Anda di halaman 1dari 15

SEL VOLTA

Waktu Pelaksanaan Awal : 26 April 2021

Waktu Pelaksanaan Akhir : 26 April 2021

1. Tujuan
1. Membuat baterai dari beberapa kombinasi dua logam.
2. Mengidentifikasi potensial sel dari beberapa kombinasi dua logam
3. Menentukan urutan kereaktifan logam-logam tembaga, seng,
magnesium, dan logam besi.

2. Dasar Teori

Sel volta atau sel Galvani adalah bagian dari sel elektrokimia yang
didalamnya terjadi reaksi redoks spontan yang menghasilkan listrik.
Dalam sel volta, katoda adalah kutub positif (tempat terjadinya reaksi
reduksi), sedangkan anoda adalah kutub negative (tempat terjadinya reaksi
oksidasi).
Dalam sel galvanik (atau volta), reaksi redoks terjadi secara
spontan. Secara eksperimental, sel volta (baterai) dapat dibuat dari
kombinasi dua logam dan larutan garamnya sepert iilustrasi pada gambar
di bawah ini. Potensial electrode sel dapat ditentukan melalui persamaan :

E0Sel = E0Reduksi – E0Oksidasi

E0Sel = E0Katode – E0Anode

E0Sel = E0Besar – E0Kecil

1
Gambar 11.1 Pengaturan untuk mengukur potensi sel Volta

Ada ribuan cara untuk membuat baterai. Di dalam baterai ada


aliran elektron antara bahan yang berbeda sebagai akibat dari oksidasi dan
reduksi yang terjadi. Unsur itu teroksidasi kehilangan elektronnya ke
elemen yang mendapatkannya. Kita bisa mengukur aliran elektron ini
dengan menggunakan voltmeter.

3. Alat dan Bahan


3.1 Alat

No Nama Alat Jumlah Keterangan


1. Set Alat Voltmeter 1 -
2. Gelas Kimia 4 50 mL
3. Kertas saring 1 -
4. Sabut baja 1 -
5. Amplas 1 -

3.2 Bahan

N Nama Rumus Wujud Warna Konsentrasi Jumlah


O Bahan Kimia
1. Tembaga Cu Padat Merah - -
sampai
coklat
2. Seng Zn Padat Keputih- - -
putihan
3. Magnesium Mg Padat Silver - -
4. Besi Fe Padat Abu-abu - -

2
5. Asam nitrat HNO3 Cair Merah 0,1 M -
encer atau
Kuning
6. Aquades H2O Cair Tidak - -
berwarn
a
7. Larutan CuSO4 Cair Abu-abu - -
Tembaga
(II) sulfat
8. Larutan Zn(NO3)2 Cair Tidak - -
Seng nitrat berwarn
a
9. Kalium KNO3 Padat Putih - -
nitrat

Spesifikasi Bahan

No Nama Bahan Spesifikasi Bahan


1. Tembaga Sifat Fisika Sifat Kimia
 Keadaan Fisik:  Formula Molekuler:
Bedak Cu
 Penampilan: merah  Stabil pada suhu
sampai coklat kamar dalam wadah
 Bau: tidak ada tertutup dalam
yang dilaporkan kondisi penyimpanan
 Titik didih: 2595 dan penanganan
derajat C. normal.
 Titik beku / leleh:  Oksidator kuat.
1083 derajat C.  Produk Pembusukan
 Spesifik: 8,92 yang Berbahaya:
Asap tembaga.
Bahaya Penanggulanagan
 Padatan yang  Mata: Bilas mata
mudah terbakar. dengan banyak air
 Dapat meledak jika setidaknya selama 15

