202114401018
TK. 2
• Komunikasi ke atas (upward communication) Komunikasi dari bawahan ke atasan yang mencakup sistem- sistem saran,
kebijaksanaan pintu terbuka, mendengarkan keluhan- keluhan karyawan dan survei
• Komunikasi dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah dari suatu organisasi
• Tipe komunikasi ini memungkinkan para manajer pada tingkat sama dalam satu organisasi mengkoordinasikan kegiatannya
lebih efektif, misalnya rapat staf dan konferensi tatap muka.
• Komunikasi ini merupakan penyampaian informasi rekan sejawat yang melewati batas- batas fungsional dengan individu yang
tidak menduduki posisi atasan maupun bawahannya.
Adalah proses memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
3. 1. OTOKRATIK
Orientasi pada tugas dengan menggunakan jabatan dan kekuatan pribadinya untuk mencapai tujuan. Seorang pemimpin akan
menentukan semua keputusan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan dan memerintah anggotanya untuk mematuhi dan
melaksanakan. Pada umumnya pemimpin bertipe otokratik dalam memberikan motivasi kepada bawahannya menggunakan
sanjungan, kesalahan, dan penghargaan. Mempunyai kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya. Komunikasi secara top
down.
2. DEMOKRATIS
Biasanya melibatkan kelompok dalam pengambilan keputusan dan memberikan tanggung jawab pada para karyawannya.
Pemimpin akan menghargai karakteristik dan kemampuan yang ada pada karyawan serta menggunakan kekuatan pribadi dan
jabatan untuk menarik ide-ide karyawan. Keputusan dilakukan dengan cara musyawarah.
3. LAIZES FAIRE
Disebut juga gaya kepemimpinan membiarkan, artinya pemimpin melepas tanggung jawabnya, meninggalkan karyawan tanpa
arah supervisi dan koordinasi yang jelas serta memaksa karyawan untuk membuat perencanaan, mengimplementasikan dan
menilai menurut apa yang dirasakan karyawan tanpa ada suatu standar yang jelas. Pemimpin hanya berfungsi sebagai fasilitator.
Kondisi yang tepat untuk kepemimpinan laizes faire adalah ketika karyawan mempunyai kemampuan yang memadai dengan
kemampuan pimpinan.
B. RESIKO USAHA
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode terentu
Abas Salim
Soekarto
Herman Darmawi
Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan
Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga
sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.
2. Macam-macam resiko:
• Resiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.
• Resiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
• Resiko Fundamental
Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak. Misal: banjir,
angin topan, dan sebagainya.
Misal:
Ketidaktahuan
Kesalahan manuasiawi
Kurang pengalaman
Kurang pelatihan
Misal:
Kekuatan alam
3. Contingency planning [perencanaan peristiwa tak terduga] merupakan cara untuk mengatasi resiko tertinggal adalah membuat
rencana untuk peristiwa tak terduga rencana yang belum terjadi selain itu dengan memikirkan kemungkinan pemecahan sebelum
terjadi dengan menerapkan pendekatan rasional secara lebih baik pada rencana tersebut maupun akibat yang dihasilkan.
• Relasi : mulailah usaha dengan menjalin relasi/ Hubungan dengan keluaraga atau teman yang Sudah menekuni atau yang
bersimpati kepada Anda
5. Lembaga pemasaran: organisasi bisnis yang berfungsi memperlancar penyaluran produksi dari produsen ke konsumen, terdiri
dari produsen merchant midlement dan retailer.
6. Kepuasan Pelanggan :
Yaitu pelanggan yang merasa mendapatkan value dari pemasok, produsen atau penyedia jasa.
Value berasal dari produk, pelayanan, sistem atau sesuatu yang bersifat emosi. Contoh : kualitas, kenyamanan, murah
Jadi “ kepuasan “ artinya produk yang bisa memuaskan konsumen/ pelanggan , yaitu produk yang sanggup memberikan sesutau
yang dicari oleh konsumen sampai pada tingkat yang cukup.
1. Nilai kenyamanan dan kemudahan yang diberikan suatu produk atau jasa sehingga dapat dinikmati oleh pelanggan, yang
meliputi:
a. Kemudahan dan kenyaman yang diberikan kepada pelanggan dengan memberikan waktu layanan yang lebih fleksibel (lama)
kepada pelanggan.
b. Kemudahan yang diberikan berkaitan dengan tempat yang mudah dijangkau dengan tidak merepotkan pelanggan seperti
diantar sampai ke kendaraan atau diantar sampai ke rumah.
c. Kemudahan yang diberikan dengan fasilitas transaksi yang diberikan dan mengenakan pelanggan.
d. Kemudahan yang diberikan perusahaan dalam membantu mengambil keputusan dari problema pelanggan dalam mengambil
keputusan pembelian.
Perusahaan harus peduli terhadap kesehatan lingkungan perusahaan dan kebiasaan bekerja semua itu akan meningkatkan reputasi
atau pamor perusahaan di mata masyarakat.
Layanan kepada pelanggan harus mampu menyentuh hati nurani pelanggan, artinya harus memberikan hal yang penting bagi diri
pelanggan.
4.Selingan
Perusahaan harus memberikan selingan di kala pelanggannya menunggu layanan, misalnya ada musik, radio, majalah , surat
kabar dan lain sebagainya.
o Growing (Pertumbuhan) yaitu, tipe industri yang perusahaannya tidak memiliki posisi yang kuat sehingga terdapat sejumlah
besar perusahaan kecil
o Declining yaitu, penjualan industri menurun, contoh : pasar mesin tik manual
o Global yaitu , perusahaan bersaing dalam skala global, contoh : pasar mobil, elektronik, baja, telekomunikasi, teh generic dan
teh olahan.
9. Efektivitas Pemilihan penentuan posisi (Positioning Effectiveness) melihat pada bagaimana manajemen mencapai tujuan
penentuan posisi dalam sasaran.Tujuannya adalah untuk memperoleh posisi yang diinginkan bagi perusahaan atau merek.
Mengetahui posisi yang ditempati perusahaan atau merek yang sebenarnya membantu untuk menentukan tindakan yang harus
dilakukan di masa mendatang dalam hubungannya dengan strategi penentuan posisi.
Beberapa metode tersedia untuk menganalisis program pemasaran strategi penentuan posisi dan hasil penentuan posisi tersebut,
termasuk riset konsumen dan pesaing, uji pemasaran terhadap strategi yang diusulkan, dan penggunaan model analitikal.
Studi riset menghasilkan informasi konsumen dan pesaing yang berguna untuk merancang strategi penentuan posisi.
• Uji Pemasaran
Uji pasar menyediakan informasi tentang kelayakan komersial dari produk baru yang meyakinkan atau tentang strategi penentuan
posisi yang baru untuk produk baru
Perolehan informasi yang berguna tentang konsumen dan calon konsumen, menganalisinya, dan kemudian mengembangkan
strategi atas dasar informasi dan pertimbangan manajemen merupakan hal penting dari analisis penentuan posisi.