NIM : 022002205004
PRODI : MANAJEMEN
KAMPUS F KELAS BEASISWA
USULAN SOAL UTS P.O
1. Kasus penipuan online yang Anda sebutkan adalah contoh konkret dari tantangan dan peluang
yang terjadi di media sosial, dan berikut adalah beberapa aspek terkait:
Tantangan:
• .Penipuan Online: Kasus penipuan online seperti yang Anda sebutkan menunjukkan bahwa
media sosial menjadi platform yang digunakan oleh pelaku kejahatan untuk mengecoh
korban. Tantangan ini menciptakan risiko finansial dan kepercayaan di antara pengguna
media sosial.
• Kesulitan Pelacakan: Pelaku penipuan seringkali menggunakan akun palsu atau anonim di
media sosial, yang membuat pelacakan dan penegakan hukum lebih sulit.
• .Kehilangan Kepercayaan Konsumen: Tindakan penipuan online yang sering terjadi dapat
merusak kepercayaan konsumen terhadap transaksi online dan bisnis yang sah.
Peluang:
• Pendidikan dan Kesadaran: Kasus penipuan seperti ini memberikan peluang untuk
meningkatkan kesadaran konsumen tentang risiko penipuan online. Dengan pendidikan dan
kesadaran yang lebih tinggi, konsumen dapat lebih berhati-hati dan mungkin melaporkan
penipuan dengan lebih cepat.
• Keamanan dan Perlindungan Konsumen: Penegak hukum dan pihak berwenang dapat
menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang tindakan penipuan dan
bagaimana melindungi diri. Mereka juga dapat memperkuat undang-undang dan regulasi yang
melindungi konsumen dalam transaksi online.
• Kerja Sama Antar Negara: Karena penipuan online dapat melintasi batas negara, ada peluang
untuk kerja sama internasional dalam menindak pelaku penipuan. Ini bisa melibatkan
organisasi internasional dan lembaga penegak hukum dari berbagai negara.
• Peningkatan Keamanan Media Sosial: Platform media sosial dapat memperkuat sistem
keamanan mereka dan bekerjasama dengan penegak hukum untuk mendeteksi dan
menghapus akun yang digunakan untuk penipuan.
2. Kasus penggunaan foto produk orang lain dalam bisnis online adalah contoh perilaku yang
tidak etis dan dapat merugikan pelanggan serta menciptakan ketidakpercayaan. Di era bisnis
digital yang didasarkan pada kepercayaan konsumen, menjalankan bisnis dengan etika adalah
sangat penting. Berikut beberapa masukan yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya secara ber-etika:
• .Gunakan Foto Asli Produk: Perusahaan harus selalu menggunakan foto produk asli
yang sesuai dengan barang yang dijual. Ini menciptakan kepercayaan antara
perusahaan dan pelanggan, dan mencegah kekecewaan pelanggan.
• .Transparansi dan Deskripsi yang Jelas: Sertakan deskripsi produk yang jelas dan
rinci sehingga pelanggan memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang mereka
beli. Jangan menyembunyikan informasi penting.
• Jaminan Kualitas: Jika produk memiliki berbagai varian atau kualitas yang berbeda,
jelaskan dengan jelas perbedaannya sehingga pelanggan tahu apa yang mereka beli.
• Kebijakan Pengembalian yang Jelas: Miliki kebijakan pengembalian yang jelas dan
adil jika pelanggan merasa barang yang mereka terima tidak sesuai dengan deskripsi
atau foto. Ini akan memberikan rasa keamanan bagi pelanggan.
• Umpan Balik Pelanggan: Dengarkan masukan dan keluhan pelanggan. Tanggapi
dengan cepat jika ada masalah, dan perbaiki kesalahan jika terjadi.
• Penggunaan Hak Cipta: Pastikan Anda memiliki hak atau izin yang diperlukan untuk
menggunakan foto produk. Hindari menggunakan gambar orang lain tanpa izin.
• Etika Bisnis Secara Umum: Selain dalam hal produk, pastikan perusahaan Anda
beroperasi dengan integritas dan etika bisnis yang baik dalam semua aspek, seperti
pembayaran pajak, perlakuan karyawan, dan kerjasama dengan pemasok.
3. A. Perusahaan yang menggunakan tes perekrutan sebagai bagian dari proses seleksi karyawan
melakukan langkah yang positif untuk menilai keterampilan kandidat secara objektif. Namun,
perlu diperhatikan bahwa pelaksanaan tes perekrutan harus adil, transparan, dan tidak
diskriminatif. Terutama, dalam kasus sejarah yang Anda sebutkan, di mana tes digunakan
sebagai alat diskriminasi rasial, hal tersebut sangat tidak etis dan tidak dapat menciptakan
kepuasan kerja bagi karyawan.
• Keadilan dan Kesetaraan: Untuk menciptakan kepuasan kerja, perusahaan harus memastikan
bahwa semua karyawan dipilih berdasarkan kualifikasi dan kemampuan mereka, bukan
berdasarkan faktor diskriminatif seperti ras, jenis kelamin, atau latar belakang lainnya.
• Transparansi: Proses perekrutan harus transparan sehingga karyawan yang dipilih merasa
bahwa mereka telah diberikan kesempatan yang adil dan bahwa keputusan seleksi didasarkan
pada kriteria yang jelas.
• Kemampuan dan Kualifikasi: Kepuasan kerja terkait dengan kemampuan dan kualifikasi
karyawan untuk pekerjaan yang mereka lakukan. Jika karyawan merasa bahwa mereka dipilih
berdasarkan kemampuan mereka, ini dapat meningkatkan kepuasan kerja.
• Dukungan dan Pengembangan: Perusahaan juga harus memberikan dukungan dan pelatihan
yang diperlukan untuk membantu karyawan yang baru direkrut agar berhasil dalam peran
mereka. Ini akan berdampak positif pada kepuasan kerja.
B. Keberagaman di tempat kerja memiliki banyak manfaat yang signifikan. Beberapa manfaat
utama dari keberagaman di tempat kerja adalah sebagai berikut:
• Peningkatan Kreativitas dan Inovasi: Dengan adanya beragam perspektif, latar belakang, dan
pengalaman, karyawan memiliki sudut pandang yang berbeda dalam mengevaluasi masalah
dan menemukan solusi kreatif. Ini dapat memicu inovasi yang lebih baik dalam produk,
layanan, dan proses kerja.
• Peningkatan Kinerja: Beragam pandangan dan kemampuan membantu perusahaan untuk
menghadapi tantangan yang berbeda secara lebih efektif. Karyawan dengan beragam
keterampilan dapat membantu memecahkan masalah yang lebih kompleks.
• Pemahaman yang Lebih Baik tentang Pasar: Keberagaman di tempat kerja juga
mencerminkan keberagaman di dalam masyarakat. Ini membantu perusahaan untuk
memahami pasar mereka dengan lebih baik dan merancang produk dan layanan yang lebih
sesuai dengan kebutuhan konsumen.
• Meningkatkan Daya Tarik Pekerja: Perusahaan inklusif seringkali lebih menarik bagi calon
karyawan. Karyawan cenderung ingin bekerja di lingkungan yang memahami dan menghargai
keberagaman.
B. Tidak ada satu jenis kepribadian yang cocok atau ideal dalam menjalankan perusahaan
karena berbagai jenis kepribadian dapat memiliki kontribusi yang berharga tergantung pada
peran dan tanggung jawab tertentu. Kepemimpinan dan manajemen yang efektif
membutuhkan beragam kepribadian dan kualitas. Beberapa jenis kepribadian yang sering kali
dianggap bermanfaat dalam menjalankan perusahaan termasuk:
5. A. Untuk mengatasi konflik seperti yang dijelaskan di atas, PT. DUTA dapat mengambil
langkah-langkah berikut dalam pengambilan keputusan:
• Pelanggaran Kerahasiaan Gaji: Konflik dimulai ketika salah satu staf membocorkan
informasi gaji karyawan kepada yang lain. Ini adalah pelanggaran privasi yang serius
yang bisa memicu perasaan ketidakadilan dan ketidakpuasan di antara karyawan.
• Persepsi Ketidakadilan: Konflik semakin membesar ketika karyawan menyadari
bahwa ada perbedaan gaji yang signifikan, bahkan di antara karyawan dalam divisi
yang sama. Ini bisa menciptakan persepsi ketidakadilan.
• Kurangnya Komunikasi: Kemungkinan konflik juga disebabkan oleh kurangnya
komunikasi yang jelas dari perusahaan terkait dengan perbedaan gaji dan sistem
kompensasi.
6. A. Saya setuju dengan pernyataan tersebut. Melibatkan karyawan dalam proses pengambilan
keputusan dan memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
perusahaan memiliki banyak manfaat. Berikut adalah alasan mengapa saya setuju:
• Meningkatkan Motivasi: Karyawan yang merasa bahwa mereka memiliki suara dalam
pengambilan keputusan dan memiliki peluang untuk berkontribusi cenderung lebih
termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka. Mereka merasa bahwa usaha mereka
dihargai dan memiliki dampak.
• Mengurangi Ketidakpuasan: Ketika karyawan merasa diabaikan dalam proses pengambilan
keputusan atau tidak memiliki kesempatan untuk memberikan masukan, hal ini bisa
menciptakan ketidakpuasan. Dengan melibatkan mereka, perusahaan dapat mengurangi
ketidakpuasan dan konflik.
B.Tingkat keterlibatan kerja yang tinggi dapat berkontribusi pada berkurangnya jumlah
ketidakhadiran karyawan dengan beberapa alasan sebagai berikut:
• Motivasi yang Tinggi: Karyawan yang sangat terlibat dalam pekerjaan mereka cenderung
lebih termotivasi untuk datang ke tempat kerja. Mereka merasa terhubung dengan tugas dan
tanggung jawab mereka, yang membuat mereka ingin hadir dan memberikan yang terbaik.
• Kepuasan Kerja yang Tinggi: Karyawan yang terlibat dalam pekerjaan mereka dan merasa
bahwa pekerjaan mereka memiliki makna sering kali lebih puas dengan pekerjaan mereka.
Kepuasan kerja yang tinggi dapat menjadi faktor penurunan ketidakhadiran karena karyawan
merasa bahagia dan puas dengan pekerjaan mereka.
• Komitmen terhadap Perusahaan: Tingkat keterlibatan kerja yang tinggi sering kali berkorelasi
dengan komitmen yang kuat terhadap perusahaan dan misi perusahaan. Karyawan yang
merasa terlibat akan cenderung lebih setia terhadap perusahaan dan akan merasa kewajiban
untuk hadir dan memberikan kontribusi yang maksimal.