Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dhiar Adliana Maula

Kelas : 1A (PENJAS)

Alamat : Desa Banbayang Rt/Rw 03/02 Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes

Judul : Mengidentifikasi Daerah Brebes dari Potensi Alam serta Budaya

Identifikasi :
  Bangbayang adalah desa di kecamatan Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini
berjarak sekitar 2 Km sebelah barat Ibu kota kecamatan Bantarkawungdan sekitar 74 Km sebelah
selatan Ibu Kota Brebes. Desa Bangbayang adalah Desa yang memiliki potensi besar khususnya pada
pertumbuhan ekonomi karena Desa Bangbayang merupakan pusat perekonomian di Kecamatan
Bantarkawung. Hal ini karena Desa Bangbayang terletak di tengah –tengah antar Desa yang ada di
kecamatan Bantarkawung dan dilintasi jalan penghubung Salem-Bumiayu.

Deskripsi :
    Dari potensi alam yang ada khusus nya sektor pertanian, Desa Bangbayang dikenal dengan
bawang merahnya,bawang merah merupakan komoditas unggulan yang menjadi mata pencaharian
utama bagi petani di Desa Bangbayang.Kualitas bawang merah sangat unggul dan menjadi salah satu

pasokan utama untuk dapat di eksploitasikan .

Sejarah Desa Bangbayang


Menurut alkisah yang diceritakan oleh orang tua bahwa kira-kira tahun 1800 M abad ke 15 masehi,
berdirilah sebuah kampung (tambahan) yang sekarang menjadi desa Bangbayang yang terletak di
sebelah selatan ibu kota kabupaten Brebes kira-kira berjarak 74 KM, desa ini juga merupakan
daerah persinggahan masyarakat sekitar kecmatan Bantarkawung

Adapun yang pertama masuk wilayah tersebut adalah Eyang Purwa (seorang Prajurit dari cirebon)
kira-kira tahun 1800 M yang pada waktu itu Eyang tidak mau dijajah oleh Belanda sehingga lari
dikejar oleh Baja (Algojo Belanda) dari Cirebon sampai ke Desa Bangbayang yang hanya terdiri dari
30 KK (Buku potensi Desa Bangbayang).

Beberapa tahun kemudian kampung itu (sekarang Desa Bangbayang) bertambah penduduknya,
sehingga berubah menjadi Desa yang diperintahkan oleh seorang ulama yang masyur, serta sangat
sakti dan fanatik terhadap agama yang dipeluknya, namanya adalah Kyai Mu’min adalah seoarang
ulama dari Purbalingga abdi dalem Raja Mataram.

Setelah Eyang Purwa merasa aman berada di Bangbayang, Maka maka Eyang purwa itu sering pergi
ke Cirebon untuk mempelajari macam-macam ilmu, terutama ilmu pertanian dan kesaktian sehingga
Eyang Purwa ada di wilayah Bangbayang tidak pernah kesulitan makanan terutama padi. Dengan
ilmu kesaktiannya, setiap padi yang pernah ditumbuk cangkangnya dapat berisi kembali sehingga
tidak pernah kekurangan padi, bahkan cukup untuk beberapa kampung dan Desa.
Maka dari sejak itu wilayah tersebut diberi nama Bangbayang yang mengandung arti BANG yang
artinya tempat, dan BAYANG yang artinya penguyangan/peminjaman ilmu pertanian atau ada yang
mengartikan tinggi cita-cita.

Kesimpulan :

  

Anda mungkin juga menyukai