3
terkena panas atau menit, sesekali
api. mengangkat kelopak
 Menyebabkan mata atas dan bawah.
iritasi saluran Dapatkan bantuan
pernafasan. medis.
 Menyebabkan  Kulit: Bilas kulit
iritasi mata dan dengan banyak air
kulit. setidaknya selama 15
 Dapat menit sambil
menyebabkan melepaskan pakaian
kerusakan paru- dan sepatu yang
paru. terkontaminasi.
 Menghirup asap Dapatkan bantuan
dapat medis jika iritasi
menyebabkan berkembang atau
demam asap berlanjut.
logam.  Tertelan: Dapatkan
 Dapat bantuan medis.
menyebabkan JANGAN
kerusakan hati dan memaksakan muntah.
ginjal. Jika sadar dan
waspada, bilas mulut
dan minum 2-4
cangkir susu atau air.
 Penghirupan: Hapus
dari eksposur dan
segera pindah ke
udara segar. Jika
tidak bernapas,
berikan pernapasan
buatan. Jika sulit
bernapas, berikan

4
oksigen. Dapatkan
bantuan medis.
 Catatan untuk Dokter:
Orang dengan
penyakit Wilson lebih
rentan terhadap
keracunan tembaga
kronis.
2. Seng Sifat Fisika Sifat Kimia
 Bentuk: padat  Stabil secara kimiawi
 Warna: keputih- di bawah kondisi
putihan ruangan standar (suhu
 Titik lebur 420 °C kamar).

 Titik didih/rentang  Sifat peledak Tidak


didih 908 °C pada diklasifikasikan
1.013 hPa sebagai mudah

 Kelarutan dalam meledak.

air pada 20 °C  Suhu menyala 460 °C


tidak larut, (reaksi)
Bahaya Penanggulanagan
 Dapat  Jauhkan dari
mengintensifkan panas/percikan/api
api; pengoksidasi. terbuka /permukaan
 Berbahaya jika yang panas. -
tertelan. Dilarang merokok.
 Menyebabkan  Jauhkan dari pakaian
iritasi kulit. dan bahan mudah
 Menyebabkan terbakar lainnya.
iritasi mata yang  Hindarkan pelepasan
serius. ke lingkungan.
 Dapat  JIKA TERTELAN:
menyebabkan Hubungi SENTRA
iritasi pada saluran INFORMASI

5
pernafasan. KERACUNAN atau
 Sangat toksik pada dokter/ tenaga medis
kehidupan perairan jika kamu merasa
dengan efek jangka tidak sehat.
panjang.  JIKA TERKENA
KULIT: Cucilah
dengan air yang
banyak.
 JIKA TERKENA
MATA : Bilas dengan
seksama dengan air
untuk beberapa menit.
Lepaskan lensa
kontak jika
memakainya dan
mudah
melakukannya.Lanjut
kan membilas.
3. Magnesium Sifat Fisika Sifat Kimia
 Warna: Putih-  Tidak terlalu larut
Silver pada air.
 Berat Molekul:  Tidak larut dalam air
24.31 g/mol dingin.
 Fase: Padat  Tidak larut dalam
 Titik Didih kromium trioksida,
1100°C (2012°F) dan asam mineral,
alkali.
 Sedikit larut dengan
dekomposisi dalam
air panas.
 Larut dalam
hidrogen fluorida
pekat, dan garam

6
amonium.
Bahaya Penanggulanagan
 Sedikit  Setelah terhirup:
berbahaya jika Jika terhirup,
kontak dengan pindahkan ke udara
kulit segar. Jika tidak
(mengiritasi), bernapas, berikan
menelan, pernapasan buatan.
terhirup. Jika sulit bernapas,
berikan oksigen.
Cari pertolongan
medis.
 Jika terkena mata:
Periksa dan
lepaskan lensa
kontak apa pun.
Dalam kasus terjadi
kontak, segera
basuh mata dengan
banyak air
setidaknya selama
15 menit. Dapatkan
pertolongan medis
jika terjadi iritasi
 Bila terjadi kontak
kulit: Cuci dengan
sabun dan air.
Tutupi kulit yang
teriritasi dengan
emolien. Dapatkan
tindakan medis bila
iritasi

