Docrpijm 150270804802. Bab 2 Profil Kabupaten Pasaman Barat
Docrpijm 150270804802. Bab 2 Profil Kabupaten Pasaman Barat
PROFIL
BAB 2
KABUPATEN PASAMAN BARAT
2.1 WILAYAH ADMINISTRASI
pada 00º 03’ Lintang Utara – 00º 11’ Lintang Selatan dan 99º 10’ – Bujur Timur – 100º
04’ Bujur Timur. Kabupaten Pasaman Barat secara administratif berada di Provinsi
Sumatera Barat. Luas wilayah Kabupaten Kabupaten Pasaman Barat sekitar 3.887,77
km2 atau 9,19% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat serta memiliki luas lautan
seluas 800,47 Km2 dengan panjang garis pantai 152 km. Kabupaten Kabupaten
5. Kecamatan Pasaman;
7. Kecamatan Talamau.
dan Perda Kabupaten Pasaman Barat No. 17, 18 dan 20, terjadi penambahan 4
dengan luas 508.93 Km2 (13,09%). Sedangkan Kecamatan yang luasnya relatif kecil
adalah Kecamatan Sasak Ranah Pasisie yakni tercatat 123.71 Km2 (3,18%). Cakupan
wilayah Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat Tabel 2.1. Sedangkan letak dan batas
administrasi wilayah Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat Gambar 2.1 dan Gambar
2.2.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Pasaman Barat Dirinci Menurut Kecamatan
No. Kecamatan Luas (km2) Persentase Luas (%)
Gambar 2.1
Peta Letak dan Batas Administrasi Kabupaten Pasaman Barat
Gambar 2.2
Persentase Luas Wilayah Kabupaten Pasaman Barat Dirinci Menurut Kecamatan
Gunung Pasaman hingga pesisir pantai. Sumber daya alam yang terbesar
adalah bidang kehutanan, kelautan, perkebunan, pertanian, peternakan,
perikanan dan pariwisata.
3. Kawasan Air Bangis
Air Bangis adalah ibukota Kecamatan Sungai Beremas yang merupakan
kawasan perkotaan pantai yang sudah tembuh sejak zaman kerajaan
Indrapura sampai sekarang. Selain sebagai kawasan bersejarah, Air Bangis
juga mempunyai objek wisata baik wisata alam (bahari) maupun budaya. Saat
ini sedang dibangun pelabuhan laut yang diarahkan untuk angkutan barang di
kawasan ini.
Gambar 2.3
Peta Kawasan Strategis Kabupaten Pasaman Barat
Sumber : RTRW Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011-2031
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk Kabupaten Pasaman Barat Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2015
Tabel 2.3.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Pasaman Barat
Perkecamatan Tahun 2015
Jumlah Kepadatan
No Kecamatan 2
Penduduk Per Nagari Per Km
1 Sungai Beremas 24.701 24.701 56
2 Ranah Batahan 25.993 12.997 73
3 Koto Balingka 29.226 29.226 86
4 Sungai Aur 35.487 35.487 84
5 Lembah Malintang 46.839 46.839 178
6 Gunung Tuleh 21.184 10.592 47
7 Talamau 27.023 9.008 83
8 Pasaman 73.010 24.337 143
9 Luhak Nan Duo 41.917 20.959 241
10 Sasak Ranah Pasisie 14.486 14.486 117
11 Kinali 70.350 35.175 146
Jumlah 410.307 410.307 103
Sumber : Pasaman Barat Dalam Angka Tahun 2016
Gambar 2.4.
Grafik Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2010 s.d 2014
Sumber : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 2015, data diolah.
Gambar 2.5.
Grafik Garis Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010 s.d 2014
Sumber : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 2015, data diolah.
Tabel 2.4.
Rekapitulasi BDT 2015 Kabupaten Pasaman Barat
Sungai
1 622 3.731 487 2.452 791 3.194 666 2.438 2.566 11.815
Beremas
Ranah
2 476 2.704 580 2.647 1.165 3.964 1.056 2.910 3.277 12.225
Batahan
Koto
3 608 3.629 697 3.402 1.087 4.179 1.111 3.238 3.503 14.448
Balingka
Lembang
4 1.146 6.828 819 3.952 1.299 4.589 865 2.763 4.129 18.132
Melintang
5 Sungai Aur 557 3.324 532 2.489 861 3.205 895 2.472 2.845 11.490
Gunung
6 541 2.993 647 2.942 1.134 3.826 997 2.712 3.319 12.473
Tuleh
7 Talamau 1.027 5.817 892 3.884 1.781 5.909 1.538 4.357 5.238 19.967
8 Pasaman 1.169 6.246 1.038 4.415 1.417 4.700 765 2.443 4.389 17.804
Sasak
9 Ranah 255 1.448 380 1.726 736 2.865 821 2.627 2.192 8.666
Pasisie
10 Kinali 1.471 7.776 1.476 6.115 2.074 6.956 1.282 3.984 6.303 24.831
Luhak Nan
11 408 2.290 471 2.128 831 3.056 567 1.872 2.277 9.346
Duo
Jumlah 8.280 46.786 8.019 36.152 13.176 46.443 10.563 31.816 40.038 161.197
Sumber: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, 2015, data diolah
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam tabel 2.5 dapat dilihat
perkembangan penduduk perkecamatan di Kabupaten Pasaman Barat untuk tahun
2010-2015. Kemudian laju pertumbuhan penduduk perkecamatan dapat dilihat pada
tabel 2.6.
Tabel 2.5
Perkembangan Jumlah Penduduk Per Kecamatan
Di Kabupaten Pasaman barat Tahun 2010-2015
Tabel 2.6
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Per Kecamatan
Di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011-2015
Tabel 2.7
Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 2013-2020
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Daerah Perkotaan dan Perdesaan menurut Kabupaten/Kota,
2010-2015
Perkotaan
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kabupaten
01. Kep. Mentawai 6 905 7 064 7 222 7 392 7 549 12 374
02. Pesisir Selatan 42 952 43 344 43 744 44 124 44 503 69 516
03. Solok 18 729 18 886 19 037 19 180 19 328 39 378
04. Sijunjung 29 951 30 539 31 144 31 716 32 310 45 075
05.Tanah Datar 76 620 76 870 77 096 77 313 77 540 96 635
06. Padang Pariaman 128 146 129 098 130 014 130 889 131 750 154 816
07. Agam 151 289 152 679 154 070 155 379 156 713 184 106
08. Lima Puluh Kota 34 461 34 854 35 238 35 618 35 988 56 541
09. Pasaman 32 739 33 155 33 561 33 971 34 360 49 522
10. Solok Selatan 30 887 31 546 32 183 32 835 33 467 42 831
11. Dharmasraya 71 676 73 976 76 306 78 610 80 938 95 460
12. Pasaman Barat 55 392 56 730 58 073 59 391 60 708 84 483
Kota
71. Padang 802 736 815 814 828 379 841 108 853 478 893 389
72. Solok 58 543 59 794 61 065 62 378 63 633 65 446
73. Sawahlunto 35 600 35 971 36 432 36 779 37 173 40 830
74. Padang Panjang 44 969 45 720 46 415 47 197 47 835 50 376
75. Bukittinggi 111 725 113 903 116 075 118 260 120 491 122 621
76. Payakumbuh 91 668 93 268 94 933 96 615 98 206 106 869
77. Pariaman 59 931 60 770 61 586 62 442 63 180 68 646
Sumatera Barat 1 884 919 1 913 981 1 942 573 1 971 197 1 999 150 2 278 914
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Barat tahun 2016
kegiatan ekonomi yang timbul tersebut dikelompokkan kedalam tujuh belas sektor
lapangan usaha. PDRB punya peran arti penting dalam mengukur keberhasilan
pembangunan yang telah dicapai dan juga dapat dijadikan suatu ukuran untuk
menentukan arah pembangunan suatu daerah di masa yang akan datang.
Tabel 2.9.
PDRB Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 – 2015 (dalam juta rupiah)
Tahun
No Lapangan Usaha
2011 2012 2013 2014* 2015**
1 2 3 4 5 6 7
A Pertanian, kehutanan dan perikanan 3.600.924 3.911.970 4.339.601 4.844.388 5.202.334
B Pertambangan dan penggalian 116.035 132.206 153.921 193.134 218.562
C Industri pengolahan 1.314.913 1.446.077 1.562.678 1.696.633 1.874.215
D Pengadaan listrik dan gas 1.472 1.463 1.404 1.658 2.209
E Pengadaan air, pengelolaan sampah, 832 905 1.022 1.092 1.252
limbah dan daur ulang
F Konstruksi 410.430 575.906 560.784 659.378 759.810
G Perdagangan besar dan eceran; 824.001 923.334 1.031.224 1.136.974 1.275.139
reparasi mobil dan sepeda motor
H Transportasi dan pergudangan 334.662 377.478 435.363 511.830 560.866
I Penyediaan akomodasi dan makan 36.143 40.570 45.916 52.277 60.991
minum
J Informasi dan komunikasi 340.493 390.351 414.358 464.256 470.131
K Jasa keuangan dan asuransi 135.095 157.507 178.779 205.681 230.260
L Real estat 104.062 114.567 130.253 151.274 169.509
M,N Jasa perusahaan 4.237 4.789 5.416,72 6.032 6.800
O Administrasi pemerintahan, 306.046 346.147 382.266 417.624 415.498
pertahanan dan jaminan sosial wajib
P Jasa pendidikan 151.649 175.396 207.645 234.564 258.358
Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 79.958 94.181 106.455 119.309 126.686
R,S,T,U Jasa lainnya 43.458 48.694 57.036 63.664 68.861
TOTAL 7.804.409 8.649.546 9.626.420 10.780.768 11.701.479
Tahun
No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
(%) (%) (%) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7
A Pertanian, kehutanan dan perikanan 6,90 5,53 4,98 5,04 4,38
B Pertambangan dan penggalian 4,96 5,79 5,87 5,91 5,95
C Industri pengolahan 6,02 6,55 6,29 6,55 4,88
D Pengadaan listrik dan gas 5,02 5,12 1,96 8,73 2,02
E Pengadaan air, pengelolaan sampah, 5,97 0,34 12,27 6,25 6,34
limbah dan daur ulang
F Konstruksi 6,95 7,27 10,42 8,05 10,11
G Perdagangan besar dan eceran; 6,72 6,94 8,09 7,47 6,42
reparasi mobil dan sepeda motor
H Transportasi dan pergudangan 6,34 7,21 9,17 8,38 8,75
I Penyediaan akomodasi dan makan 6,29 6,36 6,42 6,46 6,47
minum
J Informasi dan komunikasi 1,01 12,24 11,65 8,76 10,21
K Jasa keuangan dan asuransi 7,48 9,75 7,35 6,23 5,49
L Real estat 6,70 6,76 6,79 6,81 6,77
M,N Jasa perusahaan 6,06 6,09 6,12 6,16 5,74
O Administrasi pemerintahan, 5,89 0,71 2,91 2,11 5,45
pertahanan dan jaminan sosial wajib
P Jasa pendidikan 5,64 9,28 8,80 5,42 7,24
Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 6,47 10,52 7,24 7,64 7,07
PDRB perkapita dihitung dari jumlah PDRB atas dasar harga berlaku dibagi
dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama. Berdasarkan tabel PDRB perkapita
Kabupaten Pasaman Barat atas dasar harga berlaku, pada tahun 2015 sebesar 28,52
juta rupiah, lebih tinggi 6,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya
mencapai 26,86 juta rupiah. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memberikan
kontribusi paling besar terhadap PDRB perkapita Kabupaten Pasaman Barat yang
mencapai 12,61 juta rupiah. Subsektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa
pertanian adalah lapangan usaha penyumbang PDRB perkapita terbesar pada pada
sektor ini dengan capaian sebesar 10,61 juta rupiah. Ini memperlihatkan dominannya
pengaruh sektor lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap
perekonomian daerah Kabupaten Pasaman Barat.
Tabel 2.11.
