Anda di halaman 1dari 4

TUGAS II MK SEJARAH FISIKA \

BIOGRAFI DAN KARYA TOKOH FISIKA PADA PERIODISASI I ( ZAMAN


RENAISSANS 14 M-16 M )
NAMA : JUMATRE
NIM : E1Q020027
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 3A

A. Biografi Nicolaus Copernicus dan Karyanya

Michelet, sejarahwan terkenal, adalah orang pertama yang menggunakan istilah


renaisans. Para sejarahwan biasanya menggunakan istilah ini untuk menunjuk berbagai
periode kebangkitan intelektual, khususnya di Eropa, dan lebih khusus lagi di Italia
sepanjang abad ke-15 dan ke-16.

Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang
mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Ciri utama renaisans yaitu humanisme,
individualisme, sekulerisme, empirisisme, dan rasionalisme.

Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas
dari dogma-dogma agama. manusia pada zaman ini adalah manusia yang merindukan
pemikiran yang bebas, manusia ingin mencapai kemajuan atas usaha sendiri tidak
didasarkan campur tangan Illahi. Penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai
dirintis pada zaman Renaissance, ilmu pengetahuan berkembang maju terutama bidang
astronomi.

Niklas Koppernigk (latin: Nicolaus Copernicus lahir


di Toruń, 19 Februari 1473 adalah seorang  astronom, 
matematikawan, dan  ekonom  berkebangsaan  Polandia,
yang mengembangkan  teori  heliosentrisme tata
surya dalam

Gambar 1.1 Copernicus

(Sumber: wikipedia) bentuk yang terperinci, sehingga teori tersebut bermanfaat


bagi sains. Ia juga seorang kanon gereja, gubernur dan administrator, hakim, astrolog, dan
tabib. Teorinya tentang Matahari sebagai pusat Tata Surya, yang
menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional (yang menempatkan Bumi di pusat alam
semesta) dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, dan
merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains modern (teori ini
menimbulkan revolusi ilmiah).

A. Karya/Teori Temuannya

Nicolas Copernicus sebagai bapak astronomi modern, ia dikenal dengan teori


heliosentris, dimana bumi dan planet-planet lain mengelilingi matahari. Ia terinspirasi
pada kritik Domenico Maria de Novara terhadap teori Ptolemaeus, paham yang percaya
bahwa bumi adalah pusat tata surya di University of Bologna, Italia. Dia mempercayai
planet mempunyai kecepatan mengelilingi matahari (revolusi) berbeda. Tergantung dari
jarak dan ukurannya. Selain itu, Copernicus menjelaskan kalau bintang tidak bergerak,
jika mereka seolah bergerak, itu terjadi karena bumi
berputar. Pendapat Copernicus ini dituangkan dalam
bukunya De Revolutonibus yang mendapat kecaman
langsung dari gereja Katolik Roma maupun Lutheran.
Gereja Katolik Roma menyerukan bahwa teori
Copernicus itu sesat dan tidak mempunyai bukti apa
yang menyebabkan bumi mengorbit matahari. Kecaman
pun juga datang dari Martin Luther ketika buku De
Revolutonibus terbit. Tanpa menghiraukan berbagai pertentangan yang ditujukan
kepadanya, Copernicus membuat sebuah gagasan baru mengenai alam semesta. Ia
menyatakan bahwa matahari adalah pusat alam semesta, dengan Bumi dan planet-planet
lain beredar mengelilinginya. Walaupun demikian, banyak masyarakat terpengaruh oleh
teori Copernicus. Selama 50 tahun setelah buku De Revolutonibus terbit, teori Copernicus
tidak cukup popular hingga akhirnya seorang astronomi Italia bernama Galileo Galilei
membuat teleskop besar pada tahun 1609. Galileo lalu melakukan pengamatan langit, dan
hasilnya ia meyakini kebenaran dari teori Copernicus. Copernicus menggunakan tahun-
tahun terakhir kehidupannya untuk memperbaiki dan melengkapi berbagai argumen dan
rumus matematika yang menopang teorinya. Lebih dari 95 persen dokumen akhir itu
memuat perincian teknis yang mendukung kesimpulannya. Dokumen tulisan tangan
orisinal ini masih ada dan disimpan di Universitas Jagiellonian di Kraków, Polandia.
Dokumen ini tidak berjudul. Oleh karena itu, astronom Fred Hoyle menulis, "Kita benar-
benar tidak tahu bagaimana Copernicus ingin menamai bukunya itu". Bahkan sebelum
karya itu diterbitkan, isinya telah membangkitkan minat. Copernicus telah menerbitkan
sebuah rangkuman singkat tentang gagasannya dalam sebuah karya yang disebut
Commentariolus. pada tahun 1536, Kardinal Schönberg menyurati Copernicus, mendesak
dia untuk menerbitkan catatan lengkap gagasannya. Georg Joachim Rhäticus, seorang
profesor di Universitas Wittenberg di Jerman, begitu penasaran oleh karya Copernicus
sampai-sampai ia mengunjungi Copernicus dan akhirnya menghabiskan waktu
bersamanya selama dua tahun. Pada tahun 1542, Rhäticus membawa pulang sebuah
salinan manuskrip itu ke Jerman dan menyerahkannya kepada seorang tukang cetak
bernama Petraeius dan seorang juru tulis sekaligus korektor tipografi bernama Andreas
Osiander.

Osiander menjuduli karya itu De revolutionibus orbium coelestium (Mengenai Perputaran


Bola-Bola Langit). Dewasa ini, Copernicus disanjung oleh banyak orang sebagai Bapak
Astronomi Modern. Memang, uraiannya tentang alam semesta telah dimurnikan dan
diperbaiki oleh ilmuwan yang tekemudian, seperti Galileo, Kepler, dan Newton.

Referensi :

Abdulsalam, Husein. 2018 “Membongkar nalar sempit. Menjungkir balik poros di langit”
diakses pada 27 agustus 2021 di https://tirto.id/nicolaus-copernicus-mengubah-
pemahaman-manusia-atas-alam-semesta-cK1l

Astawa, I Nyoman Temon. 2016 “Teori-teori dalam Dunia pendidikan Modern “. Jurnal
penjaminan mutu pebru. diakses pada 27 agustus 2021 pukul 09.12 di
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=723706&val=11247&title=TEORI%20-%20TEORI%20DALAM%20DUNIA
%20PENDIDIKAN%20MODERN

Wikipedia, 2021 “ Nicolaus Copernicus ” wikipedia ensiklopedia” diakses pada tanggal


27 agustus 2021.

Karim, Abdul. 2020 “ Sejaran Perkembangan Ilmu Pengetahuan” ,diakses pada tanggal
27 agustus 2021 di https://media.neliti.com/media/publications/61520-ID-sejarah-
perkembangan-ilmu-pengetahuan.pdf

http://sac.csic.es/astrosecundaria/in/cursos/formato/materiales/conferencias/C3_in.pdf

Anda mungkin juga menyukai