Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

SUPPLY, DEMAND, AND GOVERNMENT POLICIES

Disajikan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Untuk Pebisnis

Disusun Oleh:
1. Umar Firjon Failani (200820101065)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan merupakan salah satu perangkat penting dalam ekonomi pasar
(market economy). Melalui hukum persaingan usaha, pemerintah berupaya melindungi
persaingan yang sehat antar pelaku usaha di dalam pasar, baik dalam mengatur
permintaan dan penawaran maupun mengendalikan harga. Khemani (1998),
menjelaskan bahwa persaingan yang sehat akan memaksa pelaku usaha menjadi lebih
efisien dan menawarkan lebih banyak pilihan produk barang dan jasa dengan harga
yang lebih murah. Pengalaman di banyak negara industri baru di Asia Timur terutama
Korea Selatan dan Taiwan menunjukkan bahwa persaingan usaha yang sehat memaksa
pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi dan mutu produk serta melakukan inovasi.
Persaingan yang terjadi dalam dunia usaha telah mendorong perusahaan-perusahaan
manufaktur di negara tersebut untuk meningkatkan daya saing dengan melakukan
investasi lebih besar dalam teknologi. Sebaliknya, perusahaan yang tidak efisien dan
tidak kompetitif, serta tidak responsif terhadap kebutuhan konsumen, akan dipaksa
keluar dari persaingan.
Di Amerika Serikat, kedudukan hukum persaingan (Antitrust Law) diibaratkan
seperti Magna Carta bagi kebebasan berusaha. Dimana kebebasan ekonomi dan sistem
kebebasan berusaha itu sama pentingnya dengan Bill of Rights yang melindungi Hak
Asasi Manusia di Amerika Serikat. Gellhorn dan Kovacic juga menegaskan bahwa
hukum ini dapat berfungsi sebagai alat untuk mengontrol penyalahgunaan kekuatan
ekonomi dengan mencegah terjadinya praktek monopoli, menghukum kartel, dan juga
melindungi persaingan.
Kehadiran Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larang an Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5 Tahun 1999) telah banyak
memberikan arti bagi perubahan dalam iklim berusaha menjadi lebih sehat
dibandingkan sebelum diberlakukan undang-undang ini. UU No. 5 Tahun 1999 sedikit
demi sedikit mengembalikan kepercayaan pelaku usaha terhadap usaha pemerintah
untuk mewujudkan iklim usaha yang sehat dan kondusif, yang dapat memberikan
jaminan adanya kesempatan berusaha yang sama bagi setiap pelaku usaha, tanpa
melihat besar kecilnya skala usaha mereka.
Selain menjaga iklim berusaha peranan Pemerintah dalam perekonomian pasar
antara lain karena adanya kegagalan pasar dalam sistem ekonomi, baik dalam masalah
supply dan demand, kestabilan harga, serta adanya fungsi redistribusi dan stabilisasi
pemerintah dalam masalah perekonomian pasar. Pada dasarnya, pemerintah
menjalankan tiga kategori dari aktivitas ekonominya, yang pertama regulasi dimana
pemerintah membuat aturan-aturan dan menegakkan hukum untuk menciptakan dan
menjaga hak warganya maupun kedaulatan negara itu tersebut, yang kedua price setting
(mengatur harga) pemerintah menentukan harga baik secara langsung maupun melalui
mekanisme pajak dan subsidi. Dan yang ketiga produksi dimana pemerintah dapat
memproduksi barang-barang yang dianggap penting untuk ketahanan negara.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ekonomi untuk Pebisnis, dan maksud dari penulisan ini adalah :
1. Untuk memahami dan mampu menjelaskan definisi permintaan dan penawaran
2. Untuk memahami dan mampu menjelaskan pengaruh peraturan pemerintah
terhadap supply dan demand
3. Untuk memberikan pengetahuan khususnya bagi penulis

1.3 Manfaat

Adapun manfaat penulisan makalah ini yang diharapkan adalah:


1. Memahami manfaat permintaan dan penawaran dan pengaruh peraturan
pemerintah terhadap supply dan demand
2. Sebagai salah satu syarat nilai dan tugas Mata Kuliah Ekonomi untuk Pebisnis
3. Sebagai salah satu bahan referensi bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi
a. Penawaran
Menurut T.Gilarso (2003) penawaran adalah jumlah dari suatu barang
tertentu yang mau dijual pada pelbagai kemungkinan harga selama jangka waktu
tertentu,ceteris paribus. Dari perumusan tersebut dapat dilihat bahwa pengertian
penawaran menunjuk pada hubungan fungsional antara jumlah yang mau dijual
(Qs) dan harga per satuan (P). Berapa jumlah barang yang ditawarkan atau mau
dijual dipengaruhi oleh harga barang bersangkutan.
b. Permintaan
Pengertian permintaan dalam ilmu ekonomi yang umum diartikan
sebagai : Keinginan seseorang (konsumen) terhadap barang-barang tertentu yang
diperlukan atau diinginkan. (Oka A. Yoeti, 2008)
Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand)
mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu
antara jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut.
Permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada
berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-
hal lain tetap sama (=ceteris paribus).
c. Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah (disingkat PP) adalah Peraturan Perundang-undangan
di Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang
sebagaimana mestinya. Materi muatan Peraturan Pemerintah adalah materi untuk
menjalankan Undang-Undang. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
dinyatakan bahwa Peraturan Pemerintah sebagai aturan "organik" dari pada
Undang-Undang menurut hierarkinya tidak boleh tumpang tindih atau bertolak
belakang.
Peraturan pemerintah terkait pengendalian pasar sangat penting untuk
melindungi pembeli dan penjual dalam proses transaksi jual beli sehingga pasar
dapat berjalan dengan normal dan sebagaimana mestinya. Pemerintah tidak hanya
mengendalikan pasar tradisional namun juga mengedalikan pasar modern yang
banyak memanfaatkan teknologi yaitu perdagangan dengan sistem elektronik
sebagaiman diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80
Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
2.2. Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
Dalam upaya meningkatkan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota
masyarakat tidak hanya tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta. Peran
pemerintah dan mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar)
merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi
lainnya. Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi, memiliki fungsi penting dalam
perekonomian antara lain :
a. Fungsi Stabilisasi, yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan
ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan, dan keamanan.
b. Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa
publik seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas
penerangan, jaringan telepon dan internet.
c. Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.
Berdasarkan fungsi tersebut peranan pemerintah dalam masalah perekonomian
sangat penting. Peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian sebagai berikut:
a. Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi
pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pemerintah
diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dari kegagalan pasar (market
failure) seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha
swasta contohnya pencemaran lingkungan.
b. Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat
pemerintah. Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan aturan main,
termasuk pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan
pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak dapat
menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi,
pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi pemerintah mutlak
diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar.
Kegagalan pasar (market failure) adalah suatu istilah untuk menyebut kegagalan
pasar dalam mencapai alokasi atau pembagian sumber daya yang optimum. Hal ini
khususnya dapat terjadi jika pasar didominasi oleh para pemasok monopoli produksi
atau konsumsi dan sebuah produk mengakibatkan dampak sampingan (eksternalitas),
seperti rusaknya ekosistem lingkungan.
Selain itu, peran penting pemerintah baik secara langsung dan tidak langsung
didalam di dalam kehidupan ekonomi adalah untuk menghindari timbulnya
eksternalitas, khususnya dampak sampingan bagi lingkungan alam dan sosial. Pada
umumnya sektor pasar (sektor swasta) tidak mampu mengatasi dampak eksternalitas
yang merugikan seperti pencemaran lingkungan yang timbul karena persaingan antar
lembaga ekonomi. Misalnya, sebuah pabrik tekstil yang berada dalam pasar persaingan
sempurna. Menurut standar industri yang sehat, pabrik tersebut seharusnya membangun
fasilitas pembuangan limbah. Akan tetapi, mereka membuangnya kesungai. Jika
pemerintah tidak mengambil tindakan tegas, dengan memaksa pabrik tersebut
membangun fasilitas pembuangan limbah pabrik akan semakin banyak penduduk yang
merasa dirugikan atas limbah atau polusi yang diakibatkan adanya kegiatan dalam