7
berkelanjutan.
4. Besi Sifat Fisika Sifat Kimia
 Berbentuk padat  pH 7 – 9
 Berarna abu-abu  Densitas 7,87 g/cm3
 Tidak berbau pada 20 °C
 Titik lebur 1.535  Kelarutan dalam air
°C pada 20 °C tidak
 Titik didih/rentang larut
didih 3.000 °C  Stabil secara
pada 1.013 hPa kimiawi di bawah
kondisi ruangan
standar (suhu
kamar).
Bahaya Penanggulanagan
 Padatan mudah  Jauhkan dari
menyala. panas/percikan/api
 Menjadi panas terbuka /permukaan
sendiri yang panas.
 Dapat  Dilarang merokok.
menyebabkan  Jangan menghirup
kebakaran. debu.
 Apabila terjadi
kebakaran:
Gunakan serbuk
untuk
memadamkan.
5. Asam nitrat Sifat Fisika Sifat Kimia
 Bau pedih  pH < 1 pada 20 °C
 Ambang Bau 0,27  Zat pengoksidasi kuat
ppm (senyawa  Sifat peledak Tidak
anhydrat) diklasifikasikan
 Titik lebur kira- sebagai mudah
kira -32 °C meledak.

8
 Titik  Sifat oksidator Bahan
didih/rentang atau campuran ini
didih 121 °C pada diklasifikasikan
1.013 hPa sebagai pengoksidasi
dengan kategori 3.
Bahaya Penanggulanagan
 Dapat  JIKA TERTELAN :
mengintensifkan Basuh mulut.
api; pengoksidasi. JANGAN
 Dapat korosif merangsang muntah.
terhadap logam.  JIKA TERHIRUP :
 Menyebabkan kulit Pindahkan korban ke
terbakar yang tempat berudara
parah dan segar dan jaga tetap
kerusakan mata. relaks pada posisi
 Toksik jika yang nyaman untuk
terhirup. bernafas.
 Bersifat korosif  JIKA TERKENA
terhadap saluran MATA : Bilas
pernafasan. dengan seksama
dengan air untuk
beberapa menit.
Lepaskan lensa
kontak jika
memakainya dan
mudah
melakukannya.Lanju
tkan membilas.
 Jika terpapar atau
dikuatirkan: Segera
hubungi SENTRA
INFORMASI
KERACUNAN atau

9
dokter/tenaga medis.
6. Aquades Sifat Fisika Sifat Kimia
 Tidak memiliki  Memiliki pH=7
warna  Memiliki oksigen
 Tidak berasa terlarut (=DO) jenuh
 Tidak berbau pada 9 mg/L
 Tekanan pada  Bersifat polar karena
kondisi adanya perbedaan
standar100kPa muatan.
(1bar)  Sebagai pelarut yang
 Temperature baik karena
standar 273,15oK kepolarannya.
(0oC)  Molekul air
 Titik didih 100 °C berbentuk seperti
Memiliki 3 fasa huruf V
yang berbeda :
cair, gas, dan padat
pada temperatur
normal di bumi.
Air di bumi selalu
berinteraksi,
berubah, dan
bergerak.
Bahaya Penanggulangan
-  -
7. Tembaga (II) Sifat Fisika Sifat Kimia
sulfat  Warna : Tidak  Rumus molekul :
berwarna CuSO4
 Titik lebur : -  Beracun
 Titik didih : -
 Kelarutan dalam
air : -
Bahaya Penanggulanagan
 Berbahaya bagi  Jangan membuang

10
lingkungan limbahnya
 Dapat sembarangan
menyebabkan  Bilas dengan air
iritasi mata banyak
 Berbahaya  Jangan merangsang
apabila tertelan muntah
 Segera hubungan
tenaga medis
8. Seng nitrat Sifat Fisika Sifat Kimia
 Berwujud cair  Polar
 Tidak berwarna  Larut dalam air
 Titik didih 100oC  Stabil dalam suhu
 Titik beku 0oC kamar
 Bereaksi dengan
bubuk logam
Bahaya Penanggulanagan
 Dapat  Jauhkan dari
mengintensifkan panas/percikan/api
api terbuka /permukaan
 Pengoksidasi yang panas. -
 Menyebabkan Dilarang merokok.
iritasi kulit  JIKA TERTELAN:
 Menyebabkan Hubungi SENTRA
iritasi mata yang INFORMASI
serius KERACUNAN atau
 Dapat dokter/ tenaga medis
menyebabkan jika kamu merasa
iritasi pernafasan tidak sehat.
 JIKA TERKENA
KULIT: Cucilah
dengan air yang
banyak.
 JIKA TERKENA

