Anda di halaman 1dari 71

Sterilisasi

Disinfeksi
Kelompok 3
ANGGOTA KELOMPOK
160110200083 Tiara Alya Az-zahra
160110200085 Dikkara Rizqi Septian Putera
160110200086 Muhammad Aragani Abi Akbari
160110200087 Jasmine Putri Anandita
160110200088 Raisha Putri Benita
160110200089 Izza Nabila
160110200090 Yasmika Nawang Wulan
160110200091 Iffatul Amaaniyah
160110200092 Raissa Hayunindra
160110200093 Ciela Lubna
160110200094 Muhammad Reyhan
160110200095 Naufal Halef Omar
160110200096 Raden Roro Angela Sekar Asri Puspita Martha
160110200097 Nanda Alfi Amaliyah
160110200098 Raina Ardya Devina
160110200099 Muh. Rifqy Haikal Ridwan
160110190096 Farah Dini Sabariti
160110180006 Hana Fauziyyah
DAFTAR ISI

01 02
Definisi dan perbedaan Faktor yang Mempengaruhi
Sterilisasi dan Disinfeksi Sterilisasi dan Disinfeksi
● Jenis Organisme ● Waktu Kontak
● Jumlah Organisme ● Suhu
● Konsentrasi Agen Disinfektan ● Biofilm
● Adanya bahan organik ● Kompabilitas Disinfektan
● Sifat Permukaan dan Sterilant

03 04
Kategori Penentu Metode Metode Fisika
Sterilisasi dan Disinfeksi
A. Critical Materials A. Heat
B. Semicritical Materials B. Radiasi
C. Noncritical Materials C. Filtrasi
DAFTAR ISI

05 06
Metode Kimia Metode untuk Sterilisasi dan
A. Disinfektan dan Antiseptik Disinfeksi Alat Perawatan
B. Strong Chemicals Pasien dan Permukaan
Lingkungan
07
Keuntungan dan Kerugian
Bahan Kimia yang Digunakan
sebagai Sterilan Kimia atau
Disinfektan Tingkat Tinggi
08 09
Keuntungan dan Kerugian dari Sterilan dan Disinfektan
Teknologi Sterilisasi yang Tingkat Tinggi yang
Umum Digunakan Disertifikasi FDA
01
Definisi & Perbedaan
Sterilisasi dengan Disinfeksi
Sterilisasi Vs Disinfeksi

Sterilisasi
Penghancuran seluruh bentuk kehidupan, baik dalam bentuk sel vegetatif, sel
dorman, maupun sel spora.

Disinfeksi
Proses pengeliminasian atau pengurangan mikroorganisme tertentu dari suatu
permukaan.
➔ Dalam disinfeksi terdapat dua jenis substansi yang digunakan:
a. Disinfektan: Substansi kimia yang digunakan untuk disinfeksi benda mati
b. Antiseptik: Substansi kimia yang digunakan untuk disinfeksi pada jaringan
hidup (co: kulit)
02
Faktor yang Mempengaruhi
Sterilisasi dan Disinfeksi
A. Jenis Organisme
● Jenis organisme sangat beragam akibat dari komposisi biokimia yang mereka gunakan
untuk melindungi diri.
● Mikroorganisme yang kaya akan protein, lipid, maupun bahan lainnya akan lebih
resisten akibat inti ataupun spora mereka dilindungi lapisan-lapisan bahan tersebut.
● Biofilm atau mikroorganisme yang hidup sebagai komunitas juga cukup tahan terhadap
bahan pembersih.
B. Jumlah Organisme

● Microbial Load atau jumlah total suatu organisme perlu diperhatikan


karena berpengaruh pada exposure time.

● Setiap organisme memiliki derajat kerentanan pada agen disinfeksi


yang beragam.

● Jika jumlah organisme tinggi, maka semakin lama waktu yang


dibutuhkan untuk mengeliminasinya secara menyeluruh.
C. Konsentrasi Agen Disinfektan

● Hal yang penting dalam mempengaruhi sterilisasi dan disinfeksi.


● Konsentrasi agen memiliki variasi yang berbeda sesuai dengan
kekuatan agen disinfektan tersebut.
● Penggunaan agen disinfektan sesuai dengan instruksi dapat
berhasil menghambat perkembangbiakan mikroorganisme yang
ditargetkan.
D. Keberadaan bahan organik

● Bahan organik:
○ Darah
○ Lendir
○ Nanah
● Dapat menghambat tugas disinfektan untuk membunuh mikroorganisme.
● Dapat membatasi kontak secara langsung agen disinfeksi dengan
mikroorganisme.
● Dianjurkan untuk membersihkan instrumen dari bahan organik untuk sterilisasi
yang optimal.
E. Sifat Permukaan yang Akan Didisinfeksi