PDRB Per Kapita Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlalu
Tahun 2011 - 2015 (dalam juta rupiah)
Tahun
No Lapangan Usaha
2011 2012 2013 2014* 2015**
1 2 3 4 5 6 7
A Pertanian, kehutanan dan perikanan 9,59 10,20 11,04 12,09 12,68
B Pertambangan dan penggalian 0,31 0,34 0,39 0,48 0,53
C Industri pengolahan 3,50 3,76 3,98 4,25 4,57
D Pengadaan listrik dan gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01
E Pengadaan air, pengelolaan sampah, 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
limbah dan daur ulang
F Konstruksi 1,09 1,24 1,43 1,64 1,85
G Perdagangan besar dan eceran; 2,20 2,40 2,62 2,83 3,11
reparasi mobil dan sepeda motor
H Transportasi dan pergudangan 0,89 0,98 1,11 1,27 1,37
I Penyediaan akomodasi dan makan 0,10 0,11 0,12 0,13 0,15
minum
J Informasi dan komunikasi 0,91 1,02 1,05 1,16 1,15
K Jasa keuangan dan asuransi 0,36 0,41 0,46 0,51 0,56
L Real estat 0,28 0,30 0,33 0,38 0,41
M,N Jasa perusahaan 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02
O Administrasi pemerintahan, pertahanan 0,82 0,90 0,97 1,04 1,01
a. Topografi
ketinggian 0-2.912 meter di atas permukaan laut (dpl). Kondisi topografi Kabupaten
Pasaman Barat secara umum dapat dikategorikan menjadi 4 kondisi sebagai berikut :
1. Coastal land/flat land, yaitu suatu daratan yang berawal dari garis pasang surut
pada kontur elevasi 0 dengan kelerengan 0 – 3% menuju daratan pada ketinggian
5 meter dari permukaan laut. Satuan topografi ini terdiri dari endapan pantai dan
alluvial yang membentuk daratan rendah dan rawa-rawa berlumpur seperti di
daerah Sasak, Muara Bingung dan Air Bangis serta desa-desa lainnya di pinggir
pantai.
2. Low land dengan daratan bergelombang elevasi di atas 15 meter dari permukaan
laut, dengan kelerengan 3 – 8% menuju kaki bukit yang terbebas dari areal pasang
surut.
3. Middle land merupakan daerah bergelombang yang berawal dari batas ter-tinggi
low land menuju kawasan perbukitan dengan kelerengan 8 – 15% mencapai
elevasi 50 di atas permukaan laut.`
Wilayah topografi Kabupaten Pasaman Barat yang mempunyai bentang relatif datar
Tabel 2.12
Luas Daerah dan Ketinggian Dari Permukaan Laut (DPL) Per Kecamatan
Kabupaten Pasaman Barat
Luas Ketinggian
No. Kecamatan
(km2) (m dpl)
1 Sungai Beremas 440,48 0 – 319
2 Ranah Batahan 354,88 23 – 753
3 Koto Balingka 340,78 0 – 811
4 Sungai Aur 420,16 0 – 1.983
5 Lembah Melintang 263,77 15 – 725
6 Gunung Tuleh 453,97 26 – 1.875
7 Talamau 324,24 225 – 2.019
8 Pasaman 508,93 40 – 2.913
9 Luhak Nan Duo 174,21 0 – 1.250
10 Sasak Ranah Pasisie 123,71 0 – 10
11 Kinali 482,64 0 – 1.332
Jumlah 3.887,77 -
Sumber : Pasaman Barat dalam Angka 2016.
Selain dari data di atas, berdasarkan hasil interpretasi dan analisis terhadap
Peta Rupa Bumi yang bersumber dari Bakosurtanal, kawasan dengan tingkat
(sawah), dan kegiatan sosial budaya lainnya. Kegiatan perkebunan (terutama sawit
dan karet) banyak memanfaatkan lahan dengan tingkat kemiringan >8%. Komposisi
kemiringan lahan (lereng) sebagaimana terlihat Gambar 2.7, Tabel 2.13 dan Tabel
2.14
Gambar 2.6
Peta Topografi Kabupaten Pasaman Barat
Gambar 2.7
Peta Kemiringan Lereng Wilayah Kabupaten Pasaman Barat
Tabel 2.13
Kemiringan Lereng di Kabupaten Pasaman Barat
Tingkat Luas
Simbol Kelas Lereng
Kemiringan Km² %
A Datar 0 –15% 256.325,00 65,9
B Berombak 15 – 25% 23.737,00 6,11
C Berbukit 25 – 40% 24.083,00 6,19
D Bergunung > 40% 84.632,00 21,77
Jumlah 388.777,00 100,00
Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.
Tabel 2.14
Nama Gunung Per Kecamatan Kabupaten Pasaman Barat
No. Kecamatan Nama Gunung Tinggi (m)
1 Sungai Beremas 1. Sincancang 198
2. Marando 230
3. Jawi-Jawi 250
4. Terusan
175
5. Galanggang
6. Lantuer 20
7. Ranggasan 425
8. Leco 659
84
2 Ranah Batahan 1. Sigantang 1.573
5 Lembah Melintang 1. Kelabu 2.179
2. Malintang 1.983
8 Pasaman 1. Pasaman 2.190
2. Talamau 2.913
Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.
b. Geohidrologi
Kabupaten Pasaman Barat memiliki hidrologi berupa sungai, yang berasal dari
11 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Kondisi air tanah dalam di
Kabupaten Pasaman Barat memiliki potensi yang cukup besar bagi pemenuhan
kebutuhan air baku masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sungai
yang melintas di Kabupaten Pasaman terdiri dari sungai besar dan sungai kecil yang
berpola dendritik. Lebih dari 100 sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Pasaman
Barat. Sungai-sungai tersebut berupa sungai permanen yang setiap tahunnya selalu
mengalir.
(hidrogeologi) yang terpantau, air tanah bebas 445 juta m3/tahun dan air tanah tertekan
65 juta m3/tahun. Umumnya sungai-sungai besar dan kecil yang ada di wilayah
Kabupaten Pasaman Barat ketinggiannya tidak jauh berbeda dengan tinggi permukaan
laut. Kondisi ini yang mengakibatkan cukup banyak bagian wilayah Kabupaten
terdapat di wilayah Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat pada Tabel 2.15.
Tabel 2.15
Nama Sungai Di Kabupaten Pasaman Barat
No Kecamatan Nama Sungai
1 Sungai Beremas 1. Batang Pardantiangan 19. Anak Air Bunga Tanjung I
2. Batang Bamban 20. Anak Air Bunga Tanjung II
3. Batang Tamak 21. Anak Air Pematang Gunung
4. Sungai Pinang 22. Air Tepi
5. Batang Pakau 23. Air Suak
6. Air Ganggang 24. Pincuran Mingkudu
7. Air Runding 25. Titian Biduak
8. Anak Air Kamang Gadang 26. Air Sibunian
9. Batang Sopan 27. Anak Air Kampung Padang
10. Anak Air Tandikek 28. Anak Air Pati Bubur
11. Air Garingging 29. Batang Tamiang Ampalu
12. Air Balam 30. Batang Ampalu
13. Air Salak 31. Anak Air Simpang Kanan
14. Air Tangguli 32. Anak Air Kemuning
15. Air Banjar Alang 33. Danau Karuah
16. Air Kampung Alai 34. Danau Jernih
17. Air Kampung Pinang 35. Batang Air Simpang Betung
18. Air Tengah 36. Batang Penggambiran
2 Ranah Batahan 1. Batang Paraman Mudik 12. Air Talang
2. Batang Batahan 13. Batang Simpang Tolang
3. Batang Air Pariaman Sawah 14. Air Doli-Dolin
4. Batang Siduampan 15. Batang Laping Kuning
5. Air Tarap 16. Air Lembut
6. Air Simpang Tolang 17. Air Pigogoh
7. Air Pasak 18. Sungai Sariak
8. Batang Silaping 19. Anak Air Sigantang Mudik
9. Air Batu 20. Aek Napal
10. Batang Muara Gobing 21. Batang Taming
11. Batang Partandangan
Gambar 2.8
Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Wilayah Kabupaten Pasaman Barat
1. Akifer Dengan Aliran Melalui Ruang Antar Butir (aquifers in which flow is
intergranular)
bebas umumnya dekat permukaan sampai 5 m dari muka air tanah setempat.
Debit mata air umumnya kurang dari 50 ltr.detik. Debit sumur diperkirakan
mencapai 10 ltr/detik.
muka air tanah bebas umumnya dekat permukaan sampai 14 meter dari muka
tanah setempat. Debit mata air umumnya kurang dari 25 ltr/detik. Debit sumur
rendah. Kedudukan muka air tanah bebas umumnya dekat permukaan, kurang
dari 10 meter dari muka tanah setempat. Debit mata air umumnya kurang dari
2. Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan dan Ruang Antar Butir (aquifers in
which flow is both through fissures and interstices)
Debit mata air umumnya kurang dari 200 ltr/detik. Debit sumur diperkirakan
umumnya dalam. Debit mata air umumnya kurang dari 100 ltr/detik. Debit
Debit sumur dan mata air beragam dalam kisaran yang besar, debit mata air
4. Akifer Bercelah atau Sarang Produktif Kecil dan Daerah Air Tanah Langka
(aquifers fissured or porous of poor productivity and regions without
exploitable groundwater)
masih dapat diperoleh. Kedalaman muka air tanah bebas dekat permukaan
sampai 11 meter dari muka tanah setempat. Pemunculan mata air pada zona
dan sebagian berupa daerah batuan beku, sedimen dll. Catchment area mengalir dari
Utara ke Selatan. Air berasal dari Gunung Pasaman dan Gunung Talamau.
c. Geologi
dan sekitarnya, maka wilayah ini dibagi menjadi beberapa secara genetik dan
paratemis, yaitu:
3. Satuan dataran Pantai dan Aluvial yang meliputi 50%, yang menyebar dari Barat ke
Timur.
sesar Geser dll. Ada kelurusan-kelurusan sesar seperti sesar yang melintang dari
Gunung Malintang dan Gunung Talamau, berupa pola-pola kelurusan dari mofologi
dan sesar, hanya tidak aktif. Pola kelurusan ini merupakan akibat dari pengaruh gaya
daerah bagian Barat Daya–Barat Laut yang mengikuti arah Pulau Sumatera. Daerah
ini adalah pengaruh dari sesar Sumatera. Daerah bagian Selatan walaupun aman
tetapi daerah pantai Pasaman Barat harus waspada dari gelombang Tsunami. Bagian
Selatan daerah Pasaman Barat relatif lebih stabil dari gerakan tanah dan gempa bumi
yang selalu terjadi setiap saat pada daerah sepanjang Sumatera Fault Zone, hal ini
karena daerah Sumatera Fault Zone ini (sesar Sumatera) ini merupakan sesar yang
Kejadian ini disebabkan Plate Tektonik (ocean crust) selalu bergerak kearah
daerah sepanjang Pulau Sumatera dari Aceh sampai Lampung sebelah Selatan selalu
bergerak dan tidak stabil. Guna mengetahui struktur geologi dapat dilihat Gambar 2.8.
Gambar 2.9
Peta Geologi Kabupaten Pasaman Barat
d. Klimatologi
barat Sumatera yang menyebabkan suhu udara selalu panas dan lembab. Sirkulasi
musim Mansoon dan konfergensi Inter Tropis sangat mempengaruhi iklim daerah
Pasaman Barat. Suhu udara Kabupaten Pasaman Barat berkisar 20ºC - 26ºC dengan
kelembaban udara sekitar 88%. Kecepatan angin di wilayah darat minimal 4 km/jam
dan maksimal 20 km/jam. Dari hasil pemantauan Stasiun Meterologi, pada tahun 2008
curah hujan berkisar antara 48 mm - 691 mm dengan rata-rata curah hujan 345
mm/bulan, sedangkan jumlah hari hujan berkisar antara 6 - 22 hari dengan rata-rata
Berdasarkan dari iklim di atas maka menurut Ferguson dan Scenet, Kabupaten
Pasaman Barat tergolong pada jenis/tipe iklim A (sangat basah) atau tropika basah.
Untuk mengetahui iklim Kabupaten Pasaman Barat secara umum dapat dilihat pada
Tabel 2.16.
Tabel 2.16
Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Di Kabupaten Pasaman Barat
Stasiun
No. Bulan Curah Hujan dan Hari Hujan
Simpang Tigo Ujung Gading
Curah Hujan (mm) 493 830
1. Januari
Hari Hujan 12 17
Curah Hujan (mm) 413 424
2. Februari
Hari Hujan 10 13
Curah Hujan (mm) 383 1.118
3. Maret
Hari Hujan 10 19
Curah Hujan (mm) 434 750
4. April
Hari Hujan 8 19
Curah Hujan (mm) 250 321
5. Mei
Hari Hujan 7 13
Curah Hujan (mm) 394 316
6. Juni
Hari Hujan 9 8
Curah Hujan (mm) 330 238
7. Juli
Hari Hujan 1 11
Stasiun
No. Bulan Curah Hujan dan Hari Hujan
Simpang Tigo Ujung Gading
Curah Hujan (mm) 291 408
8. Agustus
Hari Hujan 8 11
Curah Hujan (mm) 15.6 768
9. September
Hari Hujan 6 18
Curah Hujan (mm) 524 209
10. Oktober
Hari Hujan 17 10
Curah Hujan (mm) 264.8 126
11. November
Hari Hujan 7 4
Curah Hujan (mm) 115 500,2
12 Desember
Hari Hujan 3 17
Curah Hujan (mm) 302 501
Rata-Rata
Hari Hujan 8,2 13,3
Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.
Kawasan pesisir pantai Kabupaten Pasaman Barat seperti halnya sepanjang barat
pantai Sumatera merupakan merupakan kawasan rawan gelombang pasang.
Kawasan ini meliputi Kecamatan Sungai Beremas, Koto Balingka, Sungai Aua,
Sasak Ranah Pasisie, Luhak Nan Duo dan Kinali.
Menurut data analisis kebencanaan, banjir merupakan bencana alam yang sering
terjadi di Kabupaten Pasaman Barat. Hal ini disebabkan karakteristik lahan berupa
satuan bentuk lahan yang memiliki topografi dataran dan cekungan pada daerah
aliran sungai (DAS). Daerah dataran banjir ini memiliki ciri-ciri berupa topografi yang
datar dan umumnya berada di sekitar daerah aliran sungai (DAS) yang memiliki
potensial materialnya berupa pasir dan kerikil yang masih segar atau belum
mengalami pelapukan. Kawasan yang teridentifikasi rawan terhadap banjir di
Kabupaten Pasaman Barat yaitu Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kecamatan
Pasaman, Kecamatan Luhak Nan Duo dan Gunung Tuleh.
4. Bahaya Tsunami
Seluruh bagian pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan kawasan rawan bahaya
tsunami yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori zona kerawanan yaitu :
5. Bahaya Gempa
Mengingat lokasi Pasaman Barat yang berada pada dua patahan besar yaitu
pertemuan lempeng eurosia dan australia dengan jalur patahan Semangko Besar
(ring of fire) dan berdasarkan rekam jejak kejadian gempa, seluruh wilayah
Kapuaten Pasaman Barat merupakan kawasan rawan gempa.
6. Gerakan Tanah
7. Patahan
Terdapat patahan aktif dan patahan pasif di Kabupaten Pasaman Barat. Jalur
patahan aktif minimal harus disediakan sempadan 200 meter kiri kanan patahan.
Sedangkan areal yang juga berbahaya adalah areal pertemuan antar patahan yang
belum tersambung. Adapun kawasan yang dilalui oleh patahan aktif di bagian utara
wilayah Kabupaten Pasaman Barat yang sebagian besar berada pada kawasan
lindung atau yang harus di konservasi karena mempunyai kelerengan diatas 40
persen. Patahan diluar kawasan lindung terdapat di bagian barat Kecamatan Sungai
Beremas, dan itupun merupakan patahan pasif.
Gambar 2.10
Peta Kawasan Banjir, Longsor, dan Tsunami Kabupaten Pasaman Barat
akses air minum layak, menujukkan bahwa pada tahun 2011 cakupan layanan sebesar
65 persen, terjadi kenaikan sampai tahun 2015, dimana cakupan layanan air minum
dibangun pada tahun 2011 sepanjang 5.881 m dan pada tahun 2015 sepanjang 20.554
m.
Sementara itu Indikator yang menjadi urusan wajib perumahan rakyat dan
bersanitasi (drainase, air limbah, persampahan) dari 49 persen tahun 2011 menjadi 58
terdapat wilayah kumuh seluas 9.654 km2, sementara itu dari pendataan yang
dilaksanakan pada tahun 2014 dan ditetapkan melalui SK Bupati Pasaman Barat
121 Ha. Data ini menunjukkan bahwa perlu percepatan untuk pengentasan kawasan
2015 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rumah tangga yang dilayani dalam
pelayanan persampahan mulai tahun 2011 sebanyak 150 KK menjadi 530 KK pada
2015. Jumlah pasar yang dikelola persampahannya juga mengalami peningkatan dari
3 pasar pada tahun 2011 menjadi 6 pasar pada tahun 2015. Jumlah armada
tahun 2010 menjadi 53 unit pada tahun 2015 untuk melayani cakupan rumah tangga
Tahun
No Indikator Satuan
2011 2012 2013 2014 2015