pabrik tersebut. Selain memberi peringatan kepada tersebut, pemerintah juga
mengenakan pajak polusi untuk mendanai kerugian-kerugian yang lain.
2.3. Intervensi Pemerintah dalam Perekonomian
Untuk mengatasi kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga,
monopoli, dan eksternalitas yang merugikan maka peran pemerintah sangat diperlukan
dalam perekonomian suatu negara. Peranan ini dapat dilakukan dalam bentuk intervensi
secara laungsung maupun tidak langsung. Berikut adalah intervensi pemerintah secara
langsung dan tidak langsung:
a. Intervensi Pemerintah secara Langsung
1. Penetapan Harga Minimum (floor price)
Penetapan harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh
pemerintah bertujuan untuk melindungi produsen, terutama untuk produk
dasar pertanian. Misalnya harga gabah kering terhadap harga pasar yang
terlalu rendah. Hal ini dilakukan supaya tidak ada tengkulak (orang/pihak
yang membeli dengan harga murah dan dijual kembali dengan harga
yang mahal) yang membeli produk tersebut diluar harga yang telah
ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut tidak ada yang membeli,
pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan Usaha Logistik)
kemudian didistribusikan ke pasar.
2. Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)
Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang
dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan
HET dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi
diluar batas daya beli masyarakat (konsumen). Penjual tidak
diperbolehkan menetapkan harga diatas harga maksimum tersebut.
Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia antara lain harga obat-
obatan diapotek, harga BBM, dan tariff angkutan atau transportasi seperti
tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per kilometer.
b. Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung
1. Penetapan Pajak
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara
mengenakan pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas.
Misalnya untuk melindungi produsen dalam negeri, pemerintah dapat
meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang impor. Hal tersebut
menyebabkan konsumen membeli produk dalam dalam negeri yang
harganya relatif lebih murah.
2. Pemberian Subsidi
Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam
pembentukan harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi
biasanya diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan penghasil
barang kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan yang
baru berkembang untuk menekan biaya produksi supaya mampu bersaing
terhadap produk-produk impor. Kebijakan ini ditempuh pemerintah
dalam upaya pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun
konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.
2.4. Persyaratan Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE)
Dalam PP 80 Tahun 2019 dijelaskan bahwa pelaku usaha PMSE memiliki,
mencantumkan, atau menyampaikan identitas subyek hukum yang jelas, serta pelaku
usaha PMSE dapat melakukan perdagangan lintas negara dengan memenuhi peraturan
perundang-undangan yang mengatur ekspor dan impor serta peraturan dibidang
informasi dan transaksi elektronik. Selain itu pelaku usaha PMSE diwajibkan membantu
program-program pemerintah seperti :
a. mengutamakan perdagangan Barang dan/atau Jasa hasil produksi dalam negeri;
b. meningkatkan daya saing Barang dan/atau Jasa hasil produksi dalam negeri; dan
c. Pelaku PMSE dalam negeri wajib menyediakan fasilitas ruang promosi Barang
dan/atau Jasa hasil produksi dalam negeri.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Peranan pemerintah dalam mengendalikan pasar sangat penting, baik bagi
pengusaha, konsumen, masyarakat, dan negara. Oleh sebab itu, masalah-masalah dalam
bidang ekonomi yang dihadapi pemerintah bukan hanya tanggung jawab pemerintah
saja, tetapi juga pelaku usaha dan kita sebagai warga negara yang baik semestinya ikut
membantu dalam mengatasinya. Banyak cara yang diupayakan oleh pemerintah dimulai
dengan melakukan program-program serta kebijakan-kebijakan. Hal tersebut tidak akan
berjalan dengan baik tanpa kerja sama masyarakatnya. Untuk itu, masyarakat
semesetinya sudah dapat memposisikan dirinya untuk membantu supaya pembangunan
yang dilakukan pemerintah tersebut berjalan dengan baik dengan cara tidak menjadi
beban atau kendala bagi pemerintah. Serta melakukan usaha yang sehat, tidak menjadi
pelaku usaha yang curang dalam pengendalian supply and demand.
Daftar Pustaka

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan


Melalui Sistem Elektronik
Isti Budhi Setiawati, Teddy Trilaksono, Vanessa Aurelia (2020), Supply and Demand
Analysis of Indonesia’s Subsidised Housing Program. Economic Development
Analysis Journal, Semarang.
Monica Dita Pravita Widya Putri, Chaoyi Xu, Larsey Naphtali Akwetteh (2020), A
Literature Review Of Research Between Supply Constraits Issue and Decree of
the Government of Indonesia During Covid-19, Internasional Journal of
Scientific of Research Publications
M. Howlett (2015), Policy Analytical Capacity : The Supply and Demand for Policy
Analysic in government, Policy and Society Journal, Burnaby.

Anda mungkin juga menyukai