Harus memperhatikan sifat permukaan instrumen sebelum membersihkan instrumen


tersebut, karena dapat terjadi kemungkinan bahwa sifat permukaan instrumen sensitif
terhadap alat atau bahan disinfeksi.
● Contoh: instrumen-instrumen endoskopik dapat rusak apabila dibersihkan
menggunakan steam autoclave karena instrumen tidak tahan dengan panas uap dari
autoclave.
F. Waktu kontak

● Jumlah waktu sterilan/disinfektan berkontak


dengan objek sangat kritikal.
● Apabila waktu kontak cepat, disinfektan tersebut
tak berfungsi.
● Waktu kontak dapat membedakan apakah agen
pembersih digunakan sebagai disinfektan atau
sterilan.
○ Contoh: glutaraldehyde
■ Apabila waktu kontak singkat, maka
menjadi disinfektan. glutaraldehyde
■ Apabila waktu kontak lama, maka
menjadi sterilan.
G. Suhu

Bakteri atau mikroorganisme memiliki suhu optimum untuk dapat


berkembang biak. Untuk menurunkan kadarnya maka dibutuhkan
suhu yang tinggi yakni sekitar (100-1000 derajat celcius). Jika suhu
kurang dari 100 maka kemungkinan bakteri masih hidup.
H. pH

Bakteri atau mikroorganisme dapat mudah hidup


dalam pH yang asam (3-6). Maka untuk membunuhnya
kita harus menaikkan pH dari asam menjadi basa
dengan menggunakan disinfektan/sterilant yang
sesuai dengan kebutuhan
I. Biofilm

Biofilm adalah kumpulan sel mikroorganisme, khususnya bakteri, yang melekat di


suatu permukaan dan diselimuti oleh pelekat karbohidrat yang dikeluarkan oleh
bakteri. Biofilm terbentuk karena mikroorganisme cenderung menciptakan
lingkungan mikro dan relung (niche) mereka sendiri.
J. Kompatibilitas Disinfektan dan Sterilant

Kompatibilitas adalah suatu keadaan penyesuaian diri dengan


lingkungan yang ada serta yang mempengaruhi lingkungan.
Lingkungan yang berbeda memiliki kompatibilitas yang berbeda.
Sebagai contoh disinfektan yang digunakan di kamar mandi
berbeda dengan yang digunakan di lantai biasa. Disinfektan
melakukan penyesuaian terhadap lingkungan.
03
Kategori Penentu Metode
Sterilisasi dan Disinfeksi
A. Kritikal

● yang masuk jaringan steril atau memasuki sistem vaskular


● Disterilkan dengan sterilisasi
● Contohnya adalah instrumen bedah
B. Semikritikal

● Peralatan yang berkontak dengan membran mukosa.


● Contoh: endoskopi, laryngoscope, esophageal manometry probes,
anorectal manometry catheters, endocavitary probes, perangkat
koagulasi inframerah, dan diaphragm-fitting rings .
● Material semikritikal disterilkan dengan disinfeksi tingkat tinggi
menggunakan disinfektan kimia.

Rutala, W. A., & Weber, D. J. (2013). Disinfection and sterilization: An


overview. American Journal of Infection Control, 41(5 SUPPL.), S2–S5.
C. Nonkritikal

● Yang digunakan pada permukaan tubuh


● Desinfeksi Intermediate level - low level
● Contohnya stetoskop,apron, bedpan, dental unit, lantai, dinding.
● Desinfeksinya tingkat rendah, tidak perlu steril: pembersihan secara fisik
saja (deterjen dan air)
04
Metode Fisika
A. HEAT
1. Dry Heat
Menggunakan waktu dan panas untuk membunuh mikroba yang
hidup termasuk sporanya. Proses Dry heat membunuh mikroorganisme
dengan menghancurkan proses oksidatifnya. Standar pemakaian
sterilisasi dengan dry heat sudah diterima oleh ADA.

Pengaplikasian:
- Metode paling sederhana adalah penggunaan Bunsen Burner dengan
cara langsung memaparkan barang langsung pada api, contoh sterilisasi
loop bakteriologis dan pisau.
- Hot air oven: mampu mengekspos barang hingga 160 C selama 1 jam.
Biasanya digunakan untuk barang yang kurang air seperti, logam, barang
pecah belah, minyak, bubuk.
2. Moist Heat
Sterilisasi dengan menggunakan temperature tinggi dalam bentuk uap
panas saturasi bertekanan.

Pengaplikasian:
- Autoklaf

Alat ini dapat meningkatkan tekanan titik didih air lebih dari 1000 C
dengan temperature yang bisa dicapai adalah 1210 C selama 15 menit
atau 1340 C selama 10 menit. Namun alat autoklaf ini hanya dapat
digunakan pada barang yang digunakan untuk invasive prosedur di
kamar operasi, peralatan gigi, juga digunakan di laboratorium.

Keuntungan:
● Temperatur > 1000 C sehingga spora mati.
● Kondensasi uap menghasilkan panas ekstra.
● Kondensasi juga memungkinkan uap untuk menembus bahan
berpori.
Monitoring Autoklaf
1. Fisik

Penggunaan termokopel untuk mengukur suhu secara akurat.

2. Kimia

Terdiri dari bahan kimia peka panas yang berubah warna pada
suhu dan waktu pemaparan yang tepat. Misalnya:

a) Pita autoklaf (biasa digunakan)

b) Tabung Browne

3. Biologis

Di mana organisme pembawa spora ditambahkan selama


proses sterilisasi dan kemudian dikulturkan untuk memastikan
bahwa spora telah mati.
B. RADIASI
Radiasi merupakan salah satu alternatif sterilisasi dingin yang dapat digunakan untuk mensterilkan
produk yang tidak tahan panas karena sterilisasi radiasi dilakukan pada suhu kamar dan tidak
menimbulkan kenaikan suhu.

Proses radiasi merupakan suatu teknologi isotop dan radiasi dengan memanfaatkan radiasi ionisasi
untuk tujuan sterilisasi, sintesis dan modifikasi material sehingga menghasilkan suatu produk yang
memiliki kualitas baik dan aman.

Metode sterilisasi dengan radiasi terbagi menjadi 2, yaitu

● Radiasi pengion
● Radiasi bukan pengion

Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic


Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier
1. RADIASI PENGION
1. Bentuk pengion
● Radiasi pengion, dalam bentuk sinar
gamma atau berkas elektron,
● Memiliki panjang gelombang pendek dan
energi tinggi.
● Metode sterilisasi ini digunakan untuk
barang sekali pakai (contoh : jarum suntik,
kateter, sarung tangan)

Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic


Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier
2. RADIASI BUKAN PENGION

● Memiliki panjang gelombang panjang dan energi rendah.


● Radiasi ini merusak asam deoksiribonukleat (DNA) dengan
membentuk dimer timin dan sitosin.
● Memiliki daya tembus (penetrability) yang buruk.
● Kegunaannya untuk mendesinfeksi permukaan

Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic


Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier
C. FILTRASI
Metode ini digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan yang
sensitif terhadap panas seperti vaksin, enzim, antibiotik,
radioisotope, kimia toksik.

Macam Filtrasi:

● Filtrasi berupa cairan dengan menggunakan prinsip


melewatkan larutan pada membran selulosa asetat atau
selulosa nitrat.

● Filtrasi berupa udara dengan menggunakan


high-efficiency particulate air (HEPA) untuk menyaring
organisme dengan ukuran lebih besar dari 0.3 µm dari
ruang biology savety cabinet (BSCs).

Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic


Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier
Filtrasi Cairan

Penyaringan cairan dilakukan melalui penggunaan filter


membran tipis yang terdiri dari polimer plastik atau ester
selulosa yang mengandung pori-pori dengan ukuran tertentu.
Cairan ditarik (vakum) atau didorong (tekanan) melalui matriks
filter. Organisme yang lebih besar dari ukuran pori-pori
dipertahankan.

Connie R. Mahon, Donald C. Lehman


(2016). Textbook of Diagnostic
Microbiology 6th Edition: Elsevier
Filtrasi Cairan

Bakteri Bakteri,
Virus Pseudom Ragi,
Kecil onas Fungi

0,01 µm 0,22 µm 0,45 - 0,80 µm

Connie R. Mahon, Donald C. Lehman


(2016). Textbook of Diagnostic
Microbiology 6th Edition: Elsevier
Pengaplikasian Filtrasi Cairan

Membrane Filter
- Paling umum digunakan untuk sterilisasi cairan di laboratorium
mikrobiologi.
- Terdiri dari polimer kekuatan tarik tinggi seperti selulosa asetat,
selulosa nitrat, atau polisulfon.
- Ketebalan sekitar 150μm dan mengandung jutaan pori mikroskopis
dengan diameter seragam.
- Porositas filter membran berkisar dari 0,1μm hingga 10μm dan
filter membran yang paling umum digunakan memiliki ukuran pori
0,22μm dan 0,45μm.
- Aplikasi filtrasi cairan yang paling umum adalah dalam sterilisasi
larutan heat-sensitive, seperti larutan parenteral, vaksin, dan Madigan Michael T, Bender, Kelly S,

larutan antibiotik. Buckley, Daniel H, Sattley, W. Matthew,


& Stahl, David A. (2018). Brock Biology
of Microorganisms (15th Edition).
Pearson.
Filtrasi Udara
Filtrasi udara dilakukan dengan menggunakan filter udara partikulat efisiensi
tinggi (HEPA). Filter HEPA mampu menghilangkan mikroorganisme yang lebih
besar dari 0,3 µm dan digunakan di ruangan-ruangan laboratorium dan di
kamar pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Connie R. Mahon, Donald C. Lehman


(2016). Textbook of Diagnostic
Microbiology 6th Edition: Elsevier
Filtrasi Udara

Mekanisme
1. Intersepsi
2. Impaksi
3. Difusi
05
Metode Kimia
DISINFEKSI OLEH CHEMICAL AGENT :
1. Reaksi dengan komponen cytoplasmic membrane
→ menyebabkan sitoplasma beserta isinya keluar dari sel → cell death

2. Denaturasi cellular proteins


→ menghentikan metabolisme sel

3. Reaksi dengan enzim yang mengandung senyawa dengan gugus -SH (tiol)
→ menginaktivasi enzim

4. Merusak RNA dan DNA


→ menghambat replikasi sel
A. Disinfektan dan Antiseptik

Desinfeksi dengan metode kimiawi dapat dilakukan


dengan menggunakan desinfektan . bahan kimia yang
termasuk desinfektan yaitu :

● Etil alcohol 70% , pada penggunaan antiseptik , Etil


alcohol 70% lebih efektif dibandingkan dengan etil
alcohol 95%, hal ini dikarenakan kemampuan air (H2O)
dalam menghidrolisis ikatan protein dari
mikroorganisme.

● Aldehid yang berupa glutraldehid dan formaldehid


memiliki kemampuan iritasi yang besar sehingga tidak
digunakan sebagai antiseptic.
● Halogen, seperti chlorin dan iodine merupakan
desinfektan yang seringkali digunakan.
Persiapan sebelum dilakukan operasi seringkali
menggunakan kombinasi etil alcohol 70% diikuti
dengan povidon-iodine.

● Logam berat, contohnya adalah air raksa. Karena


logam ini sangat berbahaya bagi lingkungan
namun dalam keadaan konsentrasi sangat rendah
misalkan silver nitrat 1%, masih efektif
digunakan dalam pengobatan konjungtivitis
neonatorum karena Neisseria gonorrhoeae.

Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic


Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.
B. Strong Chemicals

● Beberapa strong chemicals dapat digunakan untuk sterilisasi →


membunuh spora.

Misalnya: glutaraldehyde & ethylene oxide

● Digunakan untuk heat sensitive materials (tidak tahan panas) yang


digunakan untuk bagian tubuh.

Misalnya : plastics and lensed endoscopes


1. Ethylene Oxide Chamber
Cara kerja : Ethylene Oxide Chamber akan meng-alkilasi molekul DNA →
mikroorganisme akan inaktivasi.
Temperatur : 55-60
Exposure period : 4-6 jam
2. Activated Alkaline Gluteraldehyde 2%
Prosedur : mencelupkan barang yang ingin didisinfektan selama 20
menit.

Jika ada bakteri Mycobacterium tuberculosis atau spora lainnya,


maka lama waktu pencelupan atau imersi adalah 2-3 jam

3. Other uses
Hipoklorit dapat digunakan dalam pembersihan rumah, kolam, atau
air minum
06
Metode untuk Sterilisasi dan Disinfeksi Alat
Perawatan Pasien dan Permukaan Lingkungan
Sterilisasi
Berfungsi untuk membasmi semua mikroorganisme sampai bakteri.
Metode
- High Temperature
- Low Temperature
- Liquid Temperature

Contoh Contoh dalam Pengaplikasian


- Steam Perawatan Kesehatan
- Dry heat - Instrumen Bedah
- Ethylene oxide gas - Semicritical Items (yang berkontak
- Ozone dengan lendir atau kulit)
- Hydrogen peroxide vapor
High-level Disinfection (HDL)
Berfungsi untuk menghancurkan seluruh mikroorganisme kecuali jumlah bakteri yang
tinggi.
Metode
- Pemanas Otomatis
- Cairan Imersi

Contoh dalam Pengaplikasian


Contoh Perawatan Kesehatan
● Pasterisasi ● Alat terapi pernafasan
● Cairan Glutardex ● GI Endoscopes, Bronchoscopes,
Endocavitary probes
Intermediate-level Disinfection
Berfungsi untuk menghancurkan bakteri vegetatif, mikrobakteri, sebagian virus,
sebagian jamur tetapi bukan bakteri.
Metodenya yaitu Liquid Contact.

Contoh
- Disinfektan rumah sakit

Contoh dalam Pengaplikasian Perawatan


Kesehatan
- Manset untuk mengukur tensi darah
Low-level Disinfection
Berfungsi untuk menghancurkan bakteri vegetatif, beberapa jamur dan
virus tetapi tidak mikrobakteri.
Metodenya dengan Liquid Contact.

Contoh
● Disinfektan rumah sakit

Contoh dalam Pengaplikasian Perawatan Kesehatan


● Manset untuk mengukur tensi darah
07
Keuntungan dan Kerugian Bahan Kimia yang
Digunakan sebagai Sterilan atau Disinfektan
Tingkat Tinggi
1 Asam Perasetat-Hidrogen Peroksida

Keuntungan Kerugian

- Tidak memerlukan aktivasi - Masalah kompatibilitas atau


- Bau dan iritasi tidak penyesuaian bahan (timbal,
signifikan kuningan, tembaga, seng)
- Belum umum digunakan dalam
penggunaan klinis
- Potensi kerusakan mata dan kulit
2 Glutaraldehida

Keuntungan Kerugian

- Banyak studi penggunaan - Iritasi pernapasan dari uap


yang sudah diterbitkan glutaraldehida
- Relatif murah - Bau yang menyengat dan mengiritasi
- Kompatibilitas bahan yang - Aktivitas mycobactericidal relatif
sangat baik lambat (kecuali disinfektan lain
- Tidak menimbulkan korosi ditambahkan, seperti alkohol)
- Dapat menggumpalkan darah dan
memfiksasi jaringan
- Dapat menyebabkan dermatitis kontak
alergi/inflamasi pada kulit
3 Hidrogen peroksida

Keuntungan Kerugian

- Tidak memerlukan aktivasi - Masalah kompatibilitas bahan


- Meningkatkan pembuangan bahan organik (kuningan, seng, tembaga, dan
dan organisme nikel/perak plating)
- Tidak ada masalah bau atau iritasi - Kontaknya dapat merusak mata
- Tidak menggumpalkan darah atau
memfiksasi jaringan
- Menonaktifkan cryptosporidium penyebab
kriptoporidiosis yang menyebabkan
gangguan saluran pencernaan
- Menggunakan studi yang telah
dipublikasikan
4 Ortho-phthalaldehyde

Keuntungan Kerugian

● Bekerja dengan cepat ● Noda protein abu-abu (misalnya pada


● Tidak memerlukan aktivasi kulit,membran mukosa,pakaian,dan
● Diklaim memiliki kompatibilitas permukaan lingkungan)
bahan yang sangat baik ● Pengalaman klinis terbatas
● Diklaim tidak mengentalkan darah ● Harga lebih mahal dari glutaraldehida
atau mengikat jaringan ke ● Aktivitas sporisidal yang lambat
permukaan ● Iritasi mata bila terjadi kontak
● Reaksi anafilaksis terhadap OPA pada
pasien kanker kandung kemih dengan
paparan berulang terhadap OPA melalui
cytososcopy
5 Asam Parasetat (Peracetic acid)

Keuntungan

● Waktu siklus sterilisasi cepat (30-45 menit) ● Tidak ada efek kesehatan yang merugikan
● Perendaman cairan sterilisasi pada suhu bagi operator di bawah kondisi operasi
rendah (50⁰C-55⁰ C) normal
● Produk samping yang ramah lingkungan ● Kompatibel dengan banyak bahan dan
(asam asetat, O2, H 20) instrumen
● Sepenuhnya otomatis ● Tidak mengentalkan darah atau mengikat
● Sistem sekali pakai menghilangkan jaringan ke permukaan
● Aliran sterilan melalui ruang lingkup
kebutuhan akan konsentrasi pengujian
memfasilitasi garam, protein,dan
● Siklus standar penghapusan mikroba
● Dapat meningkatkan pembuangan bahan ● Menyediakan standarisasi prosedur
organik dan endotoksin (pengenceran konstan,perfusi saluran,
● Sporisidal terjadi dengan cepat suhu, paparan)
Kerugian

● Ketidakcocokan bahan potensial (misalnya lapisan alminium dianodasi


menjadi kusam)
● Digunakan untuk instrumen immersible saja
● Satu ruang lingkup atau sejumlah kecil instrumen dapat diproses dalam
satu siklus
● Lebih mahal (perbaikan endoskopi, biaya operasi,biaya pembelian)
daripada disinfeksi tingkat tinggi
● Kerusakan mata dan kulit yang serius (larutan pekat) bila terjadi kontak
● Sistem point-of-use, tidak ada penyimpanan steril
● AER yang menggunakan asam perasetat 0,2% tidak disetujui FDA sebagai
proses sterilisasi tetapi HLD
6 Improved hydrogen peroxide (2.0%);
high-level disinfectant

Keuntungan Kerugian

● Tidak diperlukan aktivasi ● Masalah kompatibilitas bahan


● Tidak berbau karena keterbatasan
● Tidak bernoda pengalaman klinis
● Tidak ada persyaratan ventilasi ● Klaim antimikroba tidak
khusus diverifikasi secara independen
● Aplikasi manual atau otomatis ● Ketahanan bahan organik
● Umur simpan 12 bulan, belum pasti karena data
penggunaan kembali 14 hari 8 terbatas
menit pada desinfektan tingkat
tinggi dengan suhu 20⁰C
08
Keuntungan dan Kerugian
Teknologi Sterilisasi yang Umum
Digunakan
Steam/Uap
KERUGIAN

- Dapat merusak instrumen yang


KEUNTUNGAN
peka terhadap panas
- Paparan berulang dapat
- Tidak beracun bagi pasien, staf, & menyebabkan instrumen bedah
lingkungan mikro rusak
- Siklusnya mudah dikontrol dan - Dapat membuat instrumen basah
dipantau dan berkarat
- Mempercepat proses microbicidal - Berpotensi menyebabkan luka
- Paling tidak terpengaruh oleh tanah bakar
organik/anorganik di antara proses
sterilisasi
- Waktu siklus yang cepat
Plasma Gas
Hidrogen Peroksida
KERUGIAN

KEUNTUNGAN
- Selulosa, linen, dan cairan tidak
dapat diproses
- Aman untuk lingkungan - Pembatasan endoskopi atau
- Tidak meninggalkan residu beracun perangkat medis berdasarkan
- Waktu siklus adalah 28 menit dan tidak perlu diameter dan panjang internal lumen
aerasi - Memerlukan kemasan sintetis
- Mudah dioperasikan, dipasang, dan di pantau (bungkus polipropilen & kantong
- Kompatibel dengan sebagian besar perangkat poliolefin) dan baki wadah khusus
medis - Hidrogen peroksida mungkin beracun
- Hanya membutuhkan stopkontak listrik pada tingkat > 1 ppm TWA
- Digunakan untuk barang yang sensitif terhadap
panas dan lembab karena suhu proses <50 °C
100% Etilen Oksida
KERUGIAN
KEUNTUNGAN
- Membutuhkan waktu aerasi untuk
menghilangkan residu ETO
- Kartrid dosis tunggal dan ruang - ETO bersifat beracun, karsinogenik, dan
tekanan negatif dapat mudah terbakar
meminimalkan potensi kebocoran - Emisi yang dihasilkan oleh ETO sudah diatur
gas dan paparan ETO oleh negara, tetapi sel katalitik dapat
- Mudah dioperasikan dan dipantau menghilangkan 99,9% ETO dan mengubahnya
- Kompatibel dengan sebagian besar menjadi CO2 dan H2O
bahan medis - Kartrid ETO harus disimpan di lemari
penyimpanan cairan yang mudah terbakar
- Waktu siklus / aerasi yang panjang
KEUNTUNGAN

- Menembus kemasan medis


Campuran ETO - Kompatibel dengan sebagian besar bahan
medis
8,6% ETO/91,4% HCFC
- Siklus mudah dikontrol dan dipantau
10% ETO/90% HCFC
8.5% ETO/91.5% CO2 KERUGIAN

- CFC dilarang pada tahun 1995


- Potensi bahaya bagi staf dan pasien
- Waktu siklus / aerasi yang panjang
- ETO beracun, karsinogenik, dan mudah
terbakar
Hidrogen Peroksida yang Diuapkan

KEUNTUNGAN
KERUGIAN

- Aman bagi lingkungan dan petugas - Pembatasan alat kesehatan berdasarkan


kesehatan diameter dan panjang lumen internal.
- Tidak meninggalkan residu beracun; misalnya, lumen baja tahan karat
tidak perlu aerasi berdiameter 1 mm dan panjang 125 mm
- Waktu siklus cepat, yaitu 55 menit - Tidak digunakan untuk cairan, linen, bubuk,
- Digunakan untuk barang yang sensitif atau bahan selulosa lainnya
terhadap panas dan lembab - Membutuhkan kemasan sintetis
(polypropylene)
- Data kompatibilitas bahan terbatas
- Penggunaan klinis terbatas dan data efikasi
mikrobisida komparatif
Ozon
KEUNTUNGAN

- Digunakan untuk barang-barang yang KERUGIAN


sensitif terhadap kelembaban dan panas
- Ozon yang dihasilkan dari oksigen dan
air (tidak beracun) Penggunaan klinis terbatas (tidak ada
- Tidak diperlukan aerasi karena tidak ada data yang dipublikasikan tentang
produk sampingan yang beracun kompatibilitas bahan/penetrabilitas/
- FDA diizinkan untuk instrumen logam ketahanan bahan organik) dan data
dan plastik termasuk beberapa kemanjuran mikrobisida terbatas.
instrumen dengan lumens
09
Sterilan yang Disertifikasi FDA
dan Disinfektan Tingkat Tinggi
Manufaktur Bahan Aktif Kondisi Kontak Steril Kondisi Kontak Disinfektan Tingkat
Tinggi

K091210 Acecide-C High Level Disinfectant and Sterilant

Best Sanitizers 3100-3400 ppm Indikasi untuk sterilisasi alat/perangkat. - 7 Menit pada suhu 20°c
peracetic acid - 2 Jam pada suhu 20°c - 5 hari maksimum penggunaan
- 5 hari maksimum penggunaan kembali kembali
- Kondisi kontak berdasarkan uji aktivitas - Kondisi kontak yang ditetapkan
AOAC Sporicidal dan dengan melalui pengujian penggunaan
mensimulasikan penggunaan pengujian simulasi dengan endoskopi
dengan endoskopi

K091890 Extended Use Aldahol High Level Disinfectant

Microchem 3.4% glutaraldehyde Indikasi untuk sterilisasi alat/perangkat - 10 Menit pada suhu 20°c
Laboratories, Inc. 20.1% isopropanol - 8 Jam pada suhu 20°c - 14 hari maksimum penggunaan
- 14 hari maksimum penggunaan kembali kembali dengan kondisi kontak yang
- Kondisi kontak berdasarkan uji aktivitas ditetapkan melalui pengujian
AOAC Sporicidal dan dengan penggunaan simulasi dengan
mensimulasikan penggunaan pengujian endoskopi
dengan endoskopi
Manufaktur Bahan Aktif Kondisi Kontak Steril Kondisi Kontak Disinfektan Tingkat
Tinggi

K091022 Reser XL HLD High Level Disinfectant

Steris Corporation 2.0% hydrogen peroxide Tidak ada indikasi sterilisasi alat/perangkat - 8 menit pada suhu 20°c
Lulus uji aktivitas AOAC yang dimodifikasi dalam - 21 hari maksimum penggunaan
6 jam pada suhu 20°c kembali dengan kondisi kontak yang
ditetapkan melalui pengujian
penggunaan simulasi dengan
endoskopi

K090036 dan K173256 Steris S40 Sterilant Concentrate

Steris Corporation ≥1820 mg/L peracetic Indikasi untuk sterilisasi alat/perangkat - Tidak ada indikasi untuk disinfeksi
acid - 6 menit pada suhu 46-55°c (sekali pakai - tingkat tinggi
diencerkan oleh sistem)

Untuk digunakan dalam sistem steris dan sistem


pemrosesan sterilan kimia cair endo saja
- Kondisi kontak berdasarkan uji aktivitas
AOAC Sporicidal dan dengan
mensimulasikan penggunaan pengujian
dengan endoskopi
Manufaktur Bahan Aktif Kondisi Kontak Steril Kondisi Kontak Disinfektan Tingkat
Tinggi

K091890 Extended Use Aldahol High Level Disinfectant

Healthpoint, Ltd. 3.4% glutaraldehyde Indikasi untuk sterilisasi alat/perangkat Untuk pemrosesan dalam Reseptor
20.1% isopropanol Untuk pemrosesan dalam Reseptor Endoskopi Endoskopi Otomatis yang dipasarkan secara
Otomatis yang dipasarkan secara legal dan legal dan mampu mempertahankan suhu
mampu mempertahankan suhu larutan pada 25° larutan pada 25°c:
c: - 5 Menit pada suhu 25°c
- 6 Jam pada suhu 25°c - 14 hari maksimum penggunaan
- 14 hari maksimum penggunaan kembali kembali
- Kondisi kontak berdasarkan AOAC - Kondisi kontak yang ditetapkan
Sporicidal Activity Test dan dengan melalui pengujian penggunaan
mensimulasikan penggunaan pengujian simulasi dengan endoskopi
dengan endoskopi
Manufaktur Bahan Aktif Kondisi Kontak Steril Kondisi Kontak Disinfektan Tingkat Tinggi

K120306 Rapicide OPA-28 High Level Disinfectant

Minntech Corporation 0.575% Tidak ada indikasi untuk sterilisasi 1. 10 menit pada 20ºC
ortho-phthalaldehyde perangkat. Lulus uji aktivitas sporicidal 28 hari maks penggunaan kembali
AOAC yang dimodifikasi dalam 32 jam pada 2. 5 menit pada 25ºC
20ºC dan 25°C. 28 hari maks penggunaan kembali
Kondisi kontak yang ditetapkan melalui pengujian
penggunaan simulasi dengan endoskopi.

K140703 OPA 30 Solution

Ciden Technologies, LLC 0.6% Tidak ada indikasi untuk sterilisasi 1. 12 menit pada 20ºC
ortho-phthalaldehyde perangkat. Lulus uji aktivitas sporicidal 30 hari maks penggunaan kembali
AOAC yang dimodifikasi dalam 32 jam pada 2. 5 menit pada 25ºC
20ºC dan 25°C. 14 hari maks penggunaan kembali
Kondisi kontak yang ditetapkan melalui pengujian
penggunaan simulasi dengan endoskopi.

K041984 Acecide High Level Disinfectant and Sterilant

Best Sanitizers, Inc. 3300-3800 ppm Tidak ada indikasi untuk sterilisasi 5 menit pada 25ºC
peracetic acid perangkat. 5 jam pada 25°C, 5 hari maks 5 hari maks penggunaan kembali
penggunaan kembali Kondisi kontak yang ditetapkan oleh pengujian
Kondisi kontak berdasarkan uji aktivitas penggunaan simulasi dengan endoskopi.
AOAC Sporicidal dan dengan
mensimulasikan penggunaan pengujian
dengan endoskopi
Manufaktur Bahan Aktif Kondisi Kontak Steril Kondisi Kontak Disinfektan Tingkat Tinggi

K051305 TD-5 High Level Disinfectant

CS Medis, LLC 2.65% glutaraldehyde Tidak ada indikasi untuk sterilisasi 5 menit pada 37,8ºC
perangkat. Lulus uji aktivitas sporicidal Penggunaan tunggal untuk digunakan secara eksklusif
AOAC dalam 10 jam pada 22 °C. dengan TD-100 Transesophageal Probe Disinfector.
Kondisi kontak yang ditetapkan dengan pengujian
penggunaan simulasi dengan endoskopi

K041360 Aldahol III High Level Disinfectant

Healthpoint LTD 3.4% glutaraldehyde Indikasi untuk sterilisasi perangkat. 10 menit pada 20ºC
14 hari maks penggunaan kembali
10 jam pada 20° C Kondisi kontak yang ditetapkan oleh pengujian
26% isopropanol
penggunaan simulasi dengan endoskopi.
Kondisi kontak hanya berdasarkan uji
aktivitas sporidal AOAC.
Manufaktur Bahan Aktif Kondisi Kontak Steril Kondisi Kontak Disinfektan Tingkat
Tinggi

K012889 Banicide Advanced for Sterilization and High Level Disinfection

Pascal Company, 3.5% glutaraldehyde Indikasi untuk sterilisasi alat/perangkat. - 45 Menit pada suhu 25°c
Inc - 10 Jam pada suhu 25°c - Penggunaan kembali maksimum 30
- Penggunaan kembali maksimum 30 hari hari
- Kondisi kontak hanya berdasarkan uji - Kondisi kontak yang ditetapkan
aktivitas sporidal AOAC. melalui pengujian penggunaan
simulasi dengan endoskopi

K032959 Cidex® OPA Concentrate

Produk sterilisasi 5.75% Tidak ada indikasi untuk sterilisasi - 5 Menit pada suhu 50°c
tinjak lanjut ortho-phthaldehyde alat/perangkat. - Sekali pakai (diencerkan oleh sistem)
(OPA) - Penggunaan solutan (0.05% OPA) lulus - Hanya untuk penggunaan pada
tes aktivitas sporicial dalam 32 jam pada sistem disinfeksi endoskopi
suhu 50°c terintegrasi EvoTech.
- Kondisi kontak yang ditetapkan
melalui pengujian penggunaan
simulasi dengan endoskopi
Manufaktur Bahan Aktif Kondisi Kontak Steril Kondisi Kontak Disinfektan Tingkat
Tinggi
K030004 Cidex OPA Solution

Produk sterilisasi 0.55% Tidak ada indikasi untuk sterilisasi Proses Manual
tinjak lanjut ortho-phthaldehyde alat/perangkat. - 12 Menit pada suhu 20°c
- 2 Jam pada suhu 20°c - Penggunaan kembali maksimum
- Penggunaan kembali maksimum 5 14 hari
hari
- Lulus tes aktivitas sporicial dalam 32 Reprosesor Endoskopi Otomatis (AER)
jam pada suhu 20°c dan 25°c - 5 Menit pada suhu 25°c
- Penggunaan kembali maksimum
14 hari
- (untuk pemrosesan dalam AER
hanya dengan kemampuan FDA
untuk mempertahankan suhu
larutan pada 25°c)
- Kondisi kontak yang ditetapkan
melalui pengujian penggunaan
simulasi dengan endoskopi
Manufaktur Bahan Aktif Kondisi Kontak Steril Kondisi Kontak Disinfektan Tingkat
Tinggi

K013280 Sterilox Liquid High Level Disinfectant System

Sterilox, Hypochlorite and Tidak ada indikasi untuk sterilisasi - 20 Menit pada suhu 25°c
Technologies, Inc. Hypochlorous acid alat/perangkat - Penggunaan kembali maksimum 14
650-675 ppm Active free - Lulus tes aktivitas sporicial dalam 24... hari
chlorine jam pada suhu 25°c - Kondisi kontak yang ditetapkan
melalui pengujian penggunaan
simulasi dengan endoskopi

K003087 Sporicidin Sterilizing and Disinfecting Solution

Sporicidin 1.12% glutaraldehyde Indikasi untuk sterilisasi alat/perangkat - 20 Menit pada suhu 25°c
International 1.93% phenol/phenate - 12 Jam pada suhu 25°c - Penggunaan kembali maksimum 14
- Penggunaan kembali maksimum 14 hari hari
- Kondisi kontak hanya berdasarkan pada - Kondisi kontak yang ditetapkan
uji aktivitas sporicidal AOAC melalui pengujian penggunaan
simulasi dengan endoskopi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai