafis adalah visual. Mereka digunakan untuk mengisolasi variabel dan menyarankan arah
hubungan tetapi tidak dirancang untuk memberikan hasil numerik. Mereka adalah langkah
awal yang logis untuk mengembangkan model matematika. Model matematika secara
eksplisit menentukan hubungan antar variabel, biasanya dalam bentuk persamaan. Model-
model ini dapat digunakan sebagai panduan untuk merumuskan desain penelitian dan
memiliki keuntungan karena dapat dimanipulasi. Model yang berbeda diilustrasikan dalam
konteks proyek patronase department store.
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian adalah pernyataan halus dari komponen spesifik dari masalah.
Meskipun komponen masalah mendefinisikan masalah dalam istilah tertentu, detail lebih
lanjut mungkin diperlukan untuk mengembangkan suatu pendekatan. Setiap komponen
masalah mungkin harus dipecah menjadi sub komponen atau pertanyaan penelitian.
Pertanyaan penelitian menanyakan informasi spesifik apa yang diperlukan sehubungan
dengan komponen masalah. Jika pertanyaan penelitian dijawab oleh penelitian, maka
informasi yang diperoleh harus membantu pengambil keputusan. Perumusan pertanyaan
penelitian harus dipandu tidak hanya oleh definisi masalah tetapi juga oleh kerangka teoritis
dan model analitis yang diadopsi. Untuk komponen masalah yang diberikan, kemungkinan
ada beberapa pertanyaan penelitian, seperti dalam kasus proyek patronase department store.
Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau proposisi yang belum terbukti tentang faktor atau fenomena
yang menarik bagi peneliti. Ini mungkin, misalnya, menjadi pernyataan tentatif tentang
hubungan antara dua atau lebih variabel seperti yang ditetapkan oleh kerangka teoritis atau
model analitis. Seringkali hipotesis adalah jawaban yang mungkin untuk pertanyaan
penelitian. Hipotesis melampaui pertanyaan penelitian karena mereka adalah pernyataan
hubungan atau proposisi daripada sekadar pertanyaan yang jawabannya dicari. Sementara
pertanyaan penelitian bersifat interogatif, hipotesis bersifat deklaratif dan dapat diuji secara
empiris. Peran penting dari hipotesis adalah untuk menyarankan variabel untuk dimasukkan
dalam desain penelitian.
Model Analitis
Analytical Model adalah seperangkat variabel dan keterkaitannya yang dirancang untuk
mewakili, secara keseluruhan atau sebagian, beberapa sistem atau proses nyata. Model
memiliki banyak bentuk yang berbeda. Yang paling umum antara lain:
1. Verbal models: variabel dan hubungannya
dinyatakan dalam bentuk tulisan
2. Graphical models: dalam bentuk visual
3. Mathematical models: secara eksplisit
menentukan hubungan antar variabel,
biasanya dalam bentuk persamaan.
Pertanyaan Penelitian
Pernyataan halus dari komponen spesifik dari masalah. Contoh pertanyaan dalm penelitian
Walmart tentang apakah pelanggan menggunakan kartu kredit?
Hipotesis
Pernyataan atau proposisi yang belum terbukti tentang faktor atau fenomena yang menarik
bagi peneliti. misalnya, pernyataan tentatif tentang hubungan antara dua atau lebih variabel
seperti yang ditetapkan oleh kerangka teoritis atau model analitis.
Spesifikasi Informasi yang Dibutuhkan
Dengan focus pada setiap komponen “analytical framework and models, research questions,
and hypotheses” peneliti dapat menentukan informasi apa yang harus diperoleh dalam proyek
riset pemasaran.
Pendekatan Masalah
Analisis data media sosial juga dapat berguna dalam mengembangkan pendekatan terhadap
masalah. Dengan memanfaatkan media yang relevan seperti blog, Facebook, dan Twitter,
peneliti dapat berhubungan dengan konsumen tentang penelitian yang telah dilakukan dan
tindakan yang telah dilakukan. Misalnya, melalui halaman "follower” Facebook dari merek
tertentu, pemasar dapat mengumpulkan pendapat dari demografi yang berbeda dengan
memfilter data profil pengguna yang terdaftar secara online.
9. Data yang mencakup informasi yang disediakan oleh sumber bisnis dan pemerintah,
firma riset pemasaran komersial, dan database terkomputerisasi dan data yang
merupakan sumber informasi latar belakang yang ekonomis dan cepat, adalah data dari?
a. Data Sekunder
b. Data Primer
c. Data Tersier
d. Semua jawaban benar
Jawaban A, Referensi Ebook Malhotra page 64
10. Komponen utama dari konteks lingkungan disebut juga sebagai?
a. Tujuan
b. Perilaku pembeli
c. Sumber Daya dan Kendala
d. Analisis Data Sekunder
Jawaban B, Referensi Ebook Malhotra page 68
11. Informasi masa lalu dan prakiraan yang berkaitan dengan industri dan perusahaan,
sumber daya dan kendala perusahaan, tujuan pembuat keputusan, perilaku pembeli,
lingkungan hukum, lingkungan ekonomi, dan pemasaran dan teknologi. Faktor-faktor ini
meluputi?
a. Tujuan
b. Perilaku pembeli
c. Sumber Daya dan Kendala
d. Konteks lingkungan masalah
Jawaban D, Referensi Ebook Malhotra page 66
12. Cenderung kurang terstruktur daripada survei skala besar karena umumnya berisi lebih
banyak pertanyaan terbuka dan ukuran sampel jauh lebih kecil, merupakan ciri-ciri dari?
a. Survei percontohan
b. Data Primer
c. Studi kasus
d. Semua jawaban benar
Jawaban A, Referensi Ebook Malhotra page 65
13. Tidak terstruktur, bersifat eksploratif, berdasarkan sampel kecil, dan dapat menggunakan
teknik kualitatif populer seperti kelompok fokus, asosiasi kata, dan wawancara
mendalam. Ciri-ciri diatas merupakan gambaran dari?
a. Penelitian kualitatif
b. Data Primer
c. Studi kasus
d. Semua jawaban benar
Jawaban A, Referensi Ebook Malhotra page 65
14. Pernyataan atau proposisi yang belum terbukti tentang faktor atau fenomena adalah:
a. Research question
b. Hypotesis
c. Verbal models
d. Graphical models
Jawaban B, Referensi Ebook Malhotra page 76
15. Penelitian yang bertujuan untuk mengenali perbedaan kondisi lingkungan pasar di
berbagai negara adalah?
a. International project
b. International market
c. International marketing research
d. Encounters a problem
Jawaban C, Referensi Ebook Malhotra page 79
16. Situasi etis seperti akan diselesaikan dengan memuaskan jika klien dan peneliti
mematuhi tujuh Cs antara lain:
a. Communication, cooperation, confidence, candor, closeness, continuity, and
creativity
b. Cooperation, consent, confidence, candor, computaion, continuity, and creativity
c. Communication, cooperation, confidence, candor, consent, continuity, and creativity
d. Consent, confidence, candor, cantonment, cooperation, continuity, and creativity
Jawaban A, Referensi Ebook Malhotra page 83
17. Media sosial sebagai alat membantu mendefinisikan masalah, menghasilkan antara lain:
a. Membantu dalam memperoleh pemahaman tentang konteks lingkungan dari
masalah tersebut.
b. Membantu mencari petugas pencari informasi terkait masalah.
c. Menghasilkan data stastistik penjualan.
d. Menghasilkan saran dari konsumen.
Jawaban A, Referensi Ebook Malhotra page 80
18. Referensi bawah sadar untuk nilai-nilai budaya sendiri disebut:
a. Self Defining Criterion
b. Self Reservation Criterion
c. Self Think Criterion
d. Self-Reference Criterion
Jawaban D, Referensi Ebook Malhotra page 79
19. Mendefinisikan masalah dan mengembangkan pendekatan dikompromikan oleh agenda
pribadi klien masuk dalam masalah…..
a. Ethics In Marketing Research
b. Profitable In Marketing Research
c. Defining Marketing Research
d. Issues In Marketing Research
Jawaban A, Referensi Ebook Malhotra page 82
20. Penelitian dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang
tepat. Masalah keputusan manajemen berorientasi pada tindakan. Ini merupakan bagian
dari?
a. Komponen pendekatan
b. Masalah keputusan manajemen dan masalah riset pemasaran
c. Konteks lingkungan masalah
d. Pentingnya mendefinisikan masalah
Jawaban B, Referensi Ebook Malhotra page 70
21. Yang bukan tindakan alternatif yang awalnya didentifikasi oleh staf riset perusahaan
adalah?
a. Menurunkan harga merek perusahaan agar sesuai dengan potongan harga pesaing
b. Mempertahankan harga tetapi meningkatkan iklan secara besar besaran
c. Sedikit menurunkan harga, tanpa menandingi harga pesaing, dan menaikkan iklan
secara moderat.
d. Meningkatkan posisi kompetitif perusahaan.
Jawaban D, Referensi Ebook Malhotra page 71
22. Seperangkat variable dan keterkaitannya yang dirancang untuk mewakili secara
keseluruhan atau sebagian, beberapa sistem atau proses nyata. Merupakan pengertian
dari?
a. Pernyataan penelitian
b. Hipotesis
c. Model analitis
d. Teoretis
Jawaban C, Referensi Ebook Malhotra page 73
23. Pernyataan atau proposisi yang belum terbukti tentang faktor atau fenomena yang
menarik bagi peneliti. Merupakan pengertian dari?
a. Kerangka Tujuan
b. Hipotesis
c. Model Analitis
d. Pernyataan Peneliti
Jawaban B, Referensi Ebook Malhotra page 73
24. Dalam proses mengembangkan suatu pendekatan, kita tidak boleh melupakan tujuan
hasilnya. Keluaran dari proses pengembangan pendekatan harus mencakup komponen
komponen berikut, kecuali?
a. Penelitian kualitatif
b. Kerangka tujuan
c. Hipotesis
d. Model analitis
Jawaban A, Referensi Ebook Malhotra page 73
25. Skema konseptual berdasarkan pernyataan dasar yang disebut aksioma, yang dianggap
benar. Merupakan pengertian dari?
a. Kerangka tujuan
b. Hipotesis
c. Model Analitis
d. Pernyataan peneliti
Jawaban A, Referensi Ebook Malhotra page 73
Essay
1. Agar bermanfaat, interaksi antara Decision Makers dan peneliti harus dicirikan oleh 7C.
sebutkan dan jelaskan 7C!
Jawaban:
Communication. Pertukaran ide bebas antara DM dan peneliti sangat penting.
Cooperation. Riset pemasaran adalah proyek tim di mana kedua belah pihak (DM dan
peneliti) harus bekerja sama.
Confidence. Interaksi antara DM dan peneliti harus dipandu oleh rasa saling percaya.
Candor. Tidak boleh ada agenda tersembunyi, dan sikap keterbukaan harus
diutamakan.
Closeness. Perasaan kehangatan dan kedekatan harus menjadi ciri hubungan antara
DM dan peneliti.
Continuity. DM dan peneliti harus berinteraksi secara terus menerus dan tidak
sporadis.
Creativity. Interaksi antara DM dan peneliti harus kreatif daripada formulaic
Referensi Ebook Malhotra page 63
2. Jelaskan dua potensi kesulitan yang mungkin muncul saat meminta saran dari para ahli!
Jawaban:
Beberapa individu yang mengaku berpengetahuan dan ingin berpartisipasi mungkin
tidak benar-benar memiliki keahlian.
Mungkin sulit untuk menemukan dan mendapatkan bantuan dari para ahli yang
berada di luar organisasi klien.
Referensi Ebook Malhotra page 63