11
MATA : Bilas dengan
seksama dengan air
untuk beberapa menit.
Lepaskan lensa
kontak jika
memakainya dan
mudah
melakukannya.Lanjut
kan membilas.
9. Kalium nitrat Sifat Fisika Sifat Kimia
 Bentuk: padat  pH 5,0 - 7,5 pada 50
(kristalin) g/l 20 °C
 Warna: putih  Sifat peledak Tidak
 Titik diklasifikasikan
lebur/rentang: 334 sebagai mudah
°C meledak.
 Sifat oksidator :
Dapat
mengintensifkan api;
pengoksidasi. Bahan
atau campuran ini
diklasifikasikan
sebagai pengoksidasi
dengan kategori 3.
 Stabil secara kimiawi
di bawah kondisi
ruangan standar (suhu
kamar).
Bahaya Penanggulanagan
 Dapat  Jauhkan dari
mengintensifkan panas/percikan/api
api terbuka /permukaan
 Pengoksidasi yang panas.

12
 Dilarang merokok
 Jauhkan dari pakaian
dan bahan mudah
terbakar lainnya.
 Kenakan sarung
tangan pelindung/
pakaian pelindung/
pelindung mata/
pelindung wajah/
perlindungan
pendengaran.
 Pada kasus kebakaran
: Gunakan pasir
kering, bubuk kimia
kering atau busa
tahan-alkohol untuk
memadamkan.
 Buang isi/ wadah ke
tempat pembuangan
limbah yang disetujui.

4 Prosedur dan Hasil Pengamatan


4.1 Percobaan H2O + H2O

Prosedur Hasil Pengamatan

Gelas Kimia

4.2 Percobaan 2

Prosedur Hasil Pengamatan


13
4.3 Percobaan 3

Prosedur Hasil Pengamatan


4.4 Percobaan 4

Prosedur Hasil Pengamatan


5 Perhitungan dan Persamaan Reaksi


6 Pembahasan
7 Kesimpulan
8 Daftar Pustaka

Material Safety Data Sheet copper. (2007, Maret 16). Retrieved April
25, 2021, from fishersci.com: https://fscimage.fishersci.com/msds/05430.htm

MAGNESIUM MSDS. (2010, Januari 11). Retrieved April 25, 2021,


from haskellcorp.com:
http://www.haskellcorp.com/SDS/metals/magnesium.pdf

SAFETY DATA SHEET ZINC NITRATE. (2014, Oktober 24).


Retrieved April 25, 2021, from gsmsds.com: https://beta-
static.fishersci.com/content/dam/fishersci/en_US/documents/programs/educati
on/regulatory-documents/sds/chemicals/chemicals-z/S25901.pdf

LEMBAR DATA KESELAMATAN POTTASIUM NITRATE. (2019,


Febuari 25). Retrieved April 25, 2021, from smartlab.co.id:
http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_POTASSIUM_NITRATE_(INDO).pdf

LEMBAR DATA KESELAMATAN ZINK DUST. (2019, Maret 8).


Retrieved April 25, 2021, from smartlab.co.id:
http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_ZINC_(metal)_DUST_(INDO).pdf

14
LEMBAR DATA KESELAMATAN ASAM NITRAT. (2020, Febuari 27).
Retrieved April 25, 2021, from Merck.com:
file:///C:/Users/ACER/Downloads/100456_SDS_ID_ID.PDF

Laporan Praktikum Sel Volta. (n.d.). Retrieved April 25, 2021, from
academia.edu:
https://www.academia.edu/19499385/Laporan_Praktikum_Kimia_Sel_Volta_
dengan_Jembatan_Garam

Merck. (2017, Juni 16). Safety Data Sheet for Besi. Retrieved April 19,
2021, from merckmillipore.com:
https://www.merckmillipore.com/ID/id/product/msds/MDA_CHEM-103819

Merck. (2017). LEMBARAN DATA KESEHATAN BAHAN. Diakses


dari www.merckmillipore.com
Unimus. Air. Unimus ac.id. dapat diakses di
http://repository.unimus.ac.id/3067/4/5.%20BAB%20